Beranda / Fantasi / Tak Di Anggap Pangeran / BAB 2 Perjalanan Menuju Istana Sun Empire

Share

BAB 2 Perjalanan Menuju Istana Sun Empire

Penulis: Arfa Surya.P
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-03 09:20:05

Perjalanan menuju istana Sun Empire yang terletak di wilayah timur benua Arcific memakan waktu selama 5 (lima) hari, hal tersebut membuat para prajurit yang di pimpin oleh kesatria integritas Pico kewalahan dan merasa sangat letih, bahkan beberapa diantaranya ada yang sampai jatuh pingsan akibat suhu ekstrim yang ada di wilayah timur benua Arcifik.

Menanggapi prajurit-nya yang terlihat kewalahan menghadapi suhu panas padang pasir yang tandus di wilayah timur membuat kesatria integritas Pico menjadi tersentuh hatinya, kemudian pada hari ke-4 tepat di tengah padang pasir. kesatria integritas Pico memerintahkan sebagian prajuritnya yang sudah merasa letih untuk beristirahat dan yang lain-nya di perintahkan untuk mencari mata air.

Namun beberapa prajurit kesatria Pico itupun ada yang mengelak karena dirinya tidak yakin di padang pasir yang tandus ini ada sumber mata air, jikalau ada pasti jaraknya sangatlah jauh.

Menanggapi hal itu kesatria integritas Pico pun turun dari kuda dan mengeluarkan pedang tepat di depan para perajuritnya itu, kemudian ia pun menancapkan pedang pusakanya diatas permukaan pasir yang di pijaknya.

Tak lama kemudian keajaiban pun tiba, padang pasir yang tandus itu tiba-tiba mengeluarkan mata air di bawa tancapan pedang kesatria integritas Pico. Hal tersebut membuat semua prajuritnya terkejut melihat sebuah keajaiban ini namun tidak dengan kesatria Zuko yang sudah sering melihat adanya sihir.

Salah satu prajurit pun bertanya kepada kesatria integritas Pico,

"Mata air di tengah-tengah padang pasir itu mustahil, apakah ini sihir mu tuan?."

"Tentu saja ini adalah sihir dari kekuatan pedangku," jawab kesatria integritas Pico sambil tersenyum.

"Dasar tukang pamer," pekik kesatria integritas Zuko yang tidak senang melihat kelakuan Pico.

"Jika tidak seperti ini maka 1,500 (Seribu lima ratus) perajurit kita akan mati akibat dehidrasi di tengah padang pasir yang tandus ini," timpal kesatria Pico sambil menunggangi kembali kudanya.

Lalu mereka pun bermalam di sana sambil menikmati mata air yang berada di tengah pada pasir, sedangkan pada malam harinya kesatria integritas Pico sedang menyusun rencana dengan kesatria integritas Zuko. Mereka berdua menyusun apa saja yang harus di lakukan saat tiba di istana Sun Empire dan penerapan kode etik para bangsawan.

Namun kesatria integritas Zuko terlihat seperti yang sedang menyembunyika sesuatu dari kesatria integritas Pico, hanya saja Pico tidak menyadari hal itu ia terus saja mengajak Zuko untuk berdiskusi di malam hari.

Hingga pada saat hari ke-5 mereka semua pun melanjutkan perjalanan menuju istana Sun Empire di pagi hari, kali ini mereka berjalan dengan semangat tanpa adanya keluhan,

"Jangan khawatir dengan misi kita kali ini karena pemimpin kita sekarang adalah ahli sihir jadi apa saja yang kita mau bisa di dapatkan dengan cuma-cuma," cetus salah satu prajurit kepada prajurit lain-nya sambil berjalan menunggangi kuda.

"Bener tuh, mungkin kalo kita patuh ama kesatria integritas Pico dia bisa mengabulkan semua keinginan kita secara cuma-cuma," timpal prajurit lain-nya yang merasa senang berada dibawah pimpinan kesatria Pico.

Sesampainya di istana Sun Empire kesatria integritas dari wilayah barat tidak mendapatkan penghormatan dari wilayah timur, karena memang kedua belah pihak ini sering kali terlibat pertikaian.

Saat berjalan ke dalam istana, kesatria integritas Pico sudah merasa tidak dihargai oleh para bangsa timur, dirinya malah ditatap tajam seperti seorang kriminal.

"Sudah jangan terlalu di pikirkan, apakah kau lupa apa yang pernah bangsa kita lakukan terhadap bangsa timur, mungkin sampai saat ini mereka masih menyimpan rasa dendam itu," cetus kesatria integritas Zuko dengan nada santai sambil ikut berjalan ke dalam istana.

Mendengar hal itu kesatria integritas Pico pun mulai berusaha untuk menerima keadaan, kemudian ia pun meyakinkan dirinya untuk menghadap penguasa wilayah timur yakni king Salmanan.

Salah satu pengawal istana Sun Empire pun menghadap kepada raja dan memberitahukan padanya bahwa saat ini kesatria integritas perwakilan dari bangsa barat datang dengan membawa sebuah surat peringatan.

Mendengar hal itu sebenarnya king Salmanan terlihat sedikit panik,

"bawa mereka kesini!," pinta king Salmanan dengan tegas.

"Baik tuanku," balas pengawal istana yang patuh.

Kesatria integritas Pico dan kesatria integritas Zuko pun masuk dan langsung menghadap kepada raja, tanpa basa-basi kesatria integritas Pico langsung memaparkan apa yang telah terjadi di wilayah barat.

"Demi kedamaian dan kemakmuran bangsa barat kami tidak terima jika segala informasi terkait dengan kedaulatan bangsa kami diakses oleh bangsa timur melalui seorang mata-mata," ujar Pico dengan lugas.

Mendengar perkataan itu king Salmanan pun tertawa terbahak-bahak, kemudian ia pun bertanya,

"lalu apa yang akan kalian lakukan?."

Kesatria integritas Pico pun menghela nafas dalam-dalam kemudian ia pun menjawab,

"king Artur sangat lah murah hati, beliau hanya mengirimkan surat peringatan kepada anda agar tidak mengusik wilayah barat."

"Atas dasar apa kalian membawa surat peringatan itu tanpa adanya bukti yang jelas?," tanya perdana menteri kerajaan Sun Empire kepada kesatria integritas Pico.

Mendengar hal itu kesatria integritas Pico pun mengepal erat telapak tangan-nya, andai saja king Artur memperbolehkan permintaan perdana menteri Slavia untuk memenggal kepala mata-mata dari timur itu sebagai tanda bukti atas kejahatan bangsa timur terhadap bangsa barat.

Namun sayangnya king Artur di ingin perdana menteri Slavia melakukan hal itu karena dapat menimbulkan perselisihan dan juga peperangan, maka dari itu kesatria integritas Pico hanya terdiam saat mendapatkan pertanyaan dari perdana menteri kerajaan Sun Empire.

"Hei kenapa diam saja? apakah kau tidak memiliki bukti yang kuat? atau kalian berniat untuk mengotori nama bangsa kami?," timpal perdana menteri kerajaan Sun Empire sambil bertanya dengan nada yang mengolok-olok.

kesatria integritas Pico pun menatap wajah perdana menteri kerajaan Sun Empire itu dengan tatapan yang sangat tajam karena dirinya merasa sedang dipermalukan.

Tidak tega melihat rekan-nya di permalukan, akhirnya kesatria integritas Zuko pun menyodorkan tasnya di hadapan king Salmanan, kemudian ia pun membuka isi dalam tas tersebut.

King Salmanan pun terkejut saat melihat isi yang ada pada tas tersebut adalah sebuah kepala seorang prajurit mata-mata dari wilayah timur, kesatria integritas Zuko dengan gagah beraninya menggiring kepala tersebut di hadapan king Salmanan.

"Kau perlu bukti? apakah kalian yakin tidak mengenali kepala siapa ini?," tanya kesatria integritas Zuko sambil menatap perdana menteri kerajaan Sun Empire itu dengan tajam.

Suasana pun menjadi hening dan mencekam, tidak ada yang berkata apapun selain kesatria integritas Zuko. Merasa di permalukan di tanahnya sendiri, para panglima yang ada di kerajaan Sun Empire pun mengangkat pedang ke-arah kesatria integritas Zuko.

"Kalian berniat untuk membunuh kami? apakah tuan-tuan sekalian alergi dengan fakta? bangsa kami tidak berniat untuk mengotori nama bangsa kalian, tetapi bangsa kalian sendirilah yang mengotori bangsanya," ujar kesatria integritas Zuko dengan lantang.

Disisi lain kesatria integritas Pico pun terkejut saat melihat kepala mata-mata bangsa timur yang dipegang oleh Zuko, karena sebelumnya king Artur tidak mengizinkan siapapun untuk memenggal-nya namun kali ini Zuko malah memenggal kepala tersebut, semua kecurigaan kesatria integritas Pico terhadap Zuko selama ini akhirnya sudah terjawab.

Bab terkait

  • Tak Di Anggap Pangeran   BAB 3 Kutukan

    Di dalam suana yang mencekam itu kesatria integritas Pico merasa bahwa misi-nya sudah gagal karena Zuko telah memenggal kepala mata-mata itu, namun Zuko sendiri bertindak atas perintah dari perdana mentri Slavia. Maka dari itu Pico sudah merasa tidak heran dengan sikap egois perdana mentri Slavia. "Kita gagal," bisik Pico kepada Zuko. "Tidak, ini baru saja dimulai," balas Zuko tanpa keraguan sedikit pun di wajahnya. Semua panglima yang berada di dalam istana itu mengangkat pedangnya ke arah kesatria integritas Pico dan juga Zuko, semua orang yang berada di dalam istana merasa di lecehkan oleh 2 (orang) kesatria integritas itu. Mereka semua mulai mengepungnya, "Dasar manusia tidak kode etik, apakah kau tahu apa hukuman yang akan di berikan jika kalian membunuh seorang pengirim pesan," cetus kesatria integritas Pico kepada para panglima yang ada di dalam istana itu. Namun tidak ada satu pun yang membalas perkataan-nya, kemudian salah satu perdana mentri di istana Sun Empire berkata

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-04
  • Tak Di Anggap Pangeran   BAB 4 Kelahiran Yang Menjadi Musibah

    Saat kedua kesatria integritas dari barat itu di kutuk mereka juga di berikan kabar buruk oleh king Salmanan bahwa 1.500 (Seribu lima ratus) prajurit mereka bawa telah ditangkap dan di jadikan budak oleh bangsa timur. Mendengar hal tersebut burung gagak pun terlihat mengeluarkan air mata, kemudian terbang keluar dari istana bersama dengan se-ekor burung elang. Di wilayah barat, istri dari king Artur hendak melahirkan anak pertama nya. Mendapatkan kabar itu seluruh bangsa barat menghormati kelahiran-nya, seluruh kota terlihat berpesta merayakan kelahiran bayi tersebut. pada tahun 1002 (Seribu dua) Masehi, akhirnya istri dari king Artur pun melahirkan seorang putra yang di beri nama Zane. king Artur pun ikut terharu saat melihat kelahiran putra pertamanya, ia juga kagum dengan fisik Zane yang tampan dan juga memiliki bola mata yang berwarna biru, itu tandanya dia adalah keturunan murni dari seorang bangsawan barat. Kemudian king Artur pun menggendong Zane kecil seraya berkata:"Kau

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-07
  • Tak Di Anggap Pangeran   BAB 5 Kabar Duka

    Burung Elang yang hinggap di pundak king Artur pun berkata: “Ternyata yang menyuruhku untuk memenggal kepala mata-mata dari bangsa timur adalah dia bukan perdana mentri Slavia.” “Sejak awal pun aku merasa curiga padanya karena sikapnya yang berbeda, sungguh aku tidak kalau dia telah menyuruhmu secara sembunyi untuk memenggal kepala mata-mata itu, lalu dimanakah keberadaan perdana mentri Slavia itu?,” balasnya yang bertanya-tanya. Dengan rasa percaya diri yang tinggi panglima Brams pun menjawab, “Perdana mentri Slavia mungkin saja telah di lenyapkan dari istana ini sama seperti panglima Ryzen, bangsa timur sengaja melakukan ini agar pertahanan kita patah dan dapat di menangkan dengan mudah saat peperangan itu sudah berkecamuk.” “Itu sangat logis, dari dulu mereka benar-benar tidak menginginkan perdamaian tetapi mereka hanya menginginkan kekuasaan,” ucap king Artur yang sudah geram. “Anda tidak perlu khawatir karena kami rela mengorbankan seluruh jiwa raga kami demi bangsa barat,”

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-08
  • Tak Di Anggap Pangeran   BAB 6 Hancur

    Panglima Brams pun menaruh pangeran Zane mungil itu ke dalam peti yang berisikan pedang king Artur kemudian ia mengalirkan peti itu ke sungai, kemudian panglima Brams pun memanjatkan doa agar kelak pangeran Zane dapat menjadi kesatria yang berguna yang dapat memajukan bangsa barat.Dengan berat hati, panglima Brams pun kembali ke istana Stronghold. Namun dirinya di buat tercengang karena kini Istiana nya sudah di hancurkan leburkan oleh wilayah timur, mayat-mayat tak berdosa berserakan dimana-mana.Sekujur tubuh nya pun merasa lemas dan kaku, dirinya seolah tak percaya akan hal itu."Maafkan aku," batin nya yang merasa bersalah terhadap king Artur. Kemudian ia pun kembali berdiri mencari keberadaan Queen Alicia, namun na'asnya dirinya tertangkap oleh panglima dari bangsa timur dan segera di serahkan kepada king Salmanan. "Lepaskan aku!," pekik panglima Brams kepada para panglima dari bangsa timur itu.Panglima Brams pun kemudian di hadapan kepada king Salmanan, dirinya pun terkejut s

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-07
  • Tak Di Anggap Pangeran   BAB 7 Jangan Ceroboh!

    Setelah mendengar cerita dari saudara kandungnya, paman Rama pun berkata:"Stronghold telah hancur? Kita harus segera pergi dari sini karena sebentar lagi bangsa barat akan di perbudak oleh bangsa timur.""Tidak!," timpal saudara kandungnya itu dengan tegas."Kenapa?," tanya paman Rama yang mulai heran dengan sikap saudara kandungnya itu."Queen Alicia telah mengorbankan dirinya demi bangsa barat," jawab saudara kandungnya itu sambil menundukan kepalanya."Apa?," tanya paman Rama yang semakin bingung."Ya, Queen Alicia telah mengorbankan jiwa raganya agar bangsa barat tidak di perbudak oleh bangsa timur, namun entah apa yang akan dilakukan oleh bangsa timur terhadap dirinya, ditambah lagi dirinya baru saja melahirkan seorang putra yang akan meneruskan tahta king Artur, namun takdir berkata lain aku benar-benar tidak melihat bayi itu ada disamping queen Alicia, mungkin saja putra dari king Artur itu sudah di lenyapkan lebih dulu oleh bangsa timur," jawabnya dengan lirih. Mendengar h

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-26
  • Tak Di Anggap Pangeran   BAB 1 Konflik Wilayah Barat dan Timur

    Pada tahun 1000 (seribu) Masehi terdapat sebuah benua bernama benua Arcific yang mana di dalam benua tersebut terdapat 4 (empat) istana yang amat sangat megah dan mewah, masing-masing dari istana tersebut memiliki kekuasaan-nya masing-masing, Istana Sun Empire adalah istana megah yang menguasai wilayah timur, wilayah barat benua Arcifc di kuasai oleh kerajaan Stronghold, wilayah selatan di kuasai oleh Dinasti Flying, dan wilayah utara dikuasai oleh Ice Kingdom. 4 (empat) kerajaan yang menduduki benua Arcific ini tidak memiliki hubungan yang akur, beberapa diantara mereka saling menindas dan saling berebut kekuasaan, wilayah, harta, dan sumber daya alam juga sumber daya manusia.Saat king Artur yang merupakan seorang raja di wilayah barat dengan nama kerajaan Stronghold mengalami konflik besar-besaran dengan kerajaan wilayah timur yaitu Sun Empire. Berawal dari perang dingin diantara kedua belah pihak kerajaan tersebut sampai pada titik klimaks-nya permusuhan itupun memuncak karena te

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-02

Bab terbaru

  • Tak Di Anggap Pangeran   BAB 7 Jangan Ceroboh!

    Setelah mendengar cerita dari saudara kandungnya, paman Rama pun berkata:"Stronghold telah hancur? Kita harus segera pergi dari sini karena sebentar lagi bangsa barat akan di perbudak oleh bangsa timur.""Tidak!," timpal saudara kandungnya itu dengan tegas."Kenapa?," tanya paman Rama yang mulai heran dengan sikap saudara kandungnya itu."Queen Alicia telah mengorbankan dirinya demi bangsa barat," jawab saudara kandungnya itu sambil menundukan kepalanya."Apa?," tanya paman Rama yang semakin bingung."Ya, Queen Alicia telah mengorbankan jiwa raganya agar bangsa barat tidak di perbudak oleh bangsa timur, namun entah apa yang akan dilakukan oleh bangsa timur terhadap dirinya, ditambah lagi dirinya baru saja melahirkan seorang putra yang akan meneruskan tahta king Artur, namun takdir berkata lain aku benar-benar tidak melihat bayi itu ada disamping queen Alicia, mungkin saja putra dari king Artur itu sudah di lenyapkan lebih dulu oleh bangsa timur," jawabnya dengan lirih. Mendengar h

  • Tak Di Anggap Pangeran   BAB 6 Hancur

    Panglima Brams pun menaruh pangeran Zane mungil itu ke dalam peti yang berisikan pedang king Artur kemudian ia mengalirkan peti itu ke sungai, kemudian panglima Brams pun memanjatkan doa agar kelak pangeran Zane dapat menjadi kesatria yang berguna yang dapat memajukan bangsa barat.Dengan berat hati, panglima Brams pun kembali ke istana Stronghold. Namun dirinya di buat tercengang karena kini Istiana nya sudah di hancurkan leburkan oleh wilayah timur, mayat-mayat tak berdosa berserakan dimana-mana.Sekujur tubuh nya pun merasa lemas dan kaku, dirinya seolah tak percaya akan hal itu."Maafkan aku," batin nya yang merasa bersalah terhadap king Artur. Kemudian ia pun kembali berdiri mencari keberadaan Queen Alicia, namun na'asnya dirinya tertangkap oleh panglima dari bangsa timur dan segera di serahkan kepada king Salmanan. "Lepaskan aku!," pekik panglima Brams kepada para panglima dari bangsa timur itu.Panglima Brams pun kemudian di hadapan kepada king Salmanan, dirinya pun terkejut s

  • Tak Di Anggap Pangeran   BAB 5 Kabar Duka

    Burung Elang yang hinggap di pundak king Artur pun berkata: “Ternyata yang menyuruhku untuk memenggal kepala mata-mata dari bangsa timur adalah dia bukan perdana mentri Slavia.” “Sejak awal pun aku merasa curiga padanya karena sikapnya yang berbeda, sungguh aku tidak kalau dia telah menyuruhmu secara sembunyi untuk memenggal kepala mata-mata itu, lalu dimanakah keberadaan perdana mentri Slavia itu?,” balasnya yang bertanya-tanya. Dengan rasa percaya diri yang tinggi panglima Brams pun menjawab, “Perdana mentri Slavia mungkin saja telah di lenyapkan dari istana ini sama seperti panglima Ryzen, bangsa timur sengaja melakukan ini agar pertahanan kita patah dan dapat di menangkan dengan mudah saat peperangan itu sudah berkecamuk.” “Itu sangat logis, dari dulu mereka benar-benar tidak menginginkan perdamaian tetapi mereka hanya menginginkan kekuasaan,” ucap king Artur yang sudah geram. “Anda tidak perlu khawatir karena kami rela mengorbankan seluruh jiwa raga kami demi bangsa barat,”

  • Tak Di Anggap Pangeran   BAB 4 Kelahiran Yang Menjadi Musibah

    Saat kedua kesatria integritas dari barat itu di kutuk mereka juga di berikan kabar buruk oleh king Salmanan bahwa 1.500 (Seribu lima ratus) prajurit mereka bawa telah ditangkap dan di jadikan budak oleh bangsa timur. Mendengar hal tersebut burung gagak pun terlihat mengeluarkan air mata, kemudian terbang keluar dari istana bersama dengan se-ekor burung elang. Di wilayah barat, istri dari king Artur hendak melahirkan anak pertama nya. Mendapatkan kabar itu seluruh bangsa barat menghormati kelahiran-nya, seluruh kota terlihat berpesta merayakan kelahiran bayi tersebut. pada tahun 1002 (Seribu dua) Masehi, akhirnya istri dari king Artur pun melahirkan seorang putra yang di beri nama Zane. king Artur pun ikut terharu saat melihat kelahiran putra pertamanya, ia juga kagum dengan fisik Zane yang tampan dan juga memiliki bola mata yang berwarna biru, itu tandanya dia adalah keturunan murni dari seorang bangsawan barat. Kemudian king Artur pun menggendong Zane kecil seraya berkata:"Kau

  • Tak Di Anggap Pangeran   BAB 3 Kutukan

    Di dalam suana yang mencekam itu kesatria integritas Pico merasa bahwa misi-nya sudah gagal karena Zuko telah memenggal kepala mata-mata itu, namun Zuko sendiri bertindak atas perintah dari perdana mentri Slavia. Maka dari itu Pico sudah merasa tidak heran dengan sikap egois perdana mentri Slavia. "Kita gagal," bisik Pico kepada Zuko. "Tidak, ini baru saja dimulai," balas Zuko tanpa keraguan sedikit pun di wajahnya. Semua panglima yang berada di dalam istana itu mengangkat pedangnya ke arah kesatria integritas Pico dan juga Zuko, semua orang yang berada di dalam istana merasa di lecehkan oleh 2 (orang) kesatria integritas itu. Mereka semua mulai mengepungnya, "Dasar manusia tidak kode etik, apakah kau tahu apa hukuman yang akan di berikan jika kalian membunuh seorang pengirim pesan," cetus kesatria integritas Pico kepada para panglima yang ada di dalam istana itu. Namun tidak ada satu pun yang membalas perkataan-nya, kemudian salah satu perdana mentri di istana Sun Empire berkata

  • Tak Di Anggap Pangeran   BAB 2 Perjalanan Menuju Istana Sun Empire

    Perjalanan menuju istana Sun Empire yang terletak di wilayah timur benua Arcific memakan waktu selama 5 (lima) hari, hal tersebut membuat para prajurit yang di pimpin oleh kesatria integritas Pico kewalahan dan merasa sangat letih, bahkan beberapa diantaranya ada yang sampai jatuh pingsan akibat suhu ekstrim yang ada di wilayah timur benua Arcifik. Menanggapi prajurit-nya yang terlihat kewalahan menghadapi suhu panas padang pasir yang tandus di wilayah timur membuat kesatria integritas Pico menjadi tersentuh hatinya, kemudian pada hari ke-4 tepat di tengah padang pasir. kesatria integritas Pico memerintahkan sebagian prajuritnya yang sudah merasa letih untuk beristirahat dan yang lain-nya di perintahkan untuk mencari mata air. Namun beberapa prajurit kesatria Pico itupun ada yang mengelak karena dirinya tidak yakin di padang pasir yang tandus ini ada sumber mata air, jikalau ada pasti jaraknya sangatlah jauh. Menanggapi hal itu kesatria integritas Pico pun turun dari kuda dan meng

  • Tak Di Anggap Pangeran   BAB 1 Konflik Wilayah Barat dan Timur

    Pada tahun 1000 (seribu) Masehi terdapat sebuah benua bernama benua Arcific yang mana di dalam benua tersebut terdapat 4 (empat) istana yang amat sangat megah dan mewah, masing-masing dari istana tersebut memiliki kekuasaan-nya masing-masing, Istana Sun Empire adalah istana megah yang menguasai wilayah timur, wilayah barat benua Arcifc di kuasai oleh kerajaan Stronghold, wilayah selatan di kuasai oleh Dinasti Flying, dan wilayah utara dikuasai oleh Ice Kingdom. 4 (empat) kerajaan yang menduduki benua Arcific ini tidak memiliki hubungan yang akur, beberapa diantara mereka saling menindas dan saling berebut kekuasaan, wilayah, harta, dan sumber daya alam juga sumber daya manusia.Saat king Artur yang merupakan seorang raja di wilayah barat dengan nama kerajaan Stronghold mengalami konflik besar-besaran dengan kerajaan wilayah timur yaitu Sun Empire. Berawal dari perang dingin diantara kedua belah pihak kerajaan tersebut sampai pada titik klimaks-nya permusuhan itupun memuncak karena te

DMCA.com Protection Status