Apakah reader tahu? Bawang putih memiliki beberapa manfaat untuk lambung, seperti: Mencegah sakit maag akibat infeksi bakteri Helicobacter pylori Mengurangi sakit perut dan membantu mengatasi mual dan muntah Mencegah kanker lambung Namun, bawang putih juga dapat memicu gejala asam lambung, seperti nyeri ulu hati dan sensasi panas di dada. Hal ini karena bawang putih dapat melemahkan otot sfingter esofagus bawah, sehingga asam lambung dapat naik ke kerongkongan.
Bab 98. Debat dan pembuktian.Shizi menatap Ibu Suri dengan sorot mata teduh, ia pun menjawab pertanyaan Ibu Suri dengan tenang.“ Sebelum aku menjawab pertanyaan Yang Mulia, ijinkan aku bertanya, apakah Yang Mulia masih merasakan mual dan ingin muntah?” “Apakah perut Yang Mulia kini terasa hangat dan tidak tegang seperti sebelumnya?” Tanyanya dengan tenang.Ibu Suri terdiam sesaat, dari sana ia kemudian menyentuh perutnya yang kini terasa tidak keras seperti sebelumnya.“ Ya, aku tidak merasakan mual lagi dan perutku tidak sekencang sebelumnya.” Jawab Ibu Suri jujur.Shizi tersenyum, ia pun kemudian lanjut berkata.” Jadi kenapa aku melakukan ini? Ini karena tugasku sebagai seorang tabib yang harus mencari cara untuk menyembuhkan pasiennya.” Jawab Shizi dengan penuh penekanan.Selir Pertama langsung angkat bicara.” Tetap saja itu tidak bisa diterima! Kau telah membuat Ibu Suri memakan makanan yang dibencinya!”“Lagipula kau menipu Ibu Suri dengan menyebutkan nama makanan ini dengan
Bab 99. Mulai bergerak.Dua hari berlalu.Selama kurun waktu tersebut Shizi fokus merawat Ibu Suri mulai dari menyiapkan makanan untuknya, kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan dan tentunya perihal pengobatan.Dalam kurun waktu itu pula Ibu Suri melarang siapapun untuk menemuinya, hanya Shizi dan Putri Nara saja yang bisa bertemu dengannya.Sontak hal itu membuat Selir Pertama dan orang orang yang ada di belakangnya merasa kesal dan khawatir dengan situasi tersebut.“ Terima kasih tabib, hanya dalam dua hari aku merasa lebih bugar dari sebelumnya.” “ Dan kosmetik buatanmu ini sangat lembut di kulit dan menyegarkan, aku yang sudah tua saja bisa merasakan kulitku menjadi lebih kencang!” Jelas Ibu Suri dengan sumringah.Namun, setelah beberapa saat wajah Ibu Suri berubah kembali, terlihat jelas ada sesuatu yang dipikirkannya.Melihat itu, Shizi pun angkat bicara kembali.“ Yang Mulia Ibu Suri, jika Yang Mulia memiliki sesuatu masalah perlu Ibu Suri bicarakan.” “Untuk seumuran Ib
Bab 100. Identitas tersembunyi.Setelah merawat Ibu Suri selama empat hari penuh, Shizi mendapat dua hari waktu untuk beristirahat.Waktu yang diberikan tentunya tidak disia siakan olehnya, ia menggunakan waktu yang ada untuk kembali ke kediamannya untuk merawat ibunya dan juga untuk melatih dirinya.Di halaman kediamannya, ia melakukan latihan fisik seperti pada saat berlatih bersama Lu Bian dan pasukan elit Jenderal Tang San.“Seratus sembilan puluh sembilan … dua ratus!” ucap Shizi sambil melakukan gerakan angkat tubuh.Keringat membasahi tubuhnya, tetes demi tetes keringat berjatuhan ke tanah sebagai tanda kelelahan yang mendera tubuhnya.Shizi bangkit dari posisinya, ia kemudian mengambil pedang besi yang diberikan Jenderal Tang San padanya.Shizi tersenyum masam, tampak tombak dengan pedang besar sebagai ujungnya itu sangat berat untuk digunakan.“Ini senjata ayah angkat pada saat dirinya menjadi komandan seribu pasukan. Bobot senjata ini tidak kurang dari lima puluh jin,orang b
Bab 101. Ingin tahu.Esok harinya.Shizi menatap dalam wajah ibunya, tampak rona wajah dan warna kulit di tubuhnya kini tidak pucat seperti saat pertama kali datang.Hal itu tentu menjadi kabar gembira untuknya meski ibunya belum sadarkan diri.“ Aku tak mengerti dengan kondisi ibu saat ini, aku merasa janggal karena jalur energi yang dimiliki ibu begitu berbeda, entah kenapa bisa seperti ini!” Ujarnya tak mengerti.Meski ia memiliki pengetahuan pengobatan kuno dan tradisional, namun untuk pertama kalinya semua pengetahuan itu tidak bisa digunakan.Ia benar benar menemukan kebuntuan dalam menghadapi situasi dan kondisi ibundanya itu.“ Huft, inilah kenapa ada peribahasa di atas langit masih ada langit, jelas hal itu sebagai pengingat agar diri selalu membumi dan jangan pernah berpuas diri atas apa yang dimiliki.” ujarnya bermonolog.Shizi memperbaiki letak selimut yang menutupi tubuh ibunya, setelahnya ia kemudian beralih membetulkan posisi selimut gadis muda yang terbaring di si
Bab 102. Shizi tertegun dengan apa yang Duyong ceritakan, ia tak menyangka jika ayahnya adalah bagian keluarga inti Klan Li yang merupakan Klan pemimpin Kerajaan Langit.Meski begitu, ayahnya yang bernama Li Xiong Shi yang juga merupakan seorang pangeran, tidak tertarik untuk memimpin Kerajaan Langit dan lebih memilih menjauh dari urusan istana.“Jadi,apa Tuan Muda mau bertemu dengan tuan?” tanya Duyong cepat.Shizi menggelengkan kepalanya, dari sana ia lanjut berkata.”Seperti yang kukatakan sebelumnya, aku rasa saat ini bukan waktu yang tepat. Lagipula yang aku pikirkan saat ini adalah cara untuk membuat ibu sembuh seperti sedia kala.”Duyong mengangguk paham, ia pun tak memperpanjang urusan yang tampak jelas jika Tuan Muda nya itu tidak ingin membahasnya.“Kalau begitu aku pergi sekarang, tolong kabari aku jika ada hal yang terjadi disini.” pinta Shizi penuh penekanan.“Baik,Tuan Muda. Jika ada hal yang penting aku pastikan secepat mungkin Tuan Muda akan mengetahuinya.” Ucap Duyong
Bab 103. Sakit jantung.Shizi tetap tenang meski semua pasang mata tertuju padanya, tampak jelas jika tatapan tajam tentunya datang dari kelompok tabib yang datang bersama Wakil Menteri, Gong Pang.“Lancang, siapa yang memberimu izin untuk berbicara!” seru Gong Pang dengan penuh amarah.Gong Pang menatap pada Raja, dari sana ia pun berkata kembali.” Yang Mulia, Tabib Muda ini sangat lancang, ia mengganggu proses pengobatan Pangeran,berikan hukuman padanya, Yang Mulia!” Serunya dengan serius.Tabib Tong Bahu langsung angkat bicara.”Yang Mulia, tolong dipertimbangkan ulang. Kami memanggil Tabib Shizi kemari untuk meminta saran dan pertimbangannya.” “Namun, Perdana Menteri kiri dan wakil menteri memaksa untuk melakukan akupuntur ini sebelum kami menyelesaikan diagnosa kami.” “ Untuk itu mohon pertimbangan Yang Mulia.” jelas Tabib Tong untuk memperkuat argumennya.Yang Mulia Raja kemudian menatap ke arah Shizi, dari sana ia pun angkat bicara.” Kenapa kau berkata sebelum aku memintamu b
Bab 104.Janggal. Shizi menjelaskan apa yang terjadi pada Pangeran ketiga pada Raja, apa yang diterangkannya sontak membuat Raja emosi karenanya. “Jadi Pangeran Ketiga sakit jantung? Kenapa ini bisa terjadi?” Tanya Raja serius. Shizi pun menjawab dengan hati hati.” Aku tidak tahu, Yang Mulia, tapi dilihat dari gejala dan apa yang terjadi pada tubuhnya, aku merasa ada sesuatu hal yang memicu jantungnya menjadi sakit.” jelas Shizi yakin. Sang Raja dan semua orang tertegun dengan penjelasan Shizi, jelas kata katanya merujuk pada seseorang yang mungkin meracuni sang pangeran. Tentunya hal itu membuat gempar semua orang yang ada di ruangan tersebut. Sang Raja sampai bangkit dari duduknya, ia kemudian menatap Shizi dengan tatapan penuh arti. Semua orang terdiam,kini mereka menunggu apa yang akan Sang Raja katakan. “Apa kau yakin dengan apa yang kau katakan?” “Apa kau bisa menyembuhkannya?” tanya Raja mencari penegasan. “Yang Mulia, Aku akan berusaha.” jawab Shizi dengan t
Bab 105. Wewangian.Tiga hari berlalu Tampak kondisi Pangeran Ketiga kini telah lebih baik setelah dirawat penuh oleh Shizi, Tabib Tong dan Tuan Qin. Kondisinya pulih dengan cepat karena Shizi mengurus semuanya dengan teliti.Mulai dari pembersihan ruangan, makanan yang disediakan dan tentunya obat yang digunakan.Hal itulah yang membuat Pangeran Ketiga benar benar sehat dan kembali pada kondisi terbaiknya.Di ruangan kamar Pangeran Ketiga, Shizi datang membawa membawa nampan berisi ramuan obat yang dibuatnya. Melihat itu, segera Pangeran Ketiga, Tian Gi,menunjukan wajah kusutnya.“Apa aku masih harus makan dan minum ramuan obat itu?” Tanyanya sambil menunjuk ke arah ramuan obat yang dibawa Shizi.Jelas kata katanya menunjukan keluhan atas obat buatan Shizi itu yang pastinya tidak enak rasanya.Shizi tersenyum, ia kemudian meletakan ramuan obat dan cemilan yang dibawanya di atas meja.Tampak setangkai bunga matahari,buah Ciplukan dan ramuan obat yang dibuat dari tanaman Gedi menjad
Bab. 201.Shizi, Chan Ru dan Chan Fei meninggalkan wilayah Klan Huo dibawah tatapan penasaran dari Huo Di dan kelompoknya.Dari sana ketiganya langsung menuju kediaman Chan Ru untuk melihat kondisi putrinya, Chan Ning dan juga istrinya, Yi Yun.Dalam perjalanan.“Saudara Shizi,eh…tidak! Master Shizi tolong maafkan kesalahanku, aku buta sehingga tidak melihat kebenaran yang ada.” “Untuk menebus kesalahanku, mohon Master memberikan hukuman padaku!” seru Chan Fei sambil berlutut di depan Shizi.“Bangunlah, dengan kau meminta maaf saja itu lebih dari cukup untukku, kuharap kedepannya kau bisa lebih berhati-hati lagi dalam bersikap,” jawab Shizi dengan santai.Chan Fei tersenyum senang, ia pun bangkit dari posisinya dengan perasaan lega.“ Tuan Muda Shizi, sebenarnya siapa kau? Apa tujuanmu datang kemari? Apakah ada sesuatu hal yang terkait dengan Klan Chan?” “Lalu…kenapa Tuan Muda memberikan dua pil tadi pada Tetua Huo Di? Jujur saja aku baru mendengar tentang pil untuk Beast itu!” “S
Bab. 200.Shizi, Chan Ru dan Chan Fei tiba di sebuah kawasan hutan yang tak jauh dari tempat mereka sebelumnya. Shizi menatap ke arah sekelilingnya, tampak area tengah hutan itu begitu lapang dengan pepohonan sebagai dindingnya.Tampak di area lapang tersebut tumbuh sebuah tanaman spirit dengan bentuk berupa pohon kecil dengan daun berbentuk majemuk, dengan anak daun yang berbentuk oval. Terdapat tiga bunga dalam tanaman spirit tersebut yang mana berwarna merah, ungu, atau putih, dan berbentuk seperti bunga kacang-kacangan. Dalam polongnya berisi biji yang keras dan berwarna cerah berwarna merah, ungu, atau hitam dengan bentuk yang unik.Chan Fei akan bertanya namun Shizi dengan cepat mendahuluinya, “ Itu adalah tanaman spirit Ormosia, tanaman spirit ini berkhasiat untuk mengurangi peradangan dan anti nyeri.” “ Dengan bahan tambahan lain tanaman spirit Ormosia ini bisa menjadi penawar racun dan bisa untuk mengatasi infeksi.” “ Bahan yang digunakan untuk pembuatan pil biasanya
Bab. 199.Shizi meninggalkan kediaman Klan Li melalui jalan rahasia dengan diantar oleh Li Xiong Fan.Selama perjalanan melalui lorong rahasia tersebut sang Zushi banyak berbincang dengan cucunya itu. Banyak hal yang mereka bicarakan terutama mengenai apa yang terjadi pada dirinya selama menjalani hukuman di Gunung Kematian.Keduanya pun tiba di ujung lorong rahasia yang berada di sebuah kaki gunung di sebelah selatan Ibukota.Li Xiong Fan memandangi kepergian Shizi dengan tatapan yang sulit diartikan,tampak ada banyak hal yang dipendam olehnya.Sementara Shizi sendiri terus berjalan memasuki kedalaman hutan, ia berjalan ke arah selatan di mana Klan-Klan tersembunyi ‘tinggal’.“Aku tak mengira dengan apa yang kakek sampaikan, ternyata Klan-Klan tersembunyi menghuni pegunungan ini.” “ Jadi kawasan ini dinamakan Yin Di, wilayah yang tersembunyi. Pantas saja tempat ini dinamakan seperti itu mengingat banyaknya mantra dan formasi ilusi yang menutupi tempat ini,” ujar Shizi sambil memper
Bab. 198.“Kau akan pergi sekarang ke Klan Chan? Apa kau tidak mau menemui ayahmu terlebih dulu?” tanya sang kakek.“Ya, aku harus pergi secepatnya untuk mengetahui persis kondisi ibu,” jawab Shizi tanpa ragu.Li Xiong Fan hanya bisa menghela nafas dengan berat, ia sadar jika dirinya tidak bisa merubah keputusan cucu yang baru ditemuinya itu.Shizi lanjut berkata, “ Jika bisa aku harap kakek bisa menutupi dulu kepulanganku dari ayah.” “ Selain itu, semakin sedikit orang yang tahu tentangku itu akan lebih baik nantinya,” jelas Shizi penuh penekanan.Li Xiong Fan memahami maksud dan tujuan Shizi mengatakan hal itu, ia merasa Shizi memiliki rencana sendiri dalam hal ini.“ Baiklah jika itu maumu, tapi…aku punya syarat untuk itu,” seru Li Xiong Fan tanpa ragu.“ Apa itu, Kakek?” tanya Shizi cepat.“ Kau harus ikut dalam kelompok Klan Li untuk memasuki makam kuno yang akan dimasuki perwakilan murid Sekte dan Klan yang ada di wilayah Kekaisaran Langit!” seru sang kakek penuh penekanan.S
Bab. 197.Li Xiong Fan memberikan beberapa informasi terkait mengenai Kultus Mowang dan aliran hitam yang tumbuh di wilayah Kerajaan Langit.Ada tiga dari tujuh Sekte aliran hitam yang mendominasi di wilayah Kekaisaran Langit dengan dugaan ketiga sekte tersebut terkait dengan Kultus Mowang.“Ada rumor yang mengatakan jika kemunculan Kultus Mowang terkait dengan salah satu Klan tersembunyi, bisa kau tebak Klan mana yang dimaksud?” tanya Li Xiong Fan serius.Shizi dengan tenang menjawab, “Klan Chan.” Li Xiong Fan menganggukan kepalanya.“Benar, tapi itu hanyalah sekedar rumor bukanlah hal yang pasti.” “Rumor tersebut berhembus terkait dengan kondisi ibumu, ada kabar yang mengatakan jika kondisi khusus ibumu dan juga konstitusi tubuhnya berkaitan dengan itu semua,” jelas Xiong Fan penuh arti.Shizi mengernyitkan keningnya, ia berpikir keras, seolah ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.“Lalu… apa tindakan yang ayah ambil?” tanya Shizi serius.“Tentang apa? Tentang ibumu atau Kultus
Bab. 196 Shizi menatap tajam sang kakek, ia menunggu penjelasan Li Xiong Fan dengan serius, sang Zushi pun terlihat serba salah dalam menanggapi situasi yang menderanya. “ Kakek, aku tahu yang kakek pikirkan, pastinya kakek berat mengatakan hal ini padaku. Mungkin juga kakek mempertimbangkan banyak hal termasuk ayahku.” “ Tapi, aku bertanya seperti ini bukan tanpa sebab, Karena aku merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres, Kakek. Aku merasa bahwa ada sesuatu yang tidak seperti biasanya, dan aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi pada ibuku!” Shizi menatap sang kakek dengan mata yang tajam, menantikan penjelasan yang jujur dan terbuka. Ia merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres, dan ia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. "Apa yang kakek sembunyikan dariku, Kakek?" tanya Shizi dengan suara yang tegas dan serius. "Aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi, dan aku ingin tahu sekarang juga.” Li Xiong Fan menarik napas dalam-dalam, seolah-olah mengumpulkan keberani
Bab. 195.Sambil terus menghindari serangan ganda Li Mei dan Li Feng, Shizi menatap sekilas Patriark Klan Li, Li Xiong Fan. Tampak dari sorot matanya ada yang berbeda menurutnya.“Bajingan, kenapa kau terus menghindar, apa kau meremehkan kami berdua?” seru Li Feng sambil terus menebaskan pedangnya ke arah tubuh Shizi.Shizi menjawab dengan seringaiannya, hal itu membuat keduanya semakin kesal dan mulai menyerang dengan tanpa perhitungan.Li Xiong Fan tersenyum tipis saat melihat jalan pertarungan yang terjadi, tiba-tiba pria tua yang ada di sebelah kanannya angkat bicara.“ Patriark, siapa pemuda itu?” tanyanya dengan penuh wibawa Li Xiong Fan menoleh pada sang pria tua yang merupakan seorang Tetua Pertama Sekte Pedang.“ Dia…cucuku,” jawabnya singkat.Pria Tua yang ada di sebelah kiri Xiong Fan menimpali, “ Cucumu? Kau memiliki tiga anak, Li Feng merupakan cucu dari anak pertamamu, Li Mei dari anak kedua , lalu dia dari siapa?” tanyanya dengan penasaran.Sang Master dari Sekte La
Bab. 194.Shizi dan Patriark Klan Li saling adu tatap, setelah beberapa saat sang Patriark kemudian bangkit dari tempat duduknya dan berdiri tanpa melepaskan tatapannya pada Shizi.Sang Patriark akan berkata. Namun, pemuda dan wanita yang duduk di ujung podium langsung bangkit dari duduknya. Pemuda tersebut langsung angkat bicara, ”Kakek, siapa dia? Kenapa Kepala Pelayan menyebutnya Tuan Muda?” ujarnya sambil melirik pada Shizi dengan tatapan sinisnya.Sang wanita menoleh pada Shizi, setelah beberapa saat ia langsung bertindak dengan melompat dan terbang melayang ke arena dengan lembut.Para peserta seleksi terpukau saat melihat wanita tersebut terbang melayang dan mendarat mulus di arena. Decak kagum tergambar di wajah mereka semua.“ Putri Li Mei, kami mendukungmu!” “Putri Li Mei, hajar dia! Penipu itu telah menindas kami semua!” Seruan menggema dari semua peserta yang ada di sana, tampak mereka semua mengelu-ngelukan wanita cantik berkulit putih tersebut.Li Mei menatap Shizi d
Bab. 192. Shizi berjalan ke arah di mana Klan Li berada, yang ada di kepalanya saat ini adalah ibunya kemungkinan besar berada di dua tempat. Pertama, di Istana Kekaisaran dan jika tidak ada di sana maka kemungkinan ada di Kediaman Klan Li sendiri.“Aku tidak bisa langsung pergi menemui ayah, bisa-bisa terjadi keributan nantinya!” gumamnya pelan.Pemikirannya tersebut bukan tanpa alasan, dengan situasi yang terjadi saat ini pastinya dengan kemunculan dirinya akan banyak menimbulkan intrik di dalam Istana.Keputusannya untuk mendatangi Klan Li pun bukan tanpa alasan, Klan ayahnya mungkin bisa memberikan informasi lebih banyak dan juga bisa menerima kehadirannya.Tak membutuhkan waktu lama baginya untuk menemukan kediaman Klan Li. Shizi menoleh ke arah timur, tampak olehnya Istana Kekaisaran berdiri tegak tak jauh dari kediaman Klan Li.Shizi menghela nafas panjang, meski saat ini ia ingin sekali bertemu ayahnya, namun, ia merasa waktunya belumlah tepat.Ia mengalihkan pandangannya