Bab 84. Tidak ada penolakan.Shizi menunjukan sikap tenangnya, tampak raut wajah permaisuri begitu serius karena masalah ini, jelas hal itu menunjukan ada sesuatu hal yang menjadi beban pikirannya.“ Hakim daerah, katakan alasanmu sampai bisanya kau mengangkat pedangmu di dalam wilayah istana dalam ini!” Seru Permaisuri dengan tegas.Belum sempat Song Ong menjawab, putri Nara kemudian berjalan ke samping Song Ong lalu berkata setelahnya.” Ibu, sepertinya kakak Song Ong memiliki permasalahan dengannya. Selain itu tadi aku mendengar jika tabib ini ternyata berasal dari kasta kelima!” Jelasnya.Song Ong pun langsung ikut menimpali.“ Benar permaisuri, jangan percaya padanya,aku yakin ia bisa memasuki istana dalam ini karena telah melakukan penipuan besar.” “ Bagaimana mungkin seorang rakyat jelata yang berada di kasta terendah bisa menjadi tabib, apalagi dulu ia adalah seorang budak yang bekerja di klan ku.” “ Selain itu aku emosi padanya karena dia dulu pernah melukaiku lalu melarikan
Bab 85. Menyembuhkan Nyonya Tang.Setelah memberikan apa yang para nyonya dan permaisuri inginkan, Shizi pun meninggalkan mereka yang kini sibuk berbincang masalah kecantikan.Yang cukup mengejutkan untuk Shizi adalah permintaan permaisuri yang meminta ramuan dan kosmetik juga untuk ibu suri, jelas hal itu menunjukan jika sebenarnya permaisuri tidak ingin berkonflik dengan ibu mertuanya itu.Meski ia tidak ingin terlibat dalam konflik istana namun tak dipungkiri ia penasaran dengan apa yang terjadi pada mereka.“ Jika mengingat cerita dari Kasim Wen aku kira ini pasti ada hubungannya dengan kejadian waktu itu.” “ Selain itu aku merasa ini ada hubungannya dengan Klan Song, aku tahu betul sikap Song Ong yang manipulatif, pastinya orang orang klan Song pun tak jauh berbeda dengannya!” Batin Shizi yakin.Shizi dan kelompoknya pun kembali ke klinik setelah menyelesaikan tugas rutinnya memeriksa para penghuni istana dalam. Saat ia sampai kesana tampak ketiga nyonya bersama Tang Rui sedang
Bab 86. Sekaligus tiga.Shizi memperhatikan Nyonya Dian Ning yang kini dalam posisi duduknya, tampak warna kulit di kakinya kini mulai memerah dan ia mulai bisa menggerakan jari kakinya secara perlahan.Setelah beberapa waktu, Shizi meminta nyonya Dian Ning untuk mulai mencoba menggerakkan kakinya dengan cara dinaik turunkan, diayun ke kiri dan ke kanan serta ditekuk olehnya sendiri.“ Sepertinya ini berjalan lancar, tinggal nyonya harus membiasakan diri untuk bergerak supaya otot otot yang kaku menjadi lentur dan sarafnya menjadi berfungsi dengan sempurna.” “ Untuk merangsang saraf sarafnya nanti aku akan membuatkan ramuan oles untuk kaki dan ramuan untuk merendam kaki untuk mengeluarkan kotoran yang menyumbat darah dan saraf.”“ Aku juga akan membuatkan ramuan obat untuk diminum oleh nyonya untuk membantu proses penyembuhan dari dalam.” Jelas Shizi.“ Terima kasih tabib Shizi.” Seru Nyonya Dian Ning tulus.Perbincangan terhenti, dari sana Shizi membantu istri jenderal Tang itu untu
Bab 87. Lingkaran.Shizi mengantar kepergian Tang Rui dan ketiga nyonya, tampak sekali jika mereka pulang dengan membawa banyak kebahagiaan.Jenderal Tang San sendiri tidak langsung pulang ke kediamannya karena ada hal yang ingin dibicarakan olehnya pada Shizi.Setelah kereta kuda yang membawa ketiga nyonya menghilang dari pandangan segera Shizi pun angkat bicara.“ Ayah angkat, jadi hal apa yang ingin ayah angkat bicarakan?” Tanya Shizi dengan tenang.Jenderal Tang San menatap Shizi dengan lekat, setelah beberapa saat ia pun kemudian angkat bicara.” Persidangan kerajaan hari ini yang membahas kejadian di istana dalam, apa benar itu berkaitan denganmu?” Tanya jenderal Tang San dengan nada serius.“ Benar ayah angkat, bisa dikatakan begitu.” Jawab Shizi dengan tenang.Mendengar jawaban tenang Shizi membuat jenderal Tang San berpikir sejenak, sorot matanya menunjukan jika banyak pertanyaan yang bergelut di pikirannya.“ Aku tak akan bertanya lebih lanjut tentang masalah ini karena aku y
Bab 88. Trik bicara.Shizi menunjukan token pengenal miliknya kepada seorang penjaga yang sedang berjaga, dari sana ia kemudian berjalan menyusuri lorong sebuah ruangan gelap yang didatanginya.Langkah kakinya terhenti di sebuah ruangan dengan pencahayaan remang dengan batang kayu dan besi yang menjadi sekat pemisah menjadi pemisah antara dirinya dengan seorang pemuda sedang duduk di pojok ruangan di atas jerami yang menjadi alas duduknya.Adu pandangan terjadi antara Shizi dan pemuda yang ada di dalam sel, seketika pemuda yang berada di dalam sel pun langsung menunjukan emosinya pada Shizi.“ Bajingan, mau apa kau datang kemari!” Seru Song Ong yang bangkit dari duduknya lalu berjalan ke depan teralis besi sambil berusaha meraih Shizi.Ya, Shizi saat ini mendatangi tempat Song Ong dipenjara untuk melihat mantan tuan mudanya itu sesuai dengan kabar yang disampaikan Jenderal Tang San padanya.Shizi tersenyum tipis saat melihat tangan Song Ong yang berusaha menggapai dirinya, tampak pul
Bab 89. Aroma Konspirasi.Informasi yang telah didapatkan oleh Shizi menjadi awal langkahnya untuk berhadapan langsung dengan Song Ong dan klan nya,kini tak ada keraguan lagi di hatinya untuk melawan dan membalas dendam pada mereka.Segera ia mengirimkan kabar kepada Lien Wei untuk segera menjalankan apa yang telah mereka rencanakan sebelumnya.Pucuk dicinta ulam pun tiba, ia pun mendapat kabar baik dari Lien Wei bersamaan dengan datangnya kabar dari Jenderal Tang San.“ Benar benar kabar yang menggembirakan, Kak Er Lang sudah berada di ibukota,bersamaan dengan kabar ini ayah angkat pun mengabarkan jika aku sudah bisa menggunakan kediamannya itu.” Ujar Shizi sambil meremas surat pesan yang ada di tangannya.Suara langkah kaki yang melangkah cepat terdengar di telinganya, jelas dari suara langkahnya pastinya orang tersebut sedang terburu buru melangkah.Tampak Kasim Wen lah yang datang tersebut.” Tabib Shizi…Tabib Shizi… Permaisuri memintamu datang ke istana permaisuri sekarang!” Ujar
Bab 90. Racun Hati.Shizi mulai melakukan pemeriksaan pada Putri Nara, yang pertama kali diperiksa tentunya apa yang disampaikan Kasim Wen padanya.Dengan seksama ia memeriksa denyut nadi gadis cantik tersebut.“ Ternyata benar, denyut nadinya berubah ubah, ini sangat aneh.” Batinnya sambil merasakan denyut nadi sang putri.“ Hmm.” Shizi memicingkan matanya saat perubahan denyut nadi terjadi kembali, tampak sang putri melakukan gerakan ringan dimana ia menggerakan sedikit bahunya.Bagi yang tidak peka tentunya gerakan sedikit itu pastinya tidak akan terlihat oleh mereka,namun tidak bagi Shizi, hal itu tidak luput dari perhatiannya.Ia terus memperhatikan dengan seksama perubahan denyut nadi dengan gerakan sang putri.Sambil memeriksa, hidung Shizi pun menangkap aroma samar di udara.“ Aroma apa ini? Dibalik aroma pewangi yang memenuhi area tempat tidur ini ada aroma lain yang sangat familiar di hidungku ini.” Batinnya dengan penuh keyakinan.Pandangan matanya tertuju ke arah air yang
Bab 91. Diketahui.Shizi keluar dari ruangan, saat pintu terbuka langkahnya terhenti karena tepat di depan pintu ruangan beberapa orang berdiri disana.Shizi tertegun, sementara semua orang yang ada di dalam ruangan terkejut saat melihat sosok yang berdiri gagah disana.Serempak semua orang memberi hormat pada pria setengah baya yang memakai mahkota raja tersebut.“Hormat pada Yang Mulia Raja.” Seru semua orang penuh hormat.Sang raja menganggukan kepala tanda menerima hormat semua orang, ia kemudian menatap ke arah Shizi yang terlihat begitu tenang saat berhadapan dengannya.Di sisi lain, fokus Shizi tertuju pada tiga orang yang berada di belakang Sang Raja dimana ketiga pemuda tersebut merupakan para Pangeran.Tentu saja ia terkejut karena seseorang dari ketiga pangeran itu dikenal olehnya.Sang Raja pun berkata pada Shizi.” Penyakit racun hati,ya.” Lanjutnya.” Sekarang aku paham kenapa kau meminta semua dayang dan kasim menjauh dari sini.” “ Meski kau memberi sedikit pelajaran pad
Bab. 207Shizi menggunakan jarum akupunturnya dan menusuk tiga titik akupunktur sang pria, yang pertama ia menusuk titik Baihui yang terletak di puncak kepala lalu titik Shenting yang terletak di dahi terakhir pada titik Taiyang yang terletak di pelipis.Sang pria hanya bisa pasrah saat Shizi melakukan tindakan tersebut padanya, wajahnya terlihat pucat dan tegang. Jelas jika pria tersebut harap-harap cemas tentang apa yang akan terjadi padanya.“Sudah selesai… aku memberikan akupuntur khusus untukmu, dengan begini maka aliran darah ke otakmu akan sangat lancar. Bahkan saking lancarnya maka otakmu bisa kebanjiran darah terutama jika kau berbohong.” “Aku beritahu, hal itu sangatlah menyakitkan…tapi, biasanya seseorang sepertimu tak akan percaya sebelum merasakannya sendiri. Jadi sekarang itu semua terserah padamu,” jelas Shizi dengan santai.Sang pria tak menjawab, ia menatap Shizi dengan sorot mata yang penuh dengan ketakutan. Jelas sekali jika pria tersebut takut dengan penjelasan p
Bab. 206. Dengan diantar Chan Ru dan Chan Fei, Shizi menuju ke kawasan Lima, kawasan yang menjadi wilayah lima Klan Tersembunyi berada.Ia cukup terkejut saat mengetahui letak area tersebut yang mana tak seperti dugaannya. Ya, dia tak menyangka jika Kawasan Lima yang sebelumnya Chan Ru jelaskan ternyata berada di dalam sebuah gunung yang terletak di barisan pegunungan Wu Xing.Untuk menuju ke tempat tersebut mereka harus melalui sebuah portal khusus di tengah gunung Wu Xing dimana penjaga area tersebut merupakan perwakilan penjaga dari kelima Klan Tersembunyi dari kelima Klan.“Untuk mencapai tempat ini aku harus melewati kawasan Yin Di. Sekarang, aku harus melewati portal kembali untuk memasuki kawasan Wu Xing.” “Dengan penjagaan seketat ini jelas tidak sembarangan orang bisa masuk ke dalam Kawasan yang dihuni oleh Kelima Klan tersembunyi ini,” batinnya.Dengan Chan Ru sebagai pemimpin rombongan membuat mereka bertiga bisa memasuki portal tanpa menemui kesulitan sama sekali.Lapi
Bab. 203Shizi mendengarkan penjelasan Chan Ru dengan seksama. Tentunya yang pamannya jelaskan pertama kali adalah kondisi ibundanya.Chan Ru menjelaskan jika kondisi ibunya buruk karena dua hal, yang pertama adalah karena segel Klan Chan yang dulu ditanamkan pada dantiannya. Adapun yang kedua adalah karena terkena segel kutukan dari seseorang yang misterius.Kedua hal inilah yang menyebabkan kondisi ibunya menjadi vegetatif di mana hal itu membuat tubuhnya hanya menyisakan kulit dan tulang.Setelah menjelaskan kondisi Chan Juan, paman dari Shizi itu menjelaskan situasi Klan Chan sendiri yang kini dilanda konflik internal yang parah.Sang Patriark yang merupakan kakek dari Shizi kini dalam kondisi sakit parah karena pertarungan. Hal itu yang menyebabkan konflik baru di mana kedua putra Patriark Klan Chan kini memperebutkan tampuk pimpinan Klan Chan.Setelah mendengarkan cerita Chan Ru, Shizi pun angkat bicara,” Bukankah masalah ini sudah ada sejak dulu? Aku pernah mendengar tentang i
Bab. 202Shizi, Tetua Chan Ru, Nyonya Yi Yun dan Chan Fei kini duduk bersama di dalam satu ruangan khusus. Tampak satu keluarga itu menunjukan raut wajah serius dalam situasi tersebut.Hal itu terjadi karena Nyonya Yi Yun memaksakan diri untuk berbicara secara serius dengan penyelamat nyawanya itu.“ Istriku, sebenarnya ada apa? Kenapa kau memaksakan diri seperti ini? Ingat kau baru saja disembuhkan oleh Tuan Muda Shizi!” seru Chan Ru penuh penekanan.“Suamiku, ini tidak bisa ditunda lagi! Ada hal yang harus kupastikan dari Tuan Muda Shizi,” jawab Yi Yun penuh penekanan.Chan Ru hanya bisa menghela nafas panjang, kengototan istrinya dan raut wajah serius yang ia tunjukan menjadi bukti jika ia tak ingin menunggu lebih lama lagi.Tetua Chan Ru melirik pada Shizi, netranya jelas meminta jawaban darinya.Shizi mengangguk, tak mempermasalahkan keinginan Nyonya Yi Yun tersebut. Bukan tanpa alasan ia menyetujuinya karena ia pun penasaran kenapa sang nyonya ingin berbicara dengannya.“Nyonya
Bab. 202.Shizi berdiri di samping Yi Yun yang terbaring, bisa ia lihat ada pusaran aura hitam di sekitaran tubuhnya.“Benar, ini adalah teknik kutukan! Jadi…kemungkinan besar ibu juga terkena teknik ini karena wanita ini terpapar dari ibu!” batin Shizi menyimpulkan.Shizi melindungi dirinya dengan aura miliknya. Aura ungu yang melingkupi tubuhnya terlihat memantulkan pusaran aura hitam yang berasal dari tubuh Yi Yun.“Tuan Muda Shizi, tadi kau mengatakan jika ini adalah teknik kutukan, apa maksudnya itu?” tanya Chan Ru serius.Shizi menarik napas dalam-dalam sebelum menjelaskan, "Teknik kutukan adalah metode manipulasi energi yang digunakan untuk mengutuk seseorang atau sesuatu. Dalam kasus ini, Nyonya Yi Yun tampaknya terkena efek kutukan yang sangat kuat dari seseorang, dan aku kira ini bisa membahayakan nyawanya."Chan Ru tampak khawatir, "Apa yang bisa kita lakukan untuk menolong Yi istriku Yun?"Shizi berpikir sejenak sebelum menjawab, "Aku perlu mengetahui lebih lanjut tentan
Bab. 201.Shizi, Chan Ru dan Chan Fei meninggalkan wilayah Klan Huo dibawah tatapan penasaran dari Huo Di dan kelompoknya.Dari sana ketiganya langsung menuju kediaman Chan Ru untuk melihat kondisi putrinya, Chan Ning dan juga istrinya, Yi Yun.Dalam perjalanan.“Saudara Shizi,eh…tidak! Master Shizi tolong maafkan kesalahanku, aku buta sehingga tidak melihat kebenaran yang ada.” “Untuk menebus kesalahanku, mohon Master memberikan hukuman padaku!” seru Chan Fei sambil berlutut di depan Shizi.“Bangunlah, dengan kau meminta maaf saja itu lebih dari cukup untukku, kuharap kedepannya kau bisa lebih berhati-hati lagi dalam bersikap,” jawab Shizi dengan santai.Chan Fei tersenyum senang, ia pun bangkit dari posisinya dengan perasaan lega.“ Tuan Muda Shizi, sebenarnya siapa kau? Apa tujuanmu datang kemari? Apakah ada sesuatu hal yang terkait dengan Klan Chan?” “Lalu…kenapa Tuan Muda memberikan dua pil tadi pada Tetua Huo Di? Jujur saja aku baru mendengar tentang pil untuk Beast itu!” “S
Bab. 200.Shizi, Chan Ru dan Chan Fei tiba di sebuah kawasan hutan yang tak jauh dari tempat mereka sebelumnya. Shizi menatap ke arah sekelilingnya, tampak area tengah hutan itu begitu lapang dengan pepohonan sebagai dindingnya.Tampak di area lapang tersebut tumbuh sebuah tanaman spirit dengan bentuk berupa pohon kecil dengan daun berbentuk majemuk, dengan anak daun yang berbentuk oval. Terdapat tiga bunga dalam tanaman spirit tersebut yang mana berwarna merah, ungu, atau putih, dan berbentuk seperti bunga kacang-kacangan. Dalam polongnya berisi biji yang keras dan berwarna cerah berwarna merah, ungu, atau hitam dengan bentuk yang unik.Chan Fei akan bertanya namun Shizi dengan cepat mendahuluinya, “ Itu adalah tanaman spirit Ormosia, tanaman spirit ini berkhasiat untuk mengurangi peradangan dan anti nyeri.” “ Dengan bahan tambahan lain tanaman spirit Ormosia ini bisa menjadi penawar racun dan bisa untuk mengatasi infeksi.” “ Bahan yang digunakan untuk pembuatan pil biasanya
Bab. 199.Shizi meninggalkan kediaman Klan Li melalui jalan rahasia dengan diantar oleh Li Xiong Fan.Selama perjalanan melalui lorong rahasia tersebut sang Zushi banyak berbincang dengan cucunya itu. Banyak hal yang mereka bicarakan terutama mengenai apa yang terjadi pada dirinya selama menjalani hukuman di Gunung Kematian.Keduanya pun tiba di ujung lorong rahasia yang berada di sebuah kaki gunung di sebelah selatan Ibukota.Li Xiong Fan memandangi kepergian Shizi dengan tatapan yang sulit diartikan,tampak ada banyak hal yang dipendam olehnya.Sementara Shizi sendiri terus berjalan memasuki kedalaman hutan, ia berjalan ke arah selatan di mana Klan-Klan tersembunyi ‘tinggal’.“Aku tak mengira dengan apa yang kakek sampaikan, ternyata Klan-Klan tersembunyi menghuni pegunungan ini.” “ Jadi kawasan ini dinamakan Yin Di, wilayah yang tersembunyi. Pantas saja tempat ini dinamakan seperti itu mengingat banyaknya mantra dan formasi ilusi yang menutupi tempat ini,” ujar Shizi sambil memper
Bab. 198.“Kau akan pergi sekarang ke Klan Chan? Apa kau tidak mau menemui ayahmu terlebih dulu?” tanya sang kakek.“Ya, aku harus pergi secepatnya untuk mengetahui persis kondisi ibu,” jawab Shizi tanpa ragu.Li Xiong Fan hanya bisa menghela nafas dengan berat, ia sadar jika dirinya tidak bisa merubah keputusan cucu yang baru ditemuinya itu.Shizi lanjut berkata, “ Jika bisa aku harap kakek bisa menutupi dulu kepulanganku dari ayah.” “ Selain itu, semakin sedikit orang yang tahu tentangku itu akan lebih baik nantinya,” jelas Shizi penuh penekanan.Li Xiong Fan memahami maksud dan tujuan Shizi mengatakan hal itu, ia merasa Shizi memiliki rencana sendiri dalam hal ini.“ Baiklah jika itu maumu, tapi…aku punya syarat untuk itu,” seru Li Xiong Fan tanpa ragu.“ Apa itu, Kakek?” tanya Shizi cepat.“ Kau harus ikut dalam kelompok Klan Li untuk memasuki makam kuno yang akan dimasuki perwakilan murid Sekte dan Klan yang ada di wilayah Kekaisaran Langit!” seru sang kakek penuh penekanan.S