Beranda / Fantasi / Tabib Sakti Tak Terkalahkan / Bab 163. Turun Gunung.

Share

Bab 163. Turun Gunung.

Penulis: Zayn Z
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-27 23:42:00

Bab 163. Turun Gunung.

Lin Jian takjub dengan apa yang dilihatnya, kini tangan putrinya telah kembali seperti semula. Yang membuatnya semakin kagum tentunya bekas jahitan di kulit tangan putrinya yang tidak berbekas.

Lin Jian menatap pria bertopeng tulang kepala serigala, tampak pemimpin Klan Tufu itu berjalan keluar dari kereta kudanya lalu menuju ke dalam kegelapan hutan. Tentunya hal itu membuatnya penasaran karenanya.

Lin Jian akan menyusul Shizi. Namun, seluruh anggota Klan Tufu telah bergerak lebih dulu dengan menutup jalan dan mengepung kembali kereta kuda dan para pengawalnya.

“ Apa yang kalian lakukan, aku ingin menyusul pemimpin kalian?” ujarnya dengan heran.

Salah seorang anggota Klan Tufu yang berada di depan Lin Jian menunjukan aura ranahnya. Sontak hal itu membuat Lin Jian dan pasukannya menjadi tegang kembali.

“ Keinginanmu sudah tercapai, kau tidak punya urusan lagi di sini, jika kau ingin memberi sesuatu pada pemimpin kami, kau bisa memberikannya padaku!” seru sang an
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ade Saputra
terimakasih tapi klo bisa bab nya lebih banyak lagi terimakasih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 164. Kekaisaran??

    Bab 164. Kekaisaran??Shizi menatap dalam Gunung Qushi dari kejauhan, tampak gunung yang selalu diselimuti awan hitam itu memancarkan keangkerannya meski hanya dilihat.Shizi mengingat kembali kejadian sepuluh tahun yang lalu di mana ia dilemparkan ke Gunung Qushi oleh para ‘Fa Guan’ .Para hakim tersebut membelenggunya dengan tali pengikat jiwa dan tangannya diberikan gelang penekan khusus yang membuatnya tidak bisa keluar dari kawasan Gunung Qushi.“Meski kesal mengingat hal itu tapi semua sudah terjadi, aku hanya berharap ada perubahan pada aturan dan sikap para Fa Guan dalam menyikapi suatu masalah,” gumamnya pelan.Shizi menghela nafas panjang, ia kemudian pergi dari sana dan menuju ke arah timur dari posisinya.Sambil melompati setiap batang pohon sebagai pijakannya, Shizi mengingat pengetahuan umum yang didapatnya selama berada di Klan Tufu.‘Penjara Gunung Qushi’ sendiri terletak di wilayah Kekaisaran Guan, sebuah Kekaisaran besar yang ada di Benua Timur. Benua Timur sendiri

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-28
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 01. Hinaan.

    “Anak haram!”“Pecundang!” “Sampah!” Sorot mata meremehkan dan kata-kata hinaan mengiringi langkah Shizi yang sedang berjalan sambil menanggung dua ember air di pundaknya dengan sebuah tongkat.Meski tubuhnya kurus, Shizi terus melangkah melewati jalan kecil di halaman belakang klan Song, mengabaikan cemoohan dari orang-orang di sekelilingnya. "Ternyata dia juga tuli, anak haram memang bodoh!" teriak seorang pemuda, disambut tawa rekan-rekannya. Shizi hanya melirik sekilas ke arah Song Ong, sang tuan muda klan Song, yang menjadi sumber suara itu.Shizi hanya mengepalkan tangannya dengan keras. Tapi ia tahu, melawan pun tak ada gunanya. Mengingat status Song Ong sebagai tuan muda klan Song dan anak emas klan, siapapun yang melawannya pasti akan menderita. "Seperti kata ibu, lebih baik diam dan abaikan saja perkataan mereka." Shizi merenung, "Song Ong semakin agresif semenjak ia melihat aku berjalan bersama nona Wang Suyi. Mungkin benar kata ibu, aku harus menjaga jarak untuk mengh

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 02. Melarikan diri.

    Bab 02. Melarikan diri.Di sudut gelap sel penjara klan Song, Shizi terduduk lemah, menyandarkan tubuhnya yang penuh luka dan darah mengering di dinding dingin. Rasa sakit di tubuhnya seolah menghilang, tertutupi oleh kekhawatiran mendalam tentang keadaan ibunya.Pikirannya melayang pada kenangan terakhir yang buruk,melihat ibunya terjatuh tak berdaya saat Song Ong dan pengikutnya dengan brutal menghajarnya hingga pingsan.Shizi menarik napas dalam-dalam, menatap jeruji besi yang menjadi penghalang antara dia dan dunia luar.Bagi sebagian orang, sel ini adalah simbol dari kehilangan dan putus asa, namun bagi Shizi, sel ini adalah tempat perlindungan yang menawarkan jeda dari kekejaman Song Ong dan para anteknya.Di sel sempit inilah, setidaknya, ia dapat bernafas tanpa rasa takut akan serangan mendadak yang selalu mengintai.Shizi menatap dinding sel tempat barisan garis darahnya terukir."Empat puluh satu, sekarang empat puluh dua," ujarnya pelan, suaranya terbata-bata, sambil mengol

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 03. Keinginan dan tekad.

    Bab 03. Keinginan dan tekad.Shizi menyembunyikan tubuhnya di celah sempit antara bangunan rumah dan tembok pembatas klan. Nafasnya tersengal, jantungnya berdebar-debar ketika suara langkah cepat dan teriakan tajam meresap melalui malam, menginstruksikan pencarian terhadapnya.Seolah waktu berhenti berdetak, hanya diisi oleh kesunyian yang kemudian terpecahkan oleh suara jangkrik dan burung hantu yang menambah keseraman malam."Hampir, hampir aman," bisik Shizi kepada dirinya sendiri, wajahnya penuh dengan keringat dingin. Matahari mulai berwarna kekuningan saat dia mengintip dari balik celah, mengawasi dengan hati-hati.Menemukan tembok yang tak terlalu tinggi, dia mengumpulkan keberaniannya, melirik sekeliling untuk memastikan tidak ada yang mengawasi.Dengan gerakan yang hampir tak terdengar, dia menginjakkan kaki pertamanya pada tembok, perlahan-lahan naik sambil menghitung dengan cermat, detak jantungnya semakin cepat, karena setiap detik adalah perebutan antara hidup dan ketah

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 04. Potensi.

    Bab 04. Potensi.Shizi terbangun dari tidurnya, meski tubuhnya terasa ngilu dan sakit, ia berusaha menahannya.Melalui ventilasi ruangan, sinar matahari yang terang masuk kedalam ruangan menandakan bahwa matahari telah lama terbit.Dengan menahan rasa sakit, Shizi bangkit dan berjalan keluar kamar menuju ruangan tempat ibunya dirawat. Pintu ruangan terbuka dan ia bergegas ke dalam.Di sana, tabib Fan sedang mengganti perban di kening ibunya. Shizi duduk di depan pintu, memperhatikan setiap tindakan yang dilakukan tabib Fan.Sudah sering ia melihat tabib Fan merawat pasiennya.Shizi, yang bertugas mengantarkan barang dari Song He dan Wang Suyi untuk tabib Fan, kadang menghabiskan waktu menunggu tabib selesai bekerja sebelum menyerahkan barang-barang tersebut.“Kau sudah baikan?” Tanya tabib Fan tanpa menoleh ke arah Shizi.“Sudah tuan, terima kasih atas pertolongan tuan!” Ujar Shizi penuh hormat.Tabib Fan selesai merapikan alat-alatnya dan memperhatikan posisi Shizi yang duduk lemas t

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 05. Konfrontasi.

    Bab 05. Konfrontasi.Sudah dua bulan ini Shizi belajar ilmu pengobatan dari Tabib Fan, seorang pria paruh baya yang bijaksana.Setiap hari, ia bangun sebelum fajar, menyeberangi sungai, dan mendaki bukit yang dipenuhi tanaman herbal. Dengan cermat, ia memetik tumbuhan yang dibutuhkan, membayangkan manfaatnya saat meracik obat nanti.Setibanya di rumah, ia mengeringkan tanaman tersebut dengan teliti, lalu meraciknya sesuai dengan instruksi Tabib Fan yang sabar dalam membimbing.Di sisi lain, perhatian Shizi juga tertuju pada ibunya yang sedang sakit.Di bawah sinar lampu temaram, Shizi menekuni setiap gerakan Tabib Fan dalam mengganti perban. Tangannya mulai terampil meniru gerakan lembut itu, mempraktikkan teknik akupuntur dan pemijatan yang dipelajarinya.Dalam ruangan beraroma herbal, ia menekuni pelajaran tentang titik-titik saraf dan anatomi tubuh manusia. Tidak hanya mengobati manusia, Shizi juga belajar cara menangani hewan yang sakit."Dari setiap praktik, kau akan belajar lebi

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 06. Situasi.

    Bab 06. Situasi.Uhuk uhuk!Shizi bangun dari ketidak sadarannya, ia terbatuk dan memuntahkan air yang masuk kedalam paru parunya. Setelah ia bisa bernafas dengan baik ia pun membaringkan tubuhnya untuk menenangkan dirinya.Matanya menatap ke arah atas, tampak batuan tajam menempel di dinding batu yang gelap.Baru setelahnya ia tertegun, ia baru menyadari jika ia berada di sebuah tempat asing.“ Aku berada dimana?” Ujarnya sambil menatap sekelilingnya.Pikirannya kembali pada saat kejadian sebelumnya, ia teringat jika dirinya menyelam ke dasar sungai untuk menghindari terjangan anak panah yang terarah dirinya dimana saat itu air sungai meluap sehingga arus air menjadi deras. Hal itu membuatnya terbawa deras air sungai dan akhirnya kehilangan kesadaran diri karena arus bawah sungai menariknya.Shizi kemudian menatap sekelilingnya, ia meyakini jika dirinya kini berada di dalam sebuah gua kecil, dari sana ia bangkit dari posisinya, dengan penerangan yang sedikit membuatnya tidak bisa meli

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-05
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 07. Syarat.

    Bab 07. Syarat.Di sebuah kedai yang tak jauh dari tempat pertemuan pertama, Song Ong kini duduk bertiga dengan Wang Suyi dan dan juga Song He. Dari sana Song He menuangkan teh kedalam cangkir Wang Suyi lalu setelahnya ia menuangkan teh pada cangkirnya sendiri dan melewatkan cangkir Song He.Wang Suyi melirik ke arah luar kedai, tampak pasukan klan Song berdiri berjaga dengan tabib Fan dan ibu dari Shizi berada dalam penjagaan mereka dibawah terik matahari yang menyengat.Tanpa perlu dikatakan pun Wang Suyi paham jika posisi tabib Fan dan ibu dari Shizi adalah alat untuk mengancamnya.“ Sudah lama sekali kita tidak berbincang santai seperti ini, apa kau tahu sudah berapa lama itu terjadi?” Tanya Song Ong dengan wajah sumringah.“ Cukup lama.” Jawab Wang Suyi singkat dengan nada lembut.“ Tiga tahun… Tiga tahun lamanya kau mengacuhkanku.” Lanjutnya,” dan itu terjadi semenjak orang rendahan itu bersamamu.” Ujar Song Ong datar diakhiri senyum kecilnya.“ Tuan muda Song Ong, sepertinya ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-18

Bab terbaru

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 164. Kekaisaran??

    Bab 164. Kekaisaran??Shizi menatap dalam Gunung Qushi dari kejauhan, tampak gunung yang selalu diselimuti awan hitam itu memancarkan keangkerannya meski hanya dilihat.Shizi mengingat kembali kejadian sepuluh tahun yang lalu di mana ia dilemparkan ke Gunung Qushi oleh para ‘Fa Guan’ .Para hakim tersebut membelenggunya dengan tali pengikat jiwa dan tangannya diberikan gelang penekan khusus yang membuatnya tidak bisa keluar dari kawasan Gunung Qushi.“Meski kesal mengingat hal itu tapi semua sudah terjadi, aku hanya berharap ada perubahan pada aturan dan sikap para Fa Guan dalam menyikapi suatu masalah,” gumamnya pelan.Shizi menghela nafas panjang, ia kemudian pergi dari sana dan menuju ke arah timur dari posisinya.Sambil melompati setiap batang pohon sebagai pijakannya, Shizi mengingat pengetahuan umum yang didapatnya selama berada di Klan Tufu.‘Penjara Gunung Qushi’ sendiri terletak di wilayah Kekaisaran Guan, sebuah Kekaisaran besar yang ada di Benua Timur. Benua Timur sendiri

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 163. Turun Gunung.

    Bab 163. Turun Gunung.Lin Jian takjub dengan apa yang dilihatnya, kini tangan putrinya telah kembali seperti semula. Yang membuatnya semakin kagum tentunya bekas jahitan di kulit tangan putrinya yang tidak berbekas.Lin Jian menatap pria bertopeng tulang kepala serigala, tampak pemimpin Klan Tufu itu berjalan keluar dari kereta kudanya lalu menuju ke dalam kegelapan hutan. Tentunya hal itu membuatnya penasaran karenanya.Lin Jian akan menyusul Shizi. Namun, seluruh anggota Klan Tufu telah bergerak lebih dulu dengan menutup jalan dan mengepung kembali kereta kuda dan para pengawalnya.“ Apa yang kalian lakukan, aku ingin menyusul pemimpin kalian?” ujarnya dengan heran.Salah seorang anggota Klan Tufu yang berada di depan Lin Jian menunjukan aura ranahnya. Sontak hal itu membuat Lin Jian dan pasukannya menjadi tegang kembali.“ Keinginanmu sudah tercapai, kau tidak punya urusan lagi di sini, jika kau ingin memberi sesuatu pada pemimpin kami, kau bisa memberikannya padaku!” seru sang an

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 162. Operasi.

    Bab 162. Operasi.Pria paruh baya bernama Lin Jian, dan putrinya bernama Lin Xia. Mereka berdua merasa ketakutan dengan pilihan yang diberikan oleh pria bertopeng tulang kepala serigala itu."Kenapa harus amputasi atau operasi?" tanya Lin Jian dengan suara yang bergetar.Pria bertopeng tulang kepala serigala itu menatap Lin Xia dengan mata yang tajam."Racun bunga hitam telah meresap ke dalam tulangnya," jawabnya dengan suara yang kasar. "Jika tidak diobati dengan cepat, racun itu akan menyebar ke seluruh tubuhnya dan membunuhnya."Lin Jian merasa ketakutan. Ia tidak ingin kehilangan putrinya."Apa yang harus aku lakukan?" tanya Lin Jian dengan suara yang bergetar.Pria bertopeng tulang kepala serigala itu menatap Lin Jian dengan mata yang tajam."Aku bisa menyelamatkan putrimu," jawabnya dengan suara yang kasar. "Tapi aku membutuhkan kepercayaanmu."Lin Jian merasa ragu-ragu. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan."Apa yang harus aku lakukan?" tanya Lin Jian dengan suara yang berget

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 161. Sepuluh tahun kemudian.

    Bab 160. Sepuluh tahun kemudian. Arc 2. Jalan Sang Alkemis. Sepuluh tahun kemudian. “ Hentikan keretanya sekarang!” seru seseorang yang berada di dalam kereta kuda. Orang-orang yang mengawal kereta kuda tersebut langsung terlihat tegang, tampak mereka sedikit enggan untuk berhenti di area tersebut. Meski begitu, mereka mau tak mau harus mengikuti perintah orang yang menyewa jasa mereka. Pemimpin kelompok tersebut mendekat ke arah kereta kuda, dari sana pintu kereta kuda tersebut terbuka dari dalam. Tampak seorang pria paruh baya sedang terduduk di kursinya dengan seorang gadis muda kurus terbaring di pangkuannya. Raut wajah gadis muda itu begitu pucat, aura yang keluar dari tubuhnya pun begitu kacau. Yang paling menyedihkan dari gadis itu adalah kondisi tangan kirinya yang mulai membusuk dengan daging dan dan kulit tangannya berwarna hitam dengan banyak benjolan yang mengeluarkan cairan berbau amis. “Tuan, apa Tuan yakin di sini tempatnya?” tanya sang Kepala Pengaw

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 160. Arc 1 End.

    Bab 160. Arc 1 End.Mei Feng dan Song Ong menyerang Shizi bersamaan, menggunakan pukulan dan tendangan yang dilapisi energi. Shizi pun melawan mereka dengan gerakan serupa, menggunakan teknik tinju dan tendangan yang cepat dan kuat untuk menangkis serangan mereka.Mei Feng menggunakan teknik "Tinju Api" untuk menyerang Shizi. Ia memusatkan energinya pada tinjunya dan membuatnya bercahaya dengan api biru di mana pukulan energinya terlihat seperti kepala serigala.Tinjunya menghantam Shizi dengan kekuatan yang luar biasa. Namun, Shizi berhasil menghindar dan menangkisnya dengan tinju yang dilapisi energi Qi nya.Song Ong menggunakan teknik "Tendangan besi” untuk menyerang Shizi. Ia memusatkan energinya pada kakinya dan membuatnya bercahaya dengan api merah. Kakinya mengarah pada perut Shizi. Namun, ia menghindarinya dengan gerakan efisien sehingga serangannya terus meleset dari sasaran.“ Aku tidak bisa terus menghindar dan menahan serangan mereka seperti ini!” batinnya sambil terus m

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 159. Segel terbuka.

    Bab 159. Segel terbuka.Amarah Shizi memuncak, hal itu memicu api jiwanya yang tadinya meredup kini menjadi berkobar kembali. Kejadian tersebut membuat jalur energi di tubuhnya kembali menguat dan memberikan rangsangan ke setiap titik meridiannya.Merasakan energi alam terhisap ke dalam tubuhnya ditambah aliran energi yang mengalir deras ke dantiannya membuat Shizi bangkit dari posisinya, ia kemudian mendorong Song Ong dengan keras sampai ia terjungkal ke belakang.Sambil setengah berlutut, Shizi merasakan fluktuasi energi yang mulai berpusat di dantian dan api jiwanya.“ Ini ….” Pikiran Shizi terbang ke masa pelatihannya bersama Master Xiao Tan.“ Shizi, aku akan menyegel dantianmu agar kau tidak menggunakan kekuatanmu yang sekarang. Tentunya kau paham kenapa aku melakukan ini, itu karena para cultivator memiliki dunia yang berbeda dengan para manusia biasa,” ujarnya dengan penuh penekanan.Xiao Tan lanjut berkata. “Aku akan melepas segel di dantianmu pada saat kau telah memutuskan

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 158. Membangunkan harimau tidur.

    Bab 158. Membangunkan harimau tidur.Tubuh Shizi terus menerima pukulan dari Song Ong, darah mengalir dari wajahnya yang lebam. Ia tidak bisa melawan karena kehabisan energi.Tian Zhi yang melihat kejadian itu merasa sangat marah dan sedih. Ia berusaha untuk melepaskan diri dari pegangan Er Lang dan Si Fu, tetapi keduanya terlalu kuat."Ayah... Shizi...!" teriak Tian Zhi dengan putus asa.Er Lang dan Si Fu mencoba untuk menenangkannya, tetapi Tian Zhi terus berusaha untuk melepaskan diri.Sementara itu, Song Ong terus memukuli Shizi dengan kejam. Ia tidak peduli dengan keadaan Shizi yang sudah lemah.“ Hahahaha, rasakan ini, bajingan!” seru Song Ong sambil terus menghantamkan tinjunya ke arah wajah Shizi.Jelas dari tindakannya jika ia berniat menyiksa Shizi sepuasnya. Hal ini tentunya membuat geram semua orang yang melihatnya.Er Lang tidak kuasa menahan emosinya lagi, dengan cepat ia mengambil keputusan, ia berlari ke arah Song Ong sambil menghunuskan pedangnya.“Bajingan, kubunuh k

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 157. Pengorbanan.

    Bab 157. Pengorbanan.Shizi menatap tajam ke arah pria berjubah hitam yang masih mencengkram leher Tian Di dengan kuat.“ Lepaskan dia!” teriak Shizi.Sosok berjubah mendengus, setelahnya ia berkata. “ Kau memerintahku?” ujarnya dengan dingin.Selesai berkata, ia memunculkan auranya yang langsung memberikan tekanan besar pada Shizi dan Raja Tian.“ Sial … ini … orang itu berada di ranah tubuh emas!” seru Raja Tian sambil menahan tekanan yang mendera tubuhnya.Sosok berjubah hitam melemparkan tubuh Tian Gi ke tempat di mana Shizi dan Raja Tian berada.Keduanya menunjukan wajah khawatirnya, bagaimana tidak? Dengan tubuh Tian Di dilempar dari jarak sejauh itu tentunya akan berbahaya untuknya. Apalagi mereka berdua tidak bisa menahan jatuhannya karena tekanan sang sosok berjubah membuat mereka tidak bisa bergerak.“ Aku tak bisa membiarkan ini terjadi!” batinnya.Shizi berusaha melawan tekanan yang mengekang tubuhnya.“ Bergerak … bergerak … bergerak!” teriak Shizi pada dirinya sendiri

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 156. Pertempuran.

    Bab 156. Pertempuran.Raja Tian dan Shizi berjalan ke tengah area pertempuran, begitu juga dengan Song Ong dan tiga orang yang bersamanya.Song Ong dan orang-orangnya langsung mengambil tindakan pertama, keempatnya langsung mengepung Raja Tian dan Shizi dari empat arah berbeda.“Sepertinya kau takut kalah jika bertarung dengan adil … tapi … ini tidak aneh, jika tidak begini maka itu bukan dirimu!” ujar Shizi sambil menatap datar pada Song Ong.“Ini pertarungan nyata dan tidak ada aturan untuk itu! Salahkan sendiri kesialanmu itu!” serunya dengan angkuh.Shizi menunjukan senyum lebarnya, ia kemudian berkata kembali. “ Sial, mungkin saja. Tapi sepertinya yang sial itu kau, bukan aku!” jawab Shizi dengan nada mencemooh.“ Kau percaya diri sekali, apa kau kira aku akan kalah lagi seperti waktu itu? Itu tak akan mungkin karena aku kini telah menjadi seorang kultivator!” “ Kau menang karena curang dan itu tidak akan terjadi lagi!” serunya dengan angkuh.“ Aku curang? Ya … ya … ya…. Itu ter

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status