Share

232. Kuretase dan kebutaan

Mendengar Selina bernyanyi, Lena terkesiap dan tersenyum. Mereka terus bernyanyi. Kini semua orang dikejutkan oleh sikap Selina yang berani ditambah suaranya yang merdu nan lembut.

Tanpa sadar Selina mendekati Lena dan terlihat berbincang dengannya.

“Suara Mbak Lena bagus. Mbak Lena penyanyi kafe yang di Jakarta itu ‘kan?”

“No! Aku nyanyi di cafe Bali, Dj juga,” jawab Lena.

Selina mengarang cerita. Benar saja, Lena tertawa melihat respon Selina dan tanpa sadar melepas anak perempuan itu. Anak gadis itu berhasil berlari ke arah ibunya dengan terisak. Sementara itu Selina masih mengajak ngobrol Lena, perempuan yang didiagnosa menderita schizophrenia meskipun dengan perasaan takut.

Dave yang baru saja keluar dari ruangannya ikut heran melihat beberapa orang berkerumun mirip semut di koridor dekat ruang farmasi. Beberapa staf rumah sakit menceritakan apa yang terjadi. Mereka menceritakan ada seorang gadis yang nekad mendekati pasien bernama Lena yang tengah mengamuk.

“Astagfirullah, nekad
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status