Share

240. Memalukan sekali!

[RURI?]

Selina terkejut saat layar kamera ponselnya menampilkan wajah anak muridnya. Di luar dugaan ternyata sosok yang merindukannya ialah Ruri bukan lelaki itu. Ada rasa lega dan sedikit kecewa bersamaaan. Dalam hati kecilnya Selina mengharapkan lelaki tersebut. Namun hati kecilnya yang lain menganggap sebuah kekeliruan andai dia mengharapkan lelaki itu yang merindukannya. Dia bukan siapa-siapa.

[Bagaimana kabarmu Bu?]

[Alhamdulillah, sehat Ruri. Bagaimana denganmu? Betah tinggal di pesantren?]

[Betah gak betah Bu]

Ruri menjawab dengan nyengir. Tanpa menjelaskan apapun Selina sudah mengetahui isi kepala anak itu. Seorang anak yang manja akan mengalami kesulitan jika langsung terpisah dengan ke dua orang tuanya.

[Sabar ya Ruri, memang awalnya tak betah tapi lama kelamaan insyaallah betah. Di sana kamu belajar mandiri. Kelak kamu terbiasa saat sudah dewasa sehingga kamu tidak akan kaget. Apalagi seorang lelaki adalah imam yang kelak akan memimpin keluarga kecilnya: istri dan anak-anak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status