Share

103. Adam mengunjungi Nisa

“Sah!”

Para saksi menjawab serempak.

“Bagaimana? Sah? Saksi?” tanya penghulu lagi.

“Sah,” jawab semua orang.

Mahendra hanya menunduk dengan perasaan yang berkecamuk. Ia memang bersyukur pada akhirnya bisa melepas masa lajangnya. Namun ia juga sedih karena tak menikah dengan gadis pujaannya. Lebih sedih lagi saat tahu jika Selina menolak Aqsa. Ia sendiri mendengarnya langsung. Andai, malam itu ia tak pergi ke Pub.

Lain dengan Mahendra, Alana malah diam tergugu. Ia tak merasa senang sama sekali dengan pernikahan itu. Wajahnya datar, tanpa ekspresi apapun.

Alasannya, pertama, tentu saja menikah terpaksa karena peristiwa yang ia sendiri tak ingat malam itu. Ke dua ia melangkahi kakaknya yang sangat ia sayangi. Ketiga ia tak dinikahkan oleh ayahnya yang telah meninggal melainkan oleh wali hakim karena saudara ayahnya tak ada. Jauh dari pernikahan impian.

Sementara itu Kiran dan Anisa tampak terharu melihat acara prosesi walimah yang sakral. Mereka masih belum rela jika Alana menikah dengan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status