Beranda / Horor / TUMBAL UNTUK MADUKU / Bab 80 Bukti Anting

Share

Bab 80 Bukti Anting

Penulis: Rose_roshella
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-11 22:35:09

Arkan terlihat gugup saat itu, perasaan cemburunya kepada Alina membuat dirinya tidak bisa menyembah kembali perasannya.

Arkan yang terus didesak oleh Alina membuat dirinya kini mulai mengakui bahwa dirinya saat ini telah cemburu kepada dirinya.

"Kenapa kau begitu ingin tau aku cemburu kepadamu atau tidak?" tanya Arkan menatap wajah Alina.

"Karena saat ini aku ingin tau apakah suamiku cemburu kepadaku apa tidak. Jika cemburu kepadaku, artinya dia saat ini sangat mencintai diriku," jawab Alina tersenyum menatap Arkan.

"Apa kau juga merasa cemburu kepadaku saat aku bersama dengan Alana?" tanya Arkan sebelum dia menjawab pertanyaan Alina.

"Bisakah aku cemburu keladamu, Mas? Aku hanya Seorang wanita dengan segala keterbatasan hati, wajar jika aku cemburu melihatmu bersama dengan Mbak Alana," jawabnya dengan tersenyum menatap wajah Arkan.

"Jadi saat ini kau cemburu kepadaku?" tanya Arkan menatap wajah Alina.

Alina menganggukkan kepalanya tanpa ketahuan, hal yang sudah lama disembunyikan k
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 81 Sebuah Petunjuk

    Arkan sedikit gugup saat AKP Miko menunjukkan sebuah barang bukti yang membuat kasus ini akan semakin terang benderang terbuka.Sebuah anting yang telah ditemukan oleh Arkan di kamar istrinya, tidak mungkin itu adalah sebuah kebetulan saja. Ia meyakini jika saat itu memang istrinya berada di lokasi kejadian bersama dengan Suster Mirna di ruangan tersebut.Namun, Arkan tidak mau mengatakan ini kepada AKP Miko terlebih dahulu. Dia harus mencari bukti keterlibatan istrinya dalam kasus ini, dan ingin tau apa alasan Alana melakukan itu kepada Suster Mirna.Miko menatap wajah Arkan yang saat ini terlihat sedang melamun dan memikirkan sesuatu saat ini."Bapak baik-baik saja?" tanya AKP Miko menatap wajah Arkan dengan tatapan penuh menelisik.Seketika Arkan menggelengkan kepalanya dan terlihat sedang menyembunyikan sesuatu dari AKP Miko yang kini menatap dirinya mulai curiga.AKP Miko terlihat sedang mengamati gesture tubuh Arkan yang saat ini terlihat gelisah dan wajahnya mulai menatap cemas

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-13
  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 82 Cincin Misterius

    Arkan terkejut saat melihat cincin itu bertuliskan nama Alana."Apakah cincin ini milik Alana?" Arkan melihat lebih dekat cincin tersebut.Arkan benar-benar sangat bingung, kali ini pikirannya dipenuhi banyak pertanyaan tentang Alana.Hari ini sepertinya menjadi hari yang sangat mencengangkan yang dialami oleh Arkan. Dia mendadak mengalami hal-hal mistis sepanjang perjalanannya menuju ke arah kampus untuk menjemput Alina.Terlihat jelas jika pikirannya kini mulai teralih pada Alana. Entah mengapa saat jnul dirinya seperti dituntun untuk menyelidiki Alana.Suster Mirna yang tiba-tiba melakukan penampakan membuat dirinya benar-benar sedikit ketakutan.Yang tak kala mengejutkannya, tiba-tiba ditemukan sebuah cincin di dalam mobilnya.Cincin itu terlihat bukan milik Alana. Namun, dia melihat cincin itu bertuliskan Alana.Arkan lalu memasukkan cincin dan anting sebelaha menjad satu plastik dan di simpan di saku jas miliknya.Beberapa menit kemudian, Arkan akhirnya sampai di kampus Alina.T

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15
  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 83 Calon Bayi Pembawa Kutukan

    Arkan terdiam sejenak saat mendengar pertanyaan dari Alina. Seandainya itu terjadi, sanggupkah dia menolak Alana?Namun untuk membuat Alana percaya dan tidak kecewa dengan dirinya, Keenan pun akhirnya memutuskan untuk sedikit berkata berbohong kepada dirinya."Aku akan menyuruh Alana tinggal di rumah. Kita hanya pergi bertiga saja," balas Arkan dengan tersenyum menatap wajahnya."Benarkah Mas? Kamu bakalan nolak Mbak Alana kalau dia masih bersih keras untuk ikut? Aku tidak mau jika berbulan madu dengan Mbak Alana," balas Alina dengan menatap tegas wajahnya saat ini."Iya Sayang, Mas gak akan ajak siapa pun saat kita bulan madu, kita nikmati semua itu berdua." Arkan berusaha untuk meyakinkan dirinya."Ya sudah Mas, Aku percaya sama Mas Arkan, semoga dokter bisa mengijinkan Alina berbulan madu sama mas Arkan." Keenan tampak tersenyum melihat Alina yang tak sabar ingin menikmati bulan madu bersama dengan dirinya saat ini."Aamiin, aku do'akan agar kita bisa menikmati bulan madu kita. Aku

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16
  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 84 Alana Cemburu

    Alana terlihat sangat marah, dia cemburu saat suaminya kini lebih banyak membela Alina dari pada dirinya, ditambah lagi saat ini janin Alina tumbuh sehat dan juga sudah berkembang cukup baik.Beberapa kali dia gagal untuk menumbalkan madunya, tapi kalo ini dia akan benar-benar melakukan penumbalan itu kepada Alina dan bayinya.Cukup sudah dirinya harus merasa dinomor duakan oleh suaminya demi madunya."Tutup mulutmu, Alana!" Arkan seketika langsung membentak dirinya.Alana menatap wajah suaminya yang terlihat menatap geram ke arahnya."Kenapa? Apa saat ini Mas Arkan lebih membela dirinya dari pada aku? Apa Mas Arkan lebih memilih dia dari pada aku? Katakan Mas!" seru Alana yang saat ini merasa jika Arkan lebih memilih dirinya dari pada Alina.Mendengar Alana mengatakan itu, membuat Arkan kini tak bisa mengendalikan emosinya dan memberikan sebuah jawaban yang tak pernah di bayangkan sebelumnya oleh Alana."Iya, aku sekarang lebih membela dirinya dari pada kamu dan aku lebih memilih Alin

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-18
  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 85 KECURIGAAN

    Alana benar-benar merasakan cemburu yang luar biasa saat dia mendengar apa yang dikatakan boleh Alana.Wajahnya terlihat mulai suram ketika dia melihat wajah keduanya tampak sangat bahagia."Kau ...!" Alana menunjuk wajah Alina dengan tatapan marah.Alina tersenyum miring ketika dia melihat perubahan wajah Alana yang saat ini terlihat sedang cemburu dan marah kepadanya.Alina sengaja membuat Alana cemburu saat dia bertingkah manja dengan suaminya. Ia berharap Alana bisa terpancing dan menunjukkan watak aslinya.Alina bergelayut manja di depan suaminya dan mencari perhatian Arkan. Melihat Alina yang sedikit manja dengannya, tentu membuat Arkan menyambut dirinya dengan mesra, setelah Alina sudah memberikan service untuk dirinya."Mas, perutku sedikit kram, bisakan Mas Arkan mengelus-elus perutku?" ucap Alina dengan nada manjanya."Kamu gak apa-apa?" Arkan terlihat sangat panik saat mendengar ucapan Alina."Gak apa-apa kok Mas, ini minta dielus-elus sama bapaknya saja," jawabnya dengan me

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-21
  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 86 Bukan Pelet

    Arkan tampak sangat terkejut saat mendengar suara ghaib yang meminta tolong kepada dirinya.Dalam hatinya bertanya-tanya, apakah itu adalah suara ghaib dari istrinya yang sudah meninggal beberapa bulan yang lalu? Apakah saat ini arwah Ayana sedang menuntut balas?Arkan langsung tersadar seketika, ia terlihat sedang membuyarkan pikirannya sendiri dan bergerak lebih cepat untuk mencari sesuatu dibalik lukisan yang ada di dalam sana.Saat dirinya sedang membuka lukisan tersebut, tiba-tiba dia dikejutkan dengan penemuan saat ini. Ia menemukan secarik kain yang tersimpan di sana dan juga sebuah cincin yang ada di sana.Arkan terkejut saat melihat secerca kain yang disimpan Alana di kamar tersebut. Sebuah sobekan kain yang tak asing baginya."Kain ini sepertinya aku kenal, tapi milik siapa?" tanya Keenan dengan menatap heran ke arah kain tersebut.Tak ingin mengingat terlalu lama, Arkan pun akhirnya memasukkan kain tersebut ke dalam saku celananya.Tak lama setelah itu, ia melihat sebuah cin

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-23
  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 87 Mulai Curiga Dengan Alana

    Sudah ku duga, Mbak Alana pasti akan menghentikanku pergi saat ini. Wajar saja dia bersikap seperti itu kepadaku, mengingat apa yang saat ini tengah dilakukan oleh Mas Arkan yang sulit membagi waktunya untuk Mbak Alana."Ada apa Mbak?" tanyaku sambil aku hempaskan bokongku kembali ke atas kursi."Mas Arkan sudah mulai tidak adil denganku, aku juga istrinya, kenapa dia hanya memperhatikan dirimu akhir-akhir ini?" tanya Mbak Alana sambil menatapku sedikit kesal.Aku pun mengernyitkan dahiku, kenapa Mbak Alana berbicara seperti itu kepadaku? Kenapa tidak memprotes saja kepada Mas Arkan? Batin ku dalam hati."Lantas, kenapa Mbak Alana tidak protes saja sama Mas Arkan?" tanyaku sambil menatap wajah Mbak Alana yang terlihat gelisah, entah apa yang dipikirkannya saat ini."Bagaimana aku bisa protes? Mas Arkan seolah menjauhiku. Kau pun tau jika saat ini hubungan ku sama Mas Arkan memburuk sejak terakhir kali kita bertengkar," jawab Mbak Alana yang saat itu tengah menatapku curiga."Lalu?" tan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-25
  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 88 Alana yang Marah

    Arkan semakin yakin jika saat ini pembunuh kedua istri mudanya adalah istri tuanya. Hal ini diperkuat dengan sebuah bukti-bukti yang tak sengaja dia temukan di dalam kamar Alana dan juga keanehan yang terjadi dengan sikap Alana akhir-akhir ini cukup berbeda."Balak yakin, jika yang membunuh kedua istri muda Bapak adalah istri Tua, Bapak?" tanya Miko dengan tatapan penuh menyelidik."Iya, tapi saya belum bisa mengatakan yakin 100 persen, mengingat belum ditemukan bukti-bukti dan saksi yang melihat peristiwa yang menimpa kedua istri muda saya, Pak. Untuk itulah saya meminta Pak Miko mulai menyelidiki istri saya," jawab Arkan menatap wajah Miko yang saat itu tengah menatap dirinya dengan tatapan heay"Baiklah, kalau begitu saya akan segera melakukan penyelidikan kepada istri Bapak. Terima kasih atas kerja samanya," pamit Miko lalu bergegas pergi meninggalkan tempat tersebut.Arkan menganggukkan kepalanya dengan tersenyum, lalu tak lama setelah itu dia pun beranjak dari tempat duduknya da

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27

Bab terbaru

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 106 TAMAT

    Setelah pemakaman Mbak Alana, kami pun mulai menjalani kehidupan normal seperti biasanya.Aku dan keluarga Mas Arkan memutuskan untuk menghibahkan rumah itu untuk dijadikan panti asuhan.Setelah itu, kami memutuskan untuk tinggal bersama menempati rumah baru kami yang cukup besar dan luas di pusat kota.Kehidupan kami pun sangat bahagia dan aku pun menunggu kelahiran anak kami yang pertama, tiga bulan lagi.Saat ini kami sedang melakukan tingkepan atau tujuh bulanan di rumah baru kami sekalian syukuran menempati rumah kami yang baru Aku sangat senang saat semua keluarga berkumpul di sini bersama penuh kebahagiaan.Kasus pembunuhan kak Ayana dan Rizka sudah ditutup, saat yang menjadi tersangka Mbak Alana sudah mendapatkan ganjaran terlebih dahulu atas perbuatannya.Hal-hal ghaib yang sengaja disembunyikan oleh Mbak Alana akhirnya dikeluarkan dari rumah lama kami dengan bantuan pak Ustaz.****Tiga Bulan Kemudian Akhirnya aku merasakan sesuatu pada jalan lahirku."Mas, perutku sangat

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 105 Pemakaman Alana

    Arkan dan Alina tak bisa menyembunyikan rasa terkejut saat mereka menyaksikan kematian Alana yang begitu tragis di hadapan mereka. Batu ghaib yang selama ini dibawa oleh Alana, ternyata mempunyai kekuatan supranatural yang kerap kali membuat keanehan terjadi di rumah Arkan. Setelah berhasil menyelamatkan Alina, segera Arkan menghubungi Pak Miko untuk segera datang ke tempat kejadian. Di sana, Arkan menjelaskan dengan detail bagaimana kejadian tragis tersebut terjadi, merasa bersalah dan ingin menegaskan bahwa ini bukan salah siapa-siapa. Begitu banyak perasaan yang ingin ia ungkapkan. namun rasa haru sudah menghalangi kata-kata itu keluar. Arkan lantas mengajak Alina ke rumah sakit untuk memeriksa kondisi kesehatannya dan juga calon bayi yang ada di dalam kandungannya. Hatinya sedikit lega melihat Alina masih bisa tersenyum walaupun sedih. "Semuanya sudah berakhir, kita sudah melewati ini bersama-sama, Alina," ucap Arkan dengan wajah penuh bahagia. Arkan merasa bersyukur bahwa m

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    bab 104 Alana Meregang Nyawa

    Alana merasa mendapatkan kekuatan baru dalam dirinya setelah batu ghaib yang selama ini ia bawa mulai memberikan pengaruh tak terduga. Seolah-olah ada dorongan besar dari dalam diri untuk mencari sasaran baru. Alana berjalan menuju sebuah parkiran yang agak sepi. Di sana, tak sengaja ia bertemu dengan seorang lelaki yang tampak hendak masuk ke dalam mobilnya. Melihat kecantikan Alana yang luar biasa, seketika lelaki itu pun melupakan rencananya untuk masuk ke dalam mobilnya, dan bergegas mendekati Alana, mencoba untuk berkenalan dengan dirinya. "Apakah dia sudah mulai tertarik kepada diriku, sehingga dia datang mendekati diriku?" batin Alana, merasa senang karena akan ada yang menjadi mangsanya.Entah mengapa, pada saat itu Alana merasa ada sesuatu yang berbeda. Sesosok makhluk ghaib seakan berkumpul di dalam tubuhnya, memberikan semacam keberanian dan kekuatan yang misterius. Lelaki itu tampak tersenyum mesum ke arahnya sambil bertanya, "Mbak, mau kemana? Apa boleh aku antarkan

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 103 Alana Kabur

    Rencana jahat Mbak Alana ternyata gagal, semua berkat Mas Arkan yang secara kebetulan mengangkat teleponku dan berhasil melacak keberadaanku melalui jaringan seluler. Entah mengapa, saat itu ada perasaan lega sekaligus rasa khawatir yang menghantui pikiranku, beruntunglah Mas Arkan akhirnya datang tepat waktu dan segera menolongku.Sementara itu, Mas Arkan mengejar Mbak Alana dan berteriak memanggil Mbak Alana yang mencoba melarikan diri dari sini."Alana! Jangan lari!" teriak Mas Arkan, menghentikan mbak Alana yang semakin melangkahkan kakinya jauh.Tak lama kemudian, terdengar langkah kakinya yang semakin mendekat, dan ternyata itulah Mas Arkan, yang kembali ke pondok setelah gagal mengejar Mbak Alana."Kamu tidak apa-apa?" tanya Mas Arkan dengan wajah cemas sekaligus lega, sambil segera membuka ikatan tanganku. "Aku baik-baik saja, Mas. Tapi, tolong bantu Pak Dwi," pintaku sembari merasakan napas yang terengah-engah, dan mulai turun dari ranjang bambu tempatku terikat. Dengan sig

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 102 Kegagalan Alana

    Sepanjang jalan aku mulai banyak berpikir tentang keadaan Alina. Entah apa yang terjadi dengan dirinya saat ini, ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan? gumamku dalam hati.Aku sangat mencemaskan Alina, ingin rasanya aku segera sampai di sana.Beberapa saat kemudian handphone milikku berdering kembali.KringSegera aku memasang bluetooth di telingaku dan mendengar teriakan Alina yang saat itu terdengar memilukan.***Aku terseret dengan kasar oleh Mbak Alana, ke arah suatu tempat yang tak aku kenal. Hatiku berdebar kencang saat kami semakin dalam memasuki hutan dan akhirnya sampai di sebuah pondok tua yang tampak terlantar.Saat itulah, pikiranku berlari cepat mencari cara untuk menyelamatkan diri.Aku mengumpulkan keberanian saat Mbak Alana lengah membuka pintu pondok itu.Tangan ku bergetar, saat aku terburu-buru mengambil ponsel dalam tas milikku, tapi akhirnya aku berhasil menggenggam ponsel dan menekan nomor Mas Arkan, yang sudah aku simpan dalam mode speed dial."Ya Allah, semoga

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 101 Alana membawa Alina pergi

    Aku terkejut saat mendengar apa yang diungkapkan oleh Mbak Alana. Sebuah perasaan takut dan panik mulai merayapi hatiku kala mendengar apa yang dikatakan oleh Mbak Alana."Apa maksudmu, Mbak? Apakah ini sengaja kau rencanakan?" tanyaku dengan suara gemetar dan tubuh yang bergetar.Mbak Alana terdiam, wajahnya tertunduk, tapi ada senyuman tipis di sudut bibirnya yang terlihat.Saat itulah aku merasa ada sesuatu yang aneh di sekitarku, seperti adanya suatu kehadiran yang tidak biasa. Angin bertiup kencang, menggetarkan jendela mobilku, seolah menegaskan kekhawatiranku. Bulu kudukku berdiri, ketakutan mulai menguasai pikiranku."Apakah ini sebuah pertanda ada makhluk lain di sini? Apakah ada sesuatu yang ingin memberitahuku lewat angin ini?" batinku, sementara aku merasa semakin kalut dengan situasi yang terjadi. Aku mencoba merenung sejenak, mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana aku harus menghadapinya. Tak ada yang lebih penting bagi ku saat ini selain menenangkan dir

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 100 Rencana Alana

    Mendengar rintihan Mbak Alana, seketika hatiku merasa iba padanya. Aku pun langsung menolong Mbak Alana yang saat itu sedang duduk kesakitan. Tanpa menaruh curiga, aku membantunya berdiri dan menanyakan keadaannya. "Mbak Alana, apa kamu baik-baik saja, Mbak?" tanyaku dengan menatap wajah Mbak Alana yang saat itu berpura-pura kesakitan. "Bawa aku ke rumah sakit saja, aku sudah tidak tahan, ini sakit sekali, aku bisa mati di sini jika kau tidak membantuku membawa ke rumah sakit" rintihnya dengan berpura-pura menahan rasa sakit yang luar biasa. Aku saat itu sempat berpikir, apakah aku seharusnya mengikuti ucapan Alana atau tidak? Mengingat saat itu di rumah dalam keadaan sepi dan semua orang sedang pergi sebentar. "Ya Allah, aku bingung. Haruskah aku membantunya pergi ke rumah sakit?" gumamku dalam hati, sambil mencoba menilai apakah ini sebuah situasi yang cukup genting untuk aku turut campur. Aku merasa perlu untuk menolong mbak Alana, tapi di sisi lain, aku juga tidak ingin meng

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 99 Rencana Alana

    Alina terdiam, menahan perasaan yang bergolak dalam dadanya. Ia tahu bahwa Arkan, suaminya, hanya mencoba untuk memancing jawaban darinya. Namun, seolah-olah Arkan telah memahami isi hatinya tanpa harus Alina ungkapkan."Apa aku perlu menjawab pertanyaanmu, Mas?" ujar Alina dengan mencebikkan bibirnya, berusaha menutupi rasa cemburunya."Bukankah kamu sendiri sudah tahu bagaimana perasaanku, Mas?" Arkan tersenyum sedikit, seolah mengerti apa yang tengah Alina rasakan."Aku tahu kamu cemburu, Alina. Maafkan aku jika aku sudah menyinggung perasaanmu," ucapnya lembut, matanya menatapku hangat wajah Alina. "Ada apa, kok kamu mencariku?" Merasa tersentuh dengan perhatian suaminya, Alina terpaksa mengungkapkan kegelisahan yang menghantui hatinya."Aku hanya... mengkhawatirkan dirimu, Mas," ungkapnya dengan tatapan gelisah.Arkan menatap tenang, sambil mendengarkan legelisahan yang dirasakan oleh istrinya."Entah mengapa, akhir-akhir ini aku sering merasa tak tenang, seperti ada bayangan bur

  • TUMBAL UNTUK MADUKU    Bab 98 Alana Tersudut

    Aku terkesiap saat mendengar ucapan Mas Arkan. Entah mengapa, saat itulah aku merasakan ada suatu keanehan, seperti Mas Arkan sedang berusaha mengurungku di sini."Apakah dia benar-benar sengaja melarangku pergi?" gumamku dalam hati, takut akan apa yang akan terjadi selanjutnya. "Kamu melarangku pergi, Mas?" tanyaku, menatap wajah suamiku yang terlihat marah. "Apa yang membuatmu sampai seperti ini? Apa salahku, hingga Mas Arkan melarangku untuk pergi?" tanyaku dengan wajah mulai menuntut jawabannya."Iya, aku melarangmu pergi! Sebaiknya kau tetap tinggal di sini dan jangan pernah coba-coba untuk pergi tanpa seijinku. Aku akan memerintahkan anak buahku untuk mengawasi dirimu, Alana," tegas Mas Arkan.Aku merasa keberatan dengan ucapan Mas Arkan. Di benakku, muncul pertanyaan-pertanyaan yang tak kunjung menemukan jawabannya."Mengapa dia ingin mengurungku? Apakah ini karena rasa cemburu atau mungkin ada alasan lain? Atau mungkin ini berkaitan dengan kasus yang kini membelitku? Tapi buk

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status