Share

Chapter 76

Author: MISTERIOUS
last update Last Updated: 2025-01-07 00:06:30

Kelopak bunga persik terus berputar di udara, menyelimuti Xuan Li dalam aura memikat yang semakin kuat. Wanita rubah, yang memperkenalkan dirinya dengan pesona yang mengguncang, tersenyum penuh kemenangan.

"Kau tak akan bertahan lebih lama lagi," katanya, matanya bersinar seperti bulan perak.

Namun, Xuan Li tidak menunjukkan tanda-tanda menyerah. Sebaliknya, sebuah senyum tipis terukir di wajahnya.

"Memang, pesonamu kuat. Tapi sayangnya, aku bukan pria yang mudah dijerat dengan ilusi atau keindahan semu."

Pedang emasnya berkilau terang, tetapi kali ini ia tidak menyerang langsung. Sebagai seorang alkemis, Xuan Li tahu bahwa wanita ini lebih dari sekadar lawan biasa. Pesonanya berasal dari inti kekuatan rubah ekor sembilan yang legendaris, sebuah kekuatan yang tidak bisa dilawan hanya dengan serangan fisik.

Xuan Li menggeser energinya, menyatukan esensi alkemis di tubuhnya. Dengan gerakan cepat, ia mengambil beberapa serbuk dari kantong dimensi di ikat pinggangnya. Serbuk itu mengand
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
semakin seru
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 77

    Langit yang terkoyak oleh retakan hukum alam perlahan kembali tenang. Awan-awan kelam yang mengelilingi fenomena itu mulai menghilang, seperti tirai kegelapan yang ditarik pergi. Cahaya mentari hangat menembus celah pepohonan, menyapu sisa-sisa aura kehancuran yang sempat membuat mereka semua tegang.Xuan Li berdiri tegak, tubuhnya terbungkus aura yang penuh dengan ketegasan. Nafas panjang dihela untuk menenangkan hati yang masih bergolak. Pandangannya tetap terfokus pada Lin Gong, yang aura lima warna yang sebelumnya membara di sekelilingnya kini memudar, meninggalkan kilauan lembut dari energi spiritual yang tercipta dari pencapaian besar yang baru saja diraihnya.“Syukurlah…” gumam Shu Shi, tangannya dengan cermat menyisir rambut peraknya yang sedikit berantakan.Walaupun ekspresinya tampak tenang, telinga rubahnya yang bergetar-gerak memberikan pertanda bahwa ia masih waspada terhadap apa yang mungkin terjadi selanjutnya.“Aku kira, kita akan menghadapi bencana yang lebih mengerik

    Last Updated : 2025-01-07
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 78

    Xuan Li, Lin Gong, dan Shu Shi berjalan melewati kerumunan penduduk yang tampak sibuk berbincang. Suara obrolan mereka menarik perhatian, menyebut-nyebut kedatangan prajurit Kekaisaran Bulan Perak yang membawa undangan khusus."Katanya akan ada perlombaan besar-besaran untuk merayakan pesta pernikahan Putra Mahkota Xuan Yi!" seru seorang pria dengan antusias."Ya, hadiahnya juga luar biasa!" sahut lainnya. "Kaisar Xuan Huayin memang terkenal murah hati. Bahkan negara lain mengakui kehebatannya dalam memberi hadiah yang tidak main-main."Lin Gong mendengar itu dengan mata berbinar. "Perlombaan? Dan ada hadiah besar? Ini menarik!" katanya sambil tersenyum lebar.Shu Shi juga tampak tak kalah bersemangat. "Kita harus ikut! Siapa tahu ada sesuatu yang berharga di sana."Namun, bagi Xuan Li, kabar itu seperti duri yang menancap dalam di hatinya. Ia berusaha mengabaikan, tetapi kata-kata itu memukul sesuatu yang tersembunyi di dalam dirinya. Telinganya serasa panas, dan perlahan emosi yan

    Last Updated : 2025-01-07
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 79

    Matahari mulai condong ke barat, menyelimuti desa kecil itu dalam nuansa jingga keemasan. Suasana desa tetap hidup meski senja menjelang. Anak-anak berlarian di jalanan sempit, aroma makanan panggang dari warung-warung memenuhi udara, dan para pedagang berseru menawarkan dagangannya.Di salah satu sudut pasar, Lin Gong sibuk berkeliling dari satu warung ke warung lain. Matanya berbinar penuh semangat, sementara hidungnya mengendus-endus aroma lezat yang menyeruak dari setiap sudut."Ah, harum sekali!" serunya sambil mendekat ke sebuah kios yang menjual sate daging panggang. "Pak, aku beli sepuluh tusuk!"Penjual itu tersenyum ramah. "Anak muda, kau benar-benar tahu cara memilih. Ini sate terbaik di desa!"Lin Gong tertawa, lalu tanpa ragu menggigit satu tusuk sebelum membayar. "Hmm, gurih sekali! Aku harus membawa ini untuk Wu Yu. Tapi... ah, dia pasti bilang aku terlalu banyak makan," gumamnya, separuh bercanda.Di sisi lain pasar, Shu Shi duduk santai di sebuah kedai teh. Ia dikeli

    Last Updated : 2025-01-08
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 80

    Malam itu, suasana desa berubah drastis. Jalanan yang sebelumnya dipenuhi suara tawa dan obrolan mendadak sunyi. Di kamar sewaan kecil di pinggir desa, Xuan Li, Lin Gong, dan Shu Shi duduk bersama, memperhatikan keheningan yang terasa tidak wajar."Ini aneh," gumam Lin Gong sambil mondar-mandir. "Kenapa mereka meminta kita mengunci pintu dan tidak keluar? Tidak bisakah kita setidaknya mengintip sedikit?"Xuan Li mengangkat tangan, menghentikan langkah Lin Gong. "Tidak. Penduduk desa jelas tahu sesuatu yang tidak kita ketahui. Kita tidak akan melanggar perintah mereka."Lin Gong tidak terlihat puas. "Tapi... aku tidak tahan. Udara di sini pengap! Bagaimana bisa kau duduk diam seperti itu, Wu Yu?"Di sudut ruangan, Shu Shi hanya tersenyum tipis. Ia duduk dengan elegan di atas bangku kayu, memainkan untaian rambutnya. Ia tampak tidak terpengaruh oleh suasana mencekam itu."Tidak perlu gelisah, Lin Gong," ucap Shu Shi santai. "Aku tahu apa yang sebenarnya terjadi di desa ini."Ucapan it

    Last Updated : 2025-01-08
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 81

    Manik-manik darah pengorbanan yang disimpan dalam kantong penyimpanan Xuan Li mulai bergetar, seolah ingin keluar dengan paksa. Energinya memancar lembut tetapi penuh tekanan, seperti sedang merespons sesuatu di sekitarnya. Xuan Li menatap kantong itu dengan alis berkerut."Apa yang terjadi?" pikirnya, sebelum pandangannya beralih pada sosok berjubah hitam yang berdiri tidak jauh darinya.Orang berjubah hitam itu begitu misterius. Wajahnya tersembunyi di balik tudung gelap, dan tubuhnya memancarkan aura yang sulit dijelaskan. Tidak ada riak energi spiritual yang bisa dirasakan darinya, tetapi kehadirannya cukup membuat udara sekitar terasa berat.Sosok itu mengangkat tangannya perlahan. Saat itu pula, Xuan Li merasakan adanya lonjakan energi di sekitar penduduk desa yang telah berubah menjadi mayat hidup. Tubuh-tubuh yang sebelumnya terikat oleh kekuatan spiritual Xuan Li mulai bergerak kembali, meskipun perlahan."Kekuatan ini..." gumam Xuan Li. Ia bisa merasakan bahwa kutukan yang t

    Last Updated : 2025-01-08
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 82

    "Rupanya kamu ada di sini."Xuan Li segera memutar tubuhnya. Suara itu terasa familier. Dari kegelapan, sosok pria berjubah hitam perlahan melangkah maju. Meski wajahnya masih tersembunyi, suara itu tidak mungkin dilupakan oleh Xuan Li."Gu Feng..." gumamnya, nyaris berbisik, tetapi sarat dengan kewaspadaan.Sejenak, waktu terasa berhenti. Bayangan masa lalu menyeruak dalam ingatan Xuan Li, ketika ia masih terjebak di Kekaisaran Neraka Jingga. Jiwa-jiwa dipersembahkan tanpa ampun untuk memperkuat kekuatan gelap, dan ia hampir menjadi salah satunya. Ia pikir, setelah melarikan diri, mereka akan melupakannya. Namun ternyata, ia salah besar."Jadi kau masih mengingatku, Wu Yu..." ucap Gu Feng dengan nada sinis.Tatapan tajam Xuan Li mengunci sosok itu. "Apa maumu?" tanyanya dingin.Gu Feng tertawa pelan, suaranya serak, penuh ejekan. "Kau tahu apa yang kuinginkan. Manik-manik itu, dan... dirimu."Darah Xuan Li berdesir mendengar kata-kata itu. Ia tahu betul apa yang dimaksud Gu Feng.

    Last Updated : 2025-01-09
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 83

    Langit malam semakin meredup, menyisakan kegelapan yang hanya diterangi oleh kilatan samar dari energi bayangan yang lenyap satu per satu. Lin Gong terhuyung mundur, keringat dingin membasahi dahinya. Sisa-sisa bayangan pasukan Gu Feng perlahan memudar ke udara, sebelum akhirnya menghilang.“Kurasa itu yang terakhir,” ujar Lin Gong dengan napas terengah-engah. Ia menyeka darah di sudut bibirnya. “Aku mulai bosan dengan semua ini. Mereka terus datang seperti gelombang ombak. Apa bayangan itu tidak tahu cara menyerah?”Di sebelahnya, Shu Shi berdiri diam, meskipun tubuhnya menunjukkan kelelahan yang sama. Ia menatap ke kejauhan, ke arah di mana pusaran energi merah gelap muncul seperti badai kecil yang mengamuk.“Dia ada di sana,” gumam Shu Shi, lebih kepada dirinya sendiri.Lin Gong mengikuti pandangannya, wajahnya langsung berubah tegang. “Wu Yu? Apa yang dia lakukan? Energi itu... terlihat berbahaya.”Shu Shi menggeleng, matanya menyipit. “Dia sedang bertarung di dalam kesadaranny

    Last Updated : 2025-01-09
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 84

    Matahari sudah meninggi ketika Xuan Li mulai memeriksa penduduk desa satu per satu. Tangannya yang cekatan menyentuh titik nadi di pergelangan tangan seorang pria tua. Energi spiritualnya mengalir lembut, memasuki tubuh pria itu untuk memeriksa kondisi internalnya.Wajah Xuan Li menegang saat ia menemukan sumber permasalahan. Dalam tubuh pria itu, seekor ulat kecil bersarang, menggeliat perlahan di antara jaringan organ vital. Ulat itu bukan makhluk biasa, ia adalah salah satu ciptaan klan Gu, digunakan untuk mengendalikan pikiran inangnya sekaligus menyerap energi hidup mereka.“Jadi, ini ulah mereka lagi...” pikir Xuan Li dengan amarah yang tertahan. Ia mengingat setiap kejahatan klan Gu yang pernah ia pelajari. Taktik kejam ini tidak hanya menghancurkan kehidupan para korban tetapi juga memperkuat kekuatan spiritual para pengendalinya.“Bagaimana, Wu Yu?” tanya Lin Gong, mendekat dengan raut wajah tegang.“Ulat spiritual,” jawab Xuan Li singkat. “Makhluk ini tidak hanya mempengaru

    Last Updated : 2025-01-09

Latest chapter

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 341

    Angin kencang menerpa rerumputan liar di atas bukit tandus itu. Tiga sosok muncul dari celah ruang yang perlahan menghilang di belakang mereka. Aroma darah, keringat, dan debu pertempuran masih menempel di tubuh mereka.Xuan Li berdiri tegak, matanya menyapu ke sekeliling. Setelah memastikan tidak ada bahaya, ia menurunkan Lin Gong yang masih tak sadarkan diri dan menoleh pada Jian Cheng yang kini terduduk dengan napas berat.“Telan ini,” ucap Xuan Li, mengulurkan sebutir pil berwarna kuning tua.Jian Cheng menerimanya tanpa bicara. Ia menelan pil itu, lalu bersila, mulai memusatkan napas untuk mempercepat penyembuhan.Sementara itu, Lin Gong sudah sadar, meski wajahnya masih pucat. Matanya terbuka sedikit. Tapi ada kesadaran di sana.“Aku belum mati?” bisiknya.“Belum,” jawab Xuan Li pendek.Lin Gong mengerutkan kening. Tapi sebelum ia menjawab, Xuan Li sudah duduk di belakang mereka berdua. Ia meletakkan masing-masing telapak tangannya ke punggung mereka. Energi spiritual mengalir t

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 340

    Suara ledakan mengguncang lorong bawah tanah.Brakkk!Batu dan debu beterbangan saat dinding di atas mereka hancur berkeping. Xuan Li muncul dari reruntuhan, membawa Lin Gong dalam pelukannya. Wajah Lin Gong pucat, matanya setengah terbuka, tubuhnya nyaris tidak bergerak.Jian Cheng melompat keluar dari celah yang sama, pedangnya menebas dua serangan spiritual yang datang dari arah kanan dan kiri.“Jalan terbuka!” seru Jian Cheng. “Tapi mereka sudah mengepung dari empat arah!”Xuan Li tak menjawab. Kakinya menginjak tanah dan langsung bergerak menuju reruntuhan tua yang berada di sisi halaman utama. Belasan anak panah spiritual terbang ke arah mereka, tapi Xuan Li hanya melambaikan tangannya. Formasi tipis memancar di udara, menangkis semuanya.Lin Gong membuka mulutnya pelan. “Hati-hati… Jenderal Shu… bukan manusia…”Napasnya berat, seperti sedang menahan sakit yang dalam.Xuan Li hanya mengangguk singkat. “Aku tahu. Sekarang diamlah dan pulihkan dirimu.”Ia mengeluarkan sebutir pi

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 339

    Langit belum sepenuhnya terang saat perahu terbang Xuan Li meluncur menembus awan, menyisakan jejak tipis energi spiritual yang langsung terhapus angin.Di atas geladak perahu, Jian Cheng berdiri dengan tangan bersedekap, matanya memandang ke kejauhan.Xuan Li duduk bersila di ujung perahu. Mata setengah tertutup, namun kesadarannya terjaga penuh. Di dadanya, jejak darah jiwa Lin Gong berdenyut seperti benang merah tak kasat mata, menariknya ke satu arah tertentu menuju tenggara."Arah ini…" gumamnya pelan. Alisnya mengerut. "Tidak kusangka, aku akan datang ke sana lagi."Jian Cheng menoleh. “Apa maksudmu, Tuan?”“Kerajaan Bintang Timur,” jawab Xuan Li singkat. Matanya terbuka sepenuhnya. “Wilayah kekuasaan Raja Jing dan… Putri Jing Yue.”Jian Cheng tidak bertanya lebih lanjut. Ia tahu Xuan Li menyimpan banyak masa lalu yang tak pantas disentuh.Perjalanan berlangsung satu hari penuh tanpa henti. Di bawah bayangan awan, pegunungan, dan sungai-sungai yang membelah daratan, Xuan Li teta

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 338

    Xuan Li mengepalkan tangan.“Kalau aku langsung mendatanginya sekarang… itu sama saja membunuhnya.”Ia telah melihat dari kejauhan. Tempat itu diselimuti formasi jiwa. Bentuknya kompleks. Energi spiritual mengalir dalam pola melingkar, menelan siapa pun yang masuk tanpa izin. Bahkan seorang ahli tahap formasi kekosongan sekalipun bisa terjebak di dalamnya.“Formasi itu tidak diciptakan secara sembarangan. Ada tangan ahli di baliknya.”Ia menutup mata, menarik napas panjang. Tak bisa gegabah. Lin Gong memang penting, tapi jika ia masuk tanpa rencana, hasilnya hanya satu: dua orang hancur, bukan satu yang diselamatkan.“Aku butuh teknik pemecah formasi. Bukan yang umum. Aku butuh yang diajarkan Guru…”Tabib Hantu Wu. Namanya muncul di benaknya seperti kilatan cahaya. Orang itu bukan hanya seorang ahli racun dan akupuntur. Ia juga seorang peracik formasi spiritual yang tak bisa dipahami oleh kebanyakan kultivator.Xuan Li duduk bersila di atas batu. Tubuhnya mulai menyerap udara spiritua

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 337

    Pertanyaan Xuan Li menghentikan rona bahagia yang masih tersisa di wajah Jian Cheng. Lelaki itu terdiam sejenak. Matanya bergerak ragu, dan senyumnya lenyap seketika."Maaf, Tuan," ucapnya perlahan. "Saat saya keluar dari pengasingan… Lin Gong sudah tidak ada. Goa itu kosong."Xuan Li memicingkan mata."Dan kau tidak mencarinya?""Saya mencarinya," jawab Jian Cheng cepat. "Saya memeriksa area sekitar, bahkan meninggalkan penanda spiritual. Tapi tidak ada satu pun jejaknya."Kening Xuan Li mengernyit, rahangnya menegang. Tatapannya tajam seperti bilah pisau yang terhunus, menyapu tubuh Jian Cheng dari ujung rambut hingga kaki."Benarkah tidak ada petunjuk?" tanyanya pelan, tapi tekanan dalam suaranya meningkat. "Atau kau menyembunyikan sesuatu dariku?"Aura dingin merambat dari tubuh Xuan Li. Udara di sekitarnya mendadak membeku. Jian Cheng menggigil, lalu jatuh berlutut tanpa mampu melawan tekanan yang menghimpit tubuhnya.“Saya tidak berani!” seru Jian Cheng tergesa. Nafasnya terenga

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 336

    Xuan Li melihat sosok pria itu yang berjalan perlahan mendekatinya. Mata pria itu tenang, tidak menyimpan tekanan, tidak menyembunyikan niat. Tapi Xuan Li tidak menurunkan kewaspadaannya. Energi spiritual terkumpul di telapak tangannya siap untuk dilepaskan.Rambut panjang pria itu berwarna perak seperti rambut seorang yang telah renta. Tapi wajahnya begitu muda terlihat seumuran dengan Xuan Li.‘Aneh,’ pikir Xuan Li. Ia mengernyit.Pakaian yang dikenakan pria itu sangat mirip dengan pakaian yang pernah dikenalinya, bukan itu saja, ada aroma herbal samar yang menguar dari tubuhnya.'Aroma ini...seharusnya hanya muncul ketika aku membuat pil penerobosan tingkat tinggi,' gumam Xuan Li dalam hati.Mata Xuan Li menyipit. Ia hanya mengenal satu orang yang cocok dengan petunjuk itu.Jian Cheng.Tapi Jian Cheng adalah lelaki tua dengan tubuh yang rapuh karena luka dalam. Beberapa kali Xuan Li menyelamatkannya dari kematian. Tetapi, Xuan Li bisa merasakan kali ini tidak ada jejak luka sedikit

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 335

    Langkah Xuan Li mantap menapaki jalan berbatu yang mengarah ke perbukitan tandus di perbatasan timur Kekaisaran Bulan Perak. Udara kering berhembus pelan, menyapu ujung jubah hitamnya. Sejak meninggalkan wilayah naga ular, pikirannya tak pernah benar-benar tenang.Ia tahu apa yang sedang dirasakan Yi Qing. Ikatan darah yang pernah ditanamkan padanya masih aktif, menghubungkan kesadaran mereka secara samar. Luka-luka, kegelisahan, rasa sakit, semuanya terpantul dalam benaknya bagai riak di permukaan air. Tapi Xuan Li tak berniat mencampuri lagi. Ia sudah meletakkan dasar. Selebihnya, terserah pada tekad gadis itu."Kalau kau ingin hidup, maka bertahanlah. Kalau kau ingin menjadi kuat, jangan menunggu diselamatkan," gumamnya pelan.Tujuannya kali ini adalah gua kecil yang terletak di kaki Gunung Menara Langit. Tempat itu dulunya hanya sarang binatang buas, tapi kini menjadi tempat tinggal dua orang yang pernah ia beri petunjuk latihan: Lin Gong dan Jian Cheng.Sudah beberapa bulan berla

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 334

    Setelah kepergian Xuan Li, sunyi menggantung di udara. Formasi teleportasi yang sebelumnya memancarkan cahaya terang kini hanya menyisakan bayangan melingkar di atas tanah. Angin gurun Qiuqi berembus pelan, membawa debu halus yang menyapu ujung jubah para tetua naga ular.Semua pandangan akhirnya tertuju pada satu sosok: Yi Qing.Gadis muda itu masih terduduk di tanah, tubuhnya lemas. Darah kering menempel di sudut bibir dan hidungnya. Napasnya belum stabil. Namun lebih dari luka fisik, sorot matanya mencerminkan pergolakan batin yang tak mudah dimengerti.Wen Huyui melangkah maju. Wajahnya tampak tenang, tapi matanya mengandung amarah yang ditahan.“Petaka darah... pada tubuh seperti dia?” gumamnya pelan namun tajam. “Itu bukan sesuatu yang muncul tanpa alasan.”Yi Qing menunduk. Bahunya sedikit gemetar. Ia tidak berani membalas tatapan itu.“Siapa kau sebenarnya?” Wen Huyui bertanya lagi. Suaranya tidak meninggi, tapi tekanannya membuat udara terasa berat.Langkah kaki terdengar dar

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 333

    Menjadi penguasa ras naga ular bukanlah kehormatan semata. Itu adalah beban. Qing Peng mengetahuinya sejak hari pertama ia duduk di tahta. Ritual penobatan telah usai, para tetua membungkuk hormat, dan suara seruling ritual masih bergema di kejauhan.Namun tidak ada waktu untuk bernafas dengan bebas.Wen Huyui berdiri di samping cucunya, wajahnya datar. “Kau tidak akan mendapat waktu bersantai. Mulai hari ini, kau harus mempelajari aturan, sejarah, dan rahasia garis keturunan kita. Aku akan mengajarimu sendiri.”Qing Peng mengangguk tanpa banyak bicara. Tidak ada keberatan. Ia tahu siapa dirinya sekarang.Di sisi lain, Xuan Li berdiri dalam diam di tepi panggung upacara, jubah hitamnya berkibar ditiup angin gurun. Tatapannya menembus kejauhan, seolah semua yang terjadi di belakangnya hanyalah riak dalam kolam yang tenang.Qing Peng menghampirinya saat hari mulai senja. “Apakah kau akan pergi, Tuan?”Xuan Li tidak menoleh. “Sudah saatnya aku pergi.”“Setidaknya tinggal beberapa har

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status