Share

Chapter 189

Penulis: MISTERIOUS
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-15 12:46:19

Xi Meng tidak sempat bereaksi. Dalam sekejap, Xuan Li sudah berada di hadapannya, mencengkeram kepalanya dengan kekuatan yang menakutkan.

Mata Xi Meng membelalak, tubuhnya seketika kaku. Tangan Xuan Li sudah mencengkeram kepalanya.

"Ti-Tidak..." Suara Xi Meng gemetar. "Kau... bukan manusia..."

Ia berusaha meronta, tapi tak ada gunanya. Cengkeraman itu seperti belenggu kematian.

Pecahan lonceng di tubuh Xuan Li bergetar. Aura gelap menyembur keluar, menyelimuti tubuh Xi Meng dalam kabut hitam yang berputar-putar seperti pusaran neraka.

Xi Meng menjerit, namun jeritannya langsung lenyap, seakan suaranya tersedot ke dalam kehampaan. Tubuhnya mengering, kulitnya menua dalam hitungan detik sebelum akhirnya meledak menjadi debu yang tersapu angin.

Xuan Li tidak bergerak. Matanya hanya menatap kosong ke tempat Xi Meng lenyap.

Tapi ia belum selesai.

Tangan Xuan Li terangkat. Aura hitam kembali merayap dari tubuhnya, menyapu sisa mayat para anak buah Xi Meng yang terbunuh dalam pertempuran tad
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 190

    Di langit yang diliputi kabut hitam pekat, Bing Chuan melesat bagai kilat. Ruang di sekelilingnya bergetar akibat tekanan auranya, meninggalkan jejak bayangan yang berpendar keunguan.Dalam hatinya, rasa gelisah bercampur dengan antisipasi.Tubuh giok telah muncul.Ini bukan sekadar rumor kosong—tanda-tandanya telah terlihat di berbagai wilayah. Jika benar, maka dunia akan segera menghadapi guncangan yang tak terhindarkan."Aku harus segera melaporkan ini… sebelum yang lain bertindak lebih dulu."Dengan satu hentakan, Bing Chuan merobek ruang dan menghilang ke dalam pusaran celah dimensi, menuju pusat kekuasaan Dunia Kegelapan.***Berita ini tidak hanya menggetarkan kultivator dunia gelap, tetapi juga mengguncang para kaisar, raja, dan pemimpin sekte kuno.Di banyak tempat, langit mendadak berubah mendung, seakan merespons kejadian besar yang akan datang.Tubuh giok bukan sekadar legenda, ia adalah anugerah dan malapetaka bagi dunia.Beberapa sekte menganggapnya sebagai penyatu dunia

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-15
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 191

    Di dalam sebuah paviliun megah, Yan Hui bersandar santai di dipan, dikelilingi oleh beberapa wanita cantik yang tertawa lirih sambil menuangkan arak ke cawannya.Ia menikmati momen ini tanpa beban, seolah dunia di luar sana tidak sedang berada di ambang kekacauan.Namun, ketenangan itu terusik ketika suara langkah tergesa terdengar dari koridor. Tirai sutra yang menutupi pintu masuk tersibak dengan kasar, menampilkan sosok Xuan Yi yang masuk dengan ekspresi gelap."Yan Hui!" suara Xuan Yi bergema tajam, membuat para selir terkejut dan buru-buru menundukkan kepala.Alih-alih merasa terganggu, Yan Hui hanya menyesap araknya perlahan sebelum menoleh. “Putra mahkota, apa kau harus selalu datang dengan wajah seram seperti itu?” tanyanya santai sambil mengangkat sebelah alis.Xuan Yi mengepalkan tinjunya, matanya menyala dengan ketegangan. “Tubuh giok telah muncul, dan kau masih bisa bersantai di sini?!"Yan Hui mendengus pelan, menyingkirkan lengan seorang selir yang masih bersandar pada

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-15
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 192

    Tabib Hantu Wu tidak pernah menyangka bahwa kemunculan kembali Xuan Li akan mengguncang dunia kultivasi secepat ini. Ia sudah menduganya sejak lama, tetapi tidak berpikir bahwa semua akan terjadi secepat ini."Bocah itu… apakah dia sudah siap menghadapi dunia?"Ia berdiri di atas sebuah tebing tinggi, membiarkan angin pegunungan meniup jubahnya yang panjang. Ia menghela napas.Dunia ini terlalu kejam bagi seseorang yang memiliki Tubuh Giok seperti Xuan Li. Sebuah keberkahan yang bisa berubah menjadi kutukan. Jika informasi tentangnya sudah menyebar, maka semua sekte besar, klan kuno, dan bahkan organisasi bayangan tidak akan tinggal diam."Kau mungkin bisa mengalahkan satu atau dua orang kuat, tetapi bagaimana jika seluruh dunia memburumu?"Dengan pemikiran itu, ia akhirnya mengambil keputusan untuk turun gunung dan mencarinya.Namun, ia tidak bisa melakukannya dengan sembarangan.Menghindari sorotan adalah keahliannya. Ia mengenakan jubah kusam seorang pengembara, wajahnya tertutup t

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-16
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 193

    Putri Jing Yue berdiri tegak di atas kudanya, memandangi kelompok di hadapannya dengan sorot mata dingin. Meski lawannya tampak enggan menyerahkan informasi, ia tetap mempertahankan sikapnya yang tegas."Aku akan bertanya sekali lagi," katanya dengan suara mantap. "Tunjukkan token kerajaan kalian, atau jangan harap bisa melewati wilayah Kerajaan Bintang Timur."Kelompok di depannya tampak ragu. Pemimpinnya, seorang pria bertubuh tegap dengan jubah berwarna biru tua, menghela napas panjang sebelum akhirnya mengeluarkan token identitas. Kilauan perak di permukaannya menandakan status mereka sebagai pasukan khusus Kekaisaran Bulan Perak."Jadi ini pasukan khusus…" gumam Putri Jing Yue, mengenali nama itu.Yan Hui, pemimpin kelompok tersebut, menatapnya dengan ekspresi penuh arti. "Kami tidak datang untuk menimbulkan masalah. Kami hanya menjalankan misi."Putri Jing Yue menyipitkan mata, mempertimbangkan ucapannya sejenak. Lalu, ia memberi isyarat kepada pasukannya untuk menyingkir."Bai

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-16
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 194

    Suara bentrokan senjata masih menggema di udara, tetapi perlahan-lahan pertempuran mulai mereda. Dengan bergabungnya pasukan Putri Jing Yue, kelompok sihir gelap yang sebelumnya mendominasi kini mulai terdesak. Teknik-teknik mereka yang penuh kegelapan tak lagi bisa sepenuhnya menekan lawan.“Ayo mundur!” teriak pemimpin mereka, sorot matanya penuh amarah dan rasa tak percaya.Dalam sekejap, mereka mengaktifkan formasi bayangan, tubuh mereka lenyap dalam kabut hitam yang bergulung. Meskipun telah menang, pasukan Putri Jing Yue dan kelompok wanita bertopeng tak luput dari kerugian. Banyak yang terluka, beberapa bahkan kehilangan nyawa mereka dalam pertempuran ini.Putri Jing Yue menghela napas, matanya menyapu pasukannya yang berusaha bertahan meski dalam kondisi mengenaskan. Ia merasakan denyut nyeri di lengan kirinya, luka yang cukup dalam akibat serangan sihir sebelumnya.“Kita istirahat di sini,” katanya tegas. “Obati luka-luka kalian.”Para prajuritnya segera duduk dan mulai berm

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-16
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 195

    Xuan Li, Lin Gong, dan Jian Cheng keluar dari goa persembunyian mereka. Tidak jauh dari sana, suara benturan keras menggema, diikuti raungan garang.Dua binatang roh tingkat tinggi sedang bertarung sengit di tengah hutan. Yang satu adalah Serigala Petir Bermata Tiga, tubuhnya dipenuhi percikan listrik yang berkelap-kelip liar. Lawannya, Harimau Kabut Hitam, menggeram sambil mengeluarkan kabut tebal yang menyelimuti area sekitarnya.Mereka bertiga bersembunyi di balik pepohonan, mengamati dengan penuh kewaspadaan."Binatang-binatang ini bukan main," gumam Jian Cheng, matanya terpaku pada pertarungan yang semakin intens.Lin Gong menyeringai. "Kita bisa menunggu sampai salah satu dari mereka tumbang, lalu kita yang menyelesaikan sisanya."Xuan Li tetap diam beberapa saat sebelum akhirnya berkata, "Kristal roh mereka bisa dipakai untuk membuat pil penerobosan tingkat tinggi. Jika dikombinasikan dengan bahan yang tepat, efeknya akan luar biasa."Mata Lin Gong berbinar. "Serius?"Jian Chen

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-17
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 196

    Ledakan energi spiritual mengguncang hutan. Lin Gong dan Jian Cheng berjuang mati-matian menghadapi Serigala Petir Bermata Tiga dan Harimau Kabut Hitam.Serigala itu menggeram, bulu-bulunya yang diselimuti kilatan petir berdiri tegak, setiap gerakannya memancarkan percikan listrik yang menyambar sekeliling. Harimau Kabut Hitam tak kalah ganas, mengeluarkan raungan rendah sebelum menghembuskan kabut pekat yang membungkus area pertempuran.Jian Cheng melompat ke udara, menghindari sambaran petir yang hampir mengenai tubuhnya. Napasnya tersengal, tetapi matanya tetap tajam."Binatang ini… daya tahan mereka terlalu kuat!" serunya sambil menghindari cakaran Harimau Kabut Hitam yang muncul tiba-tiba dari balik kabut.Lin Gong, yang berada di sisi lain medan tempur, menyeringai. Meskipun tubuhnya sudah dipenuhi luka goresan dan memar akibat benturan energi, semangat bertarungnya tidak surut."Heh, kalau mudah, bukan tantangan namanya!" teriaknya, melompat ke depan sambil menyalurkan kekuatan

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-17
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 197

    Seperti kabut yang menyelinap keluar dari kegelapan, utusan Dewa Langit Surgawi berdiri tanpa suara, menghadirkan aura yang sulit dipahami.Gulungan berukiran emas terulur ke arahnya. Yan Hui menerimanya tanpa banyak bicara. Ia tidak perlu bertanya. Keberadaan gulungan ini sudah menjadi jawaban.Seperti datang tanpa jejak, sosok berjubah hitam itu pun menghilang begitu saja. Tanpa suara. Tanpa bayangan.Ruangan itu masih dipenuhi hawa dingin meski sosok gelap yang baru saja muncul telah lenyap. Yan Hui tetap berlutut di lantai, napasnya tertahan saat tubuhnya merasakan tekanan yang baru saja menghilang. Perlahan, ia mengangkat wajahnya, menatap gulungan yang kini berada dalam genggamannya.Tanpa ragu, ia berdiri dan melangkah menuju meja kayu di sudut ruangan. Jari-jarinya bergerak hati-hati saat membuka gulungan itu, seolah benda ini bisa meledak kapan saja. Cahaya lilin bergetar, menciptakan bayangan samar di permukaan gulungan yang kini terbuka di depannya.Matanya menyapu setiap k

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-17

Bab terbaru

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 214

    Feng Rui menghentikan langkahnya beberapa meter dari Xuan Li. Matanya menyapu ke sekeliling."Kau yang melakukan semua ini?" tanyanya dengan nada datar.Xuan Li tidak menjawab. Tatapannya tetap tenang, seolah kehadiran orang-orang ini sama sekali tidak penting baginya.Sang pembesar kerajaan, Menteri Wei, tersenyum tipis dan melangkah maju."Aku adalah Menteri Wei dari Kerajaan Naga Bumi," katanya dengan nada ramah tetapi tetap penuh kehormatan. "Kami telah melacak kelompok perampok makam kuno ini selama berminggu-minggu, tetapi tampaknya kau sudah menyelesaikan semuanya lebih cepat dari kami."Xuan Li tetap diam, membiarkan mereka melanjutkan pembicaraan.Menteri Wei menatapnya penuh minat sebelum akhirnya berkata, "Tuan Muda, kemampuanmu luar biasa. Aku tidak tahu siapa dirimu, tetapi Kerajaan Naga Bumi selalu menghargai individu berbakat. Bagaimana jika kau ikut ke istana? Yang Mulia pasti ingin bertemu denganmu."Suasana menjadi hening.Di belakang Menteri Wei, beberapa orang dari

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 213

    Seorang pria dengan jubah gelap berdiri di barisan depan, Feng Han, salah satu anggota berpengaruh dalam kelompok perampok itu.Meskipun dikelilingi oleh musuh dengan tingkat kultivasi menengah hingga kelahiran jiwa, Xuan Li tetap berdiri tanpa gentar. Dia memandang mereka dengan tenang, seolah jumlah mereka yang banyak hanyalah angka tanpa makna.Di dunia kultivasi, jumlah bukanlah faktor penentu kemenangan. Yang menentukan adalah kualitas kekuatan dan kecerdikan dalam bertarung."Sudah lama aku tidak menggunakan teknik ini," gumam Xuan Li dalam hati.Di hadapannya, para perampok bersiap menyerang, beberapa menghunuskan senjata spiritual mereka yang memancarkan aura tajam. Xuan Li bisa merasakan energi mereka, kuat tetapi tidak cukup untuk mengancamnya.Alih-alih bertarung dengan serangan fisik, Xuan Li memilih cara yang lebih efisien.Dia perlahan mengangkat satu tangan, dan seketika energi spiritual mengalir keluar, membentuk riak tak kasat mata yang menyelimuti area itu.Teknik Pe

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 212

    Mayat para prajurit bergelimpangan, tubuh mereka tertusuk, terkoyak, atau hangus terbakar. Bau besi dari darah yang masih hangat bercampur dengan asap dari reruntuhan yang terbakar, memenuhi udara.Xuan Li berdiri di antara kehancuran itu tanpa ekspresi. Matanya menatap dingin, tak ada sedikit pun emosi dalam sorotnya. Baginya, ini hanya pemandangan biasa, sebuah pertunjukan brutal di dunia kultivasi di mana yang kuat memangsa yang lemah.Prajurit terakhir merangkak dengan sisa tenaganya, darah menetes dari sudut bibirnya. Tangannya berusaha meraih pedang yang jatuh tak jauh darinya, tetapi sebelum jari-jarinya menyentuhnya, sepatu pria berjubah hitam menginjak punggung tangannya."Kuharap kau tahu bahwa keberadaanmu tidak lebih dari sekadar debu di jalan."Suara berat pria itu terdengar dingin sebelum ia mengangkat kakinya dan menghempaskan tubuh prajurit itu dengan satu tendangan keras. Jeritan singkat terdengar sebelum tubuh itu menghantam dinding dan diam selamanya.Xuan Li hanya

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 211

    Seorang prajurit melangkah maju, ekspresinya mulai menunjukkan ketidaksabaran."Orang yang tidak bersalah tidak akan takut untuk menunjukkan siapa dirinya," katanya, suaranya tajam dan penuh keyakinan.Xuan Li menyipitkan mata, sorot matanya sedingin bilah pedang."Dan orang yang benar-benar mencari tersangka tidak akan sembarangan menuduh setiap orang yang lewat," balasnya, suaranya tetap tenang, namun mengandung ketajaman yang membuat lawan bicara terdiam sejenak.Prajurit itu mengernyit, tetapi tetap pada pendiriannya."Ikut kami. Ini hanya pemeriksaan rutin."Namun, nada suaranya jelas mengisyaratkan bahwa ini lebih dari sekadar pemeriksaan biasa.Xuan Li tetap berdiri di tempatnya. Suasana seketika menegang. Para prajurit mulai menggenggam senjata mereka lebih erat, dan orang-orang yang masih berada di sekitar segera menjauh, enggan terlibat dalam konfrontasi yang tampaknya tak terelakkan.Akhirnya, Xuan Li menghela napas perlahan."Baiklah," katanya ringan. "Tapi jangan sampai k

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 210

    "Tak ada yang bisa membukanya, tapi tetap diperebutkan... Menarik."Xuan Li menyandarkan punggungnya ke kursi, tatapannya tetap tenang di tengah riuhnya pelelangan. Ia menangkap percakapan lirih di belakangnya.“Kau lihat itu? Artefak itu muncul lagi.”“Hah, ini sudah ketiga kalinya dalam setahun! Siapa pun yang membelinya pasti akan kecewa.”“Dengar-dengar, segelnya menggunakan formasi larangan tingkat tinggi. Tak ada satu pun ahli formasi atau tetua sekte yang berhasil membukanya. Aku yakin benda itu akan muncul lagi di pelelangan Kota Bintang dalam beberapa hari ke depan.”Xuan Li menyipitkan matanya, sudut bibirnya melengkung samar. 'Jadi benda itu hanya berpindah tangan tanpa pernah benar-benar dimiliki...'Pelelangan terus berlanjut, tapi pikirannya tetap tertuju pada artefak itu. 'Jika benar tak ada yang bisa membukanya, mengapa benda itu terus dilelang? Apakah ini hanya strategi pelelangan, atau ada sesuatu yang lebih dalam?'Pandangan matanya melirik sekilas ke pria berambut

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 209

    'Apakah dia sudah pergi? Atau hanya bersembunyi lebih dalam?'Xuan Li tidak gegabah. Ia menunggu beberapa saat, merasakan aliran energi di sekitarnya, namun tidak ada tanda-tanda bahaya yang tersisa. Setelah memastikan situasi aman, ia melanjutkan langkahnya kembali ke penginapan.Begitu tiba di kamarnya, tanpa ragu ia membentuk segel formasi penghalang. Cahaya redup berpendar di udara, membentuk lapisan perlindungan tak kasatmata yang akan memperingatkannya jika ada penyusup.Xuan Li tidak ingin terganggu lagi.Dengan tenang, ia duduk bersila dan mulai berkultivasi.Saat fajar menyingsing, Xuan Li membuka matanya. Energi spiritual yang ia serap semalaman terasa mengalir stabil dalam tubuhnya, sedikit memperkuat fondasi kultivasinya.Tanpa membuang waktu, ia segera bersiap menuju pelelangan di tengah kota. Jika tidak ada yang menarik perhatiannya di sana, ia akan kembali ke gua persembunyiannya dan membatalkan rencananya menuju Kota Bintang.Jalanan sudah ramai saat ia melangkah kelua

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 208

    "Keluar." Suara Xuan Li terdengar datar, tetapi ada ancaman tersembunyi di dalamnya.Tak ada jawaban.Namun, udara di sekitarnya berubah. Dingin yang awalnya menggigit kini terasa seperti belati yang menyelinap ke dalam tulang. Embun di dedaunan membeku dalam sekejap, lapisan es tipis mulai menutupi tanah.Dari balik kabut yang berputar, sesosok bayangan melangkah maju.Jubah biru tua membalut tubuhnya, tudungnya rendah, menyembunyikan sebagian besar wajahnya. Sepasang mata dingin menatap tanpa ekspresi, seperti pemangsa yang mengamati buruannya.Tidak ada sapaan. Tidak ada peringatan.Pria itu mengangkat tangannya.Udara berhenti bergerak.Kristal-kristal es muncul dari ketiadaan, melayang di udara seperti bilah pisau yang siap menebas. Dalam sekejap, mereka meluncur ke arah Xuan Li, tajam dan mematikan.Xuan Li melangkah ke samping, menghindari serangan pertama. Beberapa pecahan es masih mengarah ke titik vitalnya, tetapi telapak tangannya yang dilapisi api spiritual membakar mereka

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 207

    Feng Rui segera melangkah ke depan, berdiri di antara Xuan Li dan pria yang baru saja muncul. Sorot matanya tajam, menunjukkan bahwa ia sudah memperkirakan situasi ini sejak awal."Kakak Feng Han," kata Feng Rui dengan suara tenang, meskipun ada ketegangan yang jelas dalam nadanya. "Aku membawa tamu, dan Guru sendiri sudah membenarkan kehadirannya."Pria bernama Feng Han itu menyipitkan mata, tatapannya menyapu Xuan Li dari kepala hingga kaki. Sikapnya penuh waspada, seakan masih meragukan keputusan adik sepupunya."Tamu, katamu?" Feng Han mendengus pelan. "Jangan bilang dia orang luar yang kau undang untuk bermain-main dengan nyawa Guru?"Xuan Li tetap diam, tidak merasa perlu membela diri. Baginya, pertikaian ini hanyalah urusan internal keluarga Feng.Feng Rui mengepalkan tangannya. "Jika bukan karena dia, Guru mungkin sudah tidak ada sekarang. Apa kau masih ingin mempertanyakan keputusanku?"Suasana di ruangan itu semakin menegang. Mata Feng Han berkilat, tapi sebelum ia bisa men

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 206

    Xuan Li mengikuti pemuda berjubah hitam melewati jalanan Kota Seribu Lilin yang semakin lengang. Mereka berhenti di depan sebuah kediaman megah. Plakat besar tergantung di atas gerbang utama, dengan huruf emas yang bertuliskan Paviliun Bintang.Dari luar, bangunan ini tampak seperti kediaman keluarga terpandang. Namun, saat mereka melangkah masuk setelah penjaga membukakan pintu, Xuan Li segera menyadari sesuatu yang berbeda. Aroma obat-obatan bercampur dengan hawa gelap yang samar, membentuk atmosfer yang tidak lazim."Aku yang membawamu dan bertanggung jawab sepenuhnya atasmu. Jangan pedulikan ucapan orang lain," bisik pemuda itu tanpa menoleh. Setelah beberapa langkah, ia menambahkan, "Oh, iya. Siapa namamu?""Wu Yu," jawab Xuan Li singkat.Pemuda itu menoleh dan tersenyum tipis. "Panggil aku Feng Rui."Xuan Li hanya mengangguk kecil. Ia tidak tertarik dengan basa-basi yang tidak perlu.Mereka berjalan semakin dalam ke dalam kediaman. Cahaya lentera di sepanjang lorong mulai redup

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status