Liang Xue melompat dari satu pohon ke pohon lain, gerakannya cepat dan nyaris tanpa suara seperti bayangan yang menyelinap di malam gelap. Pikiran tentang percakapan terakhirnya dengan Bing Chuan terus berputar di kepalanya."Dia tahu... tentang energi spiritual itu," pikir Liang Xue, menggigit bibirnya. "Aku harus segera kembali ke markas. Tapi kembali tanpa membawa sesuatu? Para tetua tidak akan melepaskanku begitu saja. Aku harus memiliki alasan yang cukup kuat untuk melindungi diriku."Ia mempercepat langkahnya, melewati hutan yang semakin gelap. Bintang-bintang di langit mulai meredup, tertutup awan gelap yang menggantung seperti pertanda buruk. Tubuhnya bergerak tanpa ragu, meskipun pikirannya penuh dengan rencana.Di perbatasan Kekaisaran Bulan Perak,Liang Xue menghentikan langkahnya di atas pohon tinggi, menatap ke arah sebuah jalan besar di kejauhan. Matanya yang tajam menangkap kereta berhias emas dan perak, dikelilingi oleh puluhan penjaga bersenjata lengkap. Meskipun dari
Liang Xue berusaha mempertahankan ketenangannya meskipun jantungnya berdegup kencang. Wanita berpakaian mewah di hadapannya menatapnya dengan tajam. Ia tahu, satu gerakan yang salah dapat mengungkap identitasnya.Ia melirik peti yang sudah setengah terbuka di sampingnya. Jika ia tidak segera bertindak, keadaannya akan semakin sulit. Sebuah ide muncul di pikirannya. Ide ini cukup berisiko, tetapi ia tidak punya pilihan lain.“Oh tidak! Itu... itu kelabang beracun!” Liang Xue menunjuk ke arah atas peti, suaranya bergetar, menciptakan kesan ketakutan. “Hati-hati!”Wanita itu refleks mengalihkan pandangan ke arah yang ditunjuk Liang Xue. Dalam waktu bersamaan, Liang Xue melepaskan kelabang hitam beracunnya dari dalam jubah. Hewan itu merayap keluar, tampak bergerak lambat tetapi berbahaya.Wanita itu segera bereaksi. “Menjauh!” serunya, melangkah maju untuk melindungi Liang Xue. Dengan satu gerakan cepat, ia menghancurkan kelabang itu menggunakan energi tajam yang dipancarkan dari telap
Di Pulau Tujuh Binatang Surgawi,Keheningan menyelimuti seluruh tempat. Yan Yue duduk di atas sebuah batu besar, memandang cakrawala dengan tatapan kosong."Sudah berapa lama aku menunggu di sini?" gumamnya sambil memainkan batu kecil di tangannya. Meskipun wajahnya tetap tenang, raut kebosanan terlihat jelas di matanya.Ia melirik ke arah gua tersembunyi di balik dinding batu. Di dalamnya, Xuan Li tengah sibuk memurnikan pil. Yan Yue tahu bahwa pekerjaan itu tak bisa diganggu, tetapi waktu yang terasa lambat mulai menguji kesabarannya."Dia pasti sedang serius," bisiknya pelan. "Tapi, kenapa harus selama ini?"Di dalam gua, suasananya benar-benar berbeda. Xuan Li duduk bersila di depan tungku alkimia yang memancarkan api biru kehijauan. Matanya tajam dan fokus, mengamati setiap perubahan dalam proses pemurnian. Cairan bercahaya dalam tungku perlahan berubah menjadi bola kecil, memancarkan energi yang semakin kuat."Aku harus memastikan semuanya sempurna," pikirnya. Peluh mengalir di
Xuan Li berdiri di sisi Yan Yue, menatap sosoknya yang masih terbaring dengan napas memburu. Aura merah yang menguar dari tubuhnya terus bergejolak, seperti api yang mencari bahan bakar untuk terus menyala. Kening Xuan Li berkerut. Ia telah mencoba berbagai metode untuk menetralkan efek pil, tetapi sejauh ini semuanya sia-sia.“Aku tidak bisa membiarkannya seperti ini.”Xuan Li mengulurkan telapak tangannya, mencoba menyerap kelebihan energi spiritual dari tubuh Yan Yue dengan tekniknya. Ia mengerahkan kekuatan penyelarasan spiritualnya, namun begitu telapak tangannya bersentuhan dengan aura panas yang mengelilingi Yan Yue, aliran energi itu justru menolak untuk berpindah."Daya tolaknya terlalu kuat… Seakan energi ini menganggap tubuhnya sebagai wadah yang paling cocok."Yan Yue menggeliat dalam tidurnya. Tubuhnya berkeringat deras, bulu-bulu halus di kulitnya tampak berkilauan dalam cahaya api tungku. Ia merintih pelan, suara yang keluar dari bibirnya terdengar seperti panggilan ya
Xuan Li duduk di tepi gua, menatap cahaya api tungku yang mulai redup. Sisa hawa panas dari malam sebelumnya masih terasa di udara.Ia menoleh ke arah Yan Yue yang masih tertidur, tubuhnya hanya diselimuti pakaian yang setengah terbuka. Napasnya sudah lebih tenang, tapi sesekali tubuhnya masih bergerak gelisah. Efek pil itu mungkin telah mereda, tetapi masalah lain yang lebih besar sedang menunggu saat ia terbangun.Xuan Li menarik napas dalam-dalam."Sebelum Yan Yue terbangun, aku harus melakukan sesuatu. Aku tidak ingin mati muda."Tangannya bergetar sedikit saat ia menghunus belati kecil dari balik lengan jubahnya. Mata emasnya memancarkan sinar dingin saat ia menatap telapak tangan Yan Yue. Dengan hati-hati, ia mengambil ujung belati dan menggores halus kulit putih pucat itu.Setetes darah merah pekat keluar.Tanpa ragu, Xuan Li segera membentuk segel dengan tangannya, mengucapkan mantra kuno dengan suara pelan. Darah itu mulai bersinar samar, menyatu dengan aliran energi yang ia
Suasana dalam gua berubah drastis. Aura energi Yan Yue berkobar liar, menggetarkan udara di sekitarnya. Tekanan spiritual yang dipancarkannya begitu kuat hingga dinding-dinding batu mulai retak, sementara angin yang muncul dari ledakan energinya menyapu debu dan serpihan batu ke segala arah.Xuan Li berdiri di tengah kekacauan itu, tubuhnya tetap tegak meski hawa panas dari kemarahan Yan Yue menghempasnya seperti badai. Matanya yang dingin tetap terfokus, tetapi pikirannya sudah menyadari satu hal."Aku tidak punya peluang menang. Bahkan jika aku ingin bertahan, aku hanya akan memperburuk situasi."Yan Yue melayang di udara, tatapan matanya penuh amarah. Lalu, tanpa peringatan, ia mengayunkan tangannya.Gelombang energi spiritual merah melesat cepat, menghantam tubuh Xuan Li dengan kekuatan dahsyat.Bugh!Tubuhnya terpental ke belakang, menghantam dinding batu hingga retak. Rasa sakit langsung menjalar ke seluruh tubuhnya, tetapi Xuan Li tidak mengeluarkan suara sedikit pun. Ia tahu,
Bruk!Sebuah portal energi mendadak terbuka di udara, diikuti oleh dua sosok yang terlempar dengan cara yang sama sekali tidak elegan.Lin Gong, masih dalam wujud naga, jatuh menghantam tanah dengan keras, menyebabkan retakan kecil di sekitarnya. Sementara itu, Shu Shi, yang entah bagaimana mendarat di punggungnya, mendesah kesal. Debu tebal mengepul di udara, menutupi pandangan mereka sejenak.“Ugh... teleportasi macam apa ini?” Lin Gong mengerang sambil menggeliat, mencoba berdiri tegak. “Aku merasa seperti dilempar ke dalam pusaran badai!”Shu Shi, yang kini duduk di atas punggung Lin Gong, dengan kesal merapikan rambut peraknya yang berantakan. Ia lalu menepuk kepala naga itu dengan cukup keras.“Itu karena kau tidak bisa mengontrol energi teleportasimu dengan benar! Berhenti mengandalkan insting dan gunakan kepalamu, dasar kadal besar!”Lin Gong mendelik tajam.“Hei! Aku ini naga, bukan kadal!” protesnya.Namun, sebelum perdebatan mereka berlanjut, mata keduanya akhirnya menangka
"Berhati-hatilah, Xuan Li. Kita bersiap sekarang!" seru Yan Hui dengan sikap waspada. "Emm." Xuan Li mengangguk, ia menggenggam pedangnya dengan erat. Napasnya berat, bukan hanya karena rasa takut, tetapi juga karena ini adalah pertama kalinya ia berburu binatang roh. Nyawa ayahnya tergantung pada kristal roh itu, dan ia harus mendapatkannya, apa pun risikonya. Tiba-tiba, tanah bergetar. Dari balik kegelapan hutan, sepasang mata merah menyala muncul, diikuti raungan dahsyat. Naga Hitam, makhluk buas dengan sisik gelap mengkilat, menyerbu dengan kecepatan yang sulit diprediksi. Bau manusia memancing insting berburunya sehingga pertarungan tidak mungkin terhindarkan. Adrenalin Xuan Li melonjak. Dengan gerakan gugup, ia mengayunkan pedangnya. Namun, kekuatannya terlalu kecil. Serangan itu hanya menggores sisik keras Naga Hitam dan membuat makhluk itu semakin murka. “Arrggh!” Tubuh Xuan Li terpental, menghantam batu besar hingga darah segar mengalir dari sudut bibirnya. Ia terus
Bruk!Sebuah portal energi mendadak terbuka di udara, diikuti oleh dua sosok yang terlempar dengan cara yang sama sekali tidak elegan.Lin Gong, masih dalam wujud naga, jatuh menghantam tanah dengan keras, menyebabkan retakan kecil di sekitarnya. Sementara itu, Shu Shi, yang entah bagaimana mendarat di punggungnya, mendesah kesal. Debu tebal mengepul di udara, menutupi pandangan mereka sejenak.“Ugh... teleportasi macam apa ini?” Lin Gong mengerang sambil menggeliat, mencoba berdiri tegak. “Aku merasa seperti dilempar ke dalam pusaran badai!”Shu Shi, yang kini duduk di atas punggung Lin Gong, dengan kesal merapikan rambut peraknya yang berantakan. Ia lalu menepuk kepala naga itu dengan cukup keras.“Itu karena kau tidak bisa mengontrol energi teleportasimu dengan benar! Berhenti mengandalkan insting dan gunakan kepalamu, dasar kadal besar!”Lin Gong mendelik tajam.“Hei! Aku ini naga, bukan kadal!” protesnya.Namun, sebelum perdebatan mereka berlanjut, mata keduanya akhirnya menangka
Suasana dalam gua berubah drastis. Aura energi Yan Yue berkobar liar, menggetarkan udara di sekitarnya. Tekanan spiritual yang dipancarkannya begitu kuat hingga dinding-dinding batu mulai retak, sementara angin yang muncul dari ledakan energinya menyapu debu dan serpihan batu ke segala arah.Xuan Li berdiri di tengah kekacauan itu, tubuhnya tetap tegak meski hawa panas dari kemarahan Yan Yue menghempasnya seperti badai. Matanya yang dingin tetap terfokus, tetapi pikirannya sudah menyadari satu hal."Aku tidak punya peluang menang. Bahkan jika aku ingin bertahan, aku hanya akan memperburuk situasi."Yan Yue melayang di udara, tatapan matanya penuh amarah. Lalu, tanpa peringatan, ia mengayunkan tangannya.Gelombang energi spiritual merah melesat cepat, menghantam tubuh Xuan Li dengan kekuatan dahsyat.Bugh!Tubuhnya terpental ke belakang, menghantam dinding batu hingga retak. Rasa sakit langsung menjalar ke seluruh tubuhnya, tetapi Xuan Li tidak mengeluarkan suara sedikit pun. Ia tahu,
Xuan Li duduk di tepi gua, menatap cahaya api tungku yang mulai redup. Sisa hawa panas dari malam sebelumnya masih terasa di udara.Ia menoleh ke arah Yan Yue yang masih tertidur, tubuhnya hanya diselimuti pakaian yang setengah terbuka. Napasnya sudah lebih tenang, tapi sesekali tubuhnya masih bergerak gelisah. Efek pil itu mungkin telah mereda, tetapi masalah lain yang lebih besar sedang menunggu saat ia terbangun.Xuan Li menarik napas dalam-dalam."Sebelum Yan Yue terbangun, aku harus melakukan sesuatu. Aku tidak ingin mati muda."Tangannya bergetar sedikit saat ia menghunus belati kecil dari balik lengan jubahnya. Mata emasnya memancarkan sinar dingin saat ia menatap telapak tangan Yan Yue. Dengan hati-hati, ia mengambil ujung belati dan menggores halus kulit putih pucat itu.Setetes darah merah pekat keluar.Tanpa ragu, Xuan Li segera membentuk segel dengan tangannya, mengucapkan mantra kuno dengan suara pelan. Darah itu mulai bersinar samar, menyatu dengan aliran energi yang ia
Xuan Li berdiri di sisi Yan Yue, menatap sosoknya yang masih terbaring dengan napas memburu. Aura merah yang menguar dari tubuhnya terus bergejolak, seperti api yang mencari bahan bakar untuk terus menyala. Kening Xuan Li berkerut. Ia telah mencoba berbagai metode untuk menetralkan efek pil, tetapi sejauh ini semuanya sia-sia.“Aku tidak bisa membiarkannya seperti ini.”Xuan Li mengulurkan telapak tangannya, mencoba menyerap kelebihan energi spiritual dari tubuh Yan Yue dengan tekniknya. Ia mengerahkan kekuatan penyelarasan spiritualnya, namun begitu telapak tangannya bersentuhan dengan aura panas yang mengelilingi Yan Yue, aliran energi itu justru menolak untuk berpindah."Daya tolaknya terlalu kuat… Seakan energi ini menganggap tubuhnya sebagai wadah yang paling cocok."Yan Yue menggeliat dalam tidurnya. Tubuhnya berkeringat deras, bulu-bulu halus di kulitnya tampak berkilauan dalam cahaya api tungku. Ia merintih pelan, suara yang keluar dari bibirnya terdengar seperti panggilan ya
Di Pulau Tujuh Binatang Surgawi,Keheningan menyelimuti seluruh tempat. Yan Yue duduk di atas sebuah batu besar, memandang cakrawala dengan tatapan kosong."Sudah berapa lama aku menunggu di sini?" gumamnya sambil memainkan batu kecil di tangannya. Meskipun wajahnya tetap tenang, raut kebosanan terlihat jelas di matanya.Ia melirik ke arah gua tersembunyi di balik dinding batu. Di dalamnya, Xuan Li tengah sibuk memurnikan pil. Yan Yue tahu bahwa pekerjaan itu tak bisa diganggu, tetapi waktu yang terasa lambat mulai menguji kesabarannya."Dia pasti sedang serius," bisiknya pelan. "Tapi, kenapa harus selama ini?"Di dalam gua, suasananya benar-benar berbeda. Xuan Li duduk bersila di depan tungku alkimia yang memancarkan api biru kehijauan. Matanya tajam dan fokus, mengamati setiap perubahan dalam proses pemurnian. Cairan bercahaya dalam tungku perlahan berubah menjadi bola kecil, memancarkan energi yang semakin kuat."Aku harus memastikan semuanya sempurna," pikirnya. Peluh mengalir di
Liang Xue berusaha mempertahankan ketenangannya meskipun jantungnya berdegup kencang. Wanita berpakaian mewah di hadapannya menatapnya dengan tajam. Ia tahu, satu gerakan yang salah dapat mengungkap identitasnya.Ia melirik peti yang sudah setengah terbuka di sampingnya. Jika ia tidak segera bertindak, keadaannya akan semakin sulit. Sebuah ide muncul di pikirannya. Ide ini cukup berisiko, tetapi ia tidak punya pilihan lain.“Oh tidak! Itu... itu kelabang beracun!” Liang Xue menunjuk ke arah atas peti, suaranya bergetar, menciptakan kesan ketakutan. “Hati-hati!”Wanita itu refleks mengalihkan pandangan ke arah yang ditunjuk Liang Xue. Dalam waktu bersamaan, Liang Xue melepaskan kelabang hitam beracunnya dari dalam jubah. Hewan itu merayap keluar, tampak bergerak lambat tetapi berbahaya.Wanita itu segera bereaksi. “Menjauh!” serunya, melangkah maju untuk melindungi Liang Xue. Dengan satu gerakan cepat, ia menghancurkan kelabang itu menggunakan energi tajam yang dipancarkan dari telap
Liang Xue melompat dari satu pohon ke pohon lain, gerakannya cepat dan nyaris tanpa suara seperti bayangan yang menyelinap di malam gelap. Pikiran tentang percakapan terakhirnya dengan Bing Chuan terus berputar di kepalanya."Dia tahu... tentang energi spiritual itu," pikir Liang Xue, menggigit bibirnya. "Aku harus segera kembali ke markas. Tapi kembali tanpa membawa sesuatu? Para tetua tidak akan melepaskanku begitu saja. Aku harus memiliki alasan yang cukup kuat untuk melindungi diriku."Ia mempercepat langkahnya, melewati hutan yang semakin gelap. Bintang-bintang di langit mulai meredup, tertutup awan gelap yang menggantung seperti pertanda buruk. Tubuhnya bergerak tanpa ragu, meskipun pikirannya penuh dengan rencana.Di perbatasan Kekaisaran Bulan Perak,Liang Xue menghentikan langkahnya di atas pohon tinggi, menatap ke arah sebuah jalan besar di kejauhan. Matanya yang tajam menangkap kereta berhias emas dan perak, dikelilingi oleh puluhan penjaga bersenjata lengkap. Meskipun dari
Xuan Li akhirnya berhasil mengatasi masalah yang muncul selama proses pemurnian pil. Tetesan keringat membasahi dahinya, menggambarkan betapa sulitnya pemurnian ini.Tungku alkimia di hadapannya memancarkan sinar hijau kebiruan, seolah memiliki kehidupannya sendiri. Aroma herbal yang kuat memenuhi ruangan, bercampur dengan hawa panas yang membuat napasnya semakin berat.“Dua bulan…” gumam Xuan Li sambil menyeka keringat di dahinya. “Setidaknya dua bulan untuk menyelesaikan ini. Tidak boleh ada kesalahan lagi.”Tatapannya tak pernah lepas dari tungku alkimia yang memancarkan cahaya redup. Di dalamnya, inti pil yang ia ciptakan mulai terbentuk, bersinar seperti permata yang tertanam di dasar kegelapan. Namun Xuan Li tahu, satu kesalahan kecil saja bisa menghancurkan semuanya.“Ini bukan hanya soal pil,” pikirnya. “Ini adalah soal hidup dan mati… Jika gagal, aku tidak akan punya kesempatan lagi. Yan Yue pasti akan membunuhku.”Ia menarik napas dalam-dalam, memusatkan energinya, lalu kemb
Xuan Li berdiri tegap di hadapan Yan Yue, membiarkan aura kultivasinya mengalir tanpa hambatan. Tingkat Pemurnian Jiwa tahap awal yang baru saja ia capai terasa seperti angin badai yang bergulir perlahan, membawa tekanan berat di sekitar mereka. Matanya yang tajam menatap langsung ke arah Yan Yue, seolah ingin mengatakan bahwa ia kini cukup kuat untuk menjalankan tugasnya.Yan Yue mengangguk pelan, tetapi senyum tipis yang biasa menghiasi wajahnya memudar. Ekspresinya kini serius, dan matanya memancarkan kekhawatiran."Kekuatanmu memang luar biasa," katanya akhirnya, nada suaranya rendah dan hati-hati. "Namun, apakah tubuh giokmu tidak akan menjadi penghalang dalam proses pembuatan pil tubuh abadi?"Pertanyaan itu menggantung di udara seperti embun pagi yang belum memudar.Xuan Li menggelengkan kepala dengan tegas. “Aku bisa mengatasinya,” jawabnya dengan nada yang tidak meninggalkan ruang untuk keraguan.Yan Yue memperhatikan Xuan Li dengan mata yang tajam, seolah mencoba menembus l