Sopir taxi yang mengangkut Ani ternyata adalah salah satu dari anggota dari salah satu anggota 9 naga. Ia menarik tubuh Ani sekuat tenaga dan memberikannya pada pemimpin muda mereka."Tuan Muda. Aku sudah membawa wanita di sisi Sandi," ucap anggota geng naga sembari mendorong Ani ke pelukan tuannya."Kerja bagus. Wajah wanita ini lumayan cantik. Pantas Sandi menaruhnya di sisinya," ucap tuan muda dari keluarga Haryanto.Tuan Haryanto adalah salah satu anggota sembilan naga. Seorang pebisnis yang kaya dan selalu berbuat curang serta jahat dan ingin menguasai semua bisnis di kota ini. Membayar karyawan dengan upah kecil. Memperlakukan karyawan semena-mena. Serta masih banyak kejahatan lainnya. Musuh terbesar mereka adalah keluarga Brawijaya. Mereka tetap menanamkan permusuhan pada keturunan meraka untuk menyingkirkan keturunan tuan Brawijaya."Aku tidak mengenalmu dan aku tidak berguna untukmu. Jadi tolong lepaskan aku!" seru Ani."Kamu memintaku untuk melepaskanmu? Aku susah payah mem
Robi sangat senang karena akhirnya ia bisa bercakap dengan Sandi. Sebelumnya ia sudah mengirim baju dan barang berharga milik Ani ke kediamannya. Ini menunjukkan kalau Ani memang berada di tangannya."Halo tuan muda Sandi. Apakah kamu sudah menerima kiriman dari ku? Kamu jangan khawatir wanitamu aman bersamaku!" seru Robi.Robi juga menjelaskan kalau Ani adalah wanita yang bersih. Sayang sekali kalau tidak dinikmati. Dia mengatakan kepada Sandi yang kurang beruntung karena malam ini Robi bisa saja menikmati Ani yang masih bersih belum tersentuh lelaki manapun."Kiriman berupa baju yang kamu curi sendiri rumahku. Untuk apa kamu kirim lagi padaku? Bodoh sekali!" seru Sandi."Dasar brengsek. Aku tahu tahu kamu sedang menyembunyikan kekhawatiranmu di sana. Lihat saja aku akan menghabiskan malam menyenangkan bersama wanita yang selalu menempel padamu ini. Setelah aku puas akan aku kembalikan padamu!" tegas Robi.Robi semakin memprovokasi Sandi. Ani yang sudah lama di sampingnya tapi tidak
Sandi meninju Robi sekali lagi dengan tatapan bengis ingin sekali mematahkan tangannya juga karena telah berani menyentuh wanitanya. Robi tentu saja tidak senang dan meninju balik Sandi. Mereka sama-sama kuat karena Robi juga berlatih ilmu bela diri. "Bajingan kamu sandi menerobos rumahku tanpa permisi. Aku akan menghajarmu malam ini sampai mati," ucap Robi sambil melayangakn tinju pada Sandi dan berhasil ditangkis oleh Sandi. "Orang yang mengguankan obat kuat untuk melakukan hal menyenangkan di atas ranjang sepertimu berani mengancamku. Aku akan beritahu kamu apa itu tersiksa sesungguhnya," balas Sandi sambil melayangkan pukulan untuk Robi dan berhasil ditangkis oleh Robi.Pertarungan antara kedua tuan muda itu semakin sengit karena sama-sama kuat. Jerri berhasil melepaskan tali yang mengikat tangan Ani. Saat kedua tuan muda itu berkelahi. Jerri mengode Sandi bahwa Ani berhasil ia bawa pergi. "Robi aku tidak akan melanjutkan pertikaian ini karena wanita milikku sudah di bawa pergi
Wanita itu membisikkan kalimat serius pada Robi lalu lelaki itu tertawa girang. Ide yang sangat bagus untuk melawan Sandi."Jadi seperti itu tuan muda. Kamu dapat menggunakannya jika mau. Jika tidak ya tidak apa-apa lakukan saja seperti apa yang kamu mau," ucap wanita simpanan Robi."Ide bagus. Aku akan menambah uang bulananmu. Karena memberiku ide yang bagus," balas Robi.Ia sangat senang dan tak sabar merealisasikan kejahatan untuk melawan Sandi. Ia sudah sangat terhina karena di rendahkan oleh Sandi di kediamannya sendiri."Sandi kamu harus menerima balasan dariku. Aku tak terima kamu menghancurkan kediamanku dan menginjak harga diriku," gumam Robi sambil menggenggam kuat tangannya."Tuan ayo kita istirahat dulu," balas simpanan Rudi.***Perjalanan menuju rumah orang tua Ani tinggal sedikit lagi. Akhirnya pukul dua belas malam Sandi sampai kediaman orang tua Ani."Ada suara mobil siapa yang datang malam-malam begini?" tanya bibi Moli orang tua Ani.Srek! Bibi moli membuka gorden d
Sandi meminta Meli untuk tidak cemas. Sebisa mungkin Sandi akan segera menyelesaikan masalah ini. "Tidak usah khawatir dengan masalah yang terjadi. Kamu kerja saja dengan santai," jawab Sandi."Baik tuan muda," ucap Meli keluar dari ruangan Sandi.Sandi melihat internet lalu tersenyum. Paman dan bibinya muncul di depan media dan menjelekkan namanya yang tidak becus mengelola perusahaan."Sudah mulai panik dan tidak sabaran. Aku harus menyiapkan sesuatu," gumam Sandi sambil melihat layar monitor.Krieeett! Pintu kantor Sandi terbuka. Seorang pemuda dengan rambut pirang masuk ke dalam ruangan itu dengan santai lalu duduk di depan meja kerjanya."Musuh mana yang berani mencemarkan nama baikmu?" tanya Leon."Semalam aku berurusan dengan Robi Haryanto. Sudah bisa ditebak pasti ini adalah ulahnya," jawab Sandi.Leon dan Sandi mengobrol dengan Santai tentang masalah yang menimpa Sandi. Tidak ada masalah yang tidak bisa di pecahnya."Di depan sudah ada wartawan yang menunggumu. Mereka begitu
Sonia menggelengkan kepalanya. Ia belum tahu siapa yang membawa penjepit dasi ini ke rumahnya. Sepertinya di tujukan untuk sang kakak. Tapi dia sepertinya lebih cocol untuk Martin."Dia menjatuhkannya lalu pergi saat aku dan mami membicarakan calon kakak iparku. Kemungkinan dia penggemar beratmu. Coba saja kak Martin yang pakai," ucap Soni sambil tersenyum."Jadi kamu mencurigai Velope. Sonia dia dan Martin sudah mengumumkan hubungan mereka. Tidak mungkin dia," jawab Sandi.Sonia menggelengkan kepalanya. Coba saja Martin yang memakai penjepit dasinya. Akan ketahuan siapa pemiliknya jika Martin yang memakainya. Sonia pamit pergi setelah mengemukakan pendapatnya."Sudahlah Sonia hanya anak belum dewasa. Aku harap kamu tak memasukkannya dalam hati," balas Sandi."Aku paham Sandi. Mari kita lanjutkan membahas rencana untuk besok," ucap Martin.Mereka berempat melanjutkan membahas apa rencana yang akan dilakukan untuk besok. Mereka melihat cctv yang tersemnunyi di beberapa titik gudang pen
Tuan Toni sangat senang karena penggeledahan sudah selesai dilakukan. ia sebentar lagi akan melihat Sandi di bawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan."Tuan Toni kami memang menemukan tembakau haram di gudang ini," ucap petugas."Sandi kamu tidak bisa mengelak lagi. Petugas sudah menemukan bukti kamu memakai bahan ilegal untuk membuat cerutu!" seru tuan Toni.Sandi masih santai. Lalu petugas mengatakan kalau gudang sepertinya sudah tak terpakai lama karena terlihat tak terawat. Lalu dari surat jalan yang ada di gudang menunjukkan bahwa barang yang datang adalah dari perusahaan Anggara pada tanggal dan bulan yang tertera sebelum tuan muda Sandi kembali menjabat predir."Tuan Toni di sini jelas tertulis namamu dalam perjanjian jual beli barang produksi dengan tuan Anggara. Artinya tuan muda Sandi tidak terlibat di sini," ucap petugas."Kenapa bisa seperti ini. Ini tidak mungkin terjadi. Aku yakin Sandi menjebakku!" tegas tuan Toni."Semenjak Sandi tahu kalau bahan produksi tidak
Nyonya Toni ketakutan atas apa yang dikatakan Sandi dan maminya. Bagiamana bisa mereka akan menyerang balik atas nama pencemaran nama baik. Tapi dia tidak boleh takut karena di belakangnya ada Robi Haryanto salah satu penerus sembilan naga yang saat ini juga akan menghancurkan Sandi. Mempunyai backingan kuat untuk apa dia takut."kamu tidak punya bukti pencemaran nama baik. Memangnya aku melakukan apa?" tanya Nyonya Toni."Video yang tersebar di sosial media saat kamu dan suamimu klarifikasi aku akan segera menyeretmu ke pengadilan atas tuduhan pencemaran nama baik. Biar pasal yang kamu terima akan berlipat ganda. Video itu adalah bukti!" seru Sandi.Nyonya Lusi tersenyum lalu mengatakan kepada istri adik iparnya itu jangan bodoh jadi orang. Jadi wanita jangan hanya bisa mengandalkan kecantikan untuk bertahan hidup serta jangan hanya bisa menghamburkan uang suami saja. Jadi wanita harus cerdas dan juga bisa mendapatkan uang selain dari penghasilan suami. "Aku katakan sekali lagi pada