Share

Perlu Akal Sehat

Rama tersentak, begitu menoleh ia melihat Maira sedang tersenyum sendu. Tidak lagi bisa menahan diri, laki-laki itu terisak di bahu ibunya. Satu minggu lalu, ia sudah menceritakan semuanya kepada perempuan yang sudah melahirkannya itu.

“Ikhlasin Rama, seenggaknya anak kalian masih ada.” Rama menganggukan kepala.

“Jangan buat anak kamu nanti mikir macem-macem, dia pasti heran kenapa muka papanya sedih waktu dia dateng nanti.” Maira menghapus air mata anaknya pelan.

“Kamu enggak mau kan bikin dia ngerasa di tolak?”

“Enggak, Rama enggak mau dia ngerasa begitu.” Maira menganggukan kepala.

“Kalau gitu, jangan pasang wajah seperti ini lagi. Yumi dan Beti sebentar lagi sampai.”

Tepat ketika Maira menyelesaikan ucapannya, kepala pelayan memasuki ruang makan. Di belakangnya ada seorang anak perempuan dan juga seorang perempuan yang tidak terlalu muda, tapi tidak juga cukup tua.

&ldquo

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Lina Astriani
jahatnya BETI, hhhhhhh, awaasss kau bet, hhh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status