Share

KABUR DI MALAM PERTAMA

Penulis: QUEEN NIS CA
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-08 19:12:10

"Nah, antarkan surat ini untuknya," titah seorang pemuda kepada pengawal bayangannya.

"Baik." Tanpa banyak bertanya, pengawal bayangan itu pun melaksanakan tugas yang diperintahkan oleh majikannya.

"Ah, jangan lupa dengan pesanku tadi. Kau yang akan menggantikanku nanti. Aku memberimu waktu 10 menit. Jangan sampai terlambat." Memperingati pengawal bayangannya.

"Anda tidak perlu khawatir. Saya akan pasti akan melakukannya," cetus sang pengawal bayangan. Usai menyelesaikan perkataannya, ia pun berlalu pergi melompati dinding demi melaksanakan tugas majikannya.

Seorang pria berparas tampan berpenampilan tegas nan gagah itu tengah memandangi bunga persik yang memekar indah di luar jendela. Tampak jelas kekhawatiran dalam benaknya. Entah apa yang tengah dipikirkannya, yang jelas saat ini dia tengah merasa bimbang dan gelisah.

"Pangeran, waktunya sudah tiba. Silakan Anda bersiap-siap," ucap seorang kasim dari luar kamar pria yang disebutnya sebagai pangeran.

"Aku tahu. Aku akan keluar setelah 10 menit bersiap-siap," cetus Bai Wuxin dengan lantang.

"Pangeran, apa perlu saya membantu Anda?" tanyanya.

"Tidak perlu! aku bisa melakukannya sendiri," larang Bai Wuxin.

Benar, pria berparas tampan itu adalah Pangeran Bai Wuxin. Hari ini, bertepatan dengan hari pernikahannya dengan Qiao Zhi Jing, Bai Wuxin harus bersiap-siap menghadiri upacara pernikahan. Pernikahannya dengan Qiao Zhi Jing bukanlah keinginannya. Sebab, di hatinya sudah tertulis nama wanita lain yang teramat dia cintai. Satu-satunya wanita yang ingin dinikahinya di hidup ini. Sayangnya, segala sesuatu tak berjalan sesuai keinnginannya. Titah resmi dari kaisar tidak bisa ditolak. Jika berani menolaknya, maka siapa pun akan mendapat dosa besar dan akan dihukum dengan berat.

Dalam hati Wuxin hanya mencintai Qiao Li Ying. Akan tetapi, Kaisar justru menjodohkannya dengan Qiao Zhi Jing. Karena perbedaan status keduanya yang jauh berbeda, maka Pangeran Bai Wuxin terpaksa harus menikahi wanita yang memiliki status lebih terhormat. Dan dia adalah Qiao Zhi Jing.

"Sudah 10 menit berlalu, tapi kenapa Hua Rong belum datang juga? tidak biasanya dia terlambat. Apa sesuatu terjadi padanya?" Bai Wuxin mulai panik saat Hua Rong sang pengawal bayangannya tak kunjung datang setelah 10 menit berlalu.

10 menit telah berlalu. Huang Rong memang tidak pernah mengingkari perkataannya. Dia selalu cekatan dalam bertindak melaksanakan tugas dari Bai Wuxin. Tepat 10 menit, akhirnya Hua Rong kembali setelah menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Bai Wuxin.

"Akhirnya kau kembali juga. Bagaimana? apa kau sudah menyampaikan suratku kepadanya?" Bai Wuxin tidak sabar mendengar jawaban dari Hua Rong.

"Tenang saja, Tuan. Surat Anda sudah sampai ke tangan Nona Qiao Li Ying," ungkap Hua Rong.

"Baguslah. Kalau begitu, cepat lakukan seperti yang kuperintahkan tadi," titah Bai Wuxin.

"Pangeran, apa Anda sudah selesai bersiap-siap?" Kasim menagih dari luar kamar Bai Wuxin.

"Sebentar lagi. Sebentar lagi aku akan keluar," cetusnya.

***

Upaca pernikahan antara Pangeran Bai Wuxin dan Qiao Zhi Jing dilaksanakan di istana. Pernikahan mereka dikelompokkan sebagai pernikahan termegah. Banyak tamu undangan dan para pejabat yang menghadiri pernikahan mereka. Semua orang memeriahkan hari yang dianggap sebagai hari berbahagia.

"Pengantin memberi hormat kepada kaisar!"

"Hormat kepada langit dan bumi!"

"Pengantin saling memberi hormat!"

Upacara demi upacara terlaksana dengan lancar tanpa halangan apa pun. Sementara yang dirasakan Qiao Zhi Jing saat ini hanyalah rasa pusing dan mual karena kepalanya menjadi sangat besar karena sanggul dan mahkota yang terbuat dari emas asli menghias kepalanya. Bukan hanya itu saja, gaun pengantin yang dikenakannya pun sangat berat. Sekitar 10 meter gaunnya menyapu lantai.

'Pengalaman konyol macam apa ini? bisa-bisanya aku menikah di dunia novel?' keluhnya dalam hati.

Tidak ada waktu baginya untuk memperhatikan wajah suami di sampingnya. Sekilas saja dia melirik dan berkomentar tampan. Namun, ia tidak terlalu memperdulikannya. Karena Qiao Zhi Jing tidak pernah memperdulikan segala hal tentang pria. Baginya, hanya uang, harta, dan kebebasan yang lebih patut dikagumi.

Setelah upaca pernikahannya usai, Qiao Zhi Jing yang sudah merasa lelah pun segera diantarkan ke kamar pengatin. Tatkala masuk ke dalam kamar pengantin, jantungnya berdebar kencang.

"Nona, silakan masuk," himbau seorang pelayan istana.

Netra Qiao Zhi Jing terbelalak tatkala melihat pemandangan kamar pengantinnya yang dipenuhi dengan warna merah. Serta bau dupa yang sangat menyengat, dan juga ada arak pernikahan dan makanan yang sudah tertata rapi di meja.

'Tidak, tidak. Aku tidak gila. Aku tidak ingin melepaskan keperawananku di dunia konyol ini,' batinnya gelisah.

Reflek Qiao Zhi Jing berbalik. Dia berencana melaeikan diri dari sana. Namun, tindakannya langsung dicegah oleh para pelayan istana yang langsung mengunci pintu kamar dari luar.

DUG!

"Ouch!" pekiknya kesakitan saat tidak sengaja membentur pintu yang ditutup secara tiba-tiba.

"Nona, silakan menunggu Pangeran di dalam sana. Tunggu hingga Pangeran kembali," kata sang pelayan istana dengan suara lantang dari balik pintu, lantas berlalu pergi.

"Aiih sial! sekali pun dia tampan, tapi aku ... aku tidak siap menyerahkan kesucianku padanya. Aku bahkan baru berusia 18 tahun. Bagaimana jika aku hamil? lalu melahirkan. Aku pasti harus sibuk mengurus anak. Tidak! aku tidak mau! pokoknya aku harus kabur dari sini!"

Qiao Zhi Jing berusaha untuk kabur dari kediaman istana. Dia melepaskan baju pengantinnya dan hanya mengenakan pakaian lapisan. Beruntung jendela kamar tidak dikunci. Dengan usaha ekstra, Qiao Zhi Jing memanjat jendela. Dan ...

"Ouch! sakit sekali!" Qiao Zhi Jing jatuh tersungkir kala tidak sengaja terpeleset saat menuruni jendela.

"Siapa di sana?!"

DEG!

DEG!

DEG!

Jantung Qiao Zhi Jing berdegup kencang kala mendengar petugas keamanan memergokinya. Namun, dia yakin bahwa petugas keamanan itu tidak melihatnya. Sesegera mungkin Qiao Zhi Jing bangkit tertatih-tatih demi bersembunyi di balik pohon bunga.

"Tidak ada siapa-siapa di sini. Apa hanya perasaanku saja? Sudahlah." Petugas keamanan itu langsung pergi begitu saja tanpa curiga, usai memeriksa bahwa tidak ada yang mencurigakan di sekitar tempat itu.

"Huh ... huh ... huh ... ." Akhirnya Qiao Zhi Jing dapat menghela napas lega tatkala dia berhasil lolos dari penjaga keamanan. "Mengejutkan sekali. Hampir saja aku ketahuan," gumamnya.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

"AAAAA!!!" Qiao Zhi Jing berteriak histeris tatkala melihat sosok pria yang berdiri di hadapannya saat dia berbalik.

"Kau ... kau siapa?" tanya Qiao Zhi Jing antusias.

Sosok pria itu memalingkan wajahnya tatkala mendengar pertanyaan Qiao Zhi Jing. Sebelumnya, Qiao Zhi Jing memang belum terlalu jelas memperhatikan wajah suaminya. Dan saat ini, sosok yang tengah berdiri di hadapannya adalah suaminya, Pangeran Bai Wuxin.

"Aku tanya, apa yang kau lakukan di sini? tengah malam bersembunyi di sini. Apa kau seorang pencuri?" tuduhnya tanpa ragu sedikit pun.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Aisyah Abidah
dikiranya dia pencuri krn dia mengendap dan bersembunyi padahal dia adalah pangeran
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   DITUDUH PENCURI

    "Lepaskan! sudah kubilang, aku bukan pencuri. Haaa! Mau kau bawa ke mana aku? lepaskan!" Sepanjang jalan, Qiao Zhi Jing terus memberontak ketika Bai Wuxin menyeretnya paksa. "Hei, apa kau tuli? sudah kubilang, aku bukan pencuri!" Dengan sikap nekad, Qiao Zhi Jing menggigit tangan Bai Wuxin dengan keras sehingga cengkraman tangannya reflek terlepas."Aarghh! apa kau gila? beraninya kau menggigitku. Apa kau tahu siapa aku?!" protes Bai Wuxin dengan nada suara yang sengaja ditinggikan. Dia mengerang kesakitan sembari menarik lengan pakaiannya dan mendapati tangannya yang berdarah meninggalkan bekas gigitan.Tanpa mempedulikan ucapan Bai Wuxin, tatkala berhasil lepas dari cengkramannya, Qiao Zhi Jing pun bergegas melarikan diri. "Hei, dasar pencuri rendahan. Beraninya kau kabur!" teriak Bai Wuxin dengan lantang.Suara lantang Bai Wuxin menyita perhatian para penjaga keamanan. Para prajurit pun bergegas menghampiri Bai Wuxin guna memeriksa perihal apa yang tengah terjadi."Pangeran, apa

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-25
  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   JANJI CINTAKU PADAMU

    “Apa katamu? Qiao Zhi Jing menghilang?” Tanpa menunggu jawaban dari Kasim Tang, Bai Wuxin segera beranjak drai tempatnya. Langkahnya tergesa menuju kamar pengantin.BRAK! Bai Wuxin membuka pintu kamar dan mendapati siapa pun di dalamnya. Ia bahkan memeriksa ke tiap sudut ruangan, kalau-kalau Qiao Zhi Jing tengah bersembunyi di suatu tempat. Namun nihil, Bai Wuxin tak mendapati Qiao Zhi Jing di mana pun.Tak selang berapa lama, di belakangnya menyusul dua orang yang tak lain adalah Kasim Tang dan pengawal bayangannya yang bernama Hua Rong.“Bagaimana dia bisa menghilang? Hua Rong, apa kau tidak tahu dia pergi ke mana?” tanya Bai Wuxin sembari menatap lekat wajah Hua Rong.“Maaf, Pangeran. Setelah Anda menyuruh saya mengurus beberapa hal, saya tidak mengawasinya lagi,” jawab Hua Rong.Bai Wuxin tidak bertanya lagi, sebab dari awal bukanlah salah Hua Rong. Sesungguhnya, menghilangnya Qiao Zhi Jing sedikit pun tidak menggoyahkan hatinya. Karena dari awal, Bai Wuxin tidak pernah mengingin

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27
  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   DIPENJARAKAN

    “Apa lagi ini? kenapa aku bisa ada di sini?” Tepat pertama kali Qiao Zhi Jing membuka mata, dia melihat ke sekelilingnya yang tampak gelap dan kotor. Tempat yang sangat asing, serta Qiao Zhi Jing sendiri tidak tahu sedang ada di mana dirinya saat ini. Tidak ingat apa yang terjadi semalam dan mengapa dia berakhir di tempat kumuh yang tampak seperti sel penjara. “Tunggu … apa ini di penjara? Aissh, sial! Apa yang telah terjadi sebenarnya? Kenapa aku bisa berakhir di tempat ini?” Qiao Zhi Jing berusaha keras mengingat apa yang telah terjadi terakhir kali. Namun, sekeras apa pun dia mengingatnya, jalan ingatannya berhenti ketika dia berada di dapur. Setelah itu, dia tak bisa mengingat apa pun. Melihat seorang sipir penjara melintas di luar penjara, sontak Qiao Zhi Jing bangkit seraya berlari menghampirinya dari balik jeruji besi. “PERMISI! Kenapa aku bisa ada di sini? apa yang kalian lakukan? cepat lepaskan aku sekarang juga. Asal kalian tahu ayahku adalah Jendral … .”“HAHAHA! J

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27
  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   KEKEJAMAN

    "Nyalimu terlalu besar. Berani sekali wanita rendahan sepertimu mencuri di kediaman seorang Pangeran," kata sipir penjara yang menginterogasi Qiao Zhi Jing.Tubuh Qiao Zhi Jing terikat kencang di sebuah kursi. Berulang kali Qiao Zhi Jing memberontak agar segera terlepas. Sayangnya, perlawanannya sia-sia saja. Tangan, kaki, tubuh, bahkan tali pengikat itu melingkar di lehernya. Tubuh Qiao Zhi Jing terikat kuat di kursi kayu. "Sudah kubilang, aku tidak mencuri apa pun. Jika berani, panggil Pangeran Bai Wuxin atau siapa pun itu ke sini. Aku harus menjelaskannya!" cetus Qiao Zhi Jing dengan lantang sembari mengeratkan rahangnya. Terdengar gigi gerahamnya yang menggertak karena geram.Sorot matanya tajam menatap sipir penjara yang menatapnya dengan siasat licik dan makna tersembunyi. Sipir penjara itu melempar senyum tersungging ke arah Qiao Zhi Jing, seketika menggetarkan hati Qiao Zhi Jing. Bercampur rasa takut dan jijik kala melihat senyumannya. Sipir penjara itu memang terlihat masih

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-29
  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   TAMPARAN UNTUK BAI WUXIN

    Pangeran Bai Wuxin, Hua Rong, termasuk Lei Yan. Mereka adalah ketiga pria yang saling mengenal. Selain Hua Rong yang beridentitaskan sebagai pengawal bayangan, tentu saja Bai Wuxin dan Lei Yan termasuk kategori pria tampan di Ibu Kota. Meskipun ketampanan Lei Yan masih berbanding jauh dari Bai Wuxin, tetapi dia tetap masuk ke dalam nominasi.Usai memastikan identitas Qiao Zhi Jing, akhirnya dia dibebaskan tanpa syarat. Masalah itu sudah pasti. Selain Qiao Zhi Jing tidak bersalah, dia juga adalah seorang putri dari Klan Xing, dan juga kini telah menjadi istri sah Pangeran Bai Wuxin. Karena identitasnya saat ini adalah istri Pangeran, maka dia pun dipulangkan ke kediaman Bai Wuxin. Hancurlah sudah niatnya untuk melarikan diri. Sepertinya setelah ini, akan susah bagi dirinya untuk keluar dari Kediaman Bai Wuxin."Kau ternyata Pangeran Bai Wuxin?" tanya Qiao Zhi Jing sembari melipatkan kedua lengannya di depan dada."Benar," jawabnya singkat.PLAK!Tamparan mendarat di wajah Bai Wuxin seca

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-29
  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   INGIN BERCERAI

    “Bagaimana dengan hasil yang telah kauselidiki?” tanya Bai Wuxin kepada Hua Rong dengan mimik wajah serius. “Sesuai dengan dugaan Anda. Dalang di balik panah yang menembus tubuh Anda terakhir kali adalah ulah Pangeran Bai Ruyu,” ungkap Hua Rong tanpa ragu sedikit pun. Hua Rong yakin setelah menyelidiki asal usul perajin panah yang hampir membunuh Bai Wuxin terakhir kali saat sedang menjalankan perintah militer di Xianjiang Selatan. Tepat 2 bulan lalu, Bai Wuxin sempat dititahkan untuk memimpin militer dan menenangkan korban banjir di daerah Xianjiang Selatan. Pada waktu itu, seseorang secara diam-diam melepaskan panah hingga menembus tubuh Bai Wuxin. Butuh waktu sekitar 2 minggu bagi Wuxin memulihkan diri saat itu. Tentang bagaimana Bai Wuxin terluka, termasuk terlukanya Bai Wuxin, tak ada seorang pun yang mengetahuinya selain Hua Rong. Sebab ketika Bai Wuxin terluka, hanya Hua Rong yang mengetahui hal itu. Bai Wuxin meminta agar Hua Rong merahasiakan tentang lukanya dari siapa

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-30
  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   MEMBAKAR KEDIAMAN PANGERAN

    “Jangan menghalangiku. Aku ingin pergi dari sini sekarang juga!” cetus Qiao Zhi Jing dengan lantang. Keributan terjadi di halaman Taman Aprikot tempat kediaman Qiao Zhi Jing. Para pelayan mencekal tangan dan kaki Qiao Zhi Jing agar dia tak dapat melarikan diri. Sementara Qiao Zhi Jing terus meronta bagaikan cacing kepanasan. Para pelayan yang memeganginya mulai kewalahan dan akhirnya terjatuh ke tanah bersama Qiao Zhi Jing. “Aawww. Sakit sekali!” Qiao Zhi Jing mengerang kesakitan tatkala pantatnya terbentur keras ke tanah. Meskipun para pelayan yang mencengkram Qiao Zhi Jing telah berusaha semaksimal mungkin agar Qiao Zhi Jing tidak terluka, tetapi mereka tetap gagal mengendalikan Qiao Zhi Jing yang terlalu sulit untuk dikendalikan. “Maaf, Nona!!!” Serentak keempat pelayan yang mengekang Qiao Zhi Jing berlutut di hadapan Qiao Zhi Jing.Masih berusaha menahan rasa sakit yang dia rasakan, Qiao Zhi Jing sengaja tak mempedulikan permintaan maaf dari para pelayan itu. “Yaampun, No

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-30
  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   DETAK JANTUNG

    "Kakak sepupu, apa maksudmu? aku tidak mengerti." Qiao Li Ying sengaja berpura-pura tidak tahu. "Qiao Li Ying , jangan berpura-pura lagi. Sandiwaramu itu tidak berpengaruh padaku," timpal Zhong Chen Xiao.Helaan napas terhembus lembut dari mulut Qiao Li Ying. Seulas senyum tipis pun terukir di wajah cantiknya."Baiklah. Karena sudah seperti ini, aku tidak akan berpura-pura lagi. Aku memang membenci Qiao Zhi Jing. Sangat, sangat membencinya. Kehadirannya di dunia ini adalah malapetaka bagiku. Dia merenggut segalanya dariku. Jangan salahkan aku. Aku hanya ingin mengembalikan apa yang dari awalnya adalah milikku." Akhirnya Qiao Li Ying menunjukkan wajah aslinya di hadapan Zhong Chen Xiao.Tidak mengejutkan sama sekali bagi Zhong Chen Xiao tatkala mendengar pernyataan jujur dari Qiao Li Ying, karena sudah sejak lama dia memantau segala perbuatan Qiao Li Ying selama ini. Akan tetapi, Zhong Chen Xiao berusaha menahannya. Namun karena tindakan Qiao Li Ying sudah di luar batas, Zhong Chen Xia

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-31

Bab terbaru

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   EPISODE TERAKHIR

    Para tetua Negara Tang membawa kavalerinya untuk memerangi tentara Negara Qing yang menjaga di perbatasan. Sebelum berangkat ke Ibu Kota, Bai Wuxin sempat menitipkan perbatasan kepada Ling Yi untuk berjaga-jaga. Sesuai dengan prediksi, ternyata masih ada sisa-sia prajurit Negara Tang yang tidak terima dengan perjanjian perdamaian. Namun, melihat Kaisar Wan yang tampak baik-baik saja, seketika para tetua menghentikan para prajuritnya. Setelah itu, Kaisar Wan sendiri yang mencetuskan dekret bahwa Negara Qing dan Negara Tang telah menjanjikan perdamaian. Jika ada yang berani melawan dekret tersebut, maka dialah yang akan dicap sebagai pemberontak.Seketika para tetua dan segenap prajurit Negara Tang menerima dekret tersebut tanpa melawan. Sejak saat itu, Negara Qing dan Negara Tang akhirnya damai setelah berperang selama puluhan tahun. Rakyat menjadi lebih makmur, aman, dan tentram, sementara kursi singgasana Negara Qing masih dibiarkan kosong karena Bai Wuxin menolak posisi tersebut."P

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   IDENTITAS HUA RONGZHOU

    "Jadi, namamu Qiao Zhi Jing?" Entah sejak kapan dia berdiri di sana, lalu tiba-tiba mencekal lengan Qiao Zhi Jing, lalu memojokkannya ke dinding.Hua Rongzhou sudah lama menunggu Qiao Zhi Jing keluar dari toilet. Mana kala pada saat itu, kelas tengah berlangsung dan Qiao Zhi Jing meminta izin untuk pergi ke toilet. Selang setalah 5 menit berlalu, giliran Hua Rongzhou yang turut meminta izin pergi ke toilet. Tak disangka, ternyata izin Hua Rongzhou hanyalah alasan agar dia dapat berbicara dengan Qiao Zhi Jing.Qiao Zhi Jing reflek mengernyitkan kedua alisnya seraya berontak dari cekalan Hua Rongzhou yang begitu kuat mencengkram lengannya. Tak hanya satu lengannya saja, kini Hua Rongzhou bahkan dengan beraninya mencengkram kedua lengan Qiao Zhi Jing dan mengangkatnya ke atas."Hei, apa yang kaulakukan?" protes Qiao Zhi Jing karena tak dapat menahan emosinya, apalagi melawan tenaga Hua Rongzhou yang jauh lebih besar dibandingkan tenaganya."Jawab aku! apa namamu Qiao Zhi Jing?" Nada suar

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   MENJADI SOROTAN

    "Baiklah. Hua Rongzhou, silakan duduk di kuris kosong sebelah Qiao Zhi Jing," himbau Guru Fang."Apa?!" Reflek Qiao Zhi Jing bangkit dari posisinya dan mengejutkan seisi kelas. Mata memandang tertuju kepadanya. Untuk pertama kalinya, Qiao Zhi Jing dijadikan sorotan oleh seluruh teman kelasnya."Ada masalah apa, Qiao Zhi Jing?" tanya Guru Fang."Ah ... itu ... maaf, maaf, saya hanya terkejut." Qiao Zhi Jing dengan sungkan dan canggung kembali duduk di kurisinya.Selang kemudian, murid pindahan bernama Hua Rongzhou melangkah menuju kursi kosong yang terletak di samping kanan Qiao Zhi Jing. Sedangkan Qiao Zhi Jing sengaja memalingkan wajahnya ke arah lain sembari menutupinya dengan buku. Ia terlalu enggan menatap siswa pindahan bernama Hua Rongzhou yang sempat beradu konflik dengannya pada pagi tadi."Aissshh ... sial! kenapa dia malah muncul di sini?" gerutunya kesal. "Tidak! untuk apa juga aku bersembunyi seperti ini? jelas-jelas dia yang salah karena menabrakku lebih dulu, bahkan perg

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   HUA RONGZHOU?

    "Aisshh ... dasar bocah arogan! kuharap kau jatuh terpeleset," decak Qiao Zhi Jing karena kesal mendengar respon dari siswa tampan.SLERET ... "Och ... sialan! siapa orang yang masih membuang kulit pisang di trotoar," umpatnya selepas terlepet dan jatuh karena menginjak kulit pisang.Netra Qiao Zhi Jing membola tatkala menyaksikan pemandangan di hadapannya. Tercengang karena tak menyangka harapannya langsung dikabulkan hanya dengan menunggu satu detik saja. Bingung bercampur puas menjadi satu rasa berkecamuk dalam hatinya. Namun, perasaan puas yang memenangkan peraduan. Seulas senyum terukir jelas di garis bibir Qiao Zhi Jing. Kemudian, dia pun tertawa lepas."Hahaha. Dia memang pantas mendapatkannya," ucap Qiao Zhi Jing. "Ouch ... sakit sekali," rintihnya kesakitan tatkala menggerakkan kakinya guna beranjak dari tempatnya. "Bocah tengik! sudah membuatku seperti ini, malah langsung pergi. Awas saja jika kita bertemu lagi. Aku pasti akan langsung menendang lututmu!" cetusnya.***"Hei

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   WAJAH YANG FAMILIAR

    Sama seperti biasanya, Qiao Zhi Jing kembali menjalani hari-hari normal sebagai siswa yang datang ke sekolah setiap pagi. Pagi hari, sekitar pukul 06.00 pagi, dia sudah berangkat menuju sekolah. Namun, entah mengapa tanpa sadar langkahnya menuntun dirinya menuju perpustakaan Kota."Ada apa denganku? Kenapa aku malah pergi ke sini?" Ketika terbangun dari alam bawah sadarnya, Qiao Zhi Jing akhirnya tersadar bahwa dirinya saat ini tengah berada di depan perpustakaan Kota yang masih belum beroperasi. Ia menggaruk-garuk belakang kepalanya yang tidak gatal. BRUK! Namun, tiba-tiba saja seseorang menabaraknya hingga dia kehilangan keseimbangan dan jatuh tersungkur."Ouch. Sakit sekali," pekiknya kesakitan sembari memegangi lututnya yang memar, namun tidak berdarah."Maaf, maaf sekali. Aku tidak sengaja. Biar kubantu." Sosok yang baru saja menabrak Qiao Zhi Jing tak pergi begitu saja sebelum bertanggung jawab karena tidak sengaja menabrak Qiao Zhi Jing. Dia bergegas mengulurkan tangannya guna

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   SUMPAH SAKRAL

    "Hei, Bai Wuxin sialan! Keluarkan aku dari sini! Hei!!!" umpat Bai Ruyu seraya memberontak dengan cara menghantam-hantamkan tinjunya ke sel penjara. Alhasil, Bai Wuxin menyisakan nyawa Bai Ruyu dan memutuskan untuk mengurungnya di penjara. "Berisik sekali!!! Yo, lihatlah siapa ini? Bukankah ini Pangeran Pertama, Bai Ruyu? Apa kau masih mengingat siapa aku?" salah seorang narapidana berperawakan kekar, perlahan berjalan menghampiri Bai Ruyu seraya melemparkan senyum tersungging penuh makna tersirat.Reflek Bai Ruyu menoleh ke arah sumber suara. Sepontan, tubuhnya menegang kala menatap sang narapidana berotot yang berjalan menghampirinya."S-siapa kau?" tanya Bai Ruyu dengan nada bicara gagap. Kini, Bai Ruyu tak dapat menyembunyikan rasa takutnya lagi."Ternyata kau sungguh telah melupakanku. Auhh ... Jujur saja, aku merasa sakit hati. Kalau begitu, apa kau mengingat siapa Ketua Chen?" tanyanya guna menguji."Ada banyak orang bermarga Chen. Bagaimana aku tahu? Apa nama itu sepenting i

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   JALANI SISA HIDUPMU DENGAN PENDERITAAN

    "Hahaha. Bai Wuxin, kau masih saja menyalahkanku atas segalanya. Sampai saat ini, ternyata kau masih saja belum mengerti. Semua ini terjadi karenamu!" tunjuk Bai Ruyu dengan wajah murka ke arah Bai Wuxin."Bai Ruyu, aku rasa kau yang tidak pernah mengerti. Sampai kapan kau akan bersikap egois hingga menghalalkan segala cara hanya untuk menyaingiku? Menyerahlah. Semua ini sudah berakhir. Sampai kapan pun, kau tidak akan pernah bisa mengalahkanku," cetus Bai Wuxin.SREEKK!CRING!Dengan sigap, Bai Ruyu bangkit dari singgasanya seraya menyerang Bai Wuxin dengan pedangnya. Sedangkan Bai Wuxin yang lebih cekatan langsung menangkis serangan dari Bai Ruyu. Pedang mereka saling beradu dengan gesitnya, bersamaan dengan sorot mata tajam bak ujung bilah pedang yang siap terhunuskan. Namun, di tengah pertarungan, penyakit Bai Ruyu tiba-tiba kambuh. Pada detik itu, Bai Wuxin tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menjatuhkan lawan dengan sekali serang. Pada akhirnya, Bai Wuxinlah yang berhasil memena

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   KEMBALI KE PERPUSTAKAAN

    "Siswa? Siswa?" Seorang petugas perpustakaan berusaha menggugah Qiao Zhi Jing dari lelapnya."Hah?!!" Sepontan Qiao Zhi Jing terhenyak tatkala bangun dari lelapnya. Qiao Zhi Jing mengedarkan pandangannya ke sekeliling dengan netra terbelalak saking antusiasnya. "Apa yang terjadi? Di mana aku?" Qiao Zhi Jing bergumam dengan wajah ling lung."Siswa, apa kau baik-baik saja?" tanya sang petugas perpistakaan."Eh? Ah?" Tanggapan Qiao Zhi Jing gelagapan, tersadar kala mendapati di hadapannya berdiri seorang petugas perpustakaan yang sejak tadi berusaha keras membangunkan Qiao Zhi Jing dari lelapnya."Maaf, sudah larut malam. Sudah waktunya kami tutup," kata sang petugas perpustakaan."Tutup? apa maksudnya?" Qiao Zhi Jing bertanya-tanya keheranan. Entah mengapa, Qiao Zhi Jing merasa amat kesulitan memahami dirinya sendiri, layaknya baru terbangun dari tidur yang cukup panjang. Entah apa yang telah terjadi kepadanya, yang jelas isi pikirannya sangat berantakan saat ini."Sudah larut malam. Pe

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   HEMBUSAN NAPAS TERAKHIR

    "TIDAAAAKKK!!!" teriak Bai Wuxin dengan lantang kala menyaksikan wanita yang dicintainya terluka. Tanpa banyak berpikir, Bai Wuxin bergegas berlari tergopoh-gopoh menuju istana demi menghampiri Qiao Zhi Jing.Setelah Ming Tian berhasil menargetkan Qiao Zhi Jing, Hua Rong yang berdiri di dekatnya takkan tinggal diam. Hua Rong turut memungut satu pedang yang tersisa dari lantai, lalu menebas leher Ming Tian. Tak puas hanya dengan satu kali tebasan, Hua Rong yang dikuasai dendam dan kemurkaan, ia menusuk-nusuk tubuh Ming Tian, lalu memutilasinya hingga tubuh Ming Tian terpisah menjadi beberapa bagian."Aaaarrrggghhh!!! kenapa kau membunuhnya? kenapa? kenapa? kenapa!!! aku harus membunuhmu! matilah! matilah!!!" Hua Rong telah kehilangan kendali atas dirinya."H-Hua Rong ... jangan. Be ... berhentilah," lirih Qiao Zhi Jing. Dia berusaha menghentikan Hua Rong. Pandangannya berkunang-kunang, tubuh Qiao Zhi Jing melemah dan meluruh. Setelah itu ...HAP!"Qiao Zhi Jing, bertahanlah ... ." Hua

DMCA.com Protection Status