Share

Sebuah Karma

Penulis: Ray Basil
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-18 03:29:58

Malam yang memilukan dan memalukan bagi Alexandra Camorra. Dia memaksakan diri agar dapat pulang pagi ini, memanggil sebuah taxi mengantarkan kembali ke kediaman ayah tiri.

Baju pestanya berganti kaos putih milik Gabriel Nostra yang kebesaran di tubuhnya.

Tiada peduli yang penting bisa menutupi diri, namun tetap dia tak mampu menyembunyikan semua kebodohannya.

Sampai di kamarnya sendiri. Alexandra hanya mampu membersihkan diri kemudian terlelap tidur berjam-jam di atas ranjang. Sendi tulangnya terasa remuk redam tak memiliki kekuatan mengangkat tubuhnya lagi.

Semua dihancurkan oleh pria terkutuk itu!

Angela duduk menemani, senyum miliknya seperti mendiang ibunya. Betapa gadis itu rindu kedua orang tuanya yang telah tiada. Pengasuh Elisa membantu menyuapi makan, memberi vitamin agar cepat pulih kembali.

Wanita paruh baya itu telah bekerja lama di sini, sebelum ibunya menikahi mafia kejam Zio Antonio. Posisinya berganti dari pelayan menjadi pengasuh khusus kedua putri Nyonya Rose.

Saat ini yang dibutuhkan Alexandra hanya beristirahat panjang, mengembalikan energi dan kesadarannya menjadi seorang wanita lagi, walau tidak pernah utuh seperti semula.

Seharian Angela menjaga kakaknya yang terus tertidur. Tiba-tiba anak kecil itu berteriak keras ke pengasuh Elisa, tubuh Alexandra demam tinggi.

Dahi terus diusap oleh tangan mungil itu, seolah menepis panas tinggi yang sedang di derita kakaknya. Sebutir obat penurun panas, Alexandra kian terkapar di atas ranjangnya lagi.

Pengasuh Elisa sangat mengkhawatirkan Alexandra dan Angela, yang mengurusnya merawat keduanya selama ini. Apalagi sejak Nyonya Rosa tiba-tiba saja tewas terbunuh.

Rahasia yang tersimpan sejak tiga tahun lalu terus menyiksa hatinya demi melindungi mereka dari ayah tiri yang selalu bersikap kasar dan kejam.

Tuan Besar Antonio meminta Elisa menutupi cerita itu rapat dan memberi ancaman keras. Dia terus membiayai hidup dua anak tirinya hingga kuliah dan memenuhi kebutuhan Angela.

Membiarkan mereka tinggal di istananya sampai suatu saat nanti keluar dari sana. Mengusir secara pelan dan pasti. Selama ini kesibukan perjalanan bisnis Tuan Besar Antonio ke luar negeri hanyalah kamuflase semata.

Sesungguhnya dia menghindar menatap mata dua anak tirinya, dari dosa dan kesalahannya tentang ibu mereka.

***

Pagi ini Gabriel Nostra tidak fokus bekerja. Banyak berdiam diri, memandang kaca jendela besar di atas gedung miliknya sendiri.

Sebatang rokok dan minuman berada di kedua tangannya. Laporan Natasha tidak dihiraukan walau banyak telepon penting yang masuk sejak tadi.

Akhirnya Romano datang menemui. Gabriel berubah drastis sejak semalam membawa gadis itu ke Puri Milano. Alexandra Camorra membawa bencana bagi sang mafia.

"Gabriel, apa kau sedang ada masalah?"

"Shut up Romano! Aku ingin sendirian hari ini. Apa kau sudah memeriksa keadaan gadis itu?"

"Alexandra pulang ke kediamannya. Penjaga di sana memberitahu, ketika sebuah taxi datang menjemput."

"Kirim satu orang mengawasi ke sana. Aku ingin laporannya segera!"

"Gabriel, kau terobsesi dengannya!"

"Romano, catat baik-baik di kepalamu, berapa kerugianku di dalam kontainer yang dicuri oleh gadis itu huh!"

"Tapi aku pikir ada pelaku besar berada di belakang yang memanfaatkan gadis itu, Gabriel-!"

"Itu tugasmu mencari tahu. Tinggalkan aku sendiri, sekarang!"

Romano keluar meninggalkan Gabriel yang resah. Ini bukan masalah kontainer yang hilang, ternyata gadis itu membutakan mata dan pikiran Tuan Muda Gabriel Nostra.

Sebelumnya, tak ada teman wanita berani menampar bahkan merampok logistik persenjataan miliknya. Gadis yang luar biasa-!

Dia sungguh dibuat kagum oleh Alexandra Camorra. Semalam pesta dansa yang hebat.

Mereka berdua pasangan serasi di mata tamu dan undangan. Semua wanita yang hadir di sana dibuat cemburu dan marah olehnya.

Termasuk Natasha kesal sejak tadi pagi, karena Gabriel meninggalkan tidak mempedulikan dirinya saat di pesta itu.

Romano pergi mencari tahu tentang seluruh hidup gadis itu. Majikannya, Gabriel Nostra seakan telah bertekuk lutut dengan gadis yang bernama Alexandra Camorra.

Sang mafia muda tampan menyerah dibalik sikapnya yang kejam

***

Tiga hari setelah pesta dansa berlalu

Keadaan Alexandra mulai membaik, hanya sedikit menyisakan memar di luar tubuhnya akibat pergumulan hebat dahsyat dua malam lalu. Terbangun walau masih pucat dan sayu.

Pengasuh Elisa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, tapi tak ingin banyak bertanya. Tugasnya hanya merawat anak-anak Nyonya Rosaelia penuh kasih sayang.

Jadwal kuliah mulai padat, ujian akhir kian menjelang. Alexandra harus menempuh semua itu demi mendapatkan pekerjaan yang lebih baik untuk membiayai hidupnya bersama Angela.

Tak selamanya berdua adiknya tinggal di istana mewah, yang bukan milik mereka. Alexandra telah berniat pergi jauh menemukan hidupnya sendiri.

Pagi ini jadwal pertemuan kuliah begitu padat. Gadis itu bergegas mandi, segera berganti pakaian. Menyempatkan diri mencium Angela dan memanggil taxi menuju kampus.

Tubuhnya terasa tidak nyaman, tapi mencoba membiasakan. Pandangannya tidak ceria lagi, makin menyembunyikan diri atas kejadian beberapa hari lalu.

Dosen Steven menemuinya sebelum masuk ke ruang kuliah. Memberi tahu bahwa nilainya cukup baik dan bagus, semester depan mengajukan skripsi menyelesaikan pendidikan.

Senyum Alexandra mengembang, akhirnya waktu juga berpihak padanya. Memulai mencari pekerjaan paruh waktu, menyewa tempat tinggal lainnya bersama Angela Camorra.

Gadis itu bukan seorang putri orang kaya atau dari keluarga mafia. Kedua orang tuanya tidak meninggalkan apa-apa selama ini.

Oh, tiba-tiba peluh keringat membasahi pelipisnya, dia terburu-buru berangkat ke kampus memaksakan diri, walau kondisinya belum sepenuhnya baik.

Satu jam kuliah pun berakhir. Alexandra bergegas keluar menuju kursi taman, duduk terdiam mengatur nafasnya yang menderu kencang.

Terdengar suara pria menyapa. "Camorra, kau baik-baik saja?"

Manusia terkutuk itu datang lagi mengganggunya! Alexandra mengumpat di dalam hati.

"Oh kau lagi, Gabriel-! Pergilah, aku tidak ingin bertemu denganmu lagi!" Mengapa pria ini selalu tahu di mana berada, memburu dirinya terus menerus.

"Kau sudah dapatkan apa yang kau mau, Gabriel! Apa itu tak cukup bagimu menyiksa diriku?" amarahnya memuncak.

Gabriel menggelengkan kepalanya. "Belum semua, logistik milikku masih ada di tanganmu. Kau belum berniat mengembalikan sampai saat ini dan aku terus menunggu, memburumu!"

"Keparat kau!"

Alexandra bergegas meninggalkan Gabriel. Namun langkahnya malah melambat, pikirannya menjadi gelap, matanya berkunang-kunang lalu menghitam seluruhnya.

Tak lama jatuh di pelukan seseorang.

"Camorra-aa!"

Gabriel Nostra segera membawa ke mobil, melaju cepat menuju puri Milano menghubungi Romano agar menemuinya dan memanggil Dokter Julian. Alexandra terkulai lemas di kursi. Porsche merah Gabriel Nostra melintas terus membelah jalanan.

Oh shit! Dia melukai gadis itu terlalu dalam.

Permainan yang mereka ciptakan ternyata tak mampu ditandingi Alexandra sendiri. Mengapa gadis itu tak jujur dari awal, dengan siapa bekerja sama dalam aksinya merampok logistiknya!

Gabriel tidak akan mungkin menyiksa dirinya berkali-kali.

Memasuki halaman besar, porsche merah berhenti di hadapan dua pilar yang tinggi. Penjaga Puri Milano langsung membuka pintu mobil.

Gabriel bergegas lari memutar, membuka pintu lainnya. Alexandra belum siuman, tubuhnya diangkat langsung kemudian berlari menuju ke kamar utama di atas.

Pelayan Albert diperintahkan membawa air hangat untuk meredakan demam. Panas tubuhnya terasa di kulit Gabriel, saat dahi gadis itu bertautan tertahan di dagu, membaringkan tubuh itu di atas ranjang mewah miliknya, dan menyelimuti rapat.

Tak lama handuk kecil dan air hangat disiapkan pelayan Albert di atas meja kecil.

Gabriel mencelup handuk, memeras lalu meletakkan di dahi Alexandra. Satu lagi handuk kecil mengusap wajah cantik yang berubah begitu pucat dan lehernya penuh keringat.

Alexandra pasti tersiksa menahan suhu panas tubuhnya saat kuliah tadi, keluar terburu-buru menuju taman kampus agar dapat beristirahat dan mengatur pikirannya kembali.

Untunglah Gabriel datang di saat yang tepat.

Sang mafia muda melihat sendiri kebrutalan yang dilakukan olehnya, sidik jari miliknya begitu nyata tergambar jelas di sana. Titik memar biru ada di beberapa bagian tubuh gadis itu.

Gadis ini ternyata amatir, bukan seperti banyak wanita yang sering dijumpainya selama ini. Mereka tanpa diminta, menyerahkan dirinya sendiri ke sang mafia Gabriel Nostra.

Tangannya menyapu keras rambutnya berkali-kali, menyumpah serapah di dalam hati.

Kesalahannya kali ini sangat fatal. Walau Alexandra bukan gadis di bawah umur, tapi sudah memaksakan hasrat dan kehendaknya semena-mena.

Dokter Julian, sahabat karibnya datang menghampiri ke kamar. Pria itu mengira Gabriel Nostra sakit parah. "Brengsek! Aku pikir dirimu yang sedang terluka!"

Gabriel menggeleng, "Julian, tolong cepat kau periksa gadis itu!"

Sepuluh menit begitu hening, mondar mandir di dalam kamar, menunggu hasil pemeriksaan. Urat nadi di tangan Alexandra ditekan, stetoskop digunakan mendengar suara jantung dan pernafasannya.

Tiba-tiba Julian berdiri, marah pada sahabatnya.

"Apa yang kau lakukan pada gadis ini, mengapa aku lihat banyak tanda bekas tanganmu di tubuhnya?"

Gabriel berkelit membela diri.

"Aku tidak mengira Alexandra Camorra masih suci. Pantas saja, memberontak keras saat aku bawa pulang dari pesta dansa Zio Luigi DiMaggio. Sungguh celaka benar aku ini-!"

"Gabriel, kau selalu menganggap semua wanita itu sama seperti Natasha, Sandra atau lainnya. Mereka memang palsu, tapi kali ini kau pasti kena karmamu sendiri!" cecar Julian sekali lagi.

Gabriel tidak peduli.

"Shut up, Julian-! Berikan obat yang diperlukan gadis itu. Kau dibayar memeriksanya, bukan menceramahi aku!"

Julian menjelaskan, "Gadis ini mengalami shock berat. Kau berikan asupan makan dan minum yang cukup. Aku tuliskan resep vitamin dan obat penurun demam. Jika terjadi sesuatu sangat mengkhawatirkan, segera hubungi aku!"

Sikap keras Gabriel pun mereda. "Thanks Julian-!"

Tapi sahabatnya tetap menyumpahi dirinya lagi.

"Aku tidak ingin bayaranmu kali ini, ingin melihat karma menimpamu cepat. Kau membawa gadis itu masuk ke dalam kehidupanmu untuk selamanya!"

Julian brengsek-!

Gabriel menatapnya tajam. "Berisik kau-!"

Sahabat kecilnya terbahak-bahak, sejak dulu mereka memang selalu bersama. Julian lebih memilih hidup sebagai dokter dan Gabriel menjadi seorang pengusaha di balik topeng mafia.

Dia tak menghakimi pilihan pekerjaan sang pewaris mafia Gabriel Nostra.

Kedua orang tuanya sudah tiada, sahabatnya meneruskan perusahaan keluarga dibantu pamannya, Zio Luigi DiMaggio. Beban berat yang disandang Gabriel Nostra, membuat Julian terus memberi semangat padanya.

Mereka berpendidikan tinggi, dan bekerja di bidang masing-masing. Persahabatan berusia puluhan tahun, namun belum ada satu pun melepas masa lajang hingga saat ini.

Julian menepuk bahunya, sebelum keluar dari kamar sang penguasa. "Sudah waktunya kau menikah. Aku tunggu undanganmu segera!"

Gadis itu segera merubah hidup sang mafia. Suka tidak suka, mau tidak mau, pria itu pasti luruh dalam kepolosan Alexandra Camorra.

"Sialan kau Julian, get out of here!" teriak sang mafia keras.

Sahabatnya terus menertawai sepanjang selasar puri Milano, menuruni tangga kemudian keluar langsung menaiki mobil sports terbaru miliknya.

Dasar dokter gila-!

Gabriel terus saja memaki, sampai deru mobil itu menghilang dari kediamannya.

***

Bab terkait

  • THE GABRIEL NOSTRA   Balas Dendam

    Gabriel meneruskan pekerjaannya di Puri Milano. Pengawal Romano datang membawa berkas penting dari kantor untuk dipelajari dan ditandatangani. Beberapa project proposal dari clients menunggu jawaban. Investor asing siap bekerja sama dalam pengembangan business information dan technology di perusahaannya. "Apa kau yakin aman membawa gadis itu kembali ke Puri ini?" tanya Romano ingin tahu. Gabriel tertegun menghentikan ketikan di laptop. "What's going on, Romano?" tanyanya balik. Wajah pengawalnya terlihat risau. "Aku temukan sesuatu tentang gadis itu tinggal di kediaman musuhmu, milik Tuan Antonio!" Damn it! Gabriel mendesaknya lagi, "Apa Alexandra Camorra adalah putri Tuan Antonio?" Romano menggeleng. "Dia hanya putri tirinya. Nyonya Rose menikahi Tuan Antonio, namun terbunuh tiga tahun lalu. Alexandra memiliki seorang adik perempuan, Angela Camorra. Tidak ada lagi anak lainnya dari pernikahan mereka." "Oh! Sungguh malang nasib gadis itu. Tapi mengapa dia mau menjadi mesin pembu

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-18
  • THE GABRIEL NOSTRA   Teamwork

    "Gabriel, mengapa kau bawa adikku ke sini?" "Pstt_---- biarkan ia istirahat di kamar tamu, kau tidak bisa membawanya kemana-mana membuatnya lelah!" "Aku bisa menyewa tempat tinggal lain. Sebaiknya kami pergi dari Puri ini!" "Apa kau mampu menyewa apartment di Milan, membiayai kuliah dan membeli makanan adikmu?" Alexandra Camorra terdiam. Mungkin mereka bisa bertahan satu-dua bulan tapi tidak seterusnya. Angela dibaringkan di kamar mewah, dan dua bagasinya sudah diangkat ke dalam oleh Romano. "Adikmu aman di sini, pelayan Albert akan menjaganya. Apa kau ingin tidur di kamarku?" "Damn you!" "Aku tidak akan menyentuhmu lagi." "NO WAY!" Gabriel melirik Alexandra langsung mundur menjauhi. Gadis ini memang cukup berbeda dari yang lain. Ia tidak terbiasa dengan sentuhan pria. Ia melakukan kesalahan besar tak mungkin bisa memperbaiki lagi. "Ikuti aku, kita bicara di ruang kerjaku!" Huh! Alexandra mengiku

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-19
  • THE GABRIEL NOSTRA   Nothing is impossible

    Jet pribadi Gabriel terbang ke angkasa meninggalkan Milan menuju Naples yang memakan waktu perjalanan tidak lama, hanya 1 jam 5 menit. Alexandra Camorra menyiapkan diri, kali ini mentalnya terasah keras. Ia harus melawan pasukan Fausto yang pernah di pimpinnya saat merampok logistics milik Gabriel Nostra. Clicks Suara lighter menyala, laki-laki itu mengambil duduk di sampingnya dan Romano di seberang meja mereka. Beberapa senjata dan amunisi sudah siap di gunakan terletak di atas meja mereka. "Kau siap menghancurkan pasukanmu sendiri, Camorra?" "Yeah, aku harus membayar utangku padamu. Jadi langkah terbaik aku ambil barang-barang milikmu kembali. Tidak mungkin seumur hidupku mendapatkan uang jutaan Euro. Aku ambil resiko yang pernah di jalani sebelumnya!" "Siapa sebelumnya yang mengajarkan kau menggunakan senjata, apa kedua orangtuamu tidak pernah memberikan mainan boneka atau lainnya?" "Aku tidak inga

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-20
  • THE GABRIEL NOSTRA   Mystery Camorra

    Naples Zio Anthony sangat senang bertemu lagi dengan Gabriel dan Alexandra. Oh No! Lengan gadis itu terluka! Ia langsung memarahi Gabriel Nostra di luar ruang kerjanya. Sementara dokter pribadinya di dalam sibuk memeriksa luka gadis itu. "Brengsek, mengapa kau membiarkan dirinya terluka huh!" "Ia menahanku melepaskan tembakan, setelah mendengar kesaksian Fausto membunuh kedua orang tuanya. Gadis itu membalas cepat dengan lemparan pisau ke leher musuhnya!" "Good job! Assistants pribadimu seorang wanita tangguh, siapa dia sebenarnya?" Gabriel menyalakan cigarette, mengisap dalam-dalam dan menghembuskan asap dengan keras. Anthony tidak sabar menunggu jawabannya. "Aku tidak mengenalnya sampai gadis itu di ketahui sebagai perampok logistics milikku. Ayahnya tewas kecelakaan dan mobilnya terbakar hebat. Ibunya Rosa menikahi keparat Antonio, tapi terbunuh dua tahun lalu!" "Rosa? Rosaelia maksudmu?" "Ada apa Zio Anthony, apa ka

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-21
  • THE GABRIEL NOSTRA   Executor

    Dokter Julian datang untuk memeriksa luka di lengan Alexandra. Tidak mengira kalau gadis itu ternyata penembak ulung juga. Sesuatu yang aneh terjadi di antara sang mafia Gabriel Nostra dan gadis itu yang kini tinggal bersama di Puri Milano. Julian menemui sahabatnya di ruangan kerjanya setelah pemeriksaan menggantikan perban Alexandra. Gabriel sedang sibuk berkutat dengan berkas-berkas di atas mejanya. "Dude! Apalagi yang terjadi pada gadis itu, kemarin kau melukainya. Sekarang ia terluka parah di lengannya?" "Ceritanya panjang, Julian. Ia ternyata putri tiri si bedebah Antonio, kakak beradik itu tidak ada tempat bernaung setelah di usir olehnya. Gadis itu yang pernah merampas logistik milikku, dan kemarin ikut mengambilnya lagi di Porto Di Napoli. Bastardo Fausto menembak lengannya, Alexandra membalas dengan menancapkan pisau di lehernya!" "Wow, she's dangerous! Apa kau tidak khawatir sudah memberikan tempat tinggal di sini?" "Dia wanita gila, tapi c

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-23
  • THE GABRIEL NOSTRA   Natasha Pengkhianat!

    Pengawal Romano datang tergesa-gesa ke ruang makan dan membisikkan sesuatu pada Gabriel Nostra. Julian dan Alexandra ikut memandangi keduanya, pasti berita penting di bawa Romano hingga mereka tidak boleh mendengarnya. Alexandra tak tahan lagi, instingnya mulai bekerja. "What's going on, Gabriel?" "Nothing! Habiskan makan malamnya, nanti kita bicara. Julian akan kembali bertugas ke rumah sakit. Pengasuh Elisa segera membawa adikmu kembali beristirahat di kamarnya." "Donee--ee. Aku sudah selesai makan, Zio Gabriel. Bolehkah aku mencium pipimu sebelum pergi ke kamarku?" Gabriel Nostra mengangguk. Angela mengelap mulutnya sampai bersih dengan tisu makan. Ia beranjak dari tempat duduknya menuju Gabriel, meraih bahunya yang bidang dengan kedua tangan mungilnya. Sang mafia terlalu tinggi bagi anak kecil itu, tangannya memeluk Angela lalu memangkunya agar bisa lebih dekat lagi. "Grazie Zio Gabriel, makanannya enak dan aku jadi mengantuk karena

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-23
  • THE GABRIEL NOSTRA   Alexandra Vs. Natasha

    Ketegangan mulai terjadi beberapa hari ini. Sekretaris Natasha begitu berang, di meja kerjanya berkeluh kesah tidak dapat mengakses data perusahaan milik Gabriel Nostra. "Romano, apa servers perusahaan kita sedang bermasalah? Pekerjaanku makin menumpuk, beberapa clients meminta balasan email soal persetujuan project proposal dengan Gabriel Nostra!" "Coba kau tanyakan langsung ke Gabriel atau assistant pribadinya." "Damn it! Gadis itu merusak pekerjaan selama ini aku susun susah payah. Datang seenaknya mengambil milikku, akan kubalas perbuatannya!" Romano bersikap santai menghadapi sikap Natasha yang mulai resah. Apa pun yang dilakukan oleh pengkhianat itu, terus di amati. Tingkah laku wanita jalang itu makin berubah sejak bermalam di kediaman musuhnya. Ia mendapat laporan karyawan IT di mana Natasha mencoba meretas data perusahaan dan tidak berhasil dalam beberapa hari ini. Satu minggu ini tampil acak-acakan, tak ada wajah sendu merayu. Watak aslinya

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-24
  • THE GABRIEL NOSTRA   Tiga Wanita Brengsek

    Hari ini semua menjadi tegang di kantor setelah kejadian tadi siang. Gabriel Nostra ikut gusar mencari Alexandra Camorra. Pengawal Romano pun tidak tahu di mana dirinya. Porsche merah melaju kencang menuju puri Milano, berharap gadis itu ada di sana. Dua puluh menit ia tiba di depan dua pilar tinggi besar. Saat penjaga membukakan pintu mobil, terdengar suara tangis anak kecil nyaring di dalamnya. Gabriel berlari menemukan Angela berada di belakang pengasuh Elisa. Seorang wanita cantik sedang memarahi mereka berdua. What's going on here! Monique menyambutnya, berkata manis di depan Gabriel Nostra. Mencium kedua pipinya dengan desahan merayu. "Mon Cher, aku rindu padamu! Kenapa kau tidak menjemput di bandara?" Sang mafia tertegun. "Ada apa ini Monique, mengapa kau ada di Milan?" Nada suara Gabriel begitu kesal. Monique pura-pura merajuk, "Oh kau selalu begitu padaku, Gabriel. Hari ini ada jadwal pemotretan di Milan, kemudian ke kota lainnya. Berharap kau bisa temani di

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-26

Bab terbaru

  • THE GABRIEL NOSTRA   Kejutan Istimewa

    Dokter Julian dan pasangannya, Carina datang memberi ucapan salam atas keberhasilan Gabriel mengalahkan egonya, menikahi gadis cantik bernama Alexandra Camorra."Tak aku sangka ternyata gadis itu luruh dalam rayuan mautmu!" canda Julian ke sahabatnya.Gabriel tersipu. Sahabat karibnya sejak dulu bagai saudaranya sampai saat ini. Keluarga Julian datang juga ke pernikahannya saat ini. "Sialan kau, sudah ku bilang Alexandra akan menjadi milikku selamanya. Dan kalian berdua pun harus mengikuti jejak kami selanjutnya!"Carina pun langsung menunjukkan cincin pertunangan mereka ke wajah Gabriel. Gelak tawa pun terdengar meriah di antara mereka bertiga. Julian lebih dulu meminta kekasihnya untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius.Gadis itu memang mencintainya, tak menolak yang menjadi harapannya sejak dulu, menikahi dokter tampan dan menjauhkan dari wanita jalang penggoda calon suaminya.Seketika suasana berubah hening, alunan lagu berganti.Gabriel tersentak menoleh ke atas tangga, ca

  • THE GABRIEL NOSTRA   Pesan Masa Lalu

    Jet pribadi milik Gabriel Nostra lepas landas meninggalkan bandara Malpensa menuju kota Venesia. Kedua pasangan berbahagia duduk bersama, terus sibuk merencanakan pernikahan mewah dan megah.Di belakang mereka, dua pengawal terus mengamati dan mengawasi. Tiba-tiba saja Romano menyikut rekan kerjanya. "Kau kenapa, Alano? Wajahmu aneh begitu!""Grr___ beristirahatlah, perjalanan masih panjang!" tukas rekannya kesal karena mengganggu lamunan.Romano menoleh tajam."Ayolah, kau berbohong. Wajahmu itu tidak seperti biasanya, Alano-!""Aku ingat orang tua Gabriel saat ini. Pasti Frank dan Sara Nostra bahagia, jika putranya ingin menikahi putri Daniel dan Rosaelia Camorra."Suara pengawal Alano terdengar jelas oleh Gabriel dan Alexandra. Keduanya beringsut duduk satu meja di belakang, bertanya lebih lanjut mengenai ceritanya yang belum lengkap.Tak ada yang mengenal baik kedua orang tua mereka, kecuali pengawal setia Alano sendiri."Beraninya kau menyembunyikan sesuatu padaku?!" seru Gabriel

  • THE GABRIEL NOSTRA   Will You Marry Me?

    "Kita mau kemana, Romano-?" tanya Alano kebingungan.Romano mengangkat bahu, yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya. "Kita ikuti saja kemana mereka ingin pergi, sebentar lagi Gabriel juga memberi perintah."Kedua pengawal pribadi Gabriel Nostra dan Alexandra Camorra akhirnya menunggu sabar di ruang tengah. Puri Milano kembali tenang dan sunyi sejak Anthony kembali ke Napoli. Tak ada tawa ceria putri kecil Angela Camorra lagi.Romano-!Alano-!Seru Gabriel saat menuruni tangga.Senyum mengembang terlukis di wajah sang mafia muda, menggenggam erat tangan mungil kekasihnya. "Kami ingin liburan ke Venesia, kalian berdua tinggal saja di Milan-!"Romano berdiri tegak, memprotes keras, "Kami harus ikut kalian, tidak bisa seenaknya pergi begitu saja, lihat akibat sebelumnya kau ke Venesia malah membuat banyak masalah-!"Grrr-!Gabriel teringat bagaimana akhirnya tuduhan kejam perselingkuhan jalang Maria Novella merusak hubungannya dengan Alexandra, hingga tertembak mengakibatkan dir

  • THE GABRIEL NOSTRA   Puri Milano

    Angela Camorra, putri kecil yang paling berbahagia di Puri Milano. Kakaknya, Alexandra telah kembali ke Milan bersama sang mafia Gabriel Nostra dan Zio Anthony Marriot.Alano dan Romano ikut merasakan kegembiraan. Semua sudah kembali seperti semula!Tapi kedua anak muda itu belum terlihat sejak makan pagi tadi. Anthony hanya menggeleng kepala saja. Keponakannya Alexandra tidak berada di dalam kamarnya.Pasti semalam Gabriel telah menyeret agar tidur menemani dirinya. Kini waktunya makan siang tiba, seluruh penghuni Puri Milano diajak untuk duduk bersama termasuk Alano dan Romano.Baru saja Anthony ingin meminta pelayan Albert memanggil mereka, tiba-tiba saja Gabriel dan Alexandra sudah datang dan berpakaian rapih."Maafkan kami, Zio-! Semalam kelelahan, hingga tak sempat sarapan bersama kalian tadi.""Hmm-- jika itu hanya sebuah alasan yang kau buat, mungkin aku tak senang mendengarnya. Tapi kukira memang butuh pemulihan, setelah beberapa hari melewati proses yang panjang kesembuhan

  • THE GABRIEL NOSTRA   Tak Ingin Sendiri Lagi

    Gabriel Nostra dipertemukan oleh ketiga penembak jitu milik Anthony Marriot. Tiga orang Rusia berwajah keras dan kaku. Lev, Viktor, dan Misha berpapasan saat keluar dari kediaman Nikolaj. "Terima kasih atas bantuan kalian menyelamatkan Alexandra Camorra. Datanglah ke Milan, aku undang dalam acara besar kami nanti," ucap Gabriel sungguh-sungguh.Ketiganya tersenyum, Lev mewakili mereka untuk berbicara."Anthony Marriot mengirim kami bertiga ke sini. Suatu kehormatan melindungi keluargamu, ketika mendengar keponakan disandera oleh Nikolaj."Anthony Marriot menepuk bahu Lev, "Kerja bagus! Kembali ke tempat kalian, urus asetku atau ku pecat kau bertiga!"Derai tawa terdengar. Gurauan pemimpin mereka sedikit menakutkan.Lev, Viktor, dan Misha menjabat tangan Anthony. Perpisahan begitu cepat terjadi, dan Gabriel Nostra memutuskan kembali ke Milan malam ini."Kami akan ke Italia mengunjungi kalian, rindu bertarung dengan mafiosi Sisilia di tempat asal mereka!" Sesaat Lev membalas gurauan An

  • THE GABRIEL NOSTRA   Kematian Nikolaj

    Romano mengangguk tak setuju ke arah Alano, tak mungkin mereka melepaskan tembakan balik ke dalam ruangan Nikolaj. Bedebah Christoff sedang mencengkram kuat Alexandra Camorra sebagai tameng agar mereka bisa lolos dari neraka di sana."Di mana Gabriel Nostra? Apa dia tak ingin kekasihnya selamat malam ini hah-!" umpat Romano kesal.Prank-k!Kaca jendela di ruang kerja Nikolaj pecah berhamburan, seseorang melompat dari sisi balkon langsung masuk menghancurkan semuanya.Depp! Timah panas menembus tepat di kening Chistoff, dan cengkramannya ke Alexandra Camora terlepas sudah. Tubuhnya ambruk menghantam lantai.Oh, Gabriel-!Gadis itu berteriak kencang, terkejut atas kehadirannya, tidak menyangka sang mafia muda Gabriel Nostra datang sendiri menyelamatkannya.Begitupun Nikolaj yang terkesima, ketika tahu lawan masih hidup dan kini memburu dirinya sampai ke Moscow."Bagaimana bisa kau berjalan lagi, Gabriel? Suruhanku sudah menyebabkan kau lumpuh dan tak berguna lagi!""Bedebah kau, Nikola

  • THE GABRIEL NOSTRA   Alexandra Disandera

    Romano dan Alano tetap memaksa ikut dalam misi penyelamatan Alexandra Camorra. Walau sempat terluka saat dikepung pasukan team pemburu liar Nikolaj, namun bisa lepas karena gadis itu sengaja membiarkan dirinya ditawan musuh. "Kalian berdua yakin bisa ikut dalam misi ini, aku tak mau jika terjadi sesuatu membahayakan lagi!" ucap Gabriel tegas. Tapi keduanya sudah mengangguk. Niat mereka tak bisa dikalahkan satu luka saja. "Kami ikut denganmu Gabriel, jangan pedulikan kami berdua jika terluka lagi, keselamatan Camorra di atas segalanya!" Sang pewaris pun akhirnya menyetujui keputusan mereka. Saat ini lima mobil terus meluncur ke kediaman Nikolaj, waktunya telah tiba menjemput kekasih untuk pulang bersamanya. Zio Anthony juga bersemangat menyelamatkan keponakan, dan dua senjata telah disiapkan. Dia tak akan pulang ke Italia tanpa Alexandra Camorra. Hanya pengawal Ivan yang tidak bersama mereka kali ini, bahu yang terluka menyebabkan dia harus beristirahat. Team Gabriel Nostra ditamba

  • THE GABRIEL NOSTRA   Moscow

    Tuan Gregory, Bratva Rusia tua mengetahui kejadian anak buah Gabriel Nostra yang tertembak penjaga Nikolaj. "Kau harus lebih berhati-hati, Gabriel-! Jangan kirim lagi pengawalmu terluka ke sana, aku akan mengirim tim khusus untuk membantumu!"Gabriel mengangguk setuju. Anthony Marriot sedang menyalakan cerutu sambil berpikir keras. Gregory menuding langsung ke arahnya. "Apa yang akan kau lakukan menyelamatkan keponakanmu sendiri?"Belum terdengar jawaban darinya, tapi Yuri sudah datang memberi tahu sesuatu. "Tuan Anthony, pengawal setiamu sudah menunggu!" lapornya di depan pertemuan mereka.Senyum Anthony mengembang. "Kirim mereka, dan habisi sniper itu sebelum kita masuk ke istana Nikolaj!"Pukul 8 malam semua bersiap menyerang. Sudah terlalu lama mereka menunggu berhari-hari sampai keponakannya dibebaskan disandera oleh cecunguk itu.Gabriel berada di belakang Zio Anthony Mariott sebagai pendukung utama. Identitasnya belum diketahui sama sekali oleh Nikolaj.Keparat itu pasti mengir

  • THE GABRIEL NOSTRA   Menjemput Kekasih Hati

    Bandar Udara Internasional Sheremetyevo Alexander S. PushkinDua mobil pengawal menjemput kedatangan mafia Sisilia Anthony Marriot di bandara. Enam pengawal yang menyambutnya begitu terkejut, tak percaya menyaksikan suatu keajaiban.Mata mereka melebar, terbelalak kaget melihat sang mafia muda Gabriel Nostra berdiri tegak sebelum keluar dari jet pribadinya. Teriakan keras pun menggema."Oh Tuhan! Gabriel, kau ____ aku tak percaya ini!""Grrr ___ Romano, berhentilah berteriak seperti orang gila!""C'mon Gabriel, bagaimana kau bisa secepat ini sampai ke sini? Apa yang kau lakukan pada dirimu huh!""Kemarin terjadi begitu saja, saat Angela hampir tenggelam dan menyelamatkan gadis kecil itu tanpa mengindahkan apa yang terjadi dengan tubuhku sendiri. Begitu cepat aku juga tak sadar melakukan itu!""Good-! Kini saatnya kau menyelamatkan kakaknya, Gabriel. Aku tak menyangka kau datang sendiri, bukan mengutus pengawal lainnya!""Alexandra Camorra calon istriku, Romano!"Pengawal dan tangan ka

DMCA.com Protection Status