Share

Balas Dendam

Penulis: Ray Basil
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-18 10:25:37

Gabriel meneruskan pekerjaannya di Puri Milano. Pengawal Romano datang membawa berkas penting dari kantor untuk dipelajari dan ditandatangani.

Beberapa project proposal dari clients menunggu jawaban. Investor asing siap bekerja sama dalam pengembangan business information dan technology di perusahaannya.

"Apa kau yakin aman membawa gadis itu kembali ke Puri ini?" tanya Romano ingin tahu.

Gabriel tertegun menghentikan ketikan di laptop. "What's going on, Romano?" tanyanya balik. Wajah pengawalnya terlihat risau.

"Aku temukan sesuatu tentang gadis itu tinggal di kediaman musuhmu, milik Tuan Antonio!"

Damn it! Gabriel mendesaknya lagi, "Apa Alexandra Camorra adalah putri Tuan Antonio?"

Romano menggeleng. "Dia hanya putri tirinya. Nyonya Rose menikahi Tuan Antonio, namun terbunuh tiga tahun lalu. Alexandra memiliki seorang adik perempuan, Angela Camorra. Tidak ada lagi anak lainnya dari pernikahan mereka."

"Oh! Sungguh malang nasib gadis itu. Tapi mengapa dia mau menjadi mesin pembunuh dan merampok logistik mafia lainnya?"

Kedua tangan Gabriel bertautan menumpu dagu. Otaknya bekerja keras menghubungkan peristiwa perampokan logistik miliknya dan lainnya marak terjadi akhir-akhir ini.

"Kau harus tanyakan langsung padanya! Gadis itu memiliki insting kuat, kemampuan dalam memegang senjata dapat diandalkan. Aku rasa, dia belajar banyak di sana, melindungi berdua adiknya!"

Memang benar apa yang dikatakan oleh Romano, tangan kecil gadis itu begitu lihai cepat menamparnya dua kali. Alexandra memberontak di atas ranjang, tapi tenaganya tidak sebesar Gabriel Nostra yang bermain kasar, tidak tahu bahwa gadis itu tak pernah disentuh pria mana pun juga.

Lingkungan mafia memang diketahui penuh kebrutalan dan kekejaman. Namun Alexandra Camorra berusaha terus menjaga kesucian, sang mafia Gabriel Nostra-lah telah merampasnya di malam mengenaskan itu.

Pelayan Albert datang memberitahu gadis itu sudah terbangun dari tidur panjang. Dua hari Gabriel Nostra membiarkan terbaring di sana dan merawatnya. Langkahnya begitu panjang menuju ke kamar utama.

Alexandra Camorra terlihat cantik dan natural di balik wajah pucat. Grrr--- Gabriel, sadarlah! Dia menghampiri, duduk di samping ranjangnya sendiri. Gadis itu tenggelam dalam selimut tebal. Punggung tangan Gabriel menyentuh dahi memeriksa demam.

Ouch! Alexandra menepis keras tangannya, berbalik menatap tajam. "Jangan sentuh aku, bajingan!"

Mata Gabriel melebar kesal. "Hei! Aku hanya memeriksa kau masih demam atau tidak, lalu bagaimana bisa tahu jika tidak menyentuhmu!"

Sebuah kesalahpahaman terus berulang.

"Lalu kenapa aku ada di kamarmu lagi, berapa hari sudah berada di sini?" tanya Alexandra bingung. Ruangan ini jelas berbeda, bukan kamar seperti di kediaman Tuan Antonio.

Gabriel menjelaskan secara pelan-pelan. "Kau pingsan saat terakhir aku bertemu dirimu di kampus. Sudah dua hari kau juga menguasai ranjang milikku!"

Alexandra terperangah langsung bangkit menyingkap selimut tebal, berlari cepat keluar dari kamar. "Oh shit! Angela sendirian di luar sana. Aku harus segera pulang!"

Ide yang buruk!

"Hei Camorra!" Teriaknya kencang. Belum sampai di depan pintu kamar, gadis itu terjatuh lemas. Gabriel lebih sigap sudah menangkap lebih dulu. "Apa kau tak bisa menghentikan kebodohanmu itu lagi, Camorra-!" kecamnya keras. Gadis menjengkelkan!

Alexandra membalasnya, "Aku benci kau!"

Gabriel tak peduli. "Bencilah aku sesuka hatimu! Semua ini berawal dari ulahmu, aku ini bukan perawatmu. Kau menyusahkan hidupmu sendiri dan orang lain!"

Alexandra memalingkan wajah darinya, tubuh mungilnya dibawa di atas ranjang milik Gabriel Nostra lagi. Kapan bisa keluar dari tempat yang telah menghancurkan masa depannya.

Seharusnya lebih kuat untuk membalas dendam. Bukan terpuruk di kamar sang mafiosi Sisilia. Air mata pun tumpah, tak pernah lagi menangis sejak kematian ibunya. Dan kini merindukan semua, Papa Daniel, Mama Rose dan Angela Camorra-!

Helaan nafas keras Gabriel terdengar seperti putus asa atau kesal melihat Alexandra Camorra terus berbaring tak berdaya. Kedua tangannya menyapu keras di atas rambutnya.

Bedebah mungil ini tak pantas menjadi gangster lebih layak menjadi kekasih seorang mafia. Pikiran Gabriel Nostra berkecamuk, tak tentu arah.

Arghh-! Pria itu akhirnya meninggalkan Alexandra sendirian di kamarnya lagi. Berbalik menuju ruang kerjanya. Romano masih duduk menikmati cerutu. "

Mengapa kau tak kembali ke kantor?" tanyanya sebal.

Pengawalnya menjawab santai. "Aku menunggu perintahmu selanjutnya, menikmati hiburan beberapa hari ini antara kau dan Camorra!"

"Sialan kau! Jika saja Zio Luigi DiMaggio tidak mengirim kau sebagai pengawalku, sudah dari jauh hari aku menghabisi dirimu!" Gabriel kembali duduk di kursi kekuasaannya.

Romano terus berbicara, "Kau tidak perlu punya seorang atau seribu pengawal. Kau terlalu kuat untuk dirimu sendiri! Sejak orang tuamu tewas kecelakaan pesawat. Luigi DiMaggio membangun kembali perusahaan ini. Sayangnya, adik ayahmu itu tidak memiliki kharisma sepertimu sekarang!"

"Maksudmu?" Gabriel merasa Romano seperti menutupi sesuatu darinya.

"Keluarganya berantakan, bisnis Luigi DiMaggio mulai tenggelam. Dan pesta dansa kemarin hanya kamuflase belaka. Seakan pamanmu masih jaya, padahal tak lama lagi pasti terkubur dalam kebodohannya!" kata Romano.

Gabriel menyalakan cigarette, duduk menyimak di kursi besar. Di seberang meja, Romano melanjutkan ceritanya.

"Luigi DiMaggio terlibat terlalu jauh, ikut menyerang dan merampas wilayah kerja mafia lainnya. Aku mengingatkan dan menasihati, tapi sia-sia. Tinggal kau satu-satunya yang menyelamatkan atau melenyapkannya, sebelum perang terbuka terjadi antar mafia."

Sial-! Masalahnya bukan berkurang, malah makin bertambah.

Logistik milik Gabriel Nostra yang dicuri Alexandra Camorra berpindah jauh, siap dikapalkan ke Perancis Selatan. Gadis itu bukan pelaku tunggal, pemain besar ada di belakangnya.

Tuan Antonio, ayah tiri Camorra tidak berada di Italia saat ini. Tapi sering mengincar logistik mafiosi lain, sengaja menutupi jejak melalui perjalanan bisnis sebagai alibi saja, sementara perampokan tetap berjalan tetap di bawah kendalinya.

"Romano, cari tahu riwayat perjalanan Tuan Antonio. Cross check dengan lokasi dan waktu kejadian perampokan logistik para kolega kita!" seru Gabriel lantang.

Romano mengangguk, "I got it!"

***

Di kediaman Tuan Antonio.

Angela Camorra begitu ketakutan bersembunyi di balik tubuh pengasuh Elisa. Tuan Antonio tiba-tiba datang penuh emosi menanyakan keberadaan Alexandra.

"Di mana gadis jalang itu? Dia pasti telah melarikan diri seperti ibunya. Like a mother like a daughter!"

Elisa berusaha menenangkan. "Maafkan aku, Tuan. Nona Camorra sedang bermalam di rumah kawannya mengerjakan tugas kuliah."

Tuan Antonio tidak percaya. "Kau berbohong Elisa! Selalu saja terus melindungi putri Rosa, kau pikir aku tidak tahu kemana saja Camorra selama ini!"

Pengasuh Elisa tertunduk sambil memeluk anak kecil yang berdiri rapat dengannya. Sebuah suara mengejutkan mereka semua. Alexandra sekarang ada di sini, memasuki kamarnya.

"Selamat malam Zio Antonio, maaf aku pulang terlambat!"

Ayah tirinya langsung menghardik.

"Dari mana saja kau, bedebah? Aku tahu yang kau lakukan di rumah Gabriel Nostra. Menjual informasi dan tubuhmu sendiri kepada bajingan itu! Kau datang ke pesta Luigi DiMaggio, lalu menggoda keponakannya huh?!"

"Oh tidak, kau salah sangka, Zio Antonio! Aku datang mewakili dirimu, atas perintahmu. Aku tak mengenal siapa Gabriel Nostra sebelumnya, ternyata sudah mengetahui siapa perampok logistik miliknya."

Alexandra berusaha menjelaskan, tapi Tuan Antonio tidak mau mendengar alasannya.

"Kau bodoh! Aku pikir bisa mendidikmu menggantikan posisiku saat di luar negeri. Ternyata kau mengumpankan dirimu sendiri pada musuhku!"

Alexandra merasa posisi serba salah, semua tidak menguntungkan baginya. Dia tidak bisa mengelak, membuat alasan macam-macam lagi. "Aa-aaku tidak tahu, maafkan aku!"

Tuan Antonio langsung mengambil sikap keras.

"Besok pagi kau angkat kaki dari istana ini, bawa serta Angela dan apa saja milikmu. Aku tak punya lagi ikatan apa pun, sejak Rosa tewas tiga tahun lalu!"

Deg-! Akhirnya mereka pun harus pergi. Alexandra harus menerima keputusan itu.

"Baiklah, Zio Antonio. Terima kasih atas kebaikanmu, merawat dan menjaga kami setelah mama tiada. Maafkan atas kesalahanku sebelumnya!"

Tuan Antonio membuang muka, ketakutan melihat wajah sedih kedua putri Rosaelia. Ia tak ingin menahan lebih lama tinggal di kediamannya.

Alexandra Camorra menjadi gadis yang cukup berbahaya yang dia didik selama ini. Cara melenyapkan dengan menjauhkan dari istananya lebih dulu.

Tangis Angela Camorra pecah saat memeluk kakaknya. Gadis kecil ini rindu kasih sayang kedua orang tua. Elisa tidak bisa berbuat apa-apa. Tangis sedih menggema, tidak rela harus melepas mereka yang belum benar-benar dewasa.

"Alexandra, kau akan tinggal di mana?"

Gelengan kepala kuat gadis itu semakin membuat Elisa terisak.

"Aku belum tahu. Ada tabungan sedikit dari kerjaku selama ini membantu Zio Antonio. Dan nanti mencari pekerjaan paruh waktu, membiayai hidup kami berdua selanjutnya."

Elisa terkejut mendengar rencananya. "Bagaimana dengan kuliahmu, siapa yang menjaga adikmu jika kau bekerja nanti?"

Alexandra berusaha tersenyum dalam kepahitan. "Akan aku pikirkan nanti. Sebaiknya kita beristirahat, aku secepatnya berkemas setelah Angela tertidur."

Pengasuh Elisa mengangguk, kemudian menutup pintu kamar. Tangisnya semakin tidak tertahan lagi. Tiada keadilan di dunia ini bagi kedua anak tersebut.

Sangat menyedihkan!

***

Pagi ini Gabriel tak menemukan gadis itu berada di kamar lagi. Semalaman dia pergi bersama Romano, mencari jejak tentang logistik mereka. Dasar Camorra brengsek!

Pelayan Albert memberitahu gadis itu pulang semalam, setelah Tuan Muda Gabriel Nostra meninggalkan puri Milano.

"Romano, kau ikut denganku!"

"Grr-- kita baru sampai dan harus pergi lagi?"

"Berisik kau!"

Mereka segera keluar puri Milano, mencari gadis itu. Informan Romano mengatakan semalam Tuan Antonio telah kembali ke istananya. Pagi ini melihat gadis itu keluar bersama adiknya dan membawa dua bagasi di tangan.

Gabriel memutuskan menuju ke kampus, dia tahu jadwal kuliahnya, semua tentang Alexandra. Dua puluh menit perjalanan, mereka pun tiba di sana. Romano berjaga-jaga di sekitar taman kampus. Gabriel berjalan cepat sambil menahan emosi.

Gadis itu pergi lagi dari puri tanpa sepengetahuannya-!

Pandangannya tertuju pada dua bagasi di dekat kursi taman. Duduk seorang anak kecil cantik mengayunkan kaki dengan gembira. Di mana keparat Camorra?! Gabriel geram kenapa gadis itu berani meninggalkan adiknya sendirian. Dia pun duduk di samping menemani.

"Hi pretty girl! Kau terlihat senang pagi ini. Di mana kakakmu, Alexandra?"

"Di sana-! Aku ingin minum, dan kakakku sedang pergi membeli sesuatu untukku!"

"Apa kau ingin pergi jauh dengan membawa tas seberat itu?"

"Aku mau pindah, tinggal berdua kakakku saja. Semalam kakak dimarahi oleh Zio Anto---"

Kalimat anak kecil itu belum selesai, ketika Alexandra memperingatkan karena terlalu polos bercerita. "Angela, kau tidak boleh berbicara dengan orang asing!"

Gabriel balik menatap begitu tajam.

"Bagaimana bisa kau tinggalkan adikmu sendiri di sini. Aku mungkin orang asing baginya, tapi pernah dirampok oleh kakaknya! Ada kejadian apa kau dengan Tuan Antonio?"

"Bukan urusanmu!" ketus Alexandra.

Gabriel bertambah geram, "Brengsek! Kau berhutang jutaan Euro padaku, dan tak akan aku biarkan kau melarikan diri kemana pun juga!"

Gabriel Nostra tidak main-main dengan kata-katanya. Alexandra merasa telah lolos belitan anaconda, tapi kini dia berada dalam terkaman seekor singa.

Pria itu mengajak Angela berbicara, keduanya sedang tertawa gembira diajak ke sebuah restoran kesukaan di sana.

Wajah Alexandra tak senang, "Jangan coba-coba mencampuri urusanku!"

Namun Angela digendong tanpa ijin darinya lagi. Pengawal Romano ikut membantu pria itu meletakkan dua bagasi di belakang mobil. Hey apa-apaan ini-!

"Kau cemburu karena aku bisa menarik perhatian adikmu huh!" Gabriel memberi perintah terakhir sebelum mereka beranjak dari taman kampus.

"Tinggallah kalian berdua di puri Milano, sampai hutangmu lunas!"

Mata gadis itu membelalak. "Oh shit, kau menjebakku!"

Sang mafia muda pun tertawa. Wajah gadis itu merah padam, membenci setengah mati. Hanya Angela saja merasakan aman dan nyaman bersama Gabriel Nostra. Namun Alexandra yang belum bisa membuka pikirannya.

Kau mungkin bisa merampok hatiku, di suatu hari nanti-!

***

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ray Basil
makasih kk semoga berkenan membacanya, up 1-2 bab perhari idenya msh fresh bgts
goodnovel comment avatar
Sukma Angelya
👍👍👍 bagus euuy
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • THE GABRIEL NOSTRA   Teamwork

    "Gabriel, mengapa kau bawa adikku ke sini?" "Pstt_---- biarkan ia istirahat di kamar tamu, kau tidak bisa membawanya kemana-mana membuatnya lelah!" "Aku bisa menyewa tempat tinggal lain. Sebaiknya kami pergi dari Puri ini!" "Apa kau mampu menyewa apartment di Milan, membiayai kuliah dan membeli makanan adikmu?" Alexandra Camorra terdiam. Mungkin mereka bisa bertahan satu-dua bulan tapi tidak seterusnya. Angela dibaringkan di kamar mewah, dan dua bagasinya sudah diangkat ke dalam oleh Romano. "Adikmu aman di sini, pelayan Albert akan menjaganya. Apa kau ingin tidur di kamarku?" "Damn you!" "Aku tidak akan menyentuhmu lagi." "NO WAY!" Gabriel melirik Alexandra langsung mundur menjauhi. Gadis ini memang cukup berbeda dari yang lain. Ia tidak terbiasa dengan sentuhan pria. Ia melakukan kesalahan besar tak mungkin bisa memperbaiki lagi. "Ikuti aku, kita bicara di ruang kerjaku!" Huh! Alexandra mengiku

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-19
  • THE GABRIEL NOSTRA   Nothing is impossible

    Jet pribadi Gabriel terbang ke angkasa meninggalkan Milan menuju Naples yang memakan waktu perjalanan tidak lama, hanya 1 jam 5 menit. Alexandra Camorra menyiapkan diri, kali ini mentalnya terasah keras. Ia harus melawan pasukan Fausto yang pernah di pimpinnya saat merampok logistics milik Gabriel Nostra. Clicks Suara lighter menyala, laki-laki itu mengambil duduk di sampingnya dan Romano di seberang meja mereka. Beberapa senjata dan amunisi sudah siap di gunakan terletak di atas meja mereka. "Kau siap menghancurkan pasukanmu sendiri, Camorra?" "Yeah, aku harus membayar utangku padamu. Jadi langkah terbaik aku ambil barang-barang milikmu kembali. Tidak mungkin seumur hidupku mendapatkan uang jutaan Euro. Aku ambil resiko yang pernah di jalani sebelumnya!" "Siapa sebelumnya yang mengajarkan kau menggunakan senjata, apa kedua orangtuamu tidak pernah memberikan mainan boneka atau lainnya?" "Aku tidak inga

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-20
  • THE GABRIEL NOSTRA   Mystery Camorra

    Naples Zio Anthony sangat senang bertemu lagi dengan Gabriel dan Alexandra. Oh No! Lengan gadis itu terluka! Ia langsung memarahi Gabriel Nostra di luar ruang kerjanya. Sementara dokter pribadinya di dalam sibuk memeriksa luka gadis itu. "Brengsek, mengapa kau membiarkan dirinya terluka huh!" "Ia menahanku melepaskan tembakan, setelah mendengar kesaksian Fausto membunuh kedua orang tuanya. Gadis itu membalas cepat dengan lemparan pisau ke leher musuhnya!" "Good job! Assistants pribadimu seorang wanita tangguh, siapa dia sebenarnya?" Gabriel menyalakan cigarette, mengisap dalam-dalam dan menghembuskan asap dengan keras. Anthony tidak sabar menunggu jawabannya. "Aku tidak mengenalnya sampai gadis itu di ketahui sebagai perampok logistics milikku. Ayahnya tewas kecelakaan dan mobilnya terbakar hebat. Ibunya Rosa menikahi keparat Antonio, tapi terbunuh dua tahun lalu!" "Rosa? Rosaelia maksudmu?" "Ada apa Zio Anthony, apa ka

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-21
  • THE GABRIEL NOSTRA   Executor

    Dokter Julian datang untuk memeriksa luka di lengan Alexandra. Tidak mengira kalau gadis itu ternyata penembak ulung juga. Sesuatu yang aneh terjadi di antara sang mafia Gabriel Nostra dan gadis itu yang kini tinggal bersama di Puri Milano. Julian menemui sahabatnya di ruangan kerjanya setelah pemeriksaan menggantikan perban Alexandra. Gabriel sedang sibuk berkutat dengan berkas-berkas di atas mejanya. "Dude! Apalagi yang terjadi pada gadis itu, kemarin kau melukainya. Sekarang ia terluka parah di lengannya?" "Ceritanya panjang, Julian. Ia ternyata putri tiri si bedebah Antonio, kakak beradik itu tidak ada tempat bernaung setelah di usir olehnya. Gadis itu yang pernah merampas logistik milikku, dan kemarin ikut mengambilnya lagi di Porto Di Napoli. Bastardo Fausto menembak lengannya, Alexandra membalas dengan menancapkan pisau di lehernya!" "Wow, she's dangerous! Apa kau tidak khawatir sudah memberikan tempat tinggal di sini?" "Dia wanita gila, tapi c

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-23
  • THE GABRIEL NOSTRA   Natasha Pengkhianat!

    Pengawal Romano datang tergesa-gesa ke ruang makan dan membisikkan sesuatu pada Gabriel Nostra. Julian dan Alexandra ikut memandangi keduanya, pasti berita penting di bawa Romano hingga mereka tidak boleh mendengarnya. Alexandra tak tahan lagi, instingnya mulai bekerja. "What's going on, Gabriel?" "Nothing! Habiskan makan malamnya, nanti kita bicara. Julian akan kembali bertugas ke rumah sakit. Pengasuh Elisa segera membawa adikmu kembali beristirahat di kamarnya." "Donee--ee. Aku sudah selesai makan, Zio Gabriel. Bolehkah aku mencium pipimu sebelum pergi ke kamarku?" Gabriel Nostra mengangguk. Angela mengelap mulutnya sampai bersih dengan tisu makan. Ia beranjak dari tempat duduknya menuju Gabriel, meraih bahunya yang bidang dengan kedua tangan mungilnya. Sang mafia terlalu tinggi bagi anak kecil itu, tangannya memeluk Angela lalu memangkunya agar bisa lebih dekat lagi. "Grazie Zio Gabriel, makanannya enak dan aku jadi mengantuk karena

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-23
  • THE GABRIEL NOSTRA   Alexandra Vs. Natasha

    Ketegangan mulai terjadi beberapa hari ini. Sekretaris Natasha begitu berang, di meja kerjanya berkeluh kesah tidak dapat mengakses data perusahaan milik Gabriel Nostra. "Romano, apa servers perusahaan kita sedang bermasalah? Pekerjaanku makin menumpuk, beberapa clients meminta balasan email soal persetujuan project proposal dengan Gabriel Nostra!" "Coba kau tanyakan langsung ke Gabriel atau assistant pribadinya." "Damn it! Gadis itu merusak pekerjaan selama ini aku susun susah payah. Datang seenaknya mengambil milikku, akan kubalas perbuatannya!" Romano bersikap santai menghadapi sikap Natasha yang mulai resah. Apa pun yang dilakukan oleh pengkhianat itu, terus di amati. Tingkah laku wanita jalang itu makin berubah sejak bermalam di kediaman musuhnya. Ia mendapat laporan karyawan IT di mana Natasha mencoba meretas data perusahaan dan tidak berhasil dalam beberapa hari ini. Satu minggu ini tampil acak-acakan, tak ada wajah sendu merayu. Watak aslinya

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-24
  • THE GABRIEL NOSTRA   Tiga Wanita Brengsek

    Hari ini semua menjadi tegang di kantor setelah kejadian tadi siang. Gabriel Nostra ikut gusar mencari Alexandra Camorra. Pengawal Romano pun tidak tahu di mana dirinya. Porsche merah melaju kencang menuju puri Milano, berharap gadis itu ada di sana. Dua puluh menit ia tiba di depan dua pilar tinggi besar. Saat penjaga membukakan pintu mobil, terdengar suara tangis anak kecil nyaring di dalamnya. Gabriel berlari menemukan Angela berada di belakang pengasuh Elisa. Seorang wanita cantik sedang memarahi mereka berdua. What's going on here! Monique menyambutnya, berkata manis di depan Gabriel Nostra. Mencium kedua pipinya dengan desahan merayu. "Mon Cher, aku rindu padamu! Kenapa kau tidak menjemput di bandara?" Sang mafia tertegun. "Ada apa ini Monique, mengapa kau ada di Milan?" Nada suara Gabriel begitu kesal. Monique pura-pura merajuk, "Oh kau selalu begitu padaku, Gabriel. Hari ini ada jadwal pemotretan di Milan, kemudian ke kota lainnya. Berharap kau bisa temani di

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-26
  • THE GABRIEL NOSTRA   Chemistry

    "GA--BRIEEELLLL!" Teriak Alexandra yang masih memakai selimut tebal menutupi tubuhnya. Gadis itu seenaknya saja menggandeng Gabriel ke teras belakang Puri Milano. Mereka berhenti di depan kolam renang yang luas. "Whatt---ttt? Apa kau tak bisa bicara pelan padaku, Camorra!" Tugas Gabriel baru selesai memasak breakfast untuk Angela, sausage - omelettes - french fries. Dan hadiahnya yang ia terima setiap pagi, kiss kiss di pipinya kanan dan kiri. Tapi kakaknya malah mengajaknya bertengkar lagi. Langsung menarik tangan Gabriel dari dapur. Menghindari tatapan Angela dan pengasuh Elisa. Alexandra menanyakan mengenai semalam. "Apa yang terjadi denganku Gabriel, semalam kau mencoba menyentuhku lagi huh!" "God Damn it, Camorra! Semalam kau hampir di perlakukan tidak senonoh oleh bajingan Steven. Aku pergi ke kampus, menghajar sampai patah tulang, karena berani menyentuh assistant pribadiku!" "Mon Dieu ~ Tuhanku! Aku tidak ingat apa-apa, tapi kemarin memang ke

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-27

Bab terbaru

  • THE GABRIEL NOSTRA   Kejutan Istimewa

    Dokter Julian dan pasangannya, Carina datang memberi ucapan salam atas keberhasilan Gabriel mengalahkan egonya, menikahi gadis cantik bernama Alexandra Camorra."Tak aku sangka ternyata gadis itu luruh dalam rayuan mautmu!" canda Julian ke sahabatnya.Gabriel tersipu. Sahabat karibnya sejak dulu bagai saudaranya sampai saat ini. Keluarga Julian datang juga ke pernikahannya saat ini. "Sialan kau, sudah ku bilang Alexandra akan menjadi milikku selamanya. Dan kalian berdua pun harus mengikuti jejak kami selanjutnya!"Carina pun langsung menunjukkan cincin pertunangan mereka ke wajah Gabriel. Gelak tawa pun terdengar meriah di antara mereka bertiga. Julian lebih dulu meminta kekasihnya untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius.Gadis itu memang mencintainya, tak menolak yang menjadi harapannya sejak dulu, menikahi dokter tampan dan menjauhkan dari wanita jalang penggoda calon suaminya.Seketika suasana berubah hening, alunan lagu berganti.Gabriel tersentak menoleh ke atas tangga, ca

  • THE GABRIEL NOSTRA   Pesan Masa Lalu

    Jet pribadi milik Gabriel Nostra lepas landas meninggalkan bandara Malpensa menuju kota Venesia. Kedua pasangan berbahagia duduk bersama, terus sibuk merencanakan pernikahan mewah dan megah.Di belakang mereka, dua pengawal terus mengamati dan mengawasi. Tiba-tiba saja Romano menyikut rekan kerjanya. "Kau kenapa, Alano? Wajahmu aneh begitu!""Grr___ beristirahatlah, perjalanan masih panjang!" tukas rekannya kesal karena mengganggu lamunan.Romano menoleh tajam."Ayolah, kau berbohong. Wajahmu itu tidak seperti biasanya, Alano-!""Aku ingat orang tua Gabriel saat ini. Pasti Frank dan Sara Nostra bahagia, jika putranya ingin menikahi putri Daniel dan Rosaelia Camorra."Suara pengawal Alano terdengar jelas oleh Gabriel dan Alexandra. Keduanya beringsut duduk satu meja di belakang, bertanya lebih lanjut mengenai ceritanya yang belum lengkap.Tak ada yang mengenal baik kedua orang tua mereka, kecuali pengawal setia Alano sendiri."Beraninya kau menyembunyikan sesuatu padaku?!" seru Gabriel

  • THE GABRIEL NOSTRA   Will You Marry Me?

    "Kita mau kemana, Romano-?" tanya Alano kebingungan.Romano mengangkat bahu, yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya. "Kita ikuti saja kemana mereka ingin pergi, sebentar lagi Gabriel juga memberi perintah."Kedua pengawal pribadi Gabriel Nostra dan Alexandra Camorra akhirnya menunggu sabar di ruang tengah. Puri Milano kembali tenang dan sunyi sejak Anthony kembali ke Napoli. Tak ada tawa ceria putri kecil Angela Camorra lagi.Romano-!Alano-!Seru Gabriel saat menuruni tangga.Senyum mengembang terlukis di wajah sang mafia muda, menggenggam erat tangan mungil kekasihnya. "Kami ingin liburan ke Venesia, kalian berdua tinggal saja di Milan-!"Romano berdiri tegak, memprotes keras, "Kami harus ikut kalian, tidak bisa seenaknya pergi begitu saja, lihat akibat sebelumnya kau ke Venesia malah membuat banyak masalah-!"Grrr-!Gabriel teringat bagaimana akhirnya tuduhan kejam perselingkuhan jalang Maria Novella merusak hubungannya dengan Alexandra, hingga tertembak mengakibatkan dir

  • THE GABRIEL NOSTRA   Puri Milano

    Angela Camorra, putri kecil yang paling berbahagia di Puri Milano. Kakaknya, Alexandra telah kembali ke Milan bersama sang mafia Gabriel Nostra dan Zio Anthony Marriot.Alano dan Romano ikut merasakan kegembiraan. Semua sudah kembali seperti semula!Tapi kedua anak muda itu belum terlihat sejak makan pagi tadi. Anthony hanya menggeleng kepala saja. Keponakannya Alexandra tidak berada di dalam kamarnya.Pasti semalam Gabriel telah menyeret agar tidur menemani dirinya. Kini waktunya makan siang tiba, seluruh penghuni Puri Milano diajak untuk duduk bersama termasuk Alano dan Romano.Baru saja Anthony ingin meminta pelayan Albert memanggil mereka, tiba-tiba saja Gabriel dan Alexandra sudah datang dan berpakaian rapih."Maafkan kami, Zio-! Semalam kelelahan, hingga tak sempat sarapan bersama kalian tadi.""Hmm-- jika itu hanya sebuah alasan yang kau buat, mungkin aku tak senang mendengarnya. Tapi kukira memang butuh pemulihan, setelah beberapa hari melewati proses yang panjang kesembuhan

  • THE GABRIEL NOSTRA   Tak Ingin Sendiri Lagi

    Gabriel Nostra dipertemukan oleh ketiga penembak jitu milik Anthony Marriot. Tiga orang Rusia berwajah keras dan kaku. Lev, Viktor, dan Misha berpapasan saat keluar dari kediaman Nikolaj. "Terima kasih atas bantuan kalian menyelamatkan Alexandra Camorra. Datanglah ke Milan, aku undang dalam acara besar kami nanti," ucap Gabriel sungguh-sungguh.Ketiganya tersenyum, Lev mewakili mereka untuk berbicara."Anthony Marriot mengirim kami bertiga ke sini. Suatu kehormatan melindungi keluargamu, ketika mendengar keponakan disandera oleh Nikolaj."Anthony Marriot menepuk bahu Lev, "Kerja bagus! Kembali ke tempat kalian, urus asetku atau ku pecat kau bertiga!"Derai tawa terdengar. Gurauan pemimpin mereka sedikit menakutkan.Lev, Viktor, dan Misha menjabat tangan Anthony. Perpisahan begitu cepat terjadi, dan Gabriel Nostra memutuskan kembali ke Milan malam ini."Kami akan ke Italia mengunjungi kalian, rindu bertarung dengan mafiosi Sisilia di tempat asal mereka!" Sesaat Lev membalas gurauan An

  • THE GABRIEL NOSTRA   Kematian Nikolaj

    Romano mengangguk tak setuju ke arah Alano, tak mungkin mereka melepaskan tembakan balik ke dalam ruangan Nikolaj. Bedebah Christoff sedang mencengkram kuat Alexandra Camorra sebagai tameng agar mereka bisa lolos dari neraka di sana."Di mana Gabriel Nostra? Apa dia tak ingin kekasihnya selamat malam ini hah-!" umpat Romano kesal.Prank-k!Kaca jendela di ruang kerja Nikolaj pecah berhamburan, seseorang melompat dari sisi balkon langsung masuk menghancurkan semuanya.Depp! Timah panas menembus tepat di kening Chistoff, dan cengkramannya ke Alexandra Camora terlepas sudah. Tubuhnya ambruk menghantam lantai.Oh, Gabriel-!Gadis itu berteriak kencang, terkejut atas kehadirannya, tidak menyangka sang mafia muda Gabriel Nostra datang sendiri menyelamatkannya.Begitupun Nikolaj yang terkesima, ketika tahu lawan masih hidup dan kini memburu dirinya sampai ke Moscow."Bagaimana bisa kau berjalan lagi, Gabriel? Suruhanku sudah menyebabkan kau lumpuh dan tak berguna lagi!""Bedebah kau, Nikola

  • THE GABRIEL NOSTRA   Alexandra Disandera

    Romano dan Alano tetap memaksa ikut dalam misi penyelamatan Alexandra Camorra. Walau sempat terluka saat dikepung pasukan team pemburu liar Nikolaj, namun bisa lepas karena gadis itu sengaja membiarkan dirinya ditawan musuh. "Kalian berdua yakin bisa ikut dalam misi ini, aku tak mau jika terjadi sesuatu membahayakan lagi!" ucap Gabriel tegas. Tapi keduanya sudah mengangguk. Niat mereka tak bisa dikalahkan satu luka saja. "Kami ikut denganmu Gabriel, jangan pedulikan kami berdua jika terluka lagi, keselamatan Camorra di atas segalanya!" Sang pewaris pun akhirnya menyetujui keputusan mereka. Saat ini lima mobil terus meluncur ke kediaman Nikolaj, waktunya telah tiba menjemput kekasih untuk pulang bersamanya. Zio Anthony juga bersemangat menyelamatkan keponakan, dan dua senjata telah disiapkan. Dia tak akan pulang ke Italia tanpa Alexandra Camorra. Hanya pengawal Ivan yang tidak bersama mereka kali ini, bahu yang terluka menyebabkan dia harus beristirahat. Team Gabriel Nostra ditamba

  • THE GABRIEL NOSTRA   Moscow

    Tuan Gregory, Bratva Rusia tua mengetahui kejadian anak buah Gabriel Nostra yang tertembak penjaga Nikolaj. "Kau harus lebih berhati-hati, Gabriel-! Jangan kirim lagi pengawalmu terluka ke sana, aku akan mengirim tim khusus untuk membantumu!"Gabriel mengangguk setuju. Anthony Marriot sedang menyalakan cerutu sambil berpikir keras. Gregory menuding langsung ke arahnya. "Apa yang akan kau lakukan menyelamatkan keponakanmu sendiri?"Belum terdengar jawaban darinya, tapi Yuri sudah datang memberi tahu sesuatu. "Tuan Anthony, pengawal setiamu sudah menunggu!" lapornya di depan pertemuan mereka.Senyum Anthony mengembang. "Kirim mereka, dan habisi sniper itu sebelum kita masuk ke istana Nikolaj!"Pukul 8 malam semua bersiap menyerang. Sudah terlalu lama mereka menunggu berhari-hari sampai keponakannya dibebaskan disandera oleh cecunguk itu.Gabriel berada di belakang Zio Anthony Mariott sebagai pendukung utama. Identitasnya belum diketahui sama sekali oleh Nikolaj.Keparat itu pasti mengir

  • THE GABRIEL NOSTRA   Menjemput Kekasih Hati

    Bandar Udara Internasional Sheremetyevo Alexander S. PushkinDua mobil pengawal menjemput kedatangan mafia Sisilia Anthony Marriot di bandara. Enam pengawal yang menyambutnya begitu terkejut, tak percaya menyaksikan suatu keajaiban.Mata mereka melebar, terbelalak kaget melihat sang mafia muda Gabriel Nostra berdiri tegak sebelum keluar dari jet pribadinya. Teriakan keras pun menggema."Oh Tuhan! Gabriel, kau ____ aku tak percaya ini!""Grrr ___ Romano, berhentilah berteriak seperti orang gila!""C'mon Gabriel, bagaimana kau bisa secepat ini sampai ke sini? Apa yang kau lakukan pada dirimu huh!""Kemarin terjadi begitu saja, saat Angela hampir tenggelam dan menyelamatkan gadis kecil itu tanpa mengindahkan apa yang terjadi dengan tubuhku sendiri. Begitu cepat aku juga tak sadar melakukan itu!""Good-! Kini saatnya kau menyelamatkan kakaknya, Gabriel. Aku tak menyangka kau datang sendiri, bukan mengutus pengawal lainnya!""Alexandra Camorra calon istriku, Romano!"Pengawal dan tangan ka

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status