Setibanya di kantor Gibran dikejutkan dengan kehadiran Dinzia di ruangannya.
Adik bungsunya itu tampak asik menyantap sarapan yang baru saja dibelikan Edward untuknya.
"Loh, Zia? Kok kamu ada di sini?" Tanya Gibran terheran-heran.
Dinzia menyuap suapan terakhir sarapannya lalu meneguk susu kemasan yang juga disediakan oleh Edward.
Tatapan Gibran sempat tertuju ke Edward yang hanya mengedikkan bahu saat itu.
Gibran melangkah ke sofa yang diduduki Dinzia dan mendudukinya juga. Lelaki itu mengulang kembali pertanyaannya hingga Dinzia pun menjawab.
"Shubuh tadi Dinzia keluar dari rumah Kakak dan janjian sama Kak Edward di sini. Kak Edward bilang hari ini Kakak bakal masuk kantor, makanya Zia ke sini," jawab remaja itu dengan logat polos dan santainya.
"Tapi Kakak pikir tadi kamu masih tidur di kamar," balas Gibran masih tidak habis pikir. Ada apa dengan Dinzia
Siang itu setelah gagal melakukan aksinya dengan Abdul, Mirella yang kesal langsung mendatangi Gaby ke kamar wanita yang kini menjadi madunya itu.Gaby yang baru saja selesai mengganti pakaian jelas terkejut ketika Mirella tiba-tiba menggedor-gedor pintu kamarnya dengan sangat keras."Gaby! Keluar Lo!" Teriak Mirella saat itu.Setelah berhasil menghubungi bala bantuan, dengan sikap tenang Gaby pun keluar dari kamar."Ada apa?" Tanya Gaby dengan gaya sok santai meski dalam hati dia merasa begitu was-was.Mirella tersenyum miring dan langsung mendorong Gaby masuk kembali ke dalam kamar, setengah mencekik dia menghempaskan tubuh Gaby ke atas tempat tidur dan menindihnya.Susah payah Gaby berusaha bertahan dari serangan tiba-tiba itu hingga akhirnya, Gaby berhasil melawan dengan menendang perut Mirella menggunakan tumitnya.Mirella terjungkal ke lantai sambil
Flashback On...Ini hari pernikahan Gibran dengan Mirella.Awalnya, Gaby berencana untuk hadir, namun saat itu Theo dan Freddy tiba-tiba datang menghampirinya.Seperti apa yang sudah Gaby putuskan semalaman tadi mengenai hubungannya dengan Freddy saat ini, Gaby memilih untuk tidak memperpanjang masalah dan ikhlas memaafkan Freddy atas segala kesalahan yang telah lelaki itu perbuat terhadap almarhumah Ibunya. Melihat kesungguhan Freddy meminta maaf padanya, Gaby yakin bahwa lelaki yang tak lain dan tak bukan adalah Ayah kandungnya sendiri itu sepertinya sudah benar-benar sadar dan menyesali perbuatannya di masa lalu.Hari itu Freddy dan Theo menjelaskan sesuatu pada Gaby mengenai sebuah rencana baru yang hendak mereka susun untuk menjebak Mirella."Kenapa selama ini Om tidak mencoba untuk membongkar semua kejahatan Mirella pada pihak kepolisian? Bukankah Om memilik
Flashback Off..."Sebenarnya apa yang sudah terjadi?" Tanya Gibran pada Mirella saat dirinya baru saja selesai menyuapi Mirella bubur dan membantu istrinya itu meminum obat."Tadi, aku hanya ingin bertanya kemana Gaby kemarin, kenapa dia tidak datang ke acara pernikahan kita? Aku ingin meminta maaf kalau kehadiranku di tengah pernikahan kalian membuatnya tersakiti, itu saja, tapi anehnya Gaby justru marah. Dia membentakku lalu menarik aku masuk ke kamarnya. Aku berusaha berteriak meminta tolong saat Gaby hendak memukul perutku. Aku melindungi anak kita dan mencoba melawan sampai akhirnya kepalaku yang justru terkena sasaran kebrutalan Gaby. Aku benar-benar tidak menyangka Gaby akan berbuat senekat itu Ib. Aku pikir, dia tidak seperti itu," cerita Mirella dengan segala kebohongannya.Gibran terdiam sesaat. Mencoba mencerna dengan akal sehatnya, tentang apa yang baru saja dilakukan Gaby terhadap Mir
"Sejauh ini, keadaan Nona Gaby baik-baik saja Pak Gibran," beritahu seorang psikolog yang baru saja di datangkan Gibran kekediamannya.Dra. Liliana Karim adalah salah satu psikolog ternama yang pernah menjadi Dosen di fakultas ternama Shang Hai University. Namun semenjak pensiun, beliau memutuskan untuk kembali ke tanah air dan beliau kini fokus membuka jasa konsultasi dikediamannya di daerah Kuningan Jakarta.Hampir enam jam sang Dokter berbincang dengan Gaby di dalam kamar tadi untuk melihat sejauh mana tingkat gangguan mental yang dialami Gaby.Dra. Liliana Karim sudah banyak menangani kasus serupa yang kini dialami Gaby. Namun kali ini, Dra. Lili tidak melihat adanya tanda-tanda kelainan atau gangguan kecemasan yang di alami Gaby seperti halnya yang bar
Flash back On...Sudah dua hari ini Gibran pergi keluar kota untuk urusan bisnis dan lelaki itu bilang dia baru akan kembali besok.Selama satu Minggu ini, kebejatan Mirella semakin menjadi.Bersama Abdul, Mirella seolah tak pernah puas.Dia terus meminta Abdul melayaninya lagi dan lagi.Gaby yang masih terkurung di kamar membuat ruang gerak Mirella begitu leluasa. Masalah Mbok Sumi, dia hanya perlu menyuruh Mbok Sumi keluar untuk membelikannya sesuatu maka semua rencananya pasti akan berjalan mulus.Sore itu, Mirella memaksa Abdul untuk membuka kaus yang dikenakan lelaki itu saat mereka sedang bermain di kamar mandi, tapi seperti kemarin-kemarin, Abdul selalu menolak untuk melepas pakaian bagian atasnya itu. Entah apa alasannya Mirella sendiri tidak tahu. Padahal sebagai seorang lelaki tubuh Abdul terlihat sempurna di mata Mirella.
Flashback On...Mirella tahu bahwa kali ini dirinya tak akan bisa menutupi semua kejahatannya lagi dari Gibran.Dia tidak bisa meneruskan sandiwaranya.Itulah sebabnya, begitu dilihatnya Gibran keluar dari kamar setelah menolak diajak bercinta olehnya, diam-diam Mirella mengendap keluar setelah dia menutupi guling dengan selimut yang biasa dia pakai.Mirella melihat Abdul alias Theo sedang menguping percakapan Gibran di teras belakang dan tak lama, lelaki itu menguntit kepergian Gibran yang entah hendak kemana.Kesempatan bagus, pikir Mirella seraya menatap ke arah kamar Gaby saat itu.Mirella berjalan ke dapur dan mengambil sebilah pisau, namun dia mendengar orang lain yang sedang bercakap di area belakang rumah itu, tepatnya dari arah kamar milik Mbok Sumi.Ketika Mirella mengeceknya lebih jauh, ternyata Gaby saat itu berada di
Gaby sudah mendapat penanganan medis di ruang IGD.Dokter mengatakan kalau Gaby mengalami luka cukup parah di area dada, perut dan kepala akibat dipukul menggunakan benda tumpul. Untungnya, luka di dada tidak mengenai jantung, itulah sebabnya kemungkinan nyawa Gaby bisa tertolong setidaknya masih ada meski hanya sebagian kecil.Selain luka-luka yang parah, Gaby juga kehabisan banyak darah. Untungnya, ada seorang donor darah yang datang tepat waktu untuk menolong nyawa Gaby saat stok darah di rumah sakit tidak mencukupi.Gibran baru saja selesai memberikan keterangan terkait mengenai kronologi kejadian malam tadi yang terjadi di kediamannya pada polisi setelah lelaki itu menerima sejumlah kiriman video rekaman CCTV di ponselnya yang memperlihatkan kegilaan M
Belum tahu penyebab pastinya, kebakaran yang terjadi sebelum waktu shubuh itu memang terbilang cukup besar.Dari kesaksian warga sekitar ada yang sempat mendengar suara letusan senjata beberapa kali dari dalam rumah disusul dengan suara ledakan yang sangat besar yang diduga berasal dari gas elpigi yang meledak.Kondisi yang sepi dan keadaan pagar rumah yang tinggi membuat tak banyak yang mengetahui kejadian kebakaran itu sebab sejak dulu kediaman Reno memang jarang dijaga oleh security. Akhir-akhir ini saat Reno tinggal bersama Mirella, lelaki itu memang sempat memperkerjakan dua orang security untuk menjaga kediamannya, namun semenjak Mirella menikah dengan Gibran, Reno kembali memilih untuk tinggal secara mandiri bahkan tanpa seorang pembantu.Lelaki itu memang dikenal rajin dan sangat ramah oleh warga sekitar. Meski tak memiliki pembantu, tapi keadaan sekeliling rumahnya selalu terlihat asri dan tertata rapi dengan bebe
Hari ini adalah hari ulang tahun Jasmine yang ke enam.Dan seperti janjinya pada Jasmine sebelumnya, bahwa Gaby akan memberikan Jasmine seorang adik laki-laki.Itulah sebabnya, usai acara perayaan ulang tahun Jasmine yang diadakan dikediaman pribadi Gibran dan Gaby di Jakarta, malam harinya keluarga kecil nan berbahagia itu berangkat menuju sebuah panti asuhan yang lokasinya berada di pusat kota.Sebuah panti asuhan yang memang cukup terkenal bernama Panti Asuhan Pelangi. Anak-anak yatim piatu di panti asuhan pelangi yang tidak beruntung karena tak mendapatkan kesempatan di adopsi oleh sebuah keluarga akan dibina dan dididik hingga anak tersebut memiliki keahlian dan mampu hidup serba mandiri. Nanti, jika mereka sudah besar, pihak panti akan membebaskan mereka untuk menentukan pilihan hidup mereka masing-masing.Total anak yatim piatu ples anak jalanan yang berada di bawah naungan panti asuhan pelangi menc
"Indah banget ya, Gib," ujar Gaby dengan tangannya yang terus dia lipat dan semakin rapat mendekap tubuhnya sendiri. Matanya tertuju pada charles bridge, deretan jembatan romantis yang sangat terkenal di Praha.Saat itu mereka sedang berada di balkon kamar hotel mereka sambil menikmati waktu senja berakhir.Langit yang tampak gelap temaram menjadi latar prague castle dan Sungai Vlatava yang tampak seperti lukisan di dalam dongeng. Keindahan yang menghipnotis banyak pasang mata yang tampak puas memanjakan mata mereka. Charles Bridge memang indah dan layak dikunjungi saat sepi atau ramai terlebih lagi di malam hari. Pasti akan sangat romantis dan menyenangkan. Pikir Gaby membatin.Romantisme perjalanan honeymoonnya kali bersama Gibran pasca mereka kembali resmi menjadi sepasang suami istri terasa begitu berbeda dengan apa yang mereka alami saat honeymoon di Seoul waktu itu.Gaby dan Gibran puas berkeliling Eropa menikmati hari-hari bulan madu mereka yang ma
Sebuah mobil sport hitam tampak melaju kencang, meliuk-liuk di sepanjang jalanan ibukota yang ramai lancar.Gibran mengemudikan kendaraannya dengan kecepatan penuh ketika dia meyakini bahwa suara yang didengarnya di telepon tadi adalah suara Gaby, mantan istrinya.Itu artinya, model cantik bernama Gabriella itu kemungkinan adalah Gaby.Detik itu juga Gibran langsung meminta Edward untuk menggantikannya pergi keluar kota. Hal itu jelas membuat Edwar mencak-mencak.Sesampainya di kantor, Gibran melangkah panjang menuju ruangannya, lelaki itu tertegun sesaat ketika sepasang netranya kini beradu dengan sepasang netra boneka milik seorang wanita cantik yang sangat-sangat cantik di dalam ruangan itu.Wanita itu mengenakan pakaian sopan berupa dress hitam sebatas lutut yang dipadupadankan dengan blazzer merah menyala."Mamah, mana Papah? Katanya kita mau ketemu Papah?" Tanya seor
Tiga Tahun Kemudian...Hari ini, Gibran dan Edward baru saja mengadakan rapat penting dengan klien asal luar negeri. Rapat ditutup setelah keduanya sepakat untuk menjalin hubungan kerjasama dalam kurun waktu lima tahun ke depan.Gibran baru saja keluar dari ruangan rapat hendak memasuki ruang kerjanya ketika seseorang tiba-tiba menghadang langkahnya di kantor."Pak, ini nama-nama model yang masuk daftar kriteria untuk iklan produk terbaru kita, salah satu di antara mereka adalah model asal luar negeri,"Gibran menerima berkas itu dari sekretarisnya dan masuk ke dalam ruangannya setelah mengucapkan terima kasih.Dia melempar berkas di tangannya ke atas meja kerjanya, mengendurkan dasi yang terasa mencekik lehernya dan menjatuhkan tubuh di sofa panjang yang terletak di pojok ruangan. Lelaki itu tampak memejamkan mata."Jiah
Setelah mengganti pakaian dan merapikan penampilannya di salah satu pom bensin yang dia lewati dalam perjalanan kembali menuju rumah sakit, Gibran tidak bisa fokus menyetir.Tangan lelaki itu terus gemetaran.Pikirannya bercabang dan penuh.Tatapannya berkabut akibat air mata yang membendung di kelopak matanya.Bayangan terakhir saat dirinya berhasil melenyapkan nyawa seseorang kian membuatnya frustasi. Di satu sisi dia merasa bersalah, namun di sisi lain dia juga tak akan membiarkan Mirella terus menerus mengganggu ketentraman hidup rumah tangganya bersama Gaby.Lantas, apakah yang dilakukannya ini benar?Apakah ini adil untuk Mirella?Apakah ini adil untuk Gaby?Mungkinkah dirinya mampu melewati hari-harinya di depan setelah apa yang dia lakukan malam tadi di atas bukit itu?Setelah dirinya membunuh Mirella...
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, akhirnya kendaraan Gibran pun berhenti di sebuah tempat yang jauh dari hiruk pikuk manusia.Sebuah tempat yang sepi, gelap dan dingin.Dulu sekali, Gibran pernah menyambangi lokasi ini bersama kawan-kawan satu kantornya untuk sekedar refreshing di tengah nuansa alam liar dengan berkemah dan mendaki.Jika dulu dirinya mendaki dengan peralatan lengkap, bedanya, kini dia mendaki tanpa membawa apapun selain senter di tangan dan pakaian yang melekat di tubuhnya.Lelaki itu terus menggenggam tangan Mirella di sepanjang jalan setapak nan licin yang mereka lalui."Mau apa kita ke sini, Ib? Aku takut," ucap Mirella di tengah perjalanan saat Medan yang harus mereka daki kian curam."Aku sudah bilangkan, kamu harus bersembunyi. Aku tidak mau polisi-polisi itu menangkapmu," ujar Gibran yang susah payah melangkah.Rintik gerimis yang masih setia mengguyur membuat tubuh keduanya sama-sama lepek."
Seorang supir truk lintas propinsi yang baru saja melewati jalan raya hutan belantara di tenggara pulau Jawa tampak memparkirkan kendaraannya di sebuah rumah makan."Celana lu kancingin dulu tuh," ucap si kenek truk.Sang supir pun langsung menarik retsleting celananya yang lupa dia betulkan setelah di tengah perjalanan tadi dirinya dan rekan satu perjalanannya baru saja mendapat durian runtuh.Hidup sebagai seorang supir truk lintas propinsi membuat mereka harus rela hidup berjauhan dengan istri di kampung. Menjadi hal yang sangat membahagiakan tatkala mereka diberi kesempatan menuntaskan hasrat terpendam mereka secara gratis pada seorang wanita yang rela menukar tubuhnya dengan makanan yang tak seberapa."Kenapa tadi nggak lu ajak nikah aja sekalian tuh cewek. Lumayankan buat simpenan kalau lu lagi singgah di pulau Jawa," ujar si kenek lagi yang masih terus terbayang-bayang setelah berhasil merasakan nik
Warning : Terdapat adegan kekerasan, harap bijak dalam membaca!*****Gibran sampai di kediamannya dan tak mendapati Gaby di sana.Saat lelaki itu mengkonfirmasikan hal itu pada sang Ibu, Yura justru mengatakan bahwa dirinya juga kecolongan karena ternyata Gaby pergi bersama Luna tanpa ada sesiapapun yang mengetahuinya."Ibu sudah berulang kali menghubungi Luna tapi tak ada jawaban, Gibran," ucap Yura panik.Gibran dan Sean saling berpandangan. Hingga lelaki itu pun mengingat bahwa belum lama Gaby sempat membalas pesannya, jadi masih ada kemungkinan Gaby masih berada di area Bandung.Setelah menghubungi pihak kepolisian dan melacak kepergian Gaby dan Luna hari itu, akhirnya setelah seharian penuh melalui proses pencarian yang panjang, dan menampung semua kesaksian dari Luna dan seorang Cleaning Service di mall yang ditemukan dalam keadaan
Flashback On...Gaby bersorak girang saat dirinya akhirnya bisa keluar dari istana milik Ayah mertuanya.Tentunya berkat bantuan Luna, setelah drama panjang yang harus Gaby lewati untuk membujuk Luna agar bersedia menemaninya keluar.Luna sudah tahu tentang semua kejadian yang menimpa Gaby akibat Mirella. Dan Luna pun sudah tahu tentang apa yang pernah dilakukan Mirella semasa wanita itu tinggal di Shanghai.Awalnya Luna berpikir maju mundur untuk menuruti ajakan Gaby, namun saat Gaby mengatakan bahwa dirinya sedang hamil dan ingin sekali jalan-jalan, Luna jadi kasihan."Gue lagi ngidam Lun, pengen banget makan Asinan khas Bandung yang di jalan merdeka itu," bujuk Gaby saat itu."Yaudah gue pesenin ya, kalo nggak tinggal suruh supir buat beli," balas Luna memberi saran."Ishh, Lo mah gitu! Gue mau makan ditempatnya langsung. Nggak