PARAMITHA POV
Satu bulan berlalu usai hari lamaran berlangsung.
Hari ini, aku akan mengisi acara Bridal Shower yang diadakan oleh kerabat terdekat dan para sahabat terbaikku.
Bridal shower adalah pesta untuk calon pengantin perempuan dalam rangka merayakan lepasnya masa lajang sebelum hari pernikahannya tiba. Acara ini dihadiri oleh teman, sahabat dan keluarga besar dari calon ke dua mempelai.
Kata shower di sini bukan berarti mandi dalam makna sesungguhnya, melainkan bermakna momen di mana calon pengantin wanita dihujani banyak kado dan kebahagiaan dari orang-orang terdekatnya.
Tujuan acara ini, selain untuk bersenang-senang juga sebagai momen pemberian hadiah untuk calon pengantin sebelum ia memulai kehidupan barunya.
Semua kerabat terdekatku merancang acara hari ini dengan sedemikian rupa dan menjadikan aku serta Mas Handaru, calon suamiku sebagai pangeran dan ratu dalam acara.
Ya, keluargaku memang merupakan keluarga besar.
Ayahku yang seorang Dosen di salah satu Universitas terkemuka di Jakarta memiliki lima saudara kandung yang ke semuanya sudah menikah dan sukses dengan karirnya masing-masing. Salah satunya adalah Om Drajat. Dia adalah seorang perwira militer angkatan darat. Terakhir aku bertemu dengan Om Drajat itu sekitar satu tahun lalu saat Pamanku itu masih bertugas di Jakarta. Sementara Ibuku adalah anak tunggal yang berprofesi sebagai seorang designer.
Sejak kecil aku dididik dalam lingkungan yang baik dengan penerapan kedisiplinan yang tinggi. Ayah tidak pernah mengizinkan aku keluar rumah saat hari sudah gelap jika tidak untuk tujuan yang jelas, seperti kepentingan sekolah, kuliah, bahkan di saat aku sudah bekerja sebagai salah satu Manager di perusahaan terkemuka di Jakarta, Ayah masih saja mengkhawatirkan aku, si anak semata wayangnya.
Sejauh ini aku sama sekali tidak terbebani atas sikap over protektif yang diterapkan Ayah padaku karena aku sadar apa yang Ayah lakukan semuanya kembali untuk diriku sendiri. Banyak hal yang terjadi di luar sana, yang bisa kujadikan sebagai pelajaran berharga di saat aku mendapati teman-temanku justru terlibat dalam pergaulan bebas yang akhirnya merugikan diri mereka sendiri.
Mereka bilang, aku kuper karena tidak pernah mau ikut jika mereka mengajakku hang out ke Club malam. Tidak mau mencoba minuman beralkohol, tidak merokok, bahkan aku tidak pernah memakai pakaian minim ketika aku keluar rumah. Sampai akhirnya aku bertemu Eren, satu-satunya sahabat terbaik yang aku miliki hingga saat ini. Sebab, sejauh ini hanya Eren yang mengerti akan diriku.
Itulah mengapa, hanya kepada Eren lah aku berani mengungkapkan semua keluh kesah yang aku rasakan dalam hati selama ini.
Bagiku, Eren bukan sekedar sahabat tapi lebih daripada itu.
"Aduh calon pengantin wanita ini lama sekali dandannya. Acara sudah mulai sejak tadi dia baru datang. Kasihankan Mas Handaru menunggu terlalu lama," oceh Tante Rina. Dia adalah adik bungsu Ayahku dan salah satu keluarga yang paling dekat denganku.
Usia Tante Rina yang hanya terpaut lima tahun lebih tua dariku membuatku nyaman menceritakan tentang banyak hal padanya. Selain cerewet dan genit, Tante Rina ini sangatlah perhatian padaku.
"Maaf ya sudah membuat kalian menunggu," ucapku dengan senyuman lebar kepada para hadirin di dalam acara.
Tante Rina menggandeng lenganku dan mendudukkan aku di kursi kayu yang bersebelahan dengan Mas Handaru karena acara ke dua akan segera di mulai, yakni sesi games atau permainan.
Permainan pertama dinamakan tes kekompakan calon pengantin. Di mana para host yaitu Tante Rina dan Eren akan meminta calon pengantin perempuan untuk menjawab serangkaian pertanyaan yang sebelumnya telah ditanyakan pada calon pengantin pria. Apabila jawaban mereka tidak saling cocok, maka calon pengantin perempuan akan mendapat hukuman, begitu pun jika yang terjadi sebaliknya.
Momen bermain games seperti inilah yang nantinya akan menghiasi kemeriahan pesta, menciptakan banyak canda tawa dan memori tak terlupakan.
Biasanya ada tiga aktivitas penting yang dilakukan saat pesta.
Pertama, diawali dengan menikmati makanan dan minuman bersama-sama. Selepas acara makan-makan, lalu berlanjut dengan bermain games bridal shower, dan terakhir adalah acara paling spesial, yaitu buka kado.
Aku memang sudah melewatkan acara makan-makan karena aku berniat untuk diet demi mempersiapkan hari pernikahanku kelak. Sadar bahwa akhir-akhir ini bobot tubuhku naik, maka aku harus segera mengambil tindakan sebelum semuanya berubah menjadi berlebih.
"Belum jadi pengantin saja cantiknya sudah kelewatan," bisik lelaki berkemeja hitam di sampingku. Dia Mas Handaru, calon suamiku. Lelaki paling jahil yang sangat suka menggombal di hadapanku. "Aku sangat bersyukur bisa jadi satu-satunya lelaki yang diberi kesempatan memiliki bidadari seperti dirimu," tambah Handaru lagi yang langsung kusambut dengan sebuah cubitan kecil di pinggangnya. Membuat Mas Handaru meringis kesakitan.
"Gombalan kamu itu pasaran, Mas!" Balasku menahan senyum.
"Gombalan boleh pasaran, tapi cintaku padamu dijamin limited edition,"
"Dasar!" Aku langsung memalingkan wajahku yang terasa memanas. Gombalan Mas Handaru memang pasaran dan receh, tapi anehnya hal itu selalu sukses membuat pipiku merona dan jantungku berdentum-dentum keras.
Permainan pun dimulai.
Aku dan Mas Handaru diminta untuk duduk saling memunggungi dengan jarak yang cukup jauh.
Eren berada di kubuku, sedangkan Tante Rina berada di kubu Mas Handaru.
Kedua host itu mengajukan beberapa pertanyaan pada kami masing-masing hingga setelahnya hendak dicocokkan satu sama lain.
"Apa makanan favoritnya Handaru?" Tanya Tante Rina padaku.
"Sate Padang," jawabku cepat tanpa berpikir. Mas Handaru itu orang Minang dan dia sangat suka sate yang berasal dari tanah kelahirannya Sumatra Barat.
"Oke, betul. Pertanyaan kedua, lanjut Eren," sahut Tante Rina mempersilahkan Eren untuk mengajukan pertanyaan pada Mas Handaru.
"Apa sebenarnya cita-cita Mitha sewaktu kecil?"
Susah payah aku menahan tawa. Eren memang paling jago membuat lawannya tidak berkutik. Melihat tampang Mas Handaru yang kebingungan membuatku jadi sakit perut.
"Polwan,"
Aku dan Eren sontak saling pandang. Jawaban Mas Handaru benar. Padahal seingatku, aku tidak pernah membahas hal ini jika sedang bersama dengannya sejauh ini.
Aku tersenyum kecut saat melihat Mas Handaru menyunggingkan senyum penuh kemenangannya.
Saatnya giliranku ditanya kembali. Semoga saja aku bisa menjawabnya dengan mudah.
"Sebutkan nama mantan Handaru yang terakhir sebelum dia mengenal dirimu?" Tanya Tante Rina padaku.
Aku ingat, kalau masalah ini pernah dibahas oleh Mas Handaru sebelumnya. Tapi kenapa aku bisa lupa ya siapa nama mantan Mas Handaru itu?
Aku terus berpikir dan berusaha mengingat lebih jauh meski pada akhirnya aku tetap saja lupa.
Sial!
"Waktu habis," teriak Tante Rina pada akhirnya.
Aku mendesah berat dan harus terpaksa menerima kekalahan.
"Hukum Mitha! Hukum Mitha! Cium-cium-cium!"
Kompak seluruh hadirin di acara Bridal Shower hari ini memintaku untuk mencium Mas Handaru.
Tak punya pilihan, aku pun mencium cepat pipi Mas Handaru yang terus saja mengerling genit ke arahku dihadapan begitu banyak orang yang langsung menyoraki kami.
"Kok cuma sebelah ciumnya? Pipiku ada dua loh ini," kata Mas Handaru tak tahu malu. Dia menunjuk ke arah pipi kirinya mengisyaratkan aku untuk segera menciumnya kembali.
Ish! Dasar mesum!
Makiku sewot dalam hati. Malu sekali rasanya. Meski sesungguhnya aku menikmati acara hari ini. Bahkan sangat-sangat menikmatinya.
Acara hari ini semakin terasa ramai dan meriah saat aku dibantu beberapa sepupu kecilku membuka satu persatu kado dari para bridesmaid.
Hingga suatu ketika, aku memekik tertahan saat mendapati sebuah kotak kado yang berisi mayat seekor kucing dengan kepala yang Termutilasi.
"Ada apa Mitha?" Tanya Mas Handaru yang langsung cekatan menghampiriku yang menangis sambil menutup mulut saking terkejut dan takut.
Mas Handaru merangkul tubuhku setelah dia melempar jauh-jauh kotak kado itu.
"Sudah-sudah, jangan menangis," ucap Mas Handaru menenangkan.
Keadaan ruangan yang tadinya ramai mendadak hening. Kejadian itu cukup membuat para keluarga menjadi resah dan bertanya-tanya.
"Sudah-sudah, mungkin cuma kelakuan orang iseng. Tidak usah diperpanjang," ucap Tante Rina mencoba mencairkan suasana.
Tante Rina mendekatiku seraya berkata, "lebih baik kita lanjutkan acara penutup saja, Mitha,"
"Iya Tante, benar sekali. Lebih baik sekarang kita langsung saja berangkat, bagaimana?" Sambung Eren.
Jujur, aku masih tidak mengerti apa yang mereka maksud. Acara penutup? Bukankah acara penutup adalah acara buka kado tadi? Memang ada acara apa lagi? Pikirku membatin.
Hingga akhirnya Ayah dan Ibu mendekatiku juga dan mengatakan sesuatu padaku, "Tante Rina mengajakmu mampir ke sebuah Club Malam milik teman dekatnya. Untuk hari ini, Ayah dan Ibu mengizinkan. Kamu boleh bersenang-senang di sana Mitha. Pergilah,"
"Tapi Ayah?"
"Mitha, selama ini kamu itu sudah melaksanakan peranmu dengan sangat baik sebagai seorang anak. Kamu anak yang sangat berbakti karena telah menuruti semua perintah Ayah selama ini tanpa pernah melawan. Kamu bisa menjaga nama baik keluarga dan membuat Ayah bangga dengan keberhasilanmu. Malam ini, Ayah dan Ibu sepakat untuk memberi izin padamu, sekadar memberimu kesempatan untuk lebih mengenal dunia luar. Bagaimana Handaru? Kamu mengizinkan Mitha pergi bersama kawan-kawannya kan?"
Mas Handaru tersenyum pada Ayah diikuti anggukan pasti kepalanya.
"Tentu Ayah. Handaru pasti mengizinkan, hanya saja, Handaru tidak bisa ikut karena ada pekerjaan malam ini. Tidak apa kan Mitha jika aku tidak menemanimu malam ini?"
"Tidak apa-apa, Mas,"
"Sudah tidak usah drama. Malam ini Mitha akan aman bersamaku. Aku yang akan menjaga Mitha malam ini, oke? Kita berangkat sekarang saja ya?" Kata Tante Rina memberi komando.
Jujur, aku memang senang telah diberi kesempatan untuk merasakan bagaimana gemerlapnya dunia malam di Jakarta.
Setelah hampir sebagian hidupku selama ini aku pergunakan untuk mendekam diri di dalam kamar dan belajar.
Hanya saja, entah kenapa, perasaanku mendadak tidak enak
Tepat saat aku kembali mengingat kejadian isi kotak kado tadi.
Semoga saja, itu bukan pertanda buruk.
Semoga saja, acara penutup Bridal Shower ku malam ini akan menjadi malam terindah yang tak akan mampu aku lupakan seumur hidupku.
Untuk pertama kalinya seumur hidup, Mitha berhasil menjejakkan kakinya di sebuah Club malam elit di pusat Jakarta. The Dragon's Club, sebuah tempat hiburan malam yang selalu ramai pengunjung, di mana para pengunjungnya kebanyakan berasal dari kalangan atas. Seiring maju zaman dan semakin berkembangnya tekhnologi, tempat hiburan dan wisata malam kian menjamur di berbagai penjuru Ibu Kota. Hiruk pikuk Kota Jakarta yang semakin ramai dengan berbagai aktifitas dan rutinitas penduduknya, membuat kota ini tak pernah sepi dari pagi hingga larut malam. Tak dapat dipungkiri, kota ini seakan tak pernah mati dengan berbagai kegiatan yang ada di dalamnya. Termasuk betapa gemerlapnya Ibukota di malam hari. Keadaan ini menyiratkan ke-hedonis-an yang berhubungan dengan beru
Pagi itu Mitha pulang naik taksi.Sesampainya di rumah, kepulangan Mitha disambut kepanikan oleh kedua orang tuanya dan Tante Rina.Seketika mereka mencecar Mitha dengan berbagai pertanyaan setelah Tante Rina melaporkan bahwa Mitha tiba-tiba saja menghilang malam tadi."Kamu dari mana saja Mitha? Kenapa tiba-tiba menghilang semalam? Tante hubungi juga tidak diangkat, ada apa?" Tanya Tante Rina."Mitha, kamu baik-baik saja Nak?" Tanya Nyonya Frida, Ibunda Mitha. Wajah wanita paruh baya itu tampak khawatir.Sementara sang Ayah, Arya, terlihat diam dengan tatapan sarat amarah. "Pergi dengan siapa kamu semalaman tadi?" Tanya sang Ayah dengan suara sinis.Entah pertanyaan siapa yang harus Mitha jawab lebih dulu, Mitha sendiri bingung. Terlebih apa jawaban yang harus dia berikan pada keluarganya, Mitha benar-benar tidak tahu. Mitha sadar betul bahwa dirinya tak pandai berbohong.
Dalam upacara pembukaan pelatihan Glagaspur pagi ini Arsen mendapat kehormatan untuk memberikan penjelasan lebih mendalam tentang materi P5T yang merupakan bagian dari kehidupan dinas di militer sehingga setiap prajurit di haruskan untuk memahami dan melaksanakan setiap kegiatan sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan kemiliteran.Tidak hanya ditunjuk sebagai pemberi materi namun Arsen juga yang akan diberi tugas oleh sang Kapten untuk memimpin barisan dalam pelatihan kali ini.Kemampuan Arsen yang memang lebih menonjol dibanding prajurit lain membuat dirinya selalu menjadi sasaran para pemimpin untuk dijadikan sebagai contoh dalam berbagai hal yang menyangkut tugas kedinasan di Militer.Itulah sebabnya, kini jabatan Arsen sudah lebih tinggi dibanding jabatan para sahabat satu angkatannya.Bahkan kabarnya, Arsen sudah mendapat panggilan khusus untuk melanjutkan pendidikan sebagai Perwira.Sejak kecil, Arsen memang sudah bercita-cita
Satu Minggu sebelum hari pernikahannya berlangsung, hari ini Mitha dan Handaru akan melakukan fitting final baju pengantin mereka.Bertempat di sebuah butik pribadi milik salah satu designer kondang tanah air, Mitha terlihat begitu anggun dengan setelan gaun pengantin berwarna putih susu.Sebuah inovasi terbaru dari model gaun pengantin yang pernah dikenakan oleh Kate Middleton dengan memilih jenis strap wedding dress dengan bagian dada yang terbuka. Memberi kesan eksotis dan mewah secara bersamaan, terlebih jika Mitha yang mengenakannya.Paduan bahan Lace di atas dengan sutera di bagian bawah menyempurnakan segalanya."Wah, kalau sudah seperti ini mana mungkin aku bisa hidup berjauhan denganmu? Yang ada aku bisa gila Mitha," ujar Handaru dengan sinar kekaguman yang nyata dibalik tatapannya. Lelaki itu menatap Mitha terkesima seolah ada sebuah magnet yang begitu kuat dalam diri seor
Seperti biasa, hari ini Arsen kembali mengawasi aktifitas yang dilakukan Mitha dari kejauhan.Seolah menjadi kegiatan rutin bagi seorang Arsen ketika dirinya memiliki waktu senggang di tengah kesibukannya sebagai seorang tentara militer. Membuntuti kemana Mitha pergi untuk kemudian mencari cara agar dirinya dan Mitha memiliki timing yang pas untuk bicara.Entah kenapa, semakin hari, daya tarik Mitha membuat Arsen semakin sulit melupakan wanita itu. Seolah ada sebuah magnet yang begitu kuat hingga mengalihkan seluruh pikiran dan perhatiannya hanya untuk Mitha.Aktifitas yang dilaluinya tak pernah lepas dari bayang-bayang Mitha.Bahkan hebatnya, Arsen kerap dilanda mimpi basah jika sebelum tidur dirinya terus saja memikirkan Mitha.Hari ini dilihatnya Mitha pergi bersama seorang wanita yang usianya mungkin tak berbeda jauh dari Mitha. Mereka terlihat akrab.Keduanya pergi me
"Aku baru saja mengunjungi Dragon's Club dan bertemu langsung dengan gremo di sana. Ternyata, wanita bernama Agnes itu bukan gremo, bahkan Mami Grace tidak mengenal siapa itu Agnes. Benar apa yang dikatakan Tio, kalau Mitha sebenarnya bukan seorang pelacur! Karena dari keterangan yang aku dapatkan dari Mami Grace, dia tidak memiliki anak buah bernama Paramitha..."Malam itu di sepanjang perjalanan menuju kediamannya, suara Bagas di telepon terus menerus terngiang dalam benak Arsen.Dia benar-benar tidak habis pikir dengan apa yang sudah terjadi.Apa yang harus dia lakukan jika memang kenyataannya Mitha bukanlah seorang pelacur?Ahk! Sial!Arsen hanya bisa mengutuk dirinya sendiri.Berkali-kali mengumpat dalam hati dan melampiaskan kegundahan hatinya pada dashboard mobil yang sedang dikemudikannya.Arsen hendak berbelok ketika tanpa sengaj
"Kamu itu anak laki-laki Mama satu-satunya. Kamu Kakak dari tiga adik perempuanmu. Itulah sebabnya, kamu tidak boleh mempermainkan perasaan wanita apalagi sampai merendahkan martabat dan harga dirinya. Ingat Arsen, sejak kecil Arsen hidup bersama Mama, pahit manis getir kehidupan sudah kita lalui bersama, Mama sangat berharap Arsen bisa tumbuh menjadi seorang lelaki sejati yang bisa menghormati wanita. Siapapun dia, apapun keadaannya, profesinya, jangan sekali-kali kamu menyakiti hatinya dengan lisan apalagi perbuatanmu. Arsen mengertikan? Sekarang, minta maaf ya sama Kiki?"*Itulah sekelebat ingatan tentang bagaimana dahulu Mischa, selaku Ibunda Arsen selalu mengajari sang anak untuk tidak berbuat kurang ajar terhadap perempuan.Seperti yang dahulu pernah Arsen lakukan pada Kiki sahabatnya sejak kecil. Arsen yang tidak sengaja menyakiti Kiki dengan lisannya, meski han
Acara pernikahan mewah itu baru saja selesai.Para tamu undangan sudah kembali pulang ke kediaman masing-masing dan para keluarga pun sudah terlampau lelah hingga lebih memilih untuk beristirahat di hotel tempat acara pernikahan itu berlangsung.Sama halnya dengan kedua mempelai yang kini sudah berada di dalam kamar pengantin mereka.Sebuah kamar yang telah dihias sedemikian rupa hingga menghadirkan kesan romantis dan manis.Selesai melepas sepatu dan kaus kakinya, Handaru menghampiri Mitha yang tampak kesulitan membuka gaun pengantinnya."Sini, aku bantu," ucap Handaru dengan senyuman ramahnya. Lelaki berparas tampan dengan wajah yang ditumbuhi brewok tipis itu membantu sang istri melepas satu persatu pakaian yang melekat di tubuh Mitha.Merasa malu karena ini pertama kalinya Mitha berada satu kamar dengan lelaki sebayanya, Mitha buru-buru mengambil jubah mandi dan mengen
THE BRIDAL SHOWER AKAN BERLANJUT DI BUKU BARU DENGAN JUDUL BERBEDA DIMANA KITA AKAN KEMBALI FLASH BACK PADA KISAH MASA LALU KIKI DAN ARSEN.BAGI KALIAN YANG UDAH GA SABAR KEPINGIN TAU GIMANA ROMANTISNYA PASANGAN ARSEN DAN MITHA PASCA MENIKAH, KITA AKAN KUPAS TUNTAS DI BUKU BERIKUTNYA YANG BERJUDUL "DI UJUNG PENANTIAN"DI BUKU BARU ITU, KIKI YANG AKAN MENJADI PEMERAN UTAMA YA...INI BLURBNYA BIAR KALIAN TAMBAH PENASARAN : "Arsen, aku hamil!" Ucap seorang gadis berseragam SMA pada sahabatnya yang bernama Arsen.Gadis itu memeluk Arsen dengan erat lalu menjadikan dada Arsen sebagai sandaran tangisnya."Siapa yang melakukan ini padamu?" Tanya Arsen dengan gelegar amarah yang berusaha dia tahan di dalam dadanya.Tangisan sang gadis semakin pecah. Suaranya serak saat dia kembali berbicara. "Papaku," jawabnya dengan bahu yang terguncang hebat.Arsen membalas pelukan Kiki seraya mengelus lembut rambut Kiki yang halus."Aku akan bertanggung jawab, Ki! Setelah kita lulus SMA nanti, aku akan dat
Dear Arsen... Hai, apa kabar? Semoga kau dan keluargamu sehat-sehat selalu dan berbahagia ya. Aku dengar dari Mama, istrimu baru saja melahirkan? Benar begitu? Wah, semakin lengkap saja pastinya keluarga kecil kalian ya? Selamat ya Arsen... Aku turut berbahagia mendengar kini kau dan keluargamu bahagia. Sebelumnya, aku ingin meminta maaf atas surat yang pernah kukirim padamu sehari sebelum kau menikah Arsen. Jujur sebenarnya, aku sama sekali tidak ingin membebanimu akan masalah yang sedang aku hadapi saat itu. Hanya saja, aku merasa begitu buntu dan memerlukan pendapat seseorang untuk memban
Maldives, semua orang pasti bermimpi untuk berkunjung ke sana.Negara Maladewa yang terkenal dengan resort-resort mewah nan romantis menyihir siapa saja yang melihatnya.Negara Republik Maladewa ini merupakan Negara kepulauan yang terdiri atas kumpulan koral yang melengkapi sebuah laguna. Ada banyak pulau-pulau koral nan indah yang memanjakan mata, suasana pantai yang tenang dengan pemandangan yang memikat. Pantainya yang eksotik, mempunyai pasir putih yang membentang luas, disertai suara deburan ombak yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan asing, terlebih bagi mereka pasangan pengantin baru yang sedang berbulan madu.Surga tersembunyi Maldives memang tempat yang cocok untuk dijadikan saksi romansa kasih dan cinta setiap pasangan di dunia.Termasuk dengan pasangan pengantin baru Arsen dan Mitha.Keduanya yang kini sedang asik menikmati panorama pantai Maldives yang benar-benar memanjakan mata.Pantainya bersih tanpa satu pun sampah yang berserakan. Pasir putihnya halus
Mentari pagi tersenyum menyambut hari. Sinarnya menghangatkan bumi. Berlokasi di sebuah Masjid Raya besar di pusat Jakarta, sebuah akad nikah hendak dilangsungkan. Karpet merah sudah digelar. Hari yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba. Hari di mana seorang Paramitha Azkia Sudiro akan resmi menyandang status sebagai istri dari seorang pengusaha sukses penerus malik grup, yakni Tuan Arsenio Malik Akbar. Masjid Agung itu kini berubah menjadi lautan manusia. Saking banyaknya tamu undangan yang ingin menyaksikan prosesi Ijab dan Kabul yang akan dilalui Arsen dan Mitha. "Mitha... Kau cantik sekali?" Pekik Eren begitu dirinya melihat Mitha turun dari mobil yang mengantarnya menuju acara akad nikah. Eren membantu Mitha yang kepayahan berjalan akibat high heels yang begitu tinggi serta kebayanya yang panjang. "Pengantin lelaki sudah siap sejak tadi," bisik Eren kali ini. Wajah Mitha nampak merona. Sungguh, dia m
Ketukan palu hakim ketua dalam persidangan kasus KDRT yang dilakukan Handaru Pratama terhadap istri sirinya yang bernama Angelina Putri menjadi tanda berakhirnya persidangan sekaligus keluarnya putusan mengenai hukuman pidana yang harus diterima oleh Handaru sebagai tersangka.Bukan hanya Handaru yang harus mengecap dinginnya dinding jeruji besi, namun Angel sendiri pun sudah menerima hasil putusan peradilan untuk dirinya yang telah melakukan kejahatan terhadap Mitha.Kedua manusia itu kini harus menerima buah pahit hasil perbuatan mereka terdahulu.Arsen dan Mitha yang menghadiri acara persidangan sangat lega begitu mengetahui bahwa kini Handaru dan Angel sudah dijebloskan ke dalam penjara."Apa kau sibuk hari ini Mitha?" Tanya Arsen pada Mitha saat mereka sudah di dalam mobil Arsen hendak pulang.Mitha tampak berpikir. "Hm, sepertinya tidak, memang kenapa?" Tanya Mitha yang melihat adanya gelagat aneh dari Arsen.Sejak mereka resmi saling
Mitha terus menangis di depan ruangan operasi. Eren terus menemaninya. Memberinya semangat dan bahu untuk bersandar.Sementara tak jauh dari Mitha, seorang lelaki berperawakan jangkung dengan kulitnya yang putih bersih duduk dengan gelisah. Berharap pihak medis bisa menyelamatkan nyawa Arya, ayah dari wanita yang begitu dia cintai.Ayah Mitha kembali kritis dan kini sedang ditangani oleh pihak medis pasca terjadinya keributan di dalam ruangan rawat Arya beberapa jam tadi.Frida ditemani Tante Rina tampak menangis tiada henti. Khawatir akan terjadi hal buruk menimpa sang suami.Operasi itu berlangsung terasa begitu lama dan menyiksa batin tiap-tiap orang terdekat Arya.Hingga akhirnya, saat tim medis selesai dengan tugasnya dan keluar dari ruangan itu, seluruh keluarga langsung berhambur dan menunggu dengan perasaan harap-harap cemas.E
Mitha terus saja menangis dipelukan Eren.Kejadian hari ini begitu mengejutkan hingga membuatnya syok, kalut dan marah.Tepat saat kedua orang tuanya membahas tentang masalah video syur itu.Sebuah video yang memperlihatkan dirinya dan Arsen tengah berhubungan intim. Sialnya dalam video itu hanya Mitha yang terlihat wajahnya.Sejatinya inilah yang selalu Mitha takuti selama ini. Tentang keberadaan video itu.Dan pada akhirnya, Video itu pun sampai juga ke tangan kedua orang tuanya.*"Ibu ingin kamu menjelaskan bagaimana Video ini bisa terjadi Mitha! Katakan siapa lelaki yang tidur denganmu dalam video ini! Apa benar lelaki ini adalah Arsen, seperti yang Handaru katakan pada kami," Sentak Frida saat Mitha baru memasuki ruangan rawat sang Ayah beberapa menit.*Sepanj
Seorang lelaki tampak membuka kasar pintu rumahhya.Wajahnya memanas terbakar amarah.Langkahnya lebar dan tergesa-gesa.Kedua tangannya mengepal kuat di sisi tubuhnya sementara kedua rahangnya mengeras menahan lahar panas yang bergemuruh di dadanya.BRAK!Sebuah pintu dibanting keras olehnya, mengagetkan seorang wanita yang sedang terduduk lunglai di lantai tak beralas dengan tubuh nyaris telanjang. Leher wanita itu dirantai menggunakan kalung anjing sementara kedua tangannya diikat merentang ke samping.Melihat keberadaan si lelaki yang memasuki ruangan itu, si wanita langsung ketakutan."Ja-jangan Ndaru... Tolong jangan siksa aku lagi... Lepaskan aku Ndaru... Aku mohon..." Mohon si wanita dengan isak tangis yang menyayat hati.Tubuhnya yang sudah penuh dengan luka kian memepet ke dinding saat lelaki bernama Handaru yang telah resmi menjadi suaminya sejak dua tahun yang lalu itu mulai berjalan mendekatinya.Handaru ber
Hari ini Arsen dimintai tolong oleh Mitha untuk mengantar si kembar ke sekolah karena supir pribadi yang biasa bertugas mengantar jemput si kembar ke sekolah sedang sakit.Sebenarnya bisa saja, Mitha mengantar Alan dan Alice sendiri, tapi karena ada sesuatu hal yang menurutnya penting hingga pada akhirnya membuat Mitha memutuskan untuk menghubungi Arsen dan meminta lelaki itu datang ke kediamannya pagi ini.Pagi-pagi sekali Arsen sudah berada di kediaman Mitha, dia ikut sarapan bersama dengan Mitha dan si kembar sebelum mereka berangkat bersama ke sekolah.Pagi ini Mitha memasak nasi goreng yang rasanya memang sangat enak."Naci goleng buatan Bunda celalu yang telbaik," celoteh si bungsu Alice.Mitha hanya tersenyum menanggapi pujian sang anak, dia mengambilkan Alan dan Alice masing-masing satu piring nasi goreng ples telur ceplok."Om Alcen nggak diambilin cekalian Mah?" Tanya Alice yang memang duduk tepat di sebelah Arsen.Mitha men