Beranda / Romansa / THE BRIDAL SHOWER / 7. ONE NIGHT ON THE BEACH

Share

7. ONE NIGHT ON THE BEACH

Penulis: Herofah
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-04 02:08:23

Satu Minggu sebelum hari pernikahannya  berlangsung, hari ini Mitha dan Handaru akan melakukan fitting final baju pengantin mereka.

Bertempat di sebuah butik pribadi milik salah satu designer kondang tanah air, Mitha terlihat begitu anggun dengan setelan gaun pengantin berwarna putih susu.

Sebuah inovasi terbaru dari model gaun pengantin yang pernah dikenakan oleh Kate Middleton dengan memilih jenis strap wedding dress dengan bagian dada yang terbuka. Memberi kesan eksotis dan mewah secara bersamaan, terlebih jika Mitha yang mengenakannya.

Paduan bahan Lace di atas dengan sutera di bagian bawah menyempurnakan segalanya.

"Wah, kalau sudah seperti ini mana mungkin aku bisa hidup berjauhan denganmu? Yang ada aku bisa gila Mitha," ujar Handaru dengan sinar kekaguman yang nyata dibalik tatapannya. Lelaki itu menatap Mitha terkesima seolah ada sebuah magnet yang begitu kuat dalam diri seorang Mitha hingga membuat Handaru tak mampu berpaling sedikit pun.

"Cih, kau ini memang tidak pernah berubah ya Ndaru! Masih saja jadi raja gombal!" Ledek Mas Tom, sang designer.

Handaru terkekeh seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Dia memang benar-benar terpesona pada kecantikan Mitha. Rasanya dia sudah tidak sabar menunggu hari di mana dirinya bisa mengucap kalimat Kabul dengan lantang dan penuh khidmat agar dia bisa memiliki Mitha seutuhnya.

Satu Minggu ini pasti akan menjadi satu Minggu terpanjang yang Handaru rasakan seumur hidupnya.

"Kitakan sudah sepakat Mas, selepas menikah nanti aku akan ikut denganmu ke Amerika," jawab Mitha dengan suaranya yang lembut.

Sebagai satu-satunya pewaris keluarga, Handaru diberi mandat oleh sang Papah untuk mengurus perusahaan mereka di Amerika yang baru-baru ini mulai berkembang pesat. Itulah sebabnya Handaru merasa was-was karena awalnya dia sangat takut Mitha tak mau ikut bersamanya tinggal di sana. Namun setelah dibicarakan baik-baik, Handaru sangat bahagia setelah mengetahui bahwa Mitha bersedia ikut dengannya ke Amerika.

Handaru berjanji bahwa dirinya akan menjaga dan membahagiakan Mitha dengan segenap hati dan jiwa raganya. Karena bagi Handaru, Mitha terlalu berarti untuk di sia-siakan.

"Hati-hati Mitha, Handaru ini tidak sebaik yang terlihat, aslinya dia itu playboy kelas kakap!" Timpal Mas Tom menanggapi ocehan kedua pasangan calon pengantin tersebut.

Handaru tertawa lantang. Dia menepuk bahu Mas Tom yang sudah dia anggap pamannya itu. "Tidak baik membongkar aib orang lain, Tom. Kalau gegara ucapanmu itu calon istriku sampai kabur, aku tidak akan segan-segan menuntutmu atas tuduhan pencemaran nama baik,"

Mendengar candaan kedua lelaki itu Mitha hanya tersenyum-senyum simpul.

Selain baik, Handaru itu memang sangat suka bercanda. Terlebih, dia jahil. Sering kali menggoda Mitha hingga kedua pipi Mitha memerah.

"Oke, finnaly. This is it, Ratu abad pertengahan, Paramitha Azkia," ucap Mas Tom yang baru saja selesai memakaikan keseluruhan aksesori penunjang gaun pengantin yang akan dikenakan Mitha di hari pernikahan.

Sekali lagi, Mitha mengamati pantulan dirinya di cermin.

Perfect!

Sungguh, ini seperti mimpi bagi Mitha.

Karena sebentar lagi, dirinya akan melepas masa lajangnya dan merubah status kesendiriannya seumur hidup.

Momen-momen penting yang terlalu berharga untuk dilewatkan.

"Hm, sepertinya ada yang kurang," ucap Handaru tiba-tiba. Tatapannya lekat ke arah Mitha. "Oh ya, aku punya sesuatu untukmu, sebentar aku akan mengambilnya di mobil," ucap Handaru saat Mitha masih berdiri di depan cermin besar untuk memperhatikan detail penampilannya.

Selang beberapa menit Handaru kembali dengan membawa sebuah kotak perhiasan berwarna merah.

Handaru memberikan kotak perhiasan itu pada Mas Tom agar Mas Tom memakaikan isi di dalam kotak perhiasan itu demi mempercantik penampilan Mitha.

"Wah, White Diamond? Ini kalung berlian viral yang baru-baru ini menjadi incaran para selebriti itukan?" Seru Mas Tom yang menatap takjub isi dibalik kotak perhiasan di tangannya.

"Sudah payah aku mendapatkan itu demi sang Ratu," Handaru melirik ke arah Mitha yang langsung tersipu.

"Tapi harga berlian inikan sangat mahal, Ndaru?" Sahut Mas Tom lagi yang masih belum percaya jika dirinya berkesempatan memegang langsung berlian viral itu.

Handaru mengesah. Dia mengambil alih kalung berlian di tangan Mas Tom dan tanpa permisi memakaikannya di leher Mitha.

Mas Tom menatap iri.

"Kalian memang benar-benar pasangan ter-so sweet tahun ini," ucap Mas Tom lagi sebelum akhirnya lelaki setengah wanita itu berlalu dari hadapan Handaru dan Mitha untuk mengambil pakaian milik Handaru.

Handaru sudah selesai mengenakan kalung yang dia beli untuk Mitha sebagai hadiah pernikahan. "Bagaimana Mitha? Apa kau suka?" Tanya lelaki itu disertai senyuman andalannya.

Mitha meraba kalung itu tanpa mengalihkan sedikit pun tatapannya dari arah cermin.

Kalung yang sangat indah...

Ujar Mitha dalam hati.

"Berapa harga kalung ini? Apa ini tidak berlebihan Mas?" Tanya Mitha kemudian. Tangannya terangkat meraba setiap detail menawan berlian mewah yang terkalung di lehernya.

"Harga bukan masalah bagiku, terpenting kau senang. Itu poin utamanya," bisik Handaru yang saat itu masih berdiri begitu dekat dengan Mitha.

Mitha terharu, sungguh-sungguh terharu.

Hati wanita mana yang tidak akan meleleh mendapat perlakuan yang begitu istimewa oleh calon suaminya sendiri.

Selain sangat perhatian, Handaru ini adalah tipikal lelaki loyal yang akan rela memberikan apa pun yang dimilikinya pada wanita yang benar-benar dia cintai.

Hampir tiga jam berlalu, proses fitting selesai dan semua gaun untuk calon pengantin wanita serta jas untuk calon pengantin pria sudah dicoba dan hasilnya bagus.

Mitha dan Handaru sangat puas dengan hasil karya Mas Tom untuk mereka.

Itulah sebabnya, Handaru mentransfer dana dua kali lipat dari jumlah harga yang telah disepakati sebelumnya. Hitung-hitung memberi tips atas kerja keras Mas Tom yang mengambil andil besar dalam terlaksananya pernikahan yang Handaru tunggu-tunggu.

"Sekarang kita mau kemana?" Tanya Handaru pada Mitha saat mereka baru saja keluar dari butik. Mereka berjalan bergandengan tangan menuju mobil Handaru terparkir.

"Terserah Mas saja, aku ikut," jawab Mitha yang memang tak memiliki kegiatan apa pun hari ini.

Sejak dirinya resmi dilamar oleh Handaru, Mitha langsung mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai seorang pegawai kantoran karena dia harus mempersiapkan surat-surat penting untuk kepindahannya ke Amerika kelak. Alasan utama Mitha resign bukan semata-mata karena hal itu melainkan karena memang Handaru yang menyuruhnya.

"Jujur Mitha, aku tidak suka melihatmu bekerja di perusahaan itu. Aku mengenal dengan baik bagaimana perangai pemimpin di perusahaan tempatmu bekerja, dia itu mata keranjang, buaya darat! Aku tidak mau kau sampai termakan rayuan mautnya!" Kata Handaru saat lelaki itu menyampaikan keberatan hatinya melihat Mitha yang masih bekerja di perusahaan Adhiguna.

"Aku ingin selepas lamaran nanti, kau berhenti bekerja. Fokus saja pada persiapan pernikahan kita. Sebagai gantinya, aku yang akan memberimu gaji secara cuma-cuma, bagaimana?"

"Oke, baiklah. Aku akan resign. Tapi kau tidak perlu menggajiku. Cukup berikan kasih sayangmu padaku, aku sudah sangat senang," jawab Mitha yang balik menggoda Handaru.

"Oh, kau mau kupeluk? Bilang saja, atau mau cium?"

Mitha langsung melotot dan memukuli dada bidang Handaru. Mereka bercengkrama dengan geli saat tangan jahil Handaru menggelitiki pinggang Mitha.

Itulah sepenggal percakapan Mitha dan Handaru sekitar satu bulan yang lalu sebelum hari lamaran berlangsung.

Sejak saat itulah Mitha mengetahui satu hal baru dari sikap calon suaminya itu.

Meski diluar terlihat santai, namun Handaru itu tipe lelaki pencemburu akut. Dia tidak suka Mitha berdekatan dengan lelaki manapun. Jangankan berdekatan, bahkan hanya sekedar bicara face to face saja, Handaru kerap memotong pembicaraan itu dan mengalihkan si pria untuk berbicara dengannya ketimbang dengan Mitha.

Hari itu Handaru dan Mitha berniat melanjutkan kegiatan mereka dengan makan siang di sebuah restoran mahal ala Korea.

Saat kendaraan mewah Handaru mulai melaju perlahan dari pelataran parkir butik dan keluar menuju jalan raya, sebuah lamborghini hitam yang sejak tadi menguntit kepergian mereka dari kediaman Mitha mulai melaju mengikuti kemana mobil Handaru pergi.

*****

Mitha dan Handaru puas mengisi waktu luang mereka seharian penuh dengan berjalan-jalan di tepi pantai Ancol usai mereka mengisi perut siang tadi.

Bahkan hingga malam tiba, Handaru tetap menahan Mitha di sisinya.

"Sudah malam Mas, ayo kita pulang," ajak Mitha pada lelaki yang duduk di sisinya.

Angin semilir bertiup kencang mengayun-ayun rambut panjang Mitha yang tergerai bebas.

Karena ini adalah hari kerja, bukan hari libur, suasana pantai Ancol terlihat sepi apalagi di malam hari. Handaru dan Mitha tampak duduk saling merangkul di atas pasir di tepi pantai. Menikmati sensasi dingin cipratan air pantai yang menghampiri mereka usai ombak datang.

"Nanti dulu, aku masih ingin bersamamu, Mitha," jawab Handaru tanpa mengalihkan pandangannya dari samudra luas dihadapannya.

"Sejak dulu, aku paling suka dengan pantai. Dulu sewaktu kecil, kedua orang tuaku sering mengajakku berlibur ke pantai di Amerika," cerita Handaru saat itu, sedikit bernostalgia.

Sejak kecil Handaru memang terlahir di Amerika dan dibesarkan hingga dia mencapai usia sepuluh tahun, Handaru diboyong pindah ke Indonesia oleh sang Ayah setelah kedua orang tuanya bercerai.

Sejak saat itu, Handaru tidak pernah lagi bertemu atau mendengar kabar tentang Ibunya.

Yang dia tahu, Ayahnya sangat membenci Ibunya.

Mereka seringkali bertengkar hingga berujung pada aksi kekerasan yang dilakukan sang Ayah terhadap Ibunya sampai akhirnya suatu hari Ibunya meninggalkan mereka dan pergi bersama lelaki lain.

"Maafkan Mamah Handaru, Mamah sudah tidak bisa bersama kalian lagi. Jaga dirimu baik-baik ya Nak. Mamah pergi dulu,"

Itulah sekelebat ingatan yang melekat dalam otak Handaru saat sang Ibu pergi meninggalkannya yang terus menangis sendirian.

Sejak saat itu, Handaru jadi ikut membenci sang Ibu.

Terlebih setelah dirinya beranjak dewasa dan mempertanyakan perihal kepergian sang Ibu pada Papahnya, lagi-lagi sebuah kenyataan pahit harus Handaru terima mengenai Ibunya.

"Ibumu itu pelacur! Dia sudah mencoreng nama baik keluarga! Mempermalukan Papah! Bagus jika dia pergi, karena dengan begitu, dia tidak akan membuat kita malu lagi. Jadi mulai sekarang, anggap saja kau tidak pernah memiliki Ibu, Handaru! Ibumu saat ini adalah Tante Liodra. Istri baru Papah. Mengerti Handaru?"

Handaru menarik napas dalam saat rasa sesak di dadanya kian menyerbu masuk dan tak tertahankan.

Lelaki itu menangis.

Mitha yang mengetahui hal itu jelas terkejut.

Selain terkejut atas cerita kehidupan masa lalu Handaru, Mitha juga terkejut melihat betapa rapuhnya seorang Handaru Pratama yang selama ini dikenalnya sangat periang.

"Mas, sudah hentikan. Kalau memang masa lalu itu terlalu pahit untuk diingat, lebih baik lupakan saja," ucap Mitha yang menyeka lembut tetesan air mata Handaru.

Handaru menatap Mitha sambil menggenggam erat kedua jemari Mitha yang halus.

"Aku mencintaimu, Mitha. Aku sangat berharap kau tidak mengecewakan aku," bisik Handaru saat kedua wajahnya perlahan mendekat ke arah Mitha.

Handaru hendak mencium bibir Mitha namun kehadiran seorang bocah kecil yang tiba-tiba berlari ke arah mereka menggagalkan momen romantis itu.

Mitha yang kikuk akhirnya memilih untuk berdiri dan meraih tangan Handaru agar calon suaminya itu ikutan berdiri.

"Ayo Mas kita pulang," ucap Mitha yang masih berusaha untuk menetralkan debaran keras di dadanya saat itu.

Mitha berjalan lebih dulu menuju parkiran dan meninggalkan Handaru yang kelihatan sedikit kecewa, entahlah. Mitha merasa apa yang tadi mereka hendak lakukan belum saatnya.

Namun, kesedihan Handaru membuat Mitha tak enak menolak.

Beruntung anak kecil itu datang.

Mitha sudah sampai di parkiran mobil.

Dia menunggu Handaru di samping mobil mewah lelaki itu.

Hingga pada saatnya, tatapan Mitha bertubrukan dengan seorang lelaki berkulit putih yang sedang duduk manis di dalam Lamborghini hitam yang terparkir tepat di sebelah mobil Handaru.

Lelaki itu menoleh dan membalas tatapan Mitha.

Sepasang high heels yang Mitha tenteng di tangannya langsung terjatuh tatkala netranya menangkap lebih jelas wajah si pemilik Lamborghini hitam itu karena memang kaca mobilnya dibiarkan terbuka.

"Hai, Paramitha?" Sapa si lelaki dengan menyunggingkan senyuman menawannya.

Bibir Mitha sontak memucat.

Dia ketakutan.

Sebab, lelaki itu adalah lelaki yang berada bersamanya di hotel pasca acara Bridal Shower malam itu.

"Bisa kita bicara sebentar?" Ucap si lelaki itu lagi.

Lelaki itu hendak keluar.

Tubuh Mitha semakin menggigil dan gemetar saking takut hingga akhirnya Handaru datang.

Setelah Handaru membuka kunci mobil otomatisnya, Mitha buru-buru masuk ke dalam mobil Handaru bahkan sampai dia lupa bahwa high heelsnya tertinggal di luar.

"Ayo Mas, cepat kita pergi dari sini," ujar Mitha kemudian.

Lelaki itu masih terus menatap kepergian Mitha saat Mitha kembali mengeceknya melalui kaca spion.

Mau apalagi dia?

Gumam Mitha dalam hati.

Ketakutannya semakin menjadi.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Itta Irawan
gimna arsen bisa tau mitha ada disana
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • THE BRIDAL SHOWER   8. AKU BUKAN PELACUR!

    Seperti biasa, hari ini Arsen kembali mengawasi aktifitas yang dilakukan Mitha dari kejauhan.Seolah menjadi kegiatan rutin bagi seorang Arsen ketika dirinya memiliki waktu senggang di tengah kesibukannya sebagai seorang tentara militer. Membuntuti kemana Mitha pergi untuk kemudian mencari cara agar dirinya dan Mitha memiliki timing yang pas untuk bicara.Entah kenapa, semakin hari, daya tarik Mitha membuat Arsen semakin sulit melupakan wanita itu. Seolah ada sebuah magnet yang begitu kuat hingga mengalihkan seluruh pikiran dan perhatiannya hanya untuk Mitha.Aktifitas yang dilaluinya tak pernah lepas dari bayang-bayang Mitha.Bahkan hebatnya, Arsen kerap dilanda mimpi basah jika sebelum tidur dirinya terus saja memikirkan Mitha.Hari ini dilihatnya Mitha pergi bersama seorang wanita yang usianya mungkin tak berbeda jauh dari Mitha. Mereka terlihat akrab.Keduanya pergi me

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-05
  • THE BRIDAL SHOWER   9. AIR MATA PAK SERSAN

    "Aku baru saja mengunjungi Dragon's Club dan bertemu langsung dengan gremo di sana. Ternyata, wanita bernama Agnes itu bukan gremo, bahkan Mami Grace tidak mengenal siapa itu Agnes. Benar apa yang dikatakan Tio, kalau Mitha sebenarnya bukan seorang pelacur! Karena dari keterangan yang aku dapatkan dari Mami Grace, dia tidak memiliki anak buah bernama Paramitha..."Malam itu di sepanjang perjalanan menuju kediamannya, suara Bagas di telepon terus menerus terngiang dalam benak Arsen.Dia benar-benar tidak habis pikir dengan apa yang sudah terjadi.Apa yang harus dia lakukan jika memang kenyataannya Mitha bukanlah seorang pelacur?Ahk! Sial!Arsen hanya bisa mengutuk dirinya sendiri.Berkali-kali mengumpat dalam hati dan melampiaskan kegundahan hatinya pada dashboard mobil yang sedang dikemudikannya.Arsen hendak berbelok ketika tanpa sengaj

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-01
  • THE BRIDAL SHOWER   10. TUGAS NEGARA DAN IJAB KABUL

    "Kamu itu anak laki-laki Mama satu-satunya. Kamu Kakak dari tiga adik perempuanmu. Itulah sebabnya, kamu tidak boleh mempermainkan perasaan wanita apalagi sampai merendahkan martabat dan harga dirinya. Ingat Arsen, sejak kecil Arsen hidup bersama Mama, pahit manis getir kehidupan sudah kita lalui bersama, Mama sangat berharap Arsen bisa tumbuh menjadi seorang lelaki sejati yang bisa menghormati wanita. Siapapun dia, apapun keadaannya, profesinya, jangan sekali-kali kamu menyakiti hatinya dengan lisan apalagi perbuatanmu. Arsen mengertikan? Sekarang, minta maaf ya sama Kiki?"*Itulah sekelebat ingatan tentang bagaimana dahulu Mischa, selaku Ibunda Arsen selalu mengajari sang anak untuk tidak berbuat kurang ajar terhadap perempuan.Seperti yang dahulu pernah Arsen lakukan pada Kiki sahabatnya sejak kecil. Arsen yang tidak sengaja menyakiti Kiki dengan lisannya, meski han

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-05
  • THE BRIDAL SHOWER   11. AIR MATA SEPASANG PENGANTIN BARU

    Acara pernikahan mewah itu baru saja selesai.Para tamu undangan sudah kembali pulang ke kediaman masing-masing dan para keluarga pun sudah terlampau lelah hingga lebih memilih untuk beristirahat di hotel tempat acara pernikahan itu berlangsung.Sama halnya dengan kedua mempelai yang kini sudah berada di dalam kamar pengantin mereka.Sebuah kamar yang telah dihias sedemikian rupa hingga menghadirkan kesan romantis dan manis.Selesai melepas sepatu dan kaus kakinya, Handaru menghampiri Mitha yang tampak kesulitan membuka gaun pengantinnya."Sini, aku bantu," ucap Handaru dengan senyuman ramahnya. Lelaki berparas tampan dengan wajah yang ditumbuhi brewok tipis itu membantu sang istri melepas satu persatu pakaian yang melekat di tubuh Mitha.Merasa malu karena ini pertama kalinya Mitha berada satu kamar dengan lelaki sebayanya, Mitha buru-buru mengambil jubah mandi dan mengen

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-07
  • THE BRIDAL SHOWER   12. MALAM PERTAMA YANG MENGENASKAN!

    Malam semakin larut.Keadaan sekeliling area kafe yang terletak di lobby hotel terlihat mulai sepi pengunjung.Lantunan musik mellow terdengar merdu, mengalun syahdu dan mendayu-dayu.Sudah satu jam berlalu pasca pertengkarannya dengan Mitha, Handaru bahkan masih bergeming di tempatnya duduk, di salah satu meja kafe yang terletak di ujung ruangan.Handaru sengaja mencari lokasi yang tersembunyi karena dirinya memang sedang ingin menyendiri.Pengakuan Mitha yang diucapkan wanita itu di malam pertama mereka layaknya sebuah bom dahsyat yang menghancur leburkan hati Handaru hingga menjadi serpihan-serpihan kecil. Harapannya melewati malam pertama yang indah dan menyenangkan kini berubah menjadi mimpi buruk.Handaru benar-benar tidak menyangka jika Mitha bisa tega membodohinya, menipunya, membohonginya!Kenapa Mitha?Kenapa kamu me

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-24
  • THE BRIDAL SHOWER   13. MIMPI

    "Assalamualaikum, Halo Bu?" Sapa Mitha ditelepon saat panggilannya berhasil dijawab oleh sang Ibunda.Susah payah Mitha menahan suaranya agar tidak terdengar bahwa kini dia sedang menangis.Saat itu, Mitha sengaja mengasingkan diri ke toilet umum Bandara untuk bercakap sejenak dengan Ibunya sebelum dia pergi meninggalkan Indonesia."Waalaikum salam, Mitha? Ada apa sayang? Kamu masih di hotel bersama Handaru?" Tanya sang Ibu dari seberang.Satu tetes air mata Mitha meleleh lagi tanpa mampu dia tahan. Nyatanya, sang Ibu tidak tahu perihal rencana Handaru yang mengajaknya pergi meninggalkan Indonesia hari ini. Semua halnya diputuskan Handaru secara sepihak bahkan tanpa lelaki itu memperdulikan perasaan keluarga Mitha.Kenapa Mas Handaru jahat sekali?Ucap Mitha membatin."Hm, i-iya Bu. Ibu sedang apa?" Tanya Mitha kemudian setelah berhasil menyeka ai

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-01
  • THE BRIDAL SHOWER   14. WANITA BERNAMA ANGEL

    Selesai menelepon sang Ibunda, Mitha membenahi sedikit penampilannya sebelum dia keluar dari toilet umum Bandara.Saat dia kembali ke lokasi di mana Handaru berada, Mitha sudah tak melihat keberadaan wanita berpakaian seksi yang tadi menjadi teman mengobrol suaminya.Mitha mengambil posisi duduk di sisi Handaru yang saat itu sibuk dengan ponselnya.Lelaki itu mulai bergeming dan tampak memasukkan ponselnya ke saku celana bahannya. Dia menoleh ke arah Mitha. "Sudah selesai? Apa saja yang kau bicarakan dengan Ibumu?" Tanya Handaru dengan suara dan sikapnya yang sedingin es.Mitha menelan salivanya satu kali sebelum akhirnya dia menjawab pertanyaan suaminya. "Aku hanya berpamitan saja," jawabnya singkat."Apa kau memberitahu ibumu tentang kejadian semalam?" Tanya Handaru lagi.Mitha menggeleng lemah, kepalanya menunduk saat tatapan tajam Handaru sama sekali tak beralih sediki

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-02
  • THE BRIDAL SHOWER   15. WAKTU BERLALU

    Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan, akhirnya Mitha dan Handaru pun sampai di lokasi yang akan menjadi tempat tinggal mereka untuk waktu yang belum bisa ditentukan.Sebuah rumah di Cambridge Place yang terletak di kawasan Victoria Road adalah sebuah jalan di Kensington, London, yang pada tahun 2015 dianggap sebagai jalan termahal di Inggris. Jalan ini membentang dari utara ke selatan dari mulai Kensington Road, Kensington High Street di dekat Istana Kensington dan Royal Albert Hall.Rumah mewah dengan dinding berplesteran putih megah itu terlihat lebih indah dari dalam.Rumah ini di desain dengan sangat baik, dengan ruang hiburan yang sangat bagus termasuk ruang tamu yang indah di lantai dasar yang ditinggikan dengan pintu Prancis yang mengarah ke teras.Mitha masih terkagum-kagum dengan keindahan da

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-11

Bab terbaru

  • THE BRIDAL SHOWER   56. JUST INFO

    THE BRIDAL SHOWER AKAN BERLANJUT DI BUKU BARU DENGAN JUDUL BERBEDA DIMANA KITA AKAN KEMBALI FLASH BACK PADA KISAH MASA LALU KIKI DAN ARSEN.BAGI KALIAN YANG UDAH GA SABAR KEPINGIN TAU GIMANA ROMANTISNYA PASANGAN ARSEN DAN MITHA PASCA MENIKAH, KITA AKAN KUPAS TUNTAS DI BUKU BERIKUTNYA YANG BERJUDUL "DI UJUNG PENANTIAN"DI BUKU BARU ITU, KIKI YANG AKAN MENJADI PEMERAN UTAMA YA...INI BLURBNYA BIAR KALIAN TAMBAH PENASARAN : "Arsen, aku hamil!" Ucap seorang gadis berseragam SMA pada sahabatnya yang bernama Arsen.Gadis itu memeluk Arsen dengan erat lalu menjadikan dada Arsen sebagai sandaran tangisnya."Siapa yang melakukan ini padamu?" Tanya Arsen dengan gelegar amarah yang berusaha dia tahan di dalam dadanya.Tangisan sang gadis semakin pecah. Suaranya serak saat dia kembali berbicara. "Papaku," jawabnya dengan bahu yang terguncang hebat.Arsen membalas pelukan Kiki seraya mengelus lembut rambut Kiki yang halus."Aku akan bertanggung jawab, Ki! Setelah kita lulus SMA nanti, aku akan dat

  • THE BRIDAL SHOWER   55. EPILOG

    Dear Arsen... Hai, apa kabar? Semoga kau dan keluargamu sehat-sehat selalu dan berbahagia ya. Aku dengar dari Mama, istrimu baru saja melahirkan? Benar begitu? Wah, semakin lengkap saja pastinya keluarga kecil kalian ya? Selamat ya Arsen... Aku turut berbahagia mendengar kini kau dan keluargamu bahagia. Sebelumnya, aku ingin meminta maaf atas surat yang pernah kukirim padamu sehari sebelum kau menikah Arsen. Jujur sebenarnya, aku sama sekali tidak ingin membebanimu akan masalah yang sedang aku hadapi saat itu. Hanya saja, aku merasa begitu buntu dan memerlukan pendapat seseorang untuk memban

  • THE BRIDAL SHOWER   54. HONEYMOON

    Maldives, semua orang pasti bermimpi untuk berkunjung ke sana.Negara Maladewa yang terkenal dengan resort-resort mewah nan romantis menyihir siapa saja yang melihatnya.Negara Republik Maladewa ini merupakan Negara kepulauan yang terdiri atas kumpulan koral yang melengkapi sebuah laguna. Ada banyak pulau-pulau koral nan indah yang memanjakan mata, suasana pantai yang tenang dengan pemandangan yang memikat. Pantainya yang eksotik, mempunyai pasir putih yang membentang luas, disertai suara deburan ombak yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan asing, terlebih bagi mereka pasangan pengantin baru yang sedang berbulan madu.Surga tersembunyi Maldives memang tempat yang cocok untuk dijadikan saksi romansa kasih dan cinta setiap pasangan di dunia.Termasuk dengan pasangan pengantin baru Arsen dan Mitha.Keduanya yang kini sedang asik menikmati panorama pantai Maldives yang benar-benar memanjakan mata.Pantainya bersih tanpa satu pun sampah yang berserakan. Pasir putihnya halus

  • THE BRIDAL SHOWER   53. THE WEDDING

    Mentari pagi tersenyum menyambut hari. Sinarnya menghangatkan bumi. Berlokasi di sebuah Masjid Raya besar di pusat Jakarta, sebuah akad nikah hendak dilangsungkan. Karpet merah sudah digelar. Hari yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba. Hari di mana seorang Paramitha Azkia Sudiro akan resmi menyandang status sebagai istri dari seorang pengusaha sukses penerus malik grup, yakni Tuan Arsenio Malik Akbar. Masjid Agung itu kini berubah menjadi lautan manusia. Saking banyaknya tamu undangan yang ingin menyaksikan prosesi Ijab dan Kabul yang akan dilalui Arsen dan Mitha. "Mitha... Kau cantik sekali?" Pekik Eren begitu dirinya melihat Mitha turun dari mobil yang mengantarnya menuju acara akad nikah. Eren membantu Mitha yang kepayahan berjalan akibat high heels yang begitu tinggi serta kebayanya yang panjang. "Pengantin lelaki sudah siap sejak tadi," bisik Eren kali ini. Wajah Mitha nampak merona. Sungguh, dia m

  • THE BRIDAL SHOWER   52. SAHABAT LAMA

    Ketukan palu hakim ketua dalam persidangan kasus KDRT yang dilakukan Handaru Pratama terhadap istri sirinya yang bernama Angelina Putri menjadi tanda berakhirnya persidangan sekaligus keluarnya putusan mengenai hukuman pidana yang harus diterima oleh Handaru sebagai tersangka.Bukan hanya Handaru yang harus mengecap dinginnya dinding jeruji besi, namun Angel sendiri pun sudah menerima hasil putusan peradilan untuk dirinya yang telah melakukan kejahatan terhadap Mitha.Kedua manusia itu kini harus menerima buah pahit hasil perbuatan mereka terdahulu.Arsen dan Mitha yang menghadiri acara persidangan sangat lega begitu mengetahui bahwa kini Handaru dan Angel sudah dijebloskan ke dalam penjara."Apa kau sibuk hari ini Mitha?" Tanya Arsen pada Mitha saat mereka sudah di dalam mobil Arsen hendak pulang.Mitha tampak berpikir. "Hm, sepertinya tidak, memang kenapa?" Tanya Mitha yang melihat adanya gelagat aneh dari Arsen.Sejak mereka resmi saling

  • THE BRIDAL SHOWER   51. KEKUATAN CINTA SEJATI

    Mitha terus menangis di depan ruangan operasi. Eren terus menemaninya. Memberinya semangat dan bahu untuk bersandar.Sementara tak jauh dari Mitha, seorang lelaki berperawakan jangkung dengan kulitnya yang putih bersih duduk dengan gelisah. Berharap pihak medis bisa menyelamatkan nyawa Arya, ayah dari wanita yang begitu dia cintai.Ayah Mitha kembali kritis dan kini sedang ditangani oleh pihak medis pasca terjadinya keributan di dalam ruangan rawat Arya beberapa jam tadi.Frida ditemani Tante Rina tampak menangis tiada henti. Khawatir akan terjadi hal buruk menimpa sang suami.Operasi itu berlangsung terasa begitu lama dan menyiksa batin tiap-tiap orang terdekat Arya.Hingga akhirnya, saat tim medis selesai dengan tugasnya dan keluar dari ruangan itu, seluruh keluarga langsung berhambur dan menunggu dengan perasaan harap-harap cemas.E

  • THE BRIDAL SHOWER   50. KERIBUTAN DI RUMAH SAKIT

    Mitha terus saja menangis dipelukan Eren.Kejadian hari ini begitu mengejutkan hingga membuatnya syok, kalut dan marah.Tepat saat kedua orang tuanya membahas tentang masalah video syur itu.Sebuah video yang memperlihatkan dirinya dan Arsen tengah berhubungan intim. Sialnya dalam video itu hanya Mitha yang terlihat wajahnya.Sejatinya inilah yang selalu Mitha takuti selama ini. Tentang keberadaan video itu.Dan pada akhirnya, Video itu pun sampai juga ke tangan kedua orang tuanya.*"Ibu ingin kamu menjelaskan bagaimana Video ini bisa terjadi Mitha! Katakan siapa lelaki yang tidur denganmu dalam video ini! Apa benar lelaki ini adalah Arsen, seperti yang Handaru katakan pada kami," Sentak Frida saat Mitha baru memasuki ruangan rawat sang Ayah beberapa menit.*Sepanj

  • THE BRIDAL SHOWER   49. PERSAINGAN

    Seorang lelaki tampak membuka kasar pintu rumahhya.Wajahnya memanas terbakar amarah.Langkahnya lebar dan tergesa-gesa.Kedua tangannya mengepal kuat di sisi tubuhnya sementara kedua rahangnya mengeras menahan lahar panas yang bergemuruh di dadanya.BRAK!Sebuah pintu dibanting keras olehnya, mengagetkan seorang wanita yang sedang terduduk lunglai di lantai tak beralas dengan tubuh nyaris telanjang. Leher wanita itu dirantai menggunakan kalung anjing sementara kedua tangannya diikat merentang ke samping.Melihat keberadaan si lelaki yang memasuki ruangan itu, si wanita langsung ketakutan."Ja-jangan Ndaru... Tolong jangan siksa aku lagi... Lepaskan aku Ndaru... Aku mohon..." Mohon si wanita dengan isak tangis yang menyayat hati.Tubuhnya yang sudah penuh dengan luka kian memepet ke dinding saat lelaki bernama Handaru yang telah resmi menjadi suaminya sejak dua tahun yang lalu itu mulai berjalan mendekatinya.Handaru ber

  • THE BRIDAL SHOWER   48. MEREKA, BUKAN ANAKMU!

    Hari ini Arsen dimintai tolong oleh Mitha untuk mengantar si kembar ke sekolah karena supir pribadi yang biasa bertugas mengantar jemput si kembar ke sekolah sedang sakit.Sebenarnya bisa saja, Mitha mengantar Alan dan Alice sendiri, tapi karena ada sesuatu hal yang menurutnya penting hingga pada akhirnya membuat Mitha memutuskan untuk menghubungi Arsen dan meminta lelaki itu datang ke kediamannya pagi ini.Pagi-pagi sekali Arsen sudah berada di kediaman Mitha, dia ikut sarapan bersama dengan Mitha dan si kembar sebelum mereka berangkat bersama ke sekolah.Pagi ini Mitha memasak nasi goreng yang rasanya memang sangat enak."Naci goleng buatan Bunda celalu yang telbaik," celoteh si bungsu Alice.Mitha hanya tersenyum menanggapi pujian sang anak, dia mengambilkan Alan dan Alice masing-masing satu piring nasi goreng ples telur ceplok."Om Alcen nggak diambilin cekalian Mah?" Tanya Alice yang memang duduk tepat di sebelah Arsen.Mitha men

DMCA.com Protection Status