Pagi itu Mitha pulang naik taksi.
Sesampainya di rumah, kepulangan Mitha disambut kepanikan oleh kedua orang tuanya dan Tante Rina.
Seketika mereka mencecar Mitha dengan berbagai pertanyaan setelah Tante Rina melaporkan bahwa Mitha tiba-tiba saja menghilang malam tadi.
"Kamu dari mana saja Mitha? Kenapa tiba-tiba menghilang semalam? Tante hubungi juga tidak diangkat, ada apa?" Tanya Tante Rina.
"Mitha, kamu baik-baik saja Nak?" Tanya Nyonya Frida, Ibunda Mitha. Wajah wanita paruh baya itu tampak khawatir.
Sementara sang Ayah, Arya, terlihat diam dengan tatapan sarat amarah. "Pergi dengan siapa kamu semalaman tadi?" Tanya sang Ayah dengan suara sinis.
Entah pertanyaan siapa yang harus Mitha jawab lebih dulu, Mitha sendiri bingung. Terlebih apa jawaban yang harus dia berikan pada keluarganya, Mitha benar-benar tidak tahu. Mitha sadar betul bahwa dirinya tak pandai berbohong.
Namun menceritakan tentang apa yang sudah dialaminya semalam pada semua orang di dalam rumah ini, jelas itu menjadi hal yang tidak akan mungkin Mitha lakukan.
Ini aib!
Dan Mitha tak ingin ketentraman kehidupan keluarganya terganggu akibat berita menjijikan ini.
Biarlah Mitha yang menanggung semua ini sendirian.
"Hm, Mitha semalam pergi dengan Handaru, Ayah, Ibu, Tante Rina. Maaf ya sudah membuat kalian khawatir?" Elak Mitha pada akhirnya setelah dia bersusah payah memutar otak untuk mencari alasan.
Semoga saja alasan ini tepat.
Wajah Frida langsung menunjukkan kelegaan mendengar jawaban Mitha. Sementara Arya masih terus menunjukkan ekspresi datar sarat kecurigaan.
Lain halnya dengan Tante Rina yang memang langsung mempercayai perkataan Mitha.
"Pantas, semalam Tante hubungi Handaru untuk menanyakan soal dirimu, tapi lelaki itu tidak menjawabnya! Pasti itu semua ulahmu kan karena tidak mau diganggu?" Goda Tante Rina dibarengi kerlingan genit kedua bola matanya.
Mitha tertawa hambar. "I-iya Tante, maaf..."
"Kalau memang kamu pergi dengan Handaru, lalu kenapa Handaru tidak mengantarmu pulang? Ibu benar-benar cemas sampai terus mendesak ayahnu supaya lapor polisi," cerita Frida yang membuat posisi Mitha semakin sulit.
"Ibu tenang saja. Mitha baik-baik saja Ibu. Masalah Mas Daru, ng- Mas... Mas Handaru mendadak ada urusan penting makanya tidak bisa mampir ke sini Bu," lagi dan lagi Mitha harus berbohong. "Ya sudah, Mitha ke atas dulu ya, Bu, Tante, Ayah..." Ucap Mitha berusaha menghindar. Mitha langsung memalingkan wajah saat tatapannya bertubrukan dengan Arya, sang Ayah.
Mitha tahu betul, Ayahnya itu bukan lelaki bodoh yang mudah untuk dibohongi.
Jika Mitha tidak segera pergi, Ayahnya pasti akan bertanya hal-hal yang pastinya akan semakin membuat Mitha tersudut.
Mitha sudah melangkah hendak menaiki anak tangga menuju kamarnya di lantai dua ketika suara Arya kembali tertangkap Indra pendengarannya.
"Handaru itu lelaki baik-baik, tidak mungkin dia mengajak seorang wanita yang belum menjadi istri sahnya semalaman suntuk bahkan tanpa meminta izin pada Ayah dan Ibu,"
Mitha menghentikan langkahnya.
Perasaannya sungguh tidak karuan.
Bagaimana dia harus menghadapi Ayahnya saat ini?
Ya Allah, bantu Mitha!
Bisik Mitha dalam hati.
Kelopak mata wanita bergaun putih itu sudah berkaca-kaca. Mitha benar-benar takut pada Ayahnya.
Terlebih, khawatir akan kondisi kesehatan sang Ayah yang memang sudah mengidap penyakit jantung sejak lama.
Mitha menoleh, menatap sang Ayah dengan tatapan hangat. "Ayah, Mas Handaru semalam hanya mengajak Mitha jalan-jalan saja. Semuanya serba dadakan. Lagipula, Ayah dan Ibu sendiri yang bilang kalau malam tadi kalian mengizinkan Mitha untuk menikmati kehidupan yang selama ini tak pernah Mitha rasakan. Lalu apa salahnya jika Mitha pergi dengan calon suami Mitha sendiri? Ayah jelas mengenal aku dengan baik. Sama seperti halnya Ayah mengenal Mas Handaru. Tolong percaya pada Mitha. Apa selama ini Mitha pernah membohongi Ayah? Tidakkan?" Jelas Mitha panjang lebar.
Kekakuan di wajah Arya perlahan memudar. Lelaki itu tak lagi berkomentar melainkan pergi begitu saja.
Mitha mengesah lega dan kembali melangkah menaiki anak tangga dan masuk ke dalam kamarnya.
Di dalam kamar, Mitha melepas high heelsnya, melempar tas ke sofa. Tubuhnya jatuh terduduk di sisi ranjang tempat tidurnya.
Cukup lama Mitha termenung di sana.
Kembali memikirkan tentang apa yang sebenarnya terjadi padanya tadi malam?
Siapa lelaki itu?
Hingga saatnya, Mitha mulai bisa mengingat sedikit demi sedikit tentang apa yang telah dia alami malam tadi, meski hanya sebagian kecil.
Seingat Mitha, sesampainya dia di Club malam, dirinya sempat mengobrol dengan Eren, Tante Rina dan kawan-kawannya yang lain, yang ikut merayakan hari perayaan Pesta Bridal Showernya di meja bar.
Tak lama kemudian Tante Rina, Eren dan yang lain pergi untuk berjoget ria di lantai dansa, meninggalkannya sendirian di meja bar.
Mitha merasa haus hingga memesan minuman non alkohol pada bartender di Club malam itu.
Tak sampai satu menit pesanannya datang dan Mitha menenggak minumannya itu hingga tandas.
Lalu...
Lalu...
Lalu setelahnya Mitha tak mengingat apa pun lagi.
Kecuali...
Astaga!
Tubuh Mitha tiba-tiba bergidik.
Kaki dan tangannya mendadak gemetaran.
Sekelebat ingatan hadir begitu saja dalam benaknya. Seperti siluet-siluet hitam dengan puzzle yang tak lengkap dan terpotong-potong.
Mitha bisa mendengar gelegak tawa beberapa pria secara bersamaan.
Saat dirinya diletakkan di tempat tidur.
Saat seseorang membuka helai demi helai pakaian yang menempel di tubuhnya.
Saat seseorang mulai mencium bibirnya, lehernya, punggung, dada, perut dan...
Mitha menggeleng.
Dia meremas kepalanya yang mendadak pening.
Air mata kembali meleleh di pipinya.
Mitha meraba tubuhnya.
Tubuhnya yang kotor!
Tanpa melepas gaun yang dia kenakan, Mitha berlari ke arah kamar mandi dan menyalakan kran shower hingga air pancuran shower itu membasahi seluruh tubuhnya.
Perlahan tubuh ringkihnya merosot dan terduduk meringkuk di lantai kamar mandi.
Tangisannya semakin menjadi-jadi.
Entah kenapa, semakin Mitha ingin melupakan kejadian tadi malam, justru ingatan itu semakin nyata merasuk dengan jelas dalam benaknya.
Dan hebatnya, apa yang diingatnya itu justru hal menjijikan dan sangat memalukan.
Mitha terus saja mengingat apa-apa yang tengah terjadi malam tadi di saat tubuhnya dijamah oleh lelaki brengsek itu.
Saat bibirnya saling memagut, saling memeluk dan saling menyesap. Saat tubuhnya menjadi bahan eksplorasi lidah dan tangan liar lelaki itu. Saat di mana mahkotanya direnggut secara paksa.
Bahkan tanpa permisi!
Mitha sendiri bingung kenapa dirinya seolah menikmati perlakuan lelaki itu dan bukannya melawan? Apa yang sudah terjadi pada dirinya? Kenapa dia bisa begitu bodoh?
Dengan perasaan penuh jijik Mitha membasuh seluruh tubuhnya dengan tangan. Tubuhnya yang sudah ternoda.
Lagi dan lagi, Mitha hanya bisa menangis, menangis dan menangis.
Jika saja dia tidak mengingat pesan dokter di rumah sakit yang mengatakan untuk tidak memberitahukan apa pun kabar buruk yang bisa membuat penyakit jantung ayahnya kumat, ingin rasanya Mitha melaporkan aksi biadab lelaki itu ke pihak berwajib detik ini juga. Sayangnya, jika dia melakukan hal itu, bukan hanya nyawa ayahnya yang akan terancam bahaya, namun nasib pernikahannya dengan Handaru pun pasti terancam batal.
Mitha benar-benar buntu.
Hingga akhirnya, dia hanya bisa menelepon Eren, sang sahabat untuk menceritakan tentang apa yang tengah dia alami tadi malam.
Sungguh, kenyataannya, Mitha tak sanggup menahan beban ini sendirian.
*****
Seorang lelaki bertubuh kekar dengan kulitnya yang putih bersih tampak terbangun dari tidurnya di dalam kamar hotel mewah tempat dirinya menginap.
Lelaki itu terkejut saat mendapati ranjang di sisinya kosong.
Kemana wanita itu?
Tanyanya dalam hati.
Disingkapnya selimut, dia hendak mandi saat tiba-tiba tatapannya tertuju pada bercak darah di atas seprai berwarna putih itu.
Arsen tertegun.
Setelah berhasil mengenakan celana pendeknya, dia terduduk di sisi ranjang dan mencoba mengingat kembali malam panas yang terjadi antara dirinya dengan seorang pelacur bernama Paramitha itu.
*
Menjadi sebuah pengalaman terbaik sepanjang hidupnya sebagai seorang lelaki sejati saat Arsen dihadapkan pada sebuah tantangan nyeleneh dari para sahabat konyolnya sesama Tentara.
Melepas keperjakaan dengan seorang pelacur.
Beruntungnya Arsen saat takdir justru mempertemukan dia dengan salah satu pelacur bernama Paramitha yang sukses membuatnya tak mampu berpaling.
Dengan semangat menggebu Arsen melakukan apa yang seharusnya dia lakukan terhadap Mitha setelah masalah pembayaran beres.
Aroma tubuh Mitha benar-benar menyempurnakan segalanya. Arsen sungguh dimabuk kepayang oleh pesona Mitha serta kepiawaian Mitha dalam merespon apa yang dia lakukan.
Siapa sangka jika sudah di atas ranjang, Mitha benar-benar memperlihatkan sosok aslinya sebagai seorang wanita pemuas nafsu.
Wanita itu sangat liar membuat Arsen kewalahan.
Hanya saja satu hal yang justru menjadi sebuah pertanyaan besar dalam benak Arsen setelahnya adalah, saat detik-detik di mana Arsen hendak menuntaskan permainan panasnya dengan Mitha, lelaki itu justru mendapati bahwa Mitha masih virgin alias perawan.
Hal itu terbukti karena Arsen yang begitu sulit menembus milik Mitha. Hingga setelahnya aksi Arsen berhasil juga.
Meski ini baru pertama kalinya Arsen berhubungan badan dengan seorang wanita, namun dia tahu perbedaan wanita yang masih virgin dengan yang tidak.
Dan yang jadi pertanyaan saat ini adalah...
Jika memang Paramitha adalah seorang PSK, lantas mana mungkin pelacur itu masih perawan?
Ini jelas hal aneh bukan?
Pikir Arsen dalam hati.
Dalam upacara pembukaan pelatihan Glagaspur pagi ini Arsen mendapat kehormatan untuk memberikan penjelasan lebih mendalam tentang materi P5T yang merupakan bagian dari kehidupan dinas di militer sehingga setiap prajurit di haruskan untuk memahami dan melaksanakan setiap kegiatan sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan kemiliteran.Tidak hanya ditunjuk sebagai pemberi materi namun Arsen juga yang akan diberi tugas oleh sang Kapten untuk memimpin barisan dalam pelatihan kali ini.Kemampuan Arsen yang memang lebih menonjol dibanding prajurit lain membuat dirinya selalu menjadi sasaran para pemimpin untuk dijadikan sebagai contoh dalam berbagai hal yang menyangkut tugas kedinasan di Militer.Itulah sebabnya, kini jabatan Arsen sudah lebih tinggi dibanding jabatan para sahabat satu angkatannya.Bahkan kabarnya, Arsen sudah mendapat panggilan khusus untuk melanjutkan pendidikan sebagai Perwira.Sejak kecil, Arsen memang sudah bercita-cita
Satu Minggu sebelum hari pernikahannya berlangsung, hari ini Mitha dan Handaru akan melakukan fitting final baju pengantin mereka.Bertempat di sebuah butik pribadi milik salah satu designer kondang tanah air, Mitha terlihat begitu anggun dengan setelan gaun pengantin berwarna putih susu.Sebuah inovasi terbaru dari model gaun pengantin yang pernah dikenakan oleh Kate Middleton dengan memilih jenis strap wedding dress dengan bagian dada yang terbuka. Memberi kesan eksotis dan mewah secara bersamaan, terlebih jika Mitha yang mengenakannya.Paduan bahan Lace di atas dengan sutera di bagian bawah menyempurnakan segalanya."Wah, kalau sudah seperti ini mana mungkin aku bisa hidup berjauhan denganmu? Yang ada aku bisa gila Mitha," ujar Handaru dengan sinar kekaguman yang nyata dibalik tatapannya. Lelaki itu menatap Mitha terkesima seolah ada sebuah magnet yang begitu kuat dalam diri seor
Seperti biasa, hari ini Arsen kembali mengawasi aktifitas yang dilakukan Mitha dari kejauhan.Seolah menjadi kegiatan rutin bagi seorang Arsen ketika dirinya memiliki waktu senggang di tengah kesibukannya sebagai seorang tentara militer. Membuntuti kemana Mitha pergi untuk kemudian mencari cara agar dirinya dan Mitha memiliki timing yang pas untuk bicara.Entah kenapa, semakin hari, daya tarik Mitha membuat Arsen semakin sulit melupakan wanita itu. Seolah ada sebuah magnet yang begitu kuat hingga mengalihkan seluruh pikiran dan perhatiannya hanya untuk Mitha.Aktifitas yang dilaluinya tak pernah lepas dari bayang-bayang Mitha.Bahkan hebatnya, Arsen kerap dilanda mimpi basah jika sebelum tidur dirinya terus saja memikirkan Mitha.Hari ini dilihatnya Mitha pergi bersama seorang wanita yang usianya mungkin tak berbeda jauh dari Mitha. Mereka terlihat akrab.Keduanya pergi me
"Aku baru saja mengunjungi Dragon's Club dan bertemu langsung dengan gremo di sana. Ternyata, wanita bernama Agnes itu bukan gremo, bahkan Mami Grace tidak mengenal siapa itu Agnes. Benar apa yang dikatakan Tio, kalau Mitha sebenarnya bukan seorang pelacur! Karena dari keterangan yang aku dapatkan dari Mami Grace, dia tidak memiliki anak buah bernama Paramitha..."Malam itu di sepanjang perjalanan menuju kediamannya, suara Bagas di telepon terus menerus terngiang dalam benak Arsen.Dia benar-benar tidak habis pikir dengan apa yang sudah terjadi.Apa yang harus dia lakukan jika memang kenyataannya Mitha bukanlah seorang pelacur?Ahk! Sial!Arsen hanya bisa mengutuk dirinya sendiri.Berkali-kali mengumpat dalam hati dan melampiaskan kegundahan hatinya pada dashboard mobil yang sedang dikemudikannya.Arsen hendak berbelok ketika tanpa sengaj
"Kamu itu anak laki-laki Mama satu-satunya. Kamu Kakak dari tiga adik perempuanmu. Itulah sebabnya, kamu tidak boleh mempermainkan perasaan wanita apalagi sampai merendahkan martabat dan harga dirinya. Ingat Arsen, sejak kecil Arsen hidup bersama Mama, pahit manis getir kehidupan sudah kita lalui bersama, Mama sangat berharap Arsen bisa tumbuh menjadi seorang lelaki sejati yang bisa menghormati wanita. Siapapun dia, apapun keadaannya, profesinya, jangan sekali-kali kamu menyakiti hatinya dengan lisan apalagi perbuatanmu. Arsen mengertikan? Sekarang, minta maaf ya sama Kiki?"*Itulah sekelebat ingatan tentang bagaimana dahulu Mischa, selaku Ibunda Arsen selalu mengajari sang anak untuk tidak berbuat kurang ajar terhadap perempuan.Seperti yang dahulu pernah Arsen lakukan pada Kiki sahabatnya sejak kecil. Arsen yang tidak sengaja menyakiti Kiki dengan lisannya, meski han
Acara pernikahan mewah itu baru saja selesai.Para tamu undangan sudah kembali pulang ke kediaman masing-masing dan para keluarga pun sudah terlampau lelah hingga lebih memilih untuk beristirahat di hotel tempat acara pernikahan itu berlangsung.Sama halnya dengan kedua mempelai yang kini sudah berada di dalam kamar pengantin mereka.Sebuah kamar yang telah dihias sedemikian rupa hingga menghadirkan kesan romantis dan manis.Selesai melepas sepatu dan kaus kakinya, Handaru menghampiri Mitha yang tampak kesulitan membuka gaun pengantinnya."Sini, aku bantu," ucap Handaru dengan senyuman ramahnya. Lelaki berparas tampan dengan wajah yang ditumbuhi brewok tipis itu membantu sang istri melepas satu persatu pakaian yang melekat di tubuh Mitha.Merasa malu karena ini pertama kalinya Mitha berada satu kamar dengan lelaki sebayanya, Mitha buru-buru mengambil jubah mandi dan mengen
Malam semakin larut.Keadaan sekeliling area kafe yang terletak di lobby hotel terlihat mulai sepi pengunjung.Lantunan musik mellow terdengar merdu, mengalun syahdu dan mendayu-dayu.Sudah satu jam berlalu pasca pertengkarannya dengan Mitha, Handaru bahkan masih bergeming di tempatnya duduk, di salah satu meja kafe yang terletak di ujung ruangan.Handaru sengaja mencari lokasi yang tersembunyi karena dirinya memang sedang ingin menyendiri.Pengakuan Mitha yang diucapkan wanita itu di malam pertama mereka layaknya sebuah bom dahsyat yang menghancur leburkan hati Handaru hingga menjadi serpihan-serpihan kecil. Harapannya melewati malam pertama yang indah dan menyenangkan kini berubah menjadi mimpi buruk.Handaru benar-benar tidak menyangka jika Mitha bisa tega membodohinya, menipunya, membohonginya!Kenapa Mitha?Kenapa kamu me
"Assalamualaikum, Halo Bu?" Sapa Mitha ditelepon saat panggilannya berhasil dijawab oleh sang Ibunda.Susah payah Mitha menahan suaranya agar tidak terdengar bahwa kini dia sedang menangis.Saat itu, Mitha sengaja mengasingkan diri ke toilet umum Bandara untuk bercakap sejenak dengan Ibunya sebelum dia pergi meninggalkan Indonesia."Waalaikum salam, Mitha? Ada apa sayang? Kamu masih di hotel bersama Handaru?" Tanya sang Ibu dari seberang.Satu tetes air mata Mitha meleleh lagi tanpa mampu dia tahan. Nyatanya, sang Ibu tidak tahu perihal rencana Handaru yang mengajaknya pergi meninggalkan Indonesia hari ini. Semua halnya diputuskan Handaru secara sepihak bahkan tanpa lelaki itu memperdulikan perasaan keluarga Mitha.Kenapa Mas Handaru jahat sekali?Ucap Mitha membatin."Hm, i-iya Bu. Ibu sedang apa?" Tanya Mitha kemudian setelah berhasil menyeka ai
THE BRIDAL SHOWER AKAN BERLANJUT DI BUKU BARU DENGAN JUDUL BERBEDA DIMANA KITA AKAN KEMBALI FLASH BACK PADA KISAH MASA LALU KIKI DAN ARSEN.BAGI KALIAN YANG UDAH GA SABAR KEPINGIN TAU GIMANA ROMANTISNYA PASANGAN ARSEN DAN MITHA PASCA MENIKAH, KITA AKAN KUPAS TUNTAS DI BUKU BERIKUTNYA YANG BERJUDUL "DI UJUNG PENANTIAN"DI BUKU BARU ITU, KIKI YANG AKAN MENJADI PEMERAN UTAMA YA...INI BLURBNYA BIAR KALIAN TAMBAH PENASARAN : "Arsen, aku hamil!" Ucap seorang gadis berseragam SMA pada sahabatnya yang bernama Arsen.Gadis itu memeluk Arsen dengan erat lalu menjadikan dada Arsen sebagai sandaran tangisnya."Siapa yang melakukan ini padamu?" Tanya Arsen dengan gelegar amarah yang berusaha dia tahan di dalam dadanya.Tangisan sang gadis semakin pecah. Suaranya serak saat dia kembali berbicara. "Papaku," jawabnya dengan bahu yang terguncang hebat.Arsen membalas pelukan Kiki seraya mengelus lembut rambut Kiki yang halus."Aku akan bertanggung jawab, Ki! Setelah kita lulus SMA nanti, aku akan dat
Dear Arsen... Hai, apa kabar? Semoga kau dan keluargamu sehat-sehat selalu dan berbahagia ya. Aku dengar dari Mama, istrimu baru saja melahirkan? Benar begitu? Wah, semakin lengkap saja pastinya keluarga kecil kalian ya? Selamat ya Arsen... Aku turut berbahagia mendengar kini kau dan keluargamu bahagia. Sebelumnya, aku ingin meminta maaf atas surat yang pernah kukirim padamu sehari sebelum kau menikah Arsen. Jujur sebenarnya, aku sama sekali tidak ingin membebanimu akan masalah yang sedang aku hadapi saat itu. Hanya saja, aku merasa begitu buntu dan memerlukan pendapat seseorang untuk memban
Maldives, semua orang pasti bermimpi untuk berkunjung ke sana.Negara Maladewa yang terkenal dengan resort-resort mewah nan romantis menyihir siapa saja yang melihatnya.Negara Republik Maladewa ini merupakan Negara kepulauan yang terdiri atas kumpulan koral yang melengkapi sebuah laguna. Ada banyak pulau-pulau koral nan indah yang memanjakan mata, suasana pantai yang tenang dengan pemandangan yang memikat. Pantainya yang eksotik, mempunyai pasir putih yang membentang luas, disertai suara deburan ombak yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan asing, terlebih bagi mereka pasangan pengantin baru yang sedang berbulan madu.Surga tersembunyi Maldives memang tempat yang cocok untuk dijadikan saksi romansa kasih dan cinta setiap pasangan di dunia.Termasuk dengan pasangan pengantin baru Arsen dan Mitha.Keduanya yang kini sedang asik menikmati panorama pantai Maldives yang benar-benar memanjakan mata.Pantainya bersih tanpa satu pun sampah yang berserakan. Pasir putihnya halus
Mentari pagi tersenyum menyambut hari. Sinarnya menghangatkan bumi. Berlokasi di sebuah Masjid Raya besar di pusat Jakarta, sebuah akad nikah hendak dilangsungkan. Karpet merah sudah digelar. Hari yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba. Hari di mana seorang Paramitha Azkia Sudiro akan resmi menyandang status sebagai istri dari seorang pengusaha sukses penerus malik grup, yakni Tuan Arsenio Malik Akbar. Masjid Agung itu kini berubah menjadi lautan manusia. Saking banyaknya tamu undangan yang ingin menyaksikan prosesi Ijab dan Kabul yang akan dilalui Arsen dan Mitha. "Mitha... Kau cantik sekali?" Pekik Eren begitu dirinya melihat Mitha turun dari mobil yang mengantarnya menuju acara akad nikah. Eren membantu Mitha yang kepayahan berjalan akibat high heels yang begitu tinggi serta kebayanya yang panjang. "Pengantin lelaki sudah siap sejak tadi," bisik Eren kali ini. Wajah Mitha nampak merona. Sungguh, dia m
Ketukan palu hakim ketua dalam persidangan kasus KDRT yang dilakukan Handaru Pratama terhadap istri sirinya yang bernama Angelina Putri menjadi tanda berakhirnya persidangan sekaligus keluarnya putusan mengenai hukuman pidana yang harus diterima oleh Handaru sebagai tersangka.Bukan hanya Handaru yang harus mengecap dinginnya dinding jeruji besi, namun Angel sendiri pun sudah menerima hasil putusan peradilan untuk dirinya yang telah melakukan kejahatan terhadap Mitha.Kedua manusia itu kini harus menerima buah pahit hasil perbuatan mereka terdahulu.Arsen dan Mitha yang menghadiri acara persidangan sangat lega begitu mengetahui bahwa kini Handaru dan Angel sudah dijebloskan ke dalam penjara."Apa kau sibuk hari ini Mitha?" Tanya Arsen pada Mitha saat mereka sudah di dalam mobil Arsen hendak pulang.Mitha tampak berpikir. "Hm, sepertinya tidak, memang kenapa?" Tanya Mitha yang melihat adanya gelagat aneh dari Arsen.Sejak mereka resmi saling
Mitha terus menangis di depan ruangan operasi. Eren terus menemaninya. Memberinya semangat dan bahu untuk bersandar.Sementara tak jauh dari Mitha, seorang lelaki berperawakan jangkung dengan kulitnya yang putih bersih duduk dengan gelisah. Berharap pihak medis bisa menyelamatkan nyawa Arya, ayah dari wanita yang begitu dia cintai.Ayah Mitha kembali kritis dan kini sedang ditangani oleh pihak medis pasca terjadinya keributan di dalam ruangan rawat Arya beberapa jam tadi.Frida ditemani Tante Rina tampak menangis tiada henti. Khawatir akan terjadi hal buruk menimpa sang suami.Operasi itu berlangsung terasa begitu lama dan menyiksa batin tiap-tiap orang terdekat Arya.Hingga akhirnya, saat tim medis selesai dengan tugasnya dan keluar dari ruangan itu, seluruh keluarga langsung berhambur dan menunggu dengan perasaan harap-harap cemas.E
Mitha terus saja menangis dipelukan Eren.Kejadian hari ini begitu mengejutkan hingga membuatnya syok, kalut dan marah.Tepat saat kedua orang tuanya membahas tentang masalah video syur itu.Sebuah video yang memperlihatkan dirinya dan Arsen tengah berhubungan intim. Sialnya dalam video itu hanya Mitha yang terlihat wajahnya.Sejatinya inilah yang selalu Mitha takuti selama ini. Tentang keberadaan video itu.Dan pada akhirnya, Video itu pun sampai juga ke tangan kedua orang tuanya.*"Ibu ingin kamu menjelaskan bagaimana Video ini bisa terjadi Mitha! Katakan siapa lelaki yang tidur denganmu dalam video ini! Apa benar lelaki ini adalah Arsen, seperti yang Handaru katakan pada kami," Sentak Frida saat Mitha baru memasuki ruangan rawat sang Ayah beberapa menit.*Sepanj
Seorang lelaki tampak membuka kasar pintu rumahhya.Wajahnya memanas terbakar amarah.Langkahnya lebar dan tergesa-gesa.Kedua tangannya mengepal kuat di sisi tubuhnya sementara kedua rahangnya mengeras menahan lahar panas yang bergemuruh di dadanya.BRAK!Sebuah pintu dibanting keras olehnya, mengagetkan seorang wanita yang sedang terduduk lunglai di lantai tak beralas dengan tubuh nyaris telanjang. Leher wanita itu dirantai menggunakan kalung anjing sementara kedua tangannya diikat merentang ke samping.Melihat keberadaan si lelaki yang memasuki ruangan itu, si wanita langsung ketakutan."Ja-jangan Ndaru... Tolong jangan siksa aku lagi... Lepaskan aku Ndaru... Aku mohon..." Mohon si wanita dengan isak tangis yang menyayat hati.Tubuhnya yang sudah penuh dengan luka kian memepet ke dinding saat lelaki bernama Handaru yang telah resmi menjadi suaminya sejak dua tahun yang lalu itu mulai berjalan mendekatinya.Handaru ber
Hari ini Arsen dimintai tolong oleh Mitha untuk mengantar si kembar ke sekolah karena supir pribadi yang biasa bertugas mengantar jemput si kembar ke sekolah sedang sakit.Sebenarnya bisa saja, Mitha mengantar Alan dan Alice sendiri, tapi karena ada sesuatu hal yang menurutnya penting hingga pada akhirnya membuat Mitha memutuskan untuk menghubungi Arsen dan meminta lelaki itu datang ke kediamannya pagi ini.Pagi-pagi sekali Arsen sudah berada di kediaman Mitha, dia ikut sarapan bersama dengan Mitha dan si kembar sebelum mereka berangkat bersama ke sekolah.Pagi ini Mitha memasak nasi goreng yang rasanya memang sangat enak."Naci goleng buatan Bunda celalu yang telbaik," celoteh si bungsu Alice.Mitha hanya tersenyum menanggapi pujian sang anak, dia mengambilkan Alan dan Alice masing-masing satu piring nasi goreng ples telur ceplok."Om Alcen nggak diambilin cekalian Mah?" Tanya Alice yang memang duduk tepat di sebelah Arsen.Mitha men