Share

Part 18. Siapa Kalian?

Author: Ida Raihan
last update Last Updated: 2023-11-28 15:24:45
Di langit, rembulan yang semula tampak mulai meremang, dengan sinarnya yang terkalahkan oleh sinar lampu di bumi, semakin hilang pesona. Awan datang menutupi cahayanya. Wujudnya yang tinggal separuh semakin tidak terlihat. Beberapa lampu taman yang sudah dipadamkan, berhasil membuat suasana tampak lebih mencekam dari sebelumnya. Ayara dan Rhys Victor mungkin hanya dua orang yang masih berada di luar kamar, selain dua security yang berjaga di pintu gerbang utama, dan dua lagi di pintu gerbang kedua.

Ayara berusaha mencari celah, bagaimana agar bisa terlepas dari Rhys Victor yang semakin mendekat ke tubuhnya. Bahkan beberapa langkah lagi ke belakang, tubuh Ayara bisa mencebur ke genangan air mancur di belakangnya.

Melihat Ayara sudah terjebak dalam kuasanya, Rhys Victor semakin senang. Senyumnya yang setengah mesum, membuat bulu kuduk Ayara meremang.

“Kamu pernah menolakku sekali, dan aku sudah memperingatkanmu untuk itu. Aku penasaran apa yang bisa kamu lakukan sekarang?” kata Rhys deng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    Part 19. Kembali

    Kamar Ayara masih sama. Seperti yang ia tinggalkan satu bulan yang lalu. Tentu saja, tidak ada yang bisa masuk ke sana, kecuali jika ada yang mau mendobrak pintunya. Ayara menguncinya, dan menitipkan satu kuncinya kepada sahabatnya, Gistara. Sedangkan satu lagi kunci yang dia bawa, dia lemparkan ke belukar dekat parit di kebun karet, saat akan berangkat ke rumah Nawang Nehan. Hal ini sengaja dia lakukan karena dia tidak ingin privasinya diinjak-injak.Ayara sengaja membuang kunci kamarnya agar tidak dirampas oleh pihak Arlo, maupun pamannya.Hari ini, saat Arlo mengijinkannya untuk pulang ke rumah Dihyan. Ayara terpaksa harus mencari kunci tersebut lebih dulu, karena tidak memungkinkan menghubungi dan pergi ke rumah Gistara, lebih dulu. Bisa-bisa Arlo akan mengiranya sebagai usaha kabur lagi. Dia bisa sampai di rumah tersebut pun harus mengalami sedikit perdebatan dulu dengannya tadi pagi, saat keduanya berada di meja makan.“Saya akan berangkat setelah ini, Tuan.” kata Ayara tadi pag

    Last Updated : 2023-11-29
  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    PART 20. Melarikan Diri

    Di kamarnya Ayara merasa gelisah. Sudah sepuluh menit berlalu, panggilan balik yang ia tunggu belum juga ada tanda-tanda masuk. Perasaannya tidak enak. Hatinya mengatakan seseorang yang dia amanahi banyak rahasianya, orang yang paling ia sayangi saat ini, sedang ada dalam masalah. Sahabat sekaligus orang yang paling dekat dalam hidupnya membutuhkan bantuan.Sepuluh menit menanti, bagi Ayara adalah waktu yang sudah sangat panjang. Ia tidak bisa diam, dan hanya menanti kabar. Dia harus keluar. Peduli setan dengan peraturan Arlo, Ayara harus keluar dari sana.Tanpa berpikir panjang, Ayara langsung menghentak tubuhnya untuk bangkit. Ia langsung membuka pintu, menutupnya kembali dan berlari ke pintu gerbang. Persetan dengan peraturan Arlo, maupun kediaman Nawang Nehan, Ayara memutuskan. Dia siap dengan segala resiko yang akan dia hadapi selanjutnya."Mau ke mana, Nona?" Tanya satpam di gerbang kedua saat melihat Ayara berjalan ke arah luar."Saya ada urusan mendesak, tolong ijinkan saya ke

    Last Updated : 2023-11-30
  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    Part 21. Pencarian

    Kamar Ayara sangat lengang. Namun Arlo mendapati, semuanya masih utuh. Tidak ada satu barang pun pemberiannya yang dibawa kabur oleh Ayara. Arlo juga tidak menemukan pesan apa pun di sana. Puas memandangi setiap detail ruangan Ayara, Arlo membalik badan, menatap Cashel.“Apa yang kamu sembunyikan dariku?” Cashel juga sedang berada di kamar Ayara. Ada juga Among di depan pintu, dan empat security di halaman rumah. Arlo sengaja mengumpulkan mereka.“Apa maksudmu? Aku tidak menyembunyikan apa-apa,” balas Cashel.“Sungguh?”“Kamu tidak mempercayaiku?”“Kamu dekat dengan Ayara. Bahkan kulihat dia sering tertawa jika bersamamu. Kalian bercanda.” Mendengar itu Cashel tergelak.“Kamu cemburu rupanya?” goda Cashel, senyumnya yang manis langsung tampak di sana. Tidak ingin menanggapi adik bungsunya lebih lanjut, Arlo berjalan keluar rumah. Menghampiri ke empat security, lalu bertanya,“Siapa saja yang mengetahui hal ini?” tanya Arlo.“Hanya kami berempat, dan Tuan Cashel, Tuan.” jawab salah se

    Last Updated : 2023-12-01
  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    Part 22. Pengorbanan

    Cashel merasa geram, namun dia juga tidak tahu, kepada siapa. Tidak mungkin kepada Ayara, atau pun Arlo yang menuduhnya melakukan konspirasi dengan Ayara. Kepada penjaga gerbang apalagi. Pada diri sendiri karena keterlambatannya menyelamatkan Ayara? Bisa jadi.Saat kejadian, Cashel sedang ada urusan. Dia hendak keluar rumah, ketika dilihatnya dua penjaga Gerbang Dalam, tidak menyambutnya. Keduanya justru terkulai di tanah. Setelah peroleh penjelasan bahwa ada pelayan yang melarikan diri dengan melumpuhkan keduanya, Cashel langsung menduga, pelakunya pasti Ayara. Siapa lagi? Di kalangan pelayan di rumah itu, tidak ada yang memiliki kemampuan ilmu bela diri selain Ayara. Tidak buang-buang waktu lagi, Cashel langsung mengejar ke Gerbang Utama setelah membantu penjaga Gerbang Dalam pulih. Sayangnya terlambat, Ayara sudah melumpuhkan penjaga Gerbang Utama dan bersiap melarikan diri. Bahkan gadis itu tidak menggubris teriakannya.Cashel langsung kembali ke Gerbang Dalam setelah membantu me

    Last Updated : 2023-12-04
  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    Part 23. Pencarian Kedua

    "Ada apa?" tanya Birdella, saat telepon sudah tersambung"Maafkan kami, Nona." suara di seberang terdengar ketakutan."Kenapa?" Suara Bidella meninggi."Nona Hyuna Sada…,""Katakan cepat!""Nona Hyuna Sada, berhasil dibawa kabur seseorang.""Apaa???""Maafkan kami, Nona.""Kalian benar-benar bodoh! Tidak berguna! Percuma aku membayar kalian mahal, kalau mengurus satu perempuan lemah saja kalian tidak becus!" Emosi Birdella langsung memuncak. Charlie terkejut."Ada apa, Sayang?" tanya Charlie."Hyuna Sada, berhasil keluar dari gedung itu." kata Birdella."Hah? Bagaimana bisa?""Entahlah," Birdella gelisah. "bagaimana ini Charlie, dia sudah melihat wajah kita. Dia juga sudah tahu, akulah di balik penculikan itu." Wajah Birdella tampak ketakutan."Tenang Sayang, kita akan membuat rencana baru lagi." kata Charlie berusaha menenangkan Birdella."Tapi, Charlie..""Sudahlah, nanti kita pikirkan lagi sebuah cara untuk menyingkirkan dia. Sekarang lebih baik kita lanjutkan bersenang-senang," aj

    Last Updated : 2023-12-06
  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    Part 24. Melacurkan Diri

    Ayara memutar tubuhnya. Pria yang duduk bersila di atas ranjang itu, sepertinya dia mengenali postur tubuh itu.Dengan pelan Ayara berjalan menuju ranjang, kemudian terkejut demi melihat sosok Arlo yang ada di sana. Pria itu memejamkan kedua matanya.Langkah Ayara terhenti. Hatinya gamang, haruskah ia memenuhi permintaan Arlo untuk memijat tubuhnya? Ataukah sebaiknya dia memutar arah, dan melompat dari jendela, yang tadi digunakan oleh wanita penghibur itu melarikan diri?Arlo memiliki tubuh yang kebal, penciumannya sudah sangat terlatih. Tidak akan mudah menjatuhkannya, hanya dengan obat-obatan. Apalagi hanya sejenis obat tidur. Dia juga memiliki mata batin yang tajam, sehingga akan sulit mempengaruhinya agar tidur. Selain itu, jika Arlo sampai mengetahui bahwa wanita yang bersamanya saat ini adalah Ayara, sudah pasti pria itu akan siaga sepanjang malam.“Pelayan! Apa lagi yang kamu tunggu? Cepatlah, aku mengantuk” ucap Arlo lagi. Ayara berjalan mundur, jendela hanya beberapa langkah

    Last Updated : 2023-12-09
  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    PART 25. Terpaksa Kembali

    Tidak ada pilihan, Arlo tidak mau berhenti, apalagi mundur. Terpaksa Ayara mencabut pisau di selipan ikat rambutnya. Dengan gerakan cepat gadis itu menyerang Arlo.Di luar, orang-orang yang masih terjaga dan sedang duduk-duduk di Gazebo, termasuk Among dan pemilik penginapan. Mereka terkejut karena mendengar keributan dari kamar Arlo. Among langsung bertindak cepat, berlari menuju kamar tuannya. Pemilik penginapan mengikuti.Tok! Tok! Tok!“Tuan Arlo, Anda baik-baik saja?” teriak Among setelah diawali dengan ketukan pintu.“Ya, Among, aku baik-baik saja. Pergilah,” balas Arlo dari dalam. Among dan pemilik penginapan saling pandang.“Hehe, sepertinya mereka sedang menikmati keseruan di dalam,” kata pemilik penginapan. Among tidak menanggapi. Dia tahu sekali siapa Arlo, dia tidak mungkin akan menyentuh wanita itu, apalagi bermain secara kasar seperti itu. Dengan hati tidak yakin, Among kembali ke Gazebo. Meneguk habis kopinya, lalu pamit kepada pemilik penginapan untuk masuk ke kamarnya

    Last Updated : 2023-12-16
  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    Part 26. Wanita Yang Dijamah Banyak Pria

    Sejenak kita tinggalkan kehidupan Ayara yang berada di sebuah pedesaan, dengan kemewahan tersembunyi di balik ketinggian tembok rumah Nawang Nehan. Mari kita jenguk kehidupan seorang wanita di sebuah kota besar di belahan bumi lainnya.Namanya Ambar Qirana. Menikah dengan pria setempat yang dulunya juga kaya raya. Ahli waris tunggal dari perusahaan tambang terbesar di Asia. Semua orang mengatakan, Ambar adalah wanita yang sangat beruntung. Memiliki suami tampan, dan kaya raya. Tetapi, benarkah Ambar seberuntung itu?“Bersiaplah, Ambar,” kata Frey, suaminya.“Tidak, Frey! Aku tidak mau melakukannya!” tegas Ambar.“Kalau kamu tidak mau, siapa yang akan melunasi hutang-hutang kita kepada, Pak Dinar, hah?”“Itu urusanmu! Karena itu hutangmu, bukan hutang-hutang kita. Kamu yang berhutang untuk main perempuan, kenapa aku yang harus membayar?”“Karena kamu istriku! Kamu harus membantuku.” jawab Frey tanpa merasa canggung sedikitpun.“Aku tidak sudi, suruh saja wanita-wanitamu itu, yang denga

    Last Updated : 2023-12-16

Latest chapter

  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    Part 44. Menjebak Putra Kedua

    Seorang pelayan yang sejak tadi menguping di depan pintu kamar Rhys Victor, langsung terperangah. Jadi benar kecurigaan, Among?Pria bodoh itu..., senyap. Hanya ada suara ketukan beberapa kali dari dalam kamar. Gadis pelayan itu menduga, itu pasti suara benturan gelas Rhys saat diletakkan di meja. Pelayan mematikan ponselnya. Kemudian memasukkan benda pipih itu ke dalam saku rahasianya, yang paling aman dari jangkuan.Pelayan itu mengetuk pintu.“Tuan, apakah Anda membuthkan bantuan?” Senyap, tidak ada jawaban. Pelayan itu tersenyum.Dasar penjahat! Kamu akan menuai buah perbuatanmu sendiri!Dua hari yang lalu, sebelum ia dikirim menjadi pelayan di penginapan ini, ia sedang kebingungan karena tidak memiliki tujuan jelas. Tidak memiliki uang dan tempat tinggal.Tiba-tiba seseorang memanggil namanya dengan lembut. Saat dia menoleh, di depannya seseorang yang sangat dia kenali. Orang yang seketika membuatnya tersenyum bahagia, karena mengira akan memiliki harapan untuk bertemu dengan sos

  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    Part 43. Kematian Arlo Raynar

    Menyaksikan sahabatnya hanya diam dalam keadaan tertuduh, Yudha merasa heran. Segera didekatinya Cashel dengan penuh tanya, “Kamu tidak ingin mencegahnya, Cashel?”Cashel tidak menjawab, sebagai gantinya, pria itu justru berbalik arah dan masuk ke rumah Yudha. Lalu duduk di kursi, dan meminta Yudha menjauh darinya. Cashel ingin sendirian. Hatinya terlalu sakit, untuk mencerna kenyataan.***Di dalam hutan, Ayara tidak berhasil menemukan jejak Arlo. Dia hanya menemukan, semak yang berantakan, dan patah di mana-mana. Ia bisa menyimpulkan, itu bekas perkelahian. Ada darah di mana-mana.Tidak bisa menemukan Arlo di dalam hutan, Ayara keluar dari sana. Dia sampai di sebuah pedesaan yang ramai dengan banyak orang yang melakukan aktivitas.Seperti kehidupan di pedesaan umumnya, ada yang pergi ke pasar untuk menjual hasil panen mereka. Ada juga yang membawa peralatan bercocok tanam di ladang.Ayara melangkah dengan kecepatan di atas rata-rata. Sesekali bertanya, di mana ada penginapan. Banyak

  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    Part 42. Balas Dendam Cashel

    "Aku juga membutuhkanmu, Ayara. Sangat."Ayara bergeming. Andai saja bisa, dia ingin membagi tubuhnya, untuk Arlo dan Cashel.***Arlo menerima telepon dari Among saat sedang berdua dengan Ayara. Walaupun sangat ingin bisa lebih lama bersama dengan gadis yang lama ia cari, dan baru dipertemukan itu, ia terpaksa pamit untuk pergi. Ada hal penting yang harus mereka lakukan."Jangan ke mana-mana, aku akan menjemputmu setelah ini," pinta Arlo kepada Ayara. Ayara tidak menjawab, karena hatinya tahu sekali, dia harus bersama Cashel, meskipun sangat ingin kembali bersama Arlo.Cashel tidak memiliki siapa siapa lagi selain dia. Sedangkan Arlo, masih memiliki ayah yang sangat menyayanginya. Memiliki banyak anak buah, dan teman. Meskipun Ayara tidak pernah melihat Arlo bersama temannya, selain Among. Arlo juga masih memiliki semua kemewahan hidupnya. Bahkan pelayan kamar yang baru, jika pria itu menginginkan. Sedangkan Cashel, bahkan kartu ATMnya pun dibekukan. Ke depannya Cashel harus berjuang

  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    Part 41. Sebuah Nama Pemberian

    Ayara duduk di atas potongan pohon kelapa sawit tidak jauh dari rumah Yudha. Kedua matanya menatap kalung yang menggantung di tangannya. Benda yang selama belasan tahun menemani hidupnya. Sisa kenangan masa lalunya. Usianya baru empat tahun saat itu. Dia sedang bermain dengan teman-teman di dekat rumahnya, ketika sebuah mobil melintas dan hampir menabraknya. Mobil itu tidak tahu jika ada anak kecil yang sedang menyeberang di jalurnya. Untungnya, ada tangan kecil lainnya yang menarik tubuh anak itu, sehingga anak itupun selamat. "Anak kecil kenapa kamu mainan di jalan sendirian," tanya penolongnya, yang tidak lain adalah anak lelaki, berusia sekitar sepuluh tahunan. "Tadi aku sama teman-teman, Kak. Tapi mereka larinya cepat sekali," jawab anak itu lugu. "Ah gitu…, ayo Kakak antar, di mana rumahmu?" "Tidak. Ibu bilang aku tidak boleh ikut orang asing," "Hahaha, kakak bukan orang asing, tetapi kakak adalah penolongmu." jawab anak lelaki itu. Anak kecil itu menatapnya. "Apakah Kaka

  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    Part 40. Tekepung, Puanglah Hyuna Sada

    "Aku harus pergi," ucap Birdella seraya membalikkan tubuhnya, lalu meninggalkan Arlo yang menatapnya tanpa ekspresi. Arlo sangat paham, gadis itu berusaha menghindari pertanyaannya. Tingkahnya memang seperti itu dari dulu. Lucu dan menggemaskan. Namun Arlo tidak pernah tertarik untuk menggodanya. Seperti yang dilakukan Cashel dan banyak orang terdekatnya.Arlo melanjutkan langkah. Mengabaikan Among yang tersenyum menyaksikan tingkah Birdella."Gadis itu benar-benar polos," gumam Among."Tidak. Dia menyimpan rahasia," balas Arlo."Maksud, Tuan?""Mari kita lihat nanti, apa yang sudah dilakukan gadis yang katamu polos itu." Among tidak menjawab apa-apa lagi. Ia dengan sigap mengikuti langkah Arlo menuju kediamannya."Jadi bagaimana rencana kita selanjutnya, Tuan?""Kirimkan dua intel terbaik kepadaku, setelah itu kita pergi mencari Hyuna Sada.""Apa? Bukankah Hyuna sudah meninggal, Tuan?""Tidak, yang meninggal adalah Gistara, sahabat Hyuna Sada." Arlo menjawab dengan mantap. Langkahnya

  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    Part 39. Undangan Tanasiri

    Among mulai gelisah. Sudah satu jam Arlo mengunci diri di dalam kamar Ayara. Sesuatu yang tidak pernah dilakukan bossnya sejak dia mengabdi kepadanya, selama hampir dua puluh tahun. Among dapat merasakan, Arlo seperti merasa kehilangan atas kepergian Ayara. Kali ini Among yakin sekali, perasaan Arlo bukan lagi sekadar antara majikan dan pelayannya. Namun dia masih tetap menahan diri untuk memastikan itu. Ragu, tangan Among mengawang, hendak mengetuk pintu, tetapi takut mengganggu.Di dalam kamar Ayara, tangan dan tubuh Arlo bergetar hebat. Pandangannya membulat demi melihat apa yang dia temukan di bawah bantal Ayara. Tadinya dia hanya penasaran dengan pisau kecil yang dilihatnya di samping bantal. Arlo ingin memastikan, benda yang selalu terselip di rambut Ayara itu sekuat apa. Selama ini Arlo bukan tidak tahu, Ayara selalu membawa senjata tersebut ke mana-mana. Bahkan ketika masuk rumah dan kamarnya. Tetapi Arlo tidak melarang, dan tidak pernah menyinggung hal itu. Bagi dia, itu buka

  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    Part 38. Luka Hati Anak Tiri

    "Kita mau ke mana, Cashel?" Ayara memeluk erat pinggang Cashel yang menyetir motor dengan kecepatan maksimal. Mereka sudah empat jam perjalanan, dan sudah jauh meninggalkan desa. Dua kota juga sudah mereka lintasi. Hanya berhenti sebentar untuk membeli makanan dan minuman."Kenapa? Kamu capek?""Tidak. Kamu yang seharusnya istirahat," balas Ayara."Aku masih sanggup," balas Cashel, "kita juga belum boleh berhenti, karena polisi pasti sudah menyebarkan informasi ke beberapa kota terdekat."Ayara mengangguk, dalam hati ia merasa sedih karena harus melibatkan Cashel dalam masalahnya. Sementara Cashel sendiri memiliki masalah yang lumayan berat berkaitan masa depan hidupnya.Malam semakin merayap. Ayara dan Cashel berhenti di sebuah rumah sederhana di pinggiran hutan. Tubuh keduanya sudah sangat letih, ketika seorang pria dengan perawakan tinggi besar menyambut keduanya. Itu adalah salah seorang sahabat Cashel yang dulu pernah peroleh bantuan darinya. Malam itu mereka menginap di rumah te

  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    Part 37. Buronan

    Cashel benar-benar merasa geram ketika melihat motor dan mobilnya telah dirantai dengan kuat di garasi miliknya. Dia tidak pernah menyangka Nawang Nehan ayahnya benar-benar tega melakukan ancamannya. Bahkan di saat duka kehilangan ibunya belum hilang dari hati Cashel.Ditariknya rantai itu dengan penuh kemarahan, namun benda itu sama sekali tidak bergerak."Siapa yang melakukan ini?" Teriaknya. Penjaga Gerbang Dalam tergopoh mendekati."Siapa yang melakukan ini?" ulang Cashel seraya meraih kerah baju penjaga yang mendekatinya."Saya sungguh tidak tahu, Tuan," jawab penjaga dengan napas tersengal."Bagaimana kamu tidak tahu, sedangkan kamu yang berjaga di sini?" Cashel melepaskan cengkeramannya dengan kasar. Penjaga terjatuh beberapa langkah ke belakang."Maafkan saya, Tuan, saya sungguh tidak tahu," gumamnya sekali lagi, seraya menggeleng pelan.Sama sekali tak terlintas di benak Cashel, ayahnya yang selama ini bersikap lembut kepadanya dan kepada semua anak-anaknya, kini bisa sejahat

  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    Part 36. Misteri Kematian Hyuna Sada

    PART 35. Misteri Kematian Hyuna Sada Ayara melepas tatapan penuh kebencian kepada Arlo. Hatinya sungguh terluka, pria itu sama sekali tidak pernah bisa menghargai perjuangannya, yang sudah berusaha totalitas melayaninya. Dia tidak pernah menyangka, ternyata selama ini Arlo hanya memandangnya tidak lebih dari seorang budak belian jaman dahulu kala. Yang tidak mengapa dimiliki dan dilepas kapanpun dia mau. Sekuat tenaga Ayara menahan air matanya, agar tidak menetes di depan pria, yang mulai detik itu, akan dia anggap sebagai musuh terbesarnya. Selamanya. Ayara berjalan mengikuti langkah polisi, yang membawanya dengan kedua tangan diborgol. Tak dipedulikannya bisik-bisik beberapa pelayan yang melihat kejadian tersebut. Saat mereka hampir keluar dari Gerbang Dalam, sebuah suara memanggil nama Ayara. Mereka berhenti sebentar, untuk memberi kesempatan sosok yang memanggil itu mendekat. “Apa yang terjadi?” Gemetar suara itu bertanya. Dia tidak percaya anak yang dulu dia rawat dan besarka

DMCA.com Protection Status