Share

Part 21. Pencarian

Penulis: Ida Raihan
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-01 14:37:11

Kamar Ayara sangat lengang. Namun Arlo mendapati, semuanya masih utuh. Tidak ada satu barang pun pemberiannya yang dibawa kabur oleh Ayara. Arlo juga tidak menemukan pesan apa pun di sana. Puas memandangi setiap detail ruangan Ayara, Arlo membalik badan, menatap Cashel.

“Apa yang kamu sembunyikan dariku?” Cashel juga sedang berada di kamar Ayara. Ada juga Among di depan pintu, dan empat security di halaman rumah. Arlo sengaja mengumpulkan mereka.

“Apa maksudmu? Aku tidak menyembunyikan apa-apa,” balas Cashel.

“Sungguh?”

“Kamu tidak mempercayaiku?”

“Kamu dekat dengan Ayara. Bahkan kulihat dia sering tertawa jika bersamamu. Kalian bercanda.” Mendengar itu Cashel tergelak.

“Kamu cemburu rupanya?” goda Cashel, senyumnya yang manis langsung tampak di sana. Tidak ingin menanggapi adik bungsunya lebih lanjut, Arlo berjalan keluar rumah. Menghampiri ke empat security, lalu bertanya,

“Siapa saja yang mengetahui hal ini?” tanya Arlo.

“Hanya kami berempat, dan Tuan Cashel, Tuan.” jawab salah se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    Part 22. Pengorbanan

    Cashel merasa geram, namun dia juga tidak tahu, kepada siapa. Tidak mungkin kepada Ayara, atau pun Arlo yang menuduhnya melakukan konspirasi dengan Ayara. Kepada penjaga gerbang apalagi. Pada diri sendiri karena keterlambatannya menyelamatkan Ayara? Bisa jadi.Saat kejadian, Cashel sedang ada urusan. Dia hendak keluar rumah, ketika dilihatnya dua penjaga Gerbang Dalam, tidak menyambutnya. Keduanya justru terkulai di tanah. Setelah peroleh penjelasan bahwa ada pelayan yang melarikan diri dengan melumpuhkan keduanya, Cashel langsung menduga, pelakunya pasti Ayara. Siapa lagi? Di kalangan pelayan di rumah itu, tidak ada yang memiliki kemampuan ilmu bela diri selain Ayara. Tidak buang-buang waktu lagi, Cashel langsung mengejar ke Gerbang Utama setelah membantu penjaga Gerbang Dalam pulih. Sayangnya terlambat, Ayara sudah melumpuhkan penjaga Gerbang Utama dan bersiap melarikan diri. Bahkan gadis itu tidak menggubris teriakannya.Cashel langsung kembali ke Gerbang Dalam setelah membantu me

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-04
  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    Part 23. Pencarian Kedua

    "Ada apa?" tanya Birdella, saat telepon sudah tersambung"Maafkan kami, Nona." suara di seberang terdengar ketakutan."Kenapa?" Suara Bidella meninggi."Nona Hyuna Sada…,""Katakan cepat!""Nona Hyuna Sada, berhasil dibawa kabur seseorang.""Apaa???""Maafkan kami, Nona.""Kalian benar-benar bodoh! Tidak berguna! Percuma aku membayar kalian mahal, kalau mengurus satu perempuan lemah saja kalian tidak becus!" Emosi Birdella langsung memuncak. Charlie terkejut."Ada apa, Sayang?" tanya Charlie."Hyuna Sada, berhasil keluar dari gedung itu." kata Birdella."Hah? Bagaimana bisa?""Entahlah," Birdella gelisah. "bagaimana ini Charlie, dia sudah melihat wajah kita. Dia juga sudah tahu, akulah di balik penculikan itu." Wajah Birdella tampak ketakutan."Tenang Sayang, kita akan membuat rencana baru lagi." kata Charlie berusaha menenangkan Birdella."Tapi, Charlie..""Sudahlah, nanti kita pikirkan lagi sebuah cara untuk menyingkirkan dia. Sekarang lebih baik kita lanjutkan bersenang-senang," aj

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-06
  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    Part 24. Melacurkan Diri

    Ayara memutar tubuhnya. Pria yang duduk bersila di atas ranjang itu, sepertinya dia mengenali postur tubuh itu.Dengan pelan Ayara berjalan menuju ranjang, kemudian terkejut demi melihat sosok Arlo yang ada di sana. Pria itu memejamkan kedua matanya.Langkah Ayara terhenti. Hatinya gamang, haruskah ia memenuhi permintaan Arlo untuk memijat tubuhnya? Ataukah sebaiknya dia memutar arah, dan melompat dari jendela, yang tadi digunakan oleh wanita penghibur itu melarikan diri?Arlo memiliki tubuh yang kebal, penciumannya sudah sangat terlatih. Tidak akan mudah menjatuhkannya, hanya dengan obat-obatan. Apalagi hanya sejenis obat tidur. Dia juga memiliki mata batin yang tajam, sehingga akan sulit mempengaruhinya agar tidur. Selain itu, jika Arlo sampai mengetahui bahwa wanita yang bersamanya saat ini adalah Ayara, sudah pasti pria itu akan siaga sepanjang malam.“Pelayan! Apa lagi yang kamu tunggu? Cepatlah, aku mengantuk” ucap Arlo lagi. Ayara berjalan mundur, jendela hanya beberapa langkah

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-09
  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    PART 25. Terpaksa Kembali

    Tidak ada pilihan, Arlo tidak mau berhenti, apalagi mundur. Terpaksa Ayara mencabut pisau di selipan ikat rambutnya. Dengan gerakan cepat gadis itu menyerang Arlo.Di luar, orang-orang yang masih terjaga dan sedang duduk-duduk di Gazebo, termasuk Among dan pemilik penginapan. Mereka terkejut karena mendengar keributan dari kamar Arlo. Among langsung bertindak cepat, berlari menuju kamar tuannya. Pemilik penginapan mengikuti.Tok! Tok! Tok!“Tuan Arlo, Anda baik-baik saja?” teriak Among setelah diawali dengan ketukan pintu.“Ya, Among, aku baik-baik saja. Pergilah,” balas Arlo dari dalam. Among dan pemilik penginapan saling pandang.“Hehe, sepertinya mereka sedang menikmati keseruan di dalam,” kata pemilik penginapan. Among tidak menanggapi. Dia tahu sekali siapa Arlo, dia tidak mungkin akan menyentuh wanita itu, apalagi bermain secara kasar seperti itu. Dengan hati tidak yakin, Among kembali ke Gazebo. Meneguk habis kopinya, lalu pamit kepada pemilik penginapan untuk masuk ke kamarnya

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16
  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    Part 26. Wanita Yang Dijamah Banyak Pria

    Sejenak kita tinggalkan kehidupan Ayara yang berada di sebuah pedesaan, dengan kemewahan tersembunyi di balik ketinggian tembok rumah Nawang Nehan. Mari kita jenguk kehidupan seorang wanita di sebuah kota besar di belahan bumi lainnya.Namanya Ambar Qirana. Menikah dengan pria setempat yang dulunya juga kaya raya. Ahli waris tunggal dari perusahaan tambang terbesar di Asia. Semua orang mengatakan, Ambar adalah wanita yang sangat beruntung. Memiliki suami tampan, dan kaya raya. Tetapi, benarkah Ambar seberuntung itu?“Bersiaplah, Ambar,” kata Frey, suaminya.“Tidak, Frey! Aku tidak mau melakukannya!” tegas Ambar.“Kalau kamu tidak mau, siapa yang akan melunasi hutang-hutang kita kepada, Pak Dinar, hah?”“Itu urusanmu! Karena itu hutangmu, bukan hutang-hutang kita. Kamu yang berhutang untuk main perempuan, kenapa aku yang harus membayar?”“Karena kamu istriku! Kamu harus membantuku.” jawab Frey tanpa merasa canggung sedikitpun.“Aku tidak sudi, suruh saja wanita-wanitamu itu, yang denga

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16
  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    Part 27. Tamu Wanita

    Wanita berpakaian serba putih itu menatap gedung yang menjulang tunggi di depannya. Bangunan yang menjuntai itu, jika dilihat orang asing pasti akan mengira hanyalah sebuah pabrik, atau perkantoran perusahaan kelapa sawit, singkong, atau karet. Dari luar tampak biasa saja tanpa ada keindahan sama sekali.Di luar bangunan tersebut, juga masih ada beberapa bagunan lagi yang lebih rendah, mengelilingi bangunan utama. Seperti halnya para orang asing yang menebak, wanita itu juga meragu, ketika akan memberi kode kepada orang di dalam, bahwa ada dia di luar gerbang.Sekitar lima belas menit wanita itu berdiri di sana. Selama itu pula tidak ada siapa pun yang bisa ia tanyai. Merasa tidak yakin dengan tujuannya, wanita itu membalik tubuhnya, berniat pergi."Tunggu."Baru beberapa langkah kakinya berjalan, sebuah suara mencegahnya. Wanita itu berhenti dan menoleh kepada pemilik suara. Seorang perempuan muda dua puluhan tahun berdiri di depannya."Anda mencari seseorang?" tanya perempuan muda i

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27
  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    Part 28. Ibu Kandung Cashel

    Di dalam kamarnya, Ayara merasa gelisah sekali, seperti kegerahan, meskipun sebenarnya, kediamannya juga dikelilingi oleh pepohonan yang menyejukkan. Baru saja ia mendapat pesan dari Gistara. Memberi kabar, bahwa dia berniat kembali ke kontrakan lamanya, untuk mengambil barang-barang. Ayara bersikeras mencegah, memintanya menunggu sampai dia bisa menemani. Tetapi Gistara meyakinkannya bisa melakukannya sendiri, dan berjanji akan baik-baik saja. Apa boleh buat, Ayara sendiri belum tahu kapan bakal bisa menemani. Sebab dia juga baru saja meminta ijin keluar untuk membeli keperluan pribadi. Dia tidak mungkin lagi meminta ijin kedua kalinya dalam sehari. Arlo sudah termasuk berbaik hati dengan mengijinkannya keluar rumah, selama satu jam tanpa ditemani oleh pegawainya. Dan itu terjadi ketika Ayara pernah dianggap kabur olehnya. Ayara keluar kamar. Angin sejuk langsung menghempas cantik wajahnya, menyingkap rambutnya yang tergerai lepas ke belakang. Menuruni tangga pendek yang menuju ha

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27
  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    Part 29. Masa Lalu

    Nawang Nehan duduk terpekur menekuni cangkirnya yang sudah kosong. Jemarinya sebentar memutar, sebentar mengait ke pegangan cangkir. Hatinya terasa kosong, amun juga diliputi rasa yang dia sendiri bingung menerjemahkannya.Cashel baru saja menemuinya, memintanya agar mengijinkan Ambar, ibunya, tetap tinggal bersamanya di kediaman Cashel sendiri. Sementara ini, Nawang mengijinkan. Namun dia mengatakan kepada Cashel, bahwa ia akan mengambil keputusan baru ke depannya, dan belum tahu, itu apa.Ambar sudah memilih pergi bertahun-tahun lalu, seharusnya sudah tidak ada tempat lagi baginya untuk kembali. Hanya saja, karena Cashel memohon, Nawang tidak bisa mengabaikan perasaan anak bungsunya itu. Dia rindu.Nawang mendesah berat, sebelum akhirnya bangkit dari duduknya. Mengenakan mantel, kemudian berjalan keluar rumah, melalui pintu khusus miliknya. Ia terus berjalan hingga sampai di sebuah tempat, yang lumayan luas, dengan beberapa pohon kamboja di sana. Di bawah pepohonan itu, ada tiga bu

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27

Bab terbaru

  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    Part 44. Menjebak Putra Kedua

    Seorang pelayan yang sejak tadi menguping di depan pintu kamar Rhys Victor, langsung terperangah. Jadi benar kecurigaan, Among?Pria bodoh itu..., senyap. Hanya ada suara ketukan beberapa kali dari dalam kamar. Gadis pelayan itu menduga, itu pasti suara benturan gelas Rhys saat diletakkan di meja. Pelayan mematikan ponselnya. Kemudian memasukkan benda pipih itu ke dalam saku rahasianya, yang paling aman dari jangkuan.Pelayan itu mengetuk pintu.“Tuan, apakah Anda membuthkan bantuan?” Senyap, tidak ada jawaban. Pelayan itu tersenyum.Dasar penjahat! Kamu akan menuai buah perbuatanmu sendiri!Dua hari yang lalu, sebelum ia dikirim menjadi pelayan di penginapan ini, ia sedang kebingungan karena tidak memiliki tujuan jelas. Tidak memiliki uang dan tempat tinggal.Tiba-tiba seseorang memanggil namanya dengan lembut. Saat dia menoleh, di depannya seseorang yang sangat dia kenali. Orang yang seketika membuatnya tersenyum bahagia, karena mengira akan memiliki harapan untuk bertemu dengan sos

  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    Part 43. Kematian Arlo Raynar

    Menyaksikan sahabatnya hanya diam dalam keadaan tertuduh, Yudha merasa heran. Segera didekatinya Cashel dengan penuh tanya, “Kamu tidak ingin mencegahnya, Cashel?”Cashel tidak menjawab, sebagai gantinya, pria itu justru berbalik arah dan masuk ke rumah Yudha. Lalu duduk di kursi, dan meminta Yudha menjauh darinya. Cashel ingin sendirian. Hatinya terlalu sakit, untuk mencerna kenyataan.***Di dalam hutan, Ayara tidak berhasil menemukan jejak Arlo. Dia hanya menemukan, semak yang berantakan, dan patah di mana-mana. Ia bisa menyimpulkan, itu bekas perkelahian. Ada darah di mana-mana.Tidak bisa menemukan Arlo di dalam hutan, Ayara keluar dari sana. Dia sampai di sebuah pedesaan yang ramai dengan banyak orang yang melakukan aktivitas.Seperti kehidupan di pedesaan umumnya, ada yang pergi ke pasar untuk menjual hasil panen mereka. Ada juga yang membawa peralatan bercocok tanam di ladang.Ayara melangkah dengan kecepatan di atas rata-rata. Sesekali bertanya, di mana ada penginapan. Banyak

  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    Part 42. Balas Dendam Cashel

    "Aku juga membutuhkanmu, Ayara. Sangat."Ayara bergeming. Andai saja bisa, dia ingin membagi tubuhnya, untuk Arlo dan Cashel.***Arlo menerima telepon dari Among saat sedang berdua dengan Ayara. Walaupun sangat ingin bisa lebih lama bersama dengan gadis yang lama ia cari, dan baru dipertemukan itu, ia terpaksa pamit untuk pergi. Ada hal penting yang harus mereka lakukan."Jangan ke mana-mana, aku akan menjemputmu setelah ini," pinta Arlo kepada Ayara. Ayara tidak menjawab, karena hatinya tahu sekali, dia harus bersama Cashel, meskipun sangat ingin kembali bersama Arlo.Cashel tidak memiliki siapa siapa lagi selain dia. Sedangkan Arlo, masih memiliki ayah yang sangat menyayanginya. Memiliki banyak anak buah, dan teman. Meskipun Ayara tidak pernah melihat Arlo bersama temannya, selain Among. Arlo juga masih memiliki semua kemewahan hidupnya. Bahkan pelayan kamar yang baru, jika pria itu menginginkan. Sedangkan Cashel, bahkan kartu ATMnya pun dibekukan. Ke depannya Cashel harus berjuang

  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    Part 41. Sebuah Nama Pemberian

    Ayara duduk di atas potongan pohon kelapa sawit tidak jauh dari rumah Yudha. Kedua matanya menatap kalung yang menggantung di tangannya. Benda yang selama belasan tahun menemani hidupnya. Sisa kenangan masa lalunya. Usianya baru empat tahun saat itu. Dia sedang bermain dengan teman-teman di dekat rumahnya, ketika sebuah mobil melintas dan hampir menabraknya. Mobil itu tidak tahu jika ada anak kecil yang sedang menyeberang di jalurnya. Untungnya, ada tangan kecil lainnya yang menarik tubuh anak itu, sehingga anak itupun selamat. "Anak kecil kenapa kamu mainan di jalan sendirian," tanya penolongnya, yang tidak lain adalah anak lelaki, berusia sekitar sepuluh tahunan. "Tadi aku sama teman-teman, Kak. Tapi mereka larinya cepat sekali," jawab anak itu lugu. "Ah gitu…, ayo Kakak antar, di mana rumahmu?" "Tidak. Ibu bilang aku tidak boleh ikut orang asing," "Hahaha, kakak bukan orang asing, tetapi kakak adalah penolongmu." jawab anak lelaki itu. Anak kecil itu menatapnya. "Apakah Kaka

  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    Part 40. Tekepung, Puanglah Hyuna Sada

    "Aku harus pergi," ucap Birdella seraya membalikkan tubuhnya, lalu meninggalkan Arlo yang menatapnya tanpa ekspresi. Arlo sangat paham, gadis itu berusaha menghindari pertanyaannya. Tingkahnya memang seperti itu dari dulu. Lucu dan menggemaskan. Namun Arlo tidak pernah tertarik untuk menggodanya. Seperti yang dilakukan Cashel dan banyak orang terdekatnya.Arlo melanjutkan langkah. Mengabaikan Among yang tersenyum menyaksikan tingkah Birdella."Gadis itu benar-benar polos," gumam Among."Tidak. Dia menyimpan rahasia," balas Arlo."Maksud, Tuan?""Mari kita lihat nanti, apa yang sudah dilakukan gadis yang katamu polos itu." Among tidak menjawab apa-apa lagi. Ia dengan sigap mengikuti langkah Arlo menuju kediamannya."Jadi bagaimana rencana kita selanjutnya, Tuan?""Kirimkan dua intel terbaik kepadaku, setelah itu kita pergi mencari Hyuna Sada.""Apa? Bukankah Hyuna sudah meninggal, Tuan?""Tidak, yang meninggal adalah Gistara, sahabat Hyuna Sada." Arlo menjawab dengan mantap. Langkahnya

  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    Part 39. Undangan Tanasiri

    Among mulai gelisah. Sudah satu jam Arlo mengunci diri di dalam kamar Ayara. Sesuatu yang tidak pernah dilakukan bossnya sejak dia mengabdi kepadanya, selama hampir dua puluh tahun. Among dapat merasakan, Arlo seperti merasa kehilangan atas kepergian Ayara. Kali ini Among yakin sekali, perasaan Arlo bukan lagi sekadar antara majikan dan pelayannya. Namun dia masih tetap menahan diri untuk memastikan itu. Ragu, tangan Among mengawang, hendak mengetuk pintu, tetapi takut mengganggu.Di dalam kamar Ayara, tangan dan tubuh Arlo bergetar hebat. Pandangannya membulat demi melihat apa yang dia temukan di bawah bantal Ayara. Tadinya dia hanya penasaran dengan pisau kecil yang dilihatnya di samping bantal. Arlo ingin memastikan, benda yang selalu terselip di rambut Ayara itu sekuat apa. Selama ini Arlo bukan tidak tahu, Ayara selalu membawa senjata tersebut ke mana-mana. Bahkan ketika masuk rumah dan kamarnya. Tetapi Arlo tidak melarang, dan tidak pernah menyinggung hal itu. Bagi dia, itu buka

  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    Part 38. Luka Hati Anak Tiri

    "Kita mau ke mana, Cashel?" Ayara memeluk erat pinggang Cashel yang menyetir motor dengan kecepatan maksimal. Mereka sudah empat jam perjalanan, dan sudah jauh meninggalkan desa. Dua kota juga sudah mereka lintasi. Hanya berhenti sebentar untuk membeli makanan dan minuman."Kenapa? Kamu capek?""Tidak. Kamu yang seharusnya istirahat," balas Ayara."Aku masih sanggup," balas Cashel, "kita juga belum boleh berhenti, karena polisi pasti sudah menyebarkan informasi ke beberapa kota terdekat."Ayara mengangguk, dalam hati ia merasa sedih karena harus melibatkan Cashel dalam masalahnya. Sementara Cashel sendiri memiliki masalah yang lumayan berat berkaitan masa depan hidupnya.Malam semakin merayap. Ayara dan Cashel berhenti di sebuah rumah sederhana di pinggiran hutan. Tubuh keduanya sudah sangat letih, ketika seorang pria dengan perawakan tinggi besar menyambut keduanya. Itu adalah salah seorang sahabat Cashel yang dulu pernah peroleh bantuan darinya. Malam itu mereka menginap di rumah te

  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    Part 37. Buronan

    Cashel benar-benar merasa geram ketika melihat motor dan mobilnya telah dirantai dengan kuat di garasi miliknya. Dia tidak pernah menyangka Nawang Nehan ayahnya benar-benar tega melakukan ancamannya. Bahkan di saat duka kehilangan ibunya belum hilang dari hati Cashel.Ditariknya rantai itu dengan penuh kemarahan, namun benda itu sama sekali tidak bergerak."Siapa yang melakukan ini?" Teriaknya. Penjaga Gerbang Dalam tergopoh mendekati."Siapa yang melakukan ini?" ulang Cashel seraya meraih kerah baju penjaga yang mendekatinya."Saya sungguh tidak tahu, Tuan," jawab penjaga dengan napas tersengal."Bagaimana kamu tidak tahu, sedangkan kamu yang berjaga di sini?" Cashel melepaskan cengkeramannya dengan kasar. Penjaga terjatuh beberapa langkah ke belakang."Maafkan saya, Tuan, saya sungguh tidak tahu," gumamnya sekali lagi, seraya menggeleng pelan.Sama sekali tak terlintas di benak Cashel, ayahnya yang selama ini bersikap lembut kepadanya dan kepada semua anak-anaknya, kini bisa sejahat

  • TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDA    Part 36. Misteri Kematian Hyuna Sada

    PART 35. Misteri Kematian Hyuna Sada Ayara melepas tatapan penuh kebencian kepada Arlo. Hatinya sungguh terluka, pria itu sama sekali tidak pernah bisa menghargai perjuangannya, yang sudah berusaha totalitas melayaninya. Dia tidak pernah menyangka, ternyata selama ini Arlo hanya memandangnya tidak lebih dari seorang budak belian jaman dahulu kala. Yang tidak mengapa dimiliki dan dilepas kapanpun dia mau. Sekuat tenaga Ayara menahan air matanya, agar tidak menetes di depan pria, yang mulai detik itu, akan dia anggap sebagai musuh terbesarnya. Selamanya. Ayara berjalan mengikuti langkah polisi, yang membawanya dengan kedua tangan diborgol. Tak dipedulikannya bisik-bisik beberapa pelayan yang melihat kejadian tersebut. Saat mereka hampir keluar dari Gerbang Dalam, sebuah suara memanggil nama Ayara. Mereka berhenti sebentar, untuk memberi kesempatan sosok yang memanggil itu mendekat. “Apa yang terjadi?” Gemetar suara itu bertanya. Dia tidak percaya anak yang dulu dia rawat dan besarka

DMCA.com Protection Status