Share

Tak Punya Alasan

“Kak Ariana sekarang lagi di mana? Apakah masih di Timur Tengah?” Prisha bertanya, penuh rasa ingin tahu. Mereka kadang-kadang chatting atau saling memberi kabar sebulan atau dua bulan sekali. Ariana selalu menunjukkan lokasi yang berbeda. Ya, karena dokter spesialis anak yang energik itu telah menjadi dokter relawan yang dikirim ke wilayah-wilayah konflik.

“Aku di Gaza.” Ariana mengurai senyum lebar hingga gusinya terlihat. “Rumah sakit tempat kami bertugas, kena bom. Beberapa rekan sejawat, menjemput syahid. Alhamdulillah.”

Air mata Prisha mengalir tak tertahan. Bisa-bisanya Ariana mengucap hamdalah di tengah konflik perang. Bukankah risiko bertugas di sana adalah kematian?

“Kakak, pulanglah.” Prisha menghiba sekali lagi.

“Aku lebih bahagia di sini.” Mata Ariana berbinar, menyembunyikan kabut duka. “Tak ada yang membutuhkanku di Indonesia. Tak ada juga yang menungguku. Aku merasa lebih berharga berada di antara anak-anak Gaza. Kami saling menyayangi.”

Wajah Prisha kian banjir air m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (9)
goodnovel comment avatar
rins
Lanjut kisah Gavin-Prisa sampe punya bbrp anak ya kak hehee..
goodnovel comment avatar
jamilah aina
update part barunya lama...
goodnovel comment avatar
Rimbun Cahaya
terima kasih sarannya, Kak, tapi bab mereka terlalu sedikit untuk dijadikan satu judul. Jadi lebih ke spin off yang masih terkait dengan kisah utama
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status