Share

Musuh Abadi

Keyko dan Hana tiba di rumah duka, sebakda Isya. Mereka langsung berangkat dari Jakarta, begitu dapat chat dari Prisha.

Berita kematian nenek Prisha, juga telah tersebar ke grup-grup koas dan sesama dokter. Termasuk pihak rumah sakit Devandra. Media sosial tak ketinggalan berita.

Ucapan bela sungkawa pun membanjiri akun Prisha. Namun, tak satu pun dibaca.

Prisha tenggelam dalam kesedihannya sendiri. Di tengah arus perhatian banyak orang, ia justru merasa kesepian.

"Lo nggak sendiri, Sha. Ada kami di sini. Kami nemenin lo." Keyko mengusap bahu sahabatnya.

"Gue yakin, kematian nenek nggak wajar. Gue pengen nenek diotopsi, tapi nggak tega."

"Sha, kata tetangga-tetangga dekat, udah ada dokter puskesmas yang meriksa sebab kematian nenek lo. Ada kemungkinan sleep apnea. Nenek lo mayan gemuk, kan." Hana mencoba merasionalkan otak Prisha.

"Mami gue belum lama meninggal karena diracun. Hasil otopsinya ditutup-tutupi. Nggak lama kemudian, nenek gue nyusul mami. Nggak nutup kemungkinan nenek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Yulia Widyawati
menunggu bab berikutnya
goodnovel comment avatar
mecalight
gak sabar mau liat gavin yang ngejar prisha...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status