Share

Labil

Hana menjalani operasi darurat di IGD puskesmas kecamatan. Tak tanggung-tanggung, ditangani dua konsulennya langsung. Prisha dan Keyko sebagai asisten operasi.

Beruntung, luka tusukan belati tak mencapai selaput paru-paru. Jika lebih dalam sedikit saja, Hana mungkin akan mengalami perdarahan paru-paru dan sukar diselamatkan.

Malangnya, akibat pertarungan selepas luka tusuk, perdarahan menyebabkan HB nya drop. Hana mengalami syok hipovolemik. Ia kehilangan kesadaran berjam-jam. Menjelang pagi, usai mendapatkan 1 kolf transfusi dan 1 kolf cairan infus, barulah gadis itu siuman.

"Penjahatnya ketangkep?" lirih Hana, begitu siuman.

"Iya, ketangkep, Han. Maafin gue, yaa ...." Prisha sesenggukan.

"Maaf buat apa?"

"Lo jadi korban salah sasaran. Penjahat itu tadinya mau bunuh gue. Dia ngira elo tu gue, coz sama-sama pake kerudung dan gamis."

"Astaghfirullah ...." Hana mengelus dada.

"Dia udah diinterogasi anak buah Pak Dok. Akhirnya ngaku, disuruh pamannya Pak Dok, Om Reno, buat ngabisin gue
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status