Share

BAB 7. TAK SEJALAN

Penulis: Navika
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-23 12:27:17

Merasa kesal Panji berniat melaporkan kejadian ini kepada pihak polisi. Dengan tujuan ingin tahu siapa dalang dibalik peneror di rumahnya.

"Kesabaranku sudah habis, aku tidak bisa berdiam diri seperti ini. Aku ingin memberi pelajaran kepada orang itu. Supaya dia merasa kapok dan tak lagi berani meneror kita," ucap Panji.

"Aku setuju dengan saran mas Panji. Memang lebih baik kita melaporkan kejadian ini supaya mereka merasa jera," sahut Irma.

"Terserah kalian saja. Yang penting masalah ini cepat selesai," sahut bu Sita.

Panji meminta semua orang masuk ke dalam. Dan berpesan jangan membukakan pintu jika tidak ada yang penting. Semua orang mengangguk patuh.

Panji masuk ke kamarnya dan bersiap ingin pulang ke rumah Mahira. Irma mengekor dibelakang Panji dan merengek supaya Panji tidak pulang ke rumah istri keduanya.

"Pokoknya aku nggak mau tahu. Mas Panji nggak boleh pulang. Malam ini mas Panji harus tidur disini bersamaku," sungut Irma sembari berkacak pinggang.

"Tapi sayang, jika aku tidur disini nanti Mahira bakalan curiga, bagaimana? Setiap malam dia selalu nungguin aku di ruang tamu. Jika malam ini tiba-tiba aku tidak pulang apa kata dia nanti. Mahira pasti mengira aku tidur dengan wanita lain. Dia pasti langsung marah," sahut Panji.

"Tapi aku juga istrimu Mas. Aku juga punya hak sama seperti Mahira. Aku juga ingin dimanja dan diperhatikan. Istrimu bukan cuma Mahira. Kamu tahu bagaimana perasaanku saat ini? Hatiku sakit sekali diperlakukan tak adil olehmu Mas,"

keluh Irma.

"Tapi yang memintaku menikahi Mahira adalah dirimu sendiri. Kau bilang tidak tahan hidup susah bersamaku. Lalu kau memintaku mendekatinya dan setelah aku berhasil menikahinya, kamu malah protes seperti ini. Sekarang aku tanya, semua yang terjadi saat ini, itu salah siapa? Ini rencanamu sendiri tapi sekarang aku yang disalah-salahkan. Bahkan nama baikku ikut tercoreng hanya demi mengikuti keinginanmu Irma," sahut Panji.

"Tapi kamu juga menikmati kekayaan Mahira. Dan sekarang hidupmu jauh lebih baik bukan? Itu artinya rencanaku membawa keberuntungan untukmu," sahut Irma.

"Aku tahu, bukan hanya aku saja yang ikut menikmati tapi kamu juga. Sekarang kita sudah terlanjur jatuh ke dasar kolam. Mau tidak mau sekalian saja kita berendam. Ini konsekuensi yang pernah aku ucapkan padamu dulu sebelum kau memintaku menikahi Mahira. Sekarang percuma saja jika kamu protes seperti itu. Karena bagi Mahira aku adalah suaminya. Tapi bagiku kalian berdua adalah istriku. Katakan padaku, apa yang harus aku lakukan sekarang?"

"Ini semua salahmu, karena kamu gagal mengambil seluruh harta kekayaan Mahira. Tujuan kita hanyalah harta Mahira saja bukan yang lainnya. Tapi kenapa kamu malah jatuh cinta padanya. Sekarang lihat, kamu bahkan tunduk patuh padanya. Dan memilih mengabaikanku dan juga anakmu," sentak Irma.

"Kenapa kamu bicara begitu? Kenapa harus aku yang kamu salahkan? Saat ini keadaannya sangatlah berbeda. Tolong mengertilah Irma. Jika kamu terus-terusan merengek seperti itu. Lama-lama Mahira akan mengetahui semuanya dan mengambil semua kemewahan yang selama ini dia berikan padaku. Apa kamu mau hidup susah lagi seperti dulu? Jika kamu siap, maka tak masalah bagiku meninggalkan Mahira sekarang juga. Tapi konsekuensinya kamu tanggung sendiri dan jangan protes apapun padaku,"

Mendengar hal itu Irma merasa kesal kepada Panji. Lalu dia memilih pergi keluar dari kamarnya sembari membanting pintu.

"Wah, kenapa lagi dia? Jangan-jangan penyakitnya kambuh lagi Kak?" celetuk Dara.

"Husst, sudah diam. Jangan ikut campur. Mungkin mereka sedang ada masalah," sahut Hendra.

Panji tampak keluar dari kamar sembari menjinjing tas kerjanya.

"Kak Panji mau pulang?" tanya Dara.

"Iya, aku harus pulang sekarang. Mahira pasti sudah menungguku di rumah,"

"Iya Kak, buruan pulang gih. Kasihan kak Mahira, pasti saat ini dia sedang menunggu kepulangan Kakak,"

"Iya, nanti kalau kak Panji disini lama-lama, takutnya kak Mahira malah curiga. Nanti rahasia Kakak malah terbongkar," sahut Hendra.

"Kalian benar, yasudah Kakak pulang dulu. Mana Ibu?"

"Ada apa? Ibu sedang di dapur," seru bu Sita.

Panji menghampiri ibunya untuk berpamitan pulang.

"Kamu mau pulang sekarang?"

"Iya Bu. Takutnya Mahira sudah nungguin di rumah,"

"Yasudah hati-hati di jalan ya? Ingat, jangan sampai membuat Mahira marah, paham?" Panji mengangguk lalu mencium punggung tangan ibunya.

"Kamu sudah pamitan sama Irma?" Panji mengangguk berat.

Bu Sita menebak saat ini ada sesuatu hal yang mengganggu putranya.

"Ada apa? Cerita sama Ibu,"

"Tidak ada apa-apa Bu,"

"Jangan bohong. Aku ini Ibumu, aku juga yang melahirkanmu. Insting seorang Ibu itu kuat terhadap anaknya. Sekarang cerita ada apa?" Panji menatap tajam ke arah ibunya.

"Hufff, Irma marah sama Panji, Bu,"

"Marah? Memangnya kamu salah apa?"

"Irma melarang Panji pulang ke rumah Mahira. Dan meminta Panji tidur disini bersamanya. Tapi itu tidak mungkin Bu. Dari awal Panji sudah bilang, jika Panji sampai menikah dengan Mahira, maka konsekuensinya adalah Panji tidak akan bisa tinggal bersama Irma setiap hari. Karena bagi Mahira aku ini adalah suaminya. Dia tidak tahu apa-apa tentang kebohongan kita selama ini. Jika Panji tidak pulang otomatis Mahira akan curiga dan berpikiran yang bukan-bukan terhadapku. Aku mencoba memberi penjelasan kepada Irma, tapi dia malah marah," sahut Panji.

Bu Sita menunduk sedih, lalu mengajak Panji duduk.

"Ini semua kesalahan Ibu. Seandainya dulu Ibu melarangmu berpoligami. Mungkin semua ini tidak akan pernah terjadi. Dan nasibmu tidak akan sesulit ini. Apalagi saat ini nama baik keluarga kita sedang dipertaruhkan demi menuruti keinginan Irma. Ibu menyesal kenapa dulu mengiyakan saran gila dari Irma, pada akhirnya hanya meninggalkan luka untuk kita,"

"Sudahlah Bu. Jangan menyalahkan diri sendiri. Panji yang bersalah karena kurang tegas sebagai seorang suami,"

"Sekarang Ibu tidak tahu harus berbuat apa. Ibu hanya bisa mendoakanmu semoga kamu bisa menyelesaikan semua ini dengan baik,"

"Iya Bu. Kalau begitu Panji pulang dulu ya. Ingat pesan Panji ya, tutup semua pintu. Jika ada yang mencurigakan segera telepon Panji. Nanti kita laporkan ke polisi,"

"Iya, Ibu mengerti," bu Sita memeluk Panji dan mengantarnya sampai ke ambang pintu.

Panji masuk ke dalam mobilnya dan bersiap pergi meninggalkan rumah ibunya. "Hati-hati dijalan ya Nak?" Panji mengangguk.

Mobil Panji melaju dengan cepat menyusuri jalan menuju ke rumah Mahira.

Dert dert dert

"Ada apa Alex? Sepertinya ada kabar bagus yang ingin kamu sampaikan padaku," ucap Mahira.

"Iya Non. Ini mengenai pak Panji,"

"Ceritalah, biar aku dengarkan," sahut Mahira.

"Barisan pak Panji sempat ribut dengan Irma,"

"Ribut? Tapi kenapa?" tanya Mahira.

"Karena Irma meminta pak Panji untuk tidur di rumahnya dan melarangnya pulang ke rumah Anda. Tapi pak Panji menolak dan berkata dia harus tetap pulang karena saat ini dirinya adalah suami Anda. Akhirnya mereka ribut. Pak Panji juga bilang, semua ini adalah kesalahan Irma, karena dia yang meminta pak Panji supaya menikah dengan Anda, dengan alasan capek hidup susah,"

Deg!

"Perlahan lama-lama akan terbongkar juga siapa yang benar dan siapa yang salah. Terima kasih informasinya Alex. Istirahatlah, besok kita rancang rencana baru. Malam ini biarkan aku berpikir dulu," sahut Mahira.

"Baik Nona, selamat malam,"

"Ya selamat malam,"

Panggilan pun berakhir, Mahira kembali meletakkan ponselnya di atas meja. Sejenak kemudian terdengar suara deru mobil Panji. Bergegas Mahira beranjak bangun dan mengintip dari jendela.

"Akhirnya dia pulang juga," Mahira menuruni anak tangga untuk menemui Panji.

Pembantu Mahira membukakan pintu untuk Panji. Lalu Panji masuk ke dalam rumah dan menghampiri Mahira.

"Halo sayang, kamu belum tidur?" Mahira menggeleng kepala.

"Gimana aku bisa tidur, mas Panji saja belum pulang," sahutnya yang langsung dibalas kecupan oleh Panji.

"Maaf ya, aku pulang telat. Tadi Mas mampir rumah Ibu. Karena ada masalah disana,"

"Masalah apa?" Mahira pura-pura tidak tahu.

"Beberapa hari ini ada seseorang yang mencoba meneror rumah kami. Ada saja cara mereka supaya kami merasa takut. Aku berencana ingin melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib. Tapi aku mau lihat dulu apakah teror ini akan berlanjut lagi atau berakhir sampai hari ini. Jika besok masih berlanjut maka Mas nggak punya pilihan lain,"

"Kira-kira siapa ya orang itu? Kenapa dia mencoba meneror rumah Ibu? Apa diantara kalian ada yang mempunyai musuh?" Panji menggeleng.

"Kami tidak pernah punya musuh sayang," sahut Panji.

"Yasudahlah, sekarang mas Panji mandi dulu. Biar aku siapkan makan malam untukmu," Panji mengangguk dan patuh kepada Mahira.

Bergegas Mahira pergi ke dapur untuk membuatkan steak daging sapi kesukaan Panji.

Mahira memang merasa kecewa kepada Panji. Namun dirinya terlanjur jatuh cinta kepada suaminya itu. Rasanya sulit bagi Mahira ingin menyerah dan membiarkan Panji kembali kepada Irma. Kini sebisa mungkin Mahira ingin membuat Panji merasa nyaman tinggal bersamanya. Dengan begitu lambat laun Mahira ingin Panji sendiri yang akan meninggalkan Irma tanpa ada campur tangan darinya.

Mahira tampak bersemangat membuatkan steak kesukaan Panji. Setelah matang Mahira pun menghidangkannya diatas meja. Panji yang sudah selesai mandi langsung turun ke lantai utama untuk makan malam bersama Mahira.

"Wah, aromanya enak sekali sayang," celetuk Panji.

"Iya dong. Ini adalah steak daging sapi pilihan yang aku beli khusus untukmu Mas,"

"Terima kasih ya?" Mahira mengangguk.

"Ayo duduk Mas, cepat cobain," Panji langsung duduk dan menyantap hidangan di depannya.

"Hmmm, enak sekali sayang. Bumbunya terasa banget, pokoknya mantap," melihat Panji sangat menikmati masakannya membuat Mahira semakin berat melepas Panji untuk Irma.

"Aku harus bisa mengambil hati mas Panji. Bagaimanapun caranya. Aku tidak rela jika Irma merebutnya dariku. Karena aku sangat menyayanginya. Aku sudah mencoba membencinya tapi ternyata aku tidak bisa. Aku sudah terlanjur jatuh cinta dan sulit bagiku untuk melepaskannya," batin Mahira.

"Sayang, kenapa kamu melamun?"

"Tidak apa-apa kok. Aku merasa senang karena mas Panji menyukai masakanku,"

"Tentu dong. Apapun yang kamu masak, aku pasti menyukainya,"

"Terima kasih Mas," sahut Mahira.

Panji pun menyuapi Mahira, melihat Mahira begitu perhatian kepadanya membuat Panji merasa bersalah.

Bab terkait

  • TERNYATA AKU ISTRI KEDUA   BAB 8. CEMBURU

    Panji benar-benar merasa bahagia karena akhir-akhir ini Mahira sedikit berubah. Dia menjadi lebih bucin kepada Panji. Mahira juga sangat perhatian kepada Panji sehingga membuatnya semakin sulit jauh dari Mahira."Alhamdulillah, akhirnya kenyang juga," celetuk Panji."Mas boleh ke kamar dulu. Biar aku bereskan semua ini,""Nggak ah sayang. Mas ikut bantuin kamu beres-beres dapur dulu ya? Biar cepat selesai dan kita bisa pergi tidur,""Memangnya mas Panji nggak capek?""Nggak dong. Kenapa harus capek, kan bantuin istrinya sendiri," celetuk Panji."Makasih ya Mas," ucap Mahira."Iya, sama-sama,"Keduanya pun mulai bekerja sama membereskan dapur. Setelah selesai barulah keduanya memilih pergi ke kamarnya untuk beristirahat.Panji merebahkan tubuhnya terlebih dahulu diatas ranjang, baru setelah itu disusul Mahira yang kini sudah berganti pakaian tidur. Melihat Mahira berpakaian sexy tentu saja membuat Panji salah tingkah. Apalagi Mahira sangatlah cantik, tentu saja membuat Panji sangat ter

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-24
  • TERNYATA AKU ISTRI KEDUA   BAB 9. CEMBURU BUTA

    Keesokan harinya seperti biasa Panji akan berkunjung ke rumah ibunya. Dia membawa banyak hadiah untuk diberikan kepada keluarganya. Mahira sengaja membelikan baju baru untuk keluarga Panji untuk dipakai ke acara Mahira nanti malam."Wah, kak Panji datang-datang membawa banyak bingkisan. Kira-kira isinya apa?" celetuk Dara."Ini hadiah dari Mahira untuk kalian. Kakak juga nggak tahu apa isinya. Mahira cuma berpesan barang-barang yang ada di dalam ini harus kalian pakai untuk acara pesta nanti malam,""Pesta? Nanti malam ada pesta di rumah kak Mahira ya?""Kakak sendiri sebenarnya juga nggak tahu ada acara apa?" sahut Panji.Dara menggeleng kepala sembari melirik ke arah Hendra dan juga ibunya."Yasudah, yang penting nanti malam kita semua harus datang ke acara itu. Kamu sudah sarapan belum? Kalau belum ikut sarapan sama adik-adikmu gih," titah bu Sita."Tidak Bu. Panji sudah sarapan kok. Mahira sudah membuatkanku sarapan,""Wah, tumben? Ada angin apa?" celetuk Dara."Kok tumben sih? Se

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-26
  • TERNYATA AKU ISTRI KEDUA   BAB 10. SIAPA DIA?

    Acara pesta ulang tahun Panji diselenggarakam sangat mewah dirumah Mahira. Semua teman serta rekan kerja Mahira dan Panji berbondong-bondong datang untuk ikut merayakan acara itu.Tadinya Panji merasa bingung ada acara apa dirumahnya? Kenapa Mahira tidak memberitahunya, acara untuk siapa ini? Namun ketika sampai di kamarnya, Panji sangat terkejut ketika melihat ada tulisan ucapan ulang tahun dari Mahira. Panji merasa tak percaya Mahira melakukan semua ini untuknya. Mengingat beberapa bulan yang lalu hubungannya sedikit merenggang karena ulah keluarganya."Apa aku bermimpi? Apa semua ini Mahira yang telah mempersiapkan? Aku tidak menyangka ternyata Mahira masih peduli kepadaku," batin Panji."Happy birthday to you sayang," ucap Mahira tiba-tiba membuat Panji menganga tak percaya bahwa Mahira akan memberinya surprise semewah ini. Mahira menghampiri Panji lalu memeluknya serta memberikan kecupan hangat untuknya."Sayang, ternyata kamu tidak lupa dengan hari ulang tahunku? Aku sendiri aja

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-27
  • TERNYATA AKU ISTRI KEDUA   BAB 11. MEMBUKA KEDOK SENDIRI

    "Kamu siapa?" tanya Mahira."Saya Johan, kekasih gelap Irma," sahutnya dengan santai.Deg!Mendengar hal itu tentu saja membuat Mahira, Panji dan yang lainnya merasa terkejut."Apa? Kamu kekasih gelap Irma?" Mahira merasa tak percaya."Kenapa kalian merasa terkejut seperti itu? Apa selama ini Irma tidak cerita kepada kalian?""Tidak," sahut Mahira."Irma, kenapa kamu tidak mau menceritakan kepada mereka. Bahwa aku adalah lelaki yang selama ini selalu ada untukmu. Aku adalah lelaki yang telah menitipkan benih di rahimmu," ujarnya santai.Irma merasa tidak suka mendengar pengakuan Johan. "Cukup Johan! Jangan bicara aneh-aneh lagi," sentak Irma."Maksudmu apa bicara seperti itu? Kenapa kamu mengaku-ngaku sebagai kekasihnya Irma?" Panji merasa geram."Saya tidak punya maksud apa-apa. Dan saya tidak sedang berbicara omong kosong. Saya hanya ingin memberitahu semua orang, bahwa saya adalah ayah kandung dari bayi yang sedang di kandung Irma. Sepertinya, Irma sengaja tidak memberitahu kalian

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-29
  • TERNYATA AKU ISTRI KEDUA   BAB 12. KENYATAAN PAHIT

    Melihat Mahira terlihat syok, buru-buru Panji berlari kecil menghampirinya."Sayang, tolong jangan dengarkan dia. Bukan seperti itu ceritanya. Kamu harus percaya kepadaku," rengek Panji.Mahira mendorong tubuh Panji supaya menjauh darinya. Saat ini hati Mahira benar-benar sangat terluka sekali. Dadanya terasa sesak seakan kesulitan bernafas. Mahira meremas jantung dadanya dan sekuat tenaga mencoba bangkit lalu memilih pergi meninggalkan semua orang.Panji merasa kesal kepada Irma dan juga Johan. Karena mereka berdua telah berhasil menghancurkan acara ulang tahunnya."Aku tidak akan pernah melupakan semua ini Irma. Kamu dan kekasihmu telah berhasil menghancurkan pesta ulang tahunku. Kalian berdua juga telah menggagalkan semua rencanaku! Katakan kepadaku, hukuman apa yang pantas aku berikan kepada kalian?" sentak Panji yang sudah tersulut emosi."Mas, tolong jangan salah paham dulu. Aku tidak bermaksud seperti itu. Kedatanganku kesini hanya ingin memberimu ucapan selamat saja. Tapi aku

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-02
  • TERNYATA AKU ISTRI KEDUA   BAB 13. DIANTARA DUA PILIHAN

    "Kenapa kamu diam saja Mas? Apakah yang aku ucapkan benar?"Kini suara Mahira semakin meninggi. Karena tak bisa menahan rasa kecewanya lagi."Oke, baiklah ..., aku akui memang semua yang diucapkan Johan benar adanya. Sebelumnya aku memang tidak pernah mencintaimu. Aku memang sengaja mendekatimu supaya aku bisa menjadi bagian dalam hidupmu. Keluargaku memang miskin, kami bahkan sering dibully. Oleh karena itu aku memutuskan menyetujui rencana Irma untuk menggaet hatimu supaya aku bisa menikah denganmu. Setelah itu aku berencana ingin merampas semua harta kekayaanmu. Tapi seiring berjalannya waktu, entah kenapa hatiku mulai bimbang. Aku sering merasa gelisah dan merasa bingung dengan perasaanku sendiri. Aku ingin pergi meninggalkanmu tapi hatiku berkata jangan. Aku sering merasa khawatir jika sesuatu terjadi padamu. Bahkan tanpa aku sadari aku merasa bahagia ketika sedang berdua denganmu. Menyakiti hatimu seperti ini juga luka bagiku. Aku tidak ingin semua ini menimpamu Mahira. Tapi sek

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-05
  • TERNYATA AKU ISTRI KEDUA   BAB 14. MAAFKAN AKU

    Malamnya Panji berencana pergi ke rumah Irma. Dia ingin membicarakan masalah tadi, supaya tidak semakin panjang. Mahira mengetahui Panji keluar dari rumah, dia pun tahu kemana tujuannya saat ini. Mahira membiarkan Panji pergi begitu saja berharap dia bisa segera menyelesaikan permasalahannya dan bisa memberikan jawaban untuknya.Panji mengemudikan mobilnya sendiri menuju rumah ibunya. Panji ingin meminta kejelasan atas perbuatan Irma hari ini. Panji sengaja melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi supaya cepat sampai di rumah ibunya.Beberapa menit kemudian mobil Panji berhenti di depan rumah bu Sita. Bergegas Panji keluar dari mobil lalu nyelonong masuk ke dalam rumah tanpa mengucapkan salam terlebih dahulu."Kak Panji? Kapan kamu datang? Kenapa nggak ngucap salam dulu?" protes Dara."Ngapain ngucap salam, lagian ini juga rumah kak Panji," sahut Hendra."Dinana Ibu?" "Ibu ada di kamarnya. Sejak pulang dari rumah kak Mahira tadi, ibu memilih berdiam diri di kamar,""Baiklah, aku ak

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-06
  • TERNYATA AKU ISTRI KEDUA   BAB 15. PILIHAN SULIT

    Irma merasa kesal karena Panji mencoba memojokkannya. Kali ini Panji menginginkan sesuatu yang sama sekali tidak diinginkan oleh Irma."Mustahil jika sekarang aku harus mengikuti keinginan Panji. Masa iya dia minta tes DNA sebelum anakku lahir. Dia pasti sudah terpengaruh dengan ucapan Johan. Tidak, aku belum siap melakukan tes DNA sekarang, karena aku takut anak ini memang benar anaknya Johan. Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan?""Irma, kenapa kamu diam saja? Kamu mau atau tidak?""Aku keberatan Mas. Karena untuk melakukan tes itu kita membutuhkan uang tidak sedikit," "Aku tahu, tapi bagiku tidak masalah. Mahira mungkin juga tidak keberatan,""Kenapa sih Mas, kamu ingin sekali melakukan tes DNA dengan anak ini? Apa kamu mempercayai ucapan Johan? Dan kini mulai meragukan anak yang ku kandung?""Maafkan aku Irma. Jika membuatmu merasa tidak nyaman dengan keinginanku. Tapi hanya ini cara satu-satunya supaya aku bisa kembali mempercayaimu,""Aku berpikir mas Panji tetap mempercayaiku

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-09

Bab terbaru

  • TERNYATA AKU ISTRI KEDUA   BAB 16. BERAKSI

    Selesai ngobrol panjang lebar akhirnya Irma dan Johan mengikat kerja sama. Dimana Irma menjanjikan sebuah pernikahan setelah dirinya berhasil menguasai harta Mahira. Tentu saja Johan merasa senang dan juga tertarik. Dia pun langsung mengiyakan dan berjanji akan membantu Irma meraih itu semua. Supaya dirinya bisa memiliki Irma sepenuhnya. "Besok kamu pergi ke rumah sakit jam berapa?" "Mungkin pukul sembilan pagi, memangnya kenapa?" tanya Irma."Tidak ada apa-apa. Cuma tanya doang,""Tidak mungkin cuma tanya doang. Pasti ada sesuatu yang sengaja kamu sembunyikan dariku," sentak Irma."Sayang, aku tidak menyembunyikan sesuatu. Aku cuma tanya doang, apa nggak boleh?""Nggak usah lebay deh. Manggil sayang segala," sahut Irma."Kamu bilang jika aku mau membantumu menyingkirkan Mahira dari kehidupan Panji dan merebut seluruh harta Mahira. Kamu bakalan mau menikah denganku. Itu artinya mulai detik ini juga kamu sudah menjadi kekasihku. Dan aku punya hak untuk memanggilmu sayang. Tapi awas

  • TERNYATA AKU ISTRI KEDUA   BAB 15. PILIHAN SULIT

    Irma merasa kesal karena Panji mencoba memojokkannya. Kali ini Panji menginginkan sesuatu yang sama sekali tidak diinginkan oleh Irma."Mustahil jika sekarang aku harus mengikuti keinginan Panji. Masa iya dia minta tes DNA sebelum anakku lahir. Dia pasti sudah terpengaruh dengan ucapan Johan. Tidak, aku belum siap melakukan tes DNA sekarang, karena aku takut anak ini memang benar anaknya Johan. Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan?""Irma, kenapa kamu diam saja? Kamu mau atau tidak?""Aku keberatan Mas. Karena untuk melakukan tes itu kita membutuhkan uang tidak sedikit," "Aku tahu, tapi bagiku tidak masalah. Mahira mungkin juga tidak keberatan,""Kenapa sih Mas, kamu ingin sekali melakukan tes DNA dengan anak ini? Apa kamu mempercayai ucapan Johan? Dan kini mulai meragukan anak yang ku kandung?""Maafkan aku Irma. Jika membuatmu merasa tidak nyaman dengan keinginanku. Tapi hanya ini cara satu-satunya supaya aku bisa kembali mempercayaimu,""Aku berpikir mas Panji tetap mempercayaiku

  • TERNYATA AKU ISTRI KEDUA   BAB 14. MAAFKAN AKU

    Malamnya Panji berencana pergi ke rumah Irma. Dia ingin membicarakan masalah tadi, supaya tidak semakin panjang. Mahira mengetahui Panji keluar dari rumah, dia pun tahu kemana tujuannya saat ini. Mahira membiarkan Panji pergi begitu saja berharap dia bisa segera menyelesaikan permasalahannya dan bisa memberikan jawaban untuknya.Panji mengemudikan mobilnya sendiri menuju rumah ibunya. Panji ingin meminta kejelasan atas perbuatan Irma hari ini. Panji sengaja melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi supaya cepat sampai di rumah ibunya.Beberapa menit kemudian mobil Panji berhenti di depan rumah bu Sita. Bergegas Panji keluar dari mobil lalu nyelonong masuk ke dalam rumah tanpa mengucapkan salam terlebih dahulu."Kak Panji? Kapan kamu datang? Kenapa nggak ngucap salam dulu?" protes Dara."Ngapain ngucap salam, lagian ini juga rumah kak Panji," sahut Hendra."Dinana Ibu?" "Ibu ada di kamarnya. Sejak pulang dari rumah kak Mahira tadi, ibu memilih berdiam diri di kamar,""Baiklah, aku ak

  • TERNYATA AKU ISTRI KEDUA   BAB 13. DIANTARA DUA PILIHAN

    "Kenapa kamu diam saja Mas? Apakah yang aku ucapkan benar?"Kini suara Mahira semakin meninggi. Karena tak bisa menahan rasa kecewanya lagi."Oke, baiklah ..., aku akui memang semua yang diucapkan Johan benar adanya. Sebelumnya aku memang tidak pernah mencintaimu. Aku memang sengaja mendekatimu supaya aku bisa menjadi bagian dalam hidupmu. Keluargaku memang miskin, kami bahkan sering dibully. Oleh karena itu aku memutuskan menyetujui rencana Irma untuk menggaet hatimu supaya aku bisa menikah denganmu. Setelah itu aku berencana ingin merampas semua harta kekayaanmu. Tapi seiring berjalannya waktu, entah kenapa hatiku mulai bimbang. Aku sering merasa gelisah dan merasa bingung dengan perasaanku sendiri. Aku ingin pergi meninggalkanmu tapi hatiku berkata jangan. Aku sering merasa khawatir jika sesuatu terjadi padamu. Bahkan tanpa aku sadari aku merasa bahagia ketika sedang berdua denganmu. Menyakiti hatimu seperti ini juga luka bagiku. Aku tidak ingin semua ini menimpamu Mahira. Tapi sek

  • TERNYATA AKU ISTRI KEDUA   BAB 12. KENYATAAN PAHIT

    Melihat Mahira terlihat syok, buru-buru Panji berlari kecil menghampirinya."Sayang, tolong jangan dengarkan dia. Bukan seperti itu ceritanya. Kamu harus percaya kepadaku," rengek Panji.Mahira mendorong tubuh Panji supaya menjauh darinya. Saat ini hati Mahira benar-benar sangat terluka sekali. Dadanya terasa sesak seakan kesulitan bernafas. Mahira meremas jantung dadanya dan sekuat tenaga mencoba bangkit lalu memilih pergi meninggalkan semua orang.Panji merasa kesal kepada Irma dan juga Johan. Karena mereka berdua telah berhasil menghancurkan acara ulang tahunnya."Aku tidak akan pernah melupakan semua ini Irma. Kamu dan kekasihmu telah berhasil menghancurkan pesta ulang tahunku. Kalian berdua juga telah menggagalkan semua rencanaku! Katakan kepadaku, hukuman apa yang pantas aku berikan kepada kalian?" sentak Panji yang sudah tersulut emosi."Mas, tolong jangan salah paham dulu. Aku tidak bermaksud seperti itu. Kedatanganku kesini hanya ingin memberimu ucapan selamat saja. Tapi aku

  • TERNYATA AKU ISTRI KEDUA   BAB 11. MEMBUKA KEDOK SENDIRI

    "Kamu siapa?" tanya Mahira."Saya Johan, kekasih gelap Irma," sahutnya dengan santai.Deg!Mendengar hal itu tentu saja membuat Mahira, Panji dan yang lainnya merasa terkejut."Apa? Kamu kekasih gelap Irma?" Mahira merasa tak percaya."Kenapa kalian merasa terkejut seperti itu? Apa selama ini Irma tidak cerita kepada kalian?""Tidak," sahut Mahira."Irma, kenapa kamu tidak mau menceritakan kepada mereka. Bahwa aku adalah lelaki yang selama ini selalu ada untukmu. Aku adalah lelaki yang telah menitipkan benih di rahimmu," ujarnya santai.Irma merasa tidak suka mendengar pengakuan Johan. "Cukup Johan! Jangan bicara aneh-aneh lagi," sentak Irma."Maksudmu apa bicara seperti itu? Kenapa kamu mengaku-ngaku sebagai kekasihnya Irma?" Panji merasa geram."Saya tidak punya maksud apa-apa. Dan saya tidak sedang berbicara omong kosong. Saya hanya ingin memberitahu semua orang, bahwa saya adalah ayah kandung dari bayi yang sedang di kandung Irma. Sepertinya, Irma sengaja tidak memberitahu kalian

  • TERNYATA AKU ISTRI KEDUA   BAB 10. SIAPA DIA?

    Acara pesta ulang tahun Panji diselenggarakam sangat mewah dirumah Mahira. Semua teman serta rekan kerja Mahira dan Panji berbondong-bondong datang untuk ikut merayakan acara itu.Tadinya Panji merasa bingung ada acara apa dirumahnya? Kenapa Mahira tidak memberitahunya, acara untuk siapa ini? Namun ketika sampai di kamarnya, Panji sangat terkejut ketika melihat ada tulisan ucapan ulang tahun dari Mahira. Panji merasa tak percaya Mahira melakukan semua ini untuknya. Mengingat beberapa bulan yang lalu hubungannya sedikit merenggang karena ulah keluarganya."Apa aku bermimpi? Apa semua ini Mahira yang telah mempersiapkan? Aku tidak menyangka ternyata Mahira masih peduli kepadaku," batin Panji."Happy birthday to you sayang," ucap Mahira tiba-tiba membuat Panji menganga tak percaya bahwa Mahira akan memberinya surprise semewah ini. Mahira menghampiri Panji lalu memeluknya serta memberikan kecupan hangat untuknya."Sayang, ternyata kamu tidak lupa dengan hari ulang tahunku? Aku sendiri aja

  • TERNYATA AKU ISTRI KEDUA   BAB 9. CEMBURU BUTA

    Keesokan harinya seperti biasa Panji akan berkunjung ke rumah ibunya. Dia membawa banyak hadiah untuk diberikan kepada keluarganya. Mahira sengaja membelikan baju baru untuk keluarga Panji untuk dipakai ke acara Mahira nanti malam."Wah, kak Panji datang-datang membawa banyak bingkisan. Kira-kira isinya apa?" celetuk Dara."Ini hadiah dari Mahira untuk kalian. Kakak juga nggak tahu apa isinya. Mahira cuma berpesan barang-barang yang ada di dalam ini harus kalian pakai untuk acara pesta nanti malam,""Pesta? Nanti malam ada pesta di rumah kak Mahira ya?""Kakak sendiri sebenarnya juga nggak tahu ada acara apa?" sahut Panji.Dara menggeleng kepala sembari melirik ke arah Hendra dan juga ibunya."Yasudah, yang penting nanti malam kita semua harus datang ke acara itu. Kamu sudah sarapan belum? Kalau belum ikut sarapan sama adik-adikmu gih," titah bu Sita."Tidak Bu. Panji sudah sarapan kok. Mahira sudah membuatkanku sarapan,""Wah, tumben? Ada angin apa?" celetuk Dara."Kok tumben sih? Se

  • TERNYATA AKU ISTRI KEDUA   BAB 8. CEMBURU

    Panji benar-benar merasa bahagia karena akhir-akhir ini Mahira sedikit berubah. Dia menjadi lebih bucin kepada Panji. Mahira juga sangat perhatian kepada Panji sehingga membuatnya semakin sulit jauh dari Mahira."Alhamdulillah, akhirnya kenyang juga," celetuk Panji."Mas boleh ke kamar dulu. Biar aku bereskan semua ini,""Nggak ah sayang. Mas ikut bantuin kamu beres-beres dapur dulu ya? Biar cepat selesai dan kita bisa pergi tidur,""Memangnya mas Panji nggak capek?""Nggak dong. Kenapa harus capek, kan bantuin istrinya sendiri," celetuk Panji."Makasih ya Mas," ucap Mahira."Iya, sama-sama,"Keduanya pun mulai bekerja sama membereskan dapur. Setelah selesai barulah keduanya memilih pergi ke kamarnya untuk beristirahat.Panji merebahkan tubuhnya terlebih dahulu diatas ranjang, baru setelah itu disusul Mahira yang kini sudah berganti pakaian tidur. Melihat Mahira berpakaian sexy tentu saja membuat Panji salah tingkah. Apalagi Mahira sangatlah cantik, tentu saja membuat Panji sangat ter

DMCA.com Protection Status