Anggi masih terlihat manyun di dalam mobil yang membawanya bersama-Rama suaminya. Gadis cantik itu terlihat mengalihkan atensinya keluar kaca jendela mobil yang mereka kendarai. Rama hanya tersenyum simpul melihat kelakuan istri manjanya tersebut.Pria tampan itu sungguh gemas melihat muka Anggi yang mirip pakaian kusut yang belum disetrika. Karena jalanan cukup lenggang, Rama pun melajukan mobilnya dengan kecepatan maksimal. Sepanjang perjalanan mereka berdua hanya bergeming dengan pikiran masing-masing. "Ck, masih lama?" gerutu Anggi membuka suara di tengah kebisuan keduanya."Kamu tidur aja, gih. Ntar kalau nyampe aku bangunin," jawab Rama dengan fokus tetap di jalanan.Anggi segera meraih bantal berbentuk kepala mickey yang sengaja dibawanya dari rumah untuk menemaninya sepanjang perjalanan. Akhirnya gadis itu pun tertidur dengan kepala menyandar pada bantal dalam pelukannya. "Emm … emang dasarnya cantik. Biar tidur pun tetap cantik," puji Rama ketika mobil mereka berhenti sejen
ISTRI SEKSI MAS SANTRIBAB 1"Kamu harus menikah dengan Rama, Anggi. Gak ada penolakan. Ini perintah Papi!" tegas Broto kepada anak semata wayangnya, Anggita Azzahra.Anggi membulatkan mata karena terkejut. Wanita itu tidak pernah menyangka jika Broto akan memintanya menikah dengan Rama. Yang kata ayahnya dia adalah anak sahabatnya sekaligus kakak angkatnya."Gak! Aku gak akan pernah mau nikah sama Rama," tolak Anggi. Dia tidak pernah bermimpi menikah dengan pria itu, bahkan meski Rama adalah pria terakhir yang ada di muka bumi."Ini perintah!" tegas Broto lagi. Pria paruh baya itu tidak akan melakukan tawar menawar. Dia hanya menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Itu saja."Sekali gak, tetap gak, Pi!" Anggi sama sekali tidak memiliki niat untuk menerima perjodohan tidak masuk akal itu. "Bagaimana mungkin Papi mau menikahkan aku dengan anak pungut itu. Enak di Rama, dong, Pi."Baru saja Anggi akan beranjak dari duduknya, Broto segera menarik tangan anaknya itu dengan kuat, hingga m
ISTRI SEKSI MAS SANTRIBAB 2Langkah kaki Anggi terhenti seketika tatkala mendengar ancaman sang ayah. Sedangkan Broto tampak senang melihat anaknya itu terlihat menaruh perhatian pada perkataannya.Sekali lagi Anggi membalikkan tubuh dan berkata, "Papi akan apa memangnya? Pokoknya aku tetap gak akan menikah dengan Rama apa pun yang akan Papi bilang.""Kalau kamu gak mau menikah dengan Rama, nama kamu akan Papi coret dari daftar ahli waris dan semua harta akan Papi kasih ke Rama," imbuh Broto panjang lebar dan sukses membuat Anggi menghentikan langkahnya.Namun, sesaat kemudian Anggi kembali melanjutkan langkahnya. Menapaki anak tangga satu per satu, meninggalkan kedua orangtuanya yang terlihat marah kepadanya. Biarkan saja, wanita itu akan membuat aksi protes sampai mereka menggagalkan perjodohan itu.Sementara itu, Broto terlihat sangat marah. Rahangnya mengeras dengan kedua tangan yang terkepal kuat hingga buku-bukunya memutih."Biarkan dia sendiri dulu, Pi," cegah Sinta memegangi
ISTRI SEKSI MAS SANTRIBAB 3Broto menunggu kedatangan Rama dengan diliputi rasa cemas. Seolah-olah takut jika anak angkatnya itu menolak permintaannya untuk menikahi Anggi.Rama memang berkata akan memikirkan permintaan Broto dan meminta petunjuk kepada Yang Maha Kuasa. Akan tetapi, entah mengapa pria paruh baya itu merasa jika Rama akan menolak. Terlebih karena pria itu merupakan lulusan pesantren dan seorang penghafal Al-Qur'an. Tentu seleranya adalah wanita baik-baik yang soleha dan berhijab. Rasa gugup Broto semakin menjadi-jadi tatkala mendengar suara ketukan di pintu ruang kerjanya."Masuk," sahut Broto mempersilahkan pria itu masuk.Dengan segera Rama memasuki ruangan sembari melemparkan senyuman ke arah ayah angkatnya itu. Tidak lupa pula dia meraih tangan kanan pria itu, lalu mengalaminya.Setelah dipersilakan duduk, keduanya terdiam beberapa saat. "Jadi, maksud kedatanganku ke sini adalah untuk memberikan jawaban atas permintaan Papi tempo hari," ucap Rama memecah kehenin
ISTRI SEKSI MAS SANTRIBAB 4"Yakin kamu mau tahu dan kamu serius untuk menjalaninya?" tanya Broto sekali lagi berusaha meyakinkan Anggi. "Ck, cepatlah, Pi, katakan saja kenapa pakai bertele-tele sih!" ketus Anggi karena merasa dipermainkan oleh Broto. "Oke-oke, dengarkan baik-baik ya. Pertama, kamu harus secepatnya menikah, dua minggu lagi pernikahan itu akan dilaksanakan. Kedua, kamu selepas ijab qabul nanti wajib menuruti apa pun yang Rama katakan karena dia sudah sah menjadi suamimu jadi kamu mutlak menjadi milik Rama. Yang ketiga, kamu dan Rama tidak boleh bercerai dalam jangka waktu satu tahun. Kalau selama itu kamu bisa menjalankan apa yang Papi syaratkan maka Papi akan dengan sukarela memberikan harta warisan Papi semuanya untuk kamu. Gimana? Deal?" "Hanya itu saja, Pi?" tanya Anggi dengan senyuman sinisnya seolah-olah Anggi mengatakan semua itu adalah perkara kecil. Akan tetapi, Anggi tidak tahu jika di dalam perjodohan itu ada niat lain dari sang ayah untuk masa depannya.
TERJEBAK CINTA CEO CANTIKBAB 5Meskipun dengan hati yang begitu dongkol, Anggi tetap memilih pergi dengan Rama. Gadis itu berpikir lebih baik bersenang-senang di club bersama teman-temannya dengan ditemani Rama. Daripada dia harus stay di rumah aja. Mereka berdua masuk mobil Anggi dengan Rama yang memegang kemudi. Anggi membuang muka ke luar jendela mobil selama perjalanan mereka. Dia masih tidak terima jika Rama sampai diharuskan mengikutinya.Padahal papinya sendiri yang mengatakan bahwa perjanjian yang telah dia sepakati dengannya baru akan berlangsung sesudah Rama mengucapkan akad nikah atas namanya.Mobil terus melaju membelah malam yang semakin pekat. Sesekali pemuda tampan itu melirik gadis cantik yang notebene adik angkatnya. Tanpa disadari terdengar helaan napas Rama.Anggita sekilas mengalihkan atensinya ke Rama. Pemuda itu sendiri pura-pura tetap fokus dengan jalanan."Kenapa? Tidak suka? Makanya tadi mending kamu gak usah ikut! Di sana banyak setannya!" tukas Anggi denga
TERJERAT CINTA CEO CANTIKBAB 6Meskipun dengan hati yang begitu dongkol, Anggi tetap memilih pergi dengan Rama. Gadis itu berpikir lebih baik bersenang-senang di club bersama teman-temannya dengan ditemani Rama. Daripada dia harus stay di rumah aja. Mereka berdua masuk mobil Anggi dengan Rama yang memegang kemudi. Anggi membuang muka ke luar jendela mobil selama perjalanan mereka. Dia masih tidak terima jika Rama sampai diharuskan mengikutinya.Padahal papinya sendiri yang mengatakan bahwa perjanjian yang telah dia sepakati dengannya baru akan berlangsung sesudah Rama mengucapkan akad nikah atas namanya.Mobil terus melaju membelah malam yang semakin pekat. Sesekali pemuda tampan itu melirik gadis cantik yang notebene adik angkatnya. Tanpa disadari terdengar helaan napas Rama.Anggita sekilas mengalihkan atensinya ke Rama. Pemuda itu sendiri pura-pura tetap fokus dengan jalanan."Kenapa? Tidak suka? Makanya tadi mending kamu gak usah ikut! Di sana banyak setannya!" tukas Anggi denga
TERJERAT CINTA CEO CANTIKBAB 7"Lepaskan tanganku! Aku bisa jalan sendiri!" Anggita menghentak tangannya hingga genggaman keduanya terlepas.Gadis itu tampak memegangi pergelangan tangannya yang memerah akibat ulah Rama yang takut jika dia terlepas. Keduanya kini sudah di parkiran mobil. Padahal beberapa saat lalu mereka masih di dalam club tersebut. Rama baru kali ini bersikap begitu keras. Tidak seperti biasanya. Dia akan lemah lembut seperti yang diajarkan gurunya ketika menimba ilmu di pesantren. Menghadapi Raka yang kurang ajar itu harus dengan cara yang tegas. Apalagi menyangkut Anggita calon istrinya."Maaf kalau aku menyakitimu," pinta Rama dengan wajah begitu tulus."Lain kali kalau mau keluar pakailah baju yang lebih sopan. Tidak perlu memamerkan tubuhmu yang bagus itu. Apalagi meliuk-liuk di hadapan orang banyak seperti cacing kepanasan.""Suka-suka aku! Lagian kamu kalau mau ceramah jangan di sini. Masa iya aku harus pakai gamis untuk pergi ke club. Bisa-bisa diketawain