Share

Lampu hijau dari Eyang

"Kamu pakai buat ngapel cewek mana mobil Om, Dewa?" sambut Ndaru begitu keponakannya nampak keluar dari mobil.

Dewa tertawa keras, begitu juga dengan Ndaru. Om dan keponakan itu lantas saling memeluk melepas rindu.

"Om, bisa aja! Kata Eyang, Om lagi di Semarang makanya Dewa pakai mobilnya," kilah Dewa sembari terkekeh.

"Sudah lama sekali kamu gak datang Dewa," Ndaru menepuk pelan punggung Dewa.

"Kapan sampai rumah, Om?" tanya Dewa lagi.

"Tadi subuh, soalnya Om ada kerjaan nanti siang," jawab adik dari mendiang ayah Dewa itu lalu kembali duduk di kursi teras.

"Tante sama Lintang ikut pulang juga?"

"Enggak, mereka mau jalan-jalan sama Budhe Harsi dulu mumpung pada kumpul," jawab Ndaru menyebut kakak iparnya.

"Nginep di mana kamu Dewa?" tanya Ndaru lagi menatap keponakannya intens.

"Di villa yang dekat kebun teh, Om?"

"Nglinggo?" Dewa mengangguk sebagai jawaban. Karena memang hanya daerah itu kebun teh yang terkenal di sekitaran Jogja.

"Sama cewek?" cecar lelaki yang berparas mirip denga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status