Share

Bab 148

Bab 148

Pov Author

Nesya sungguh tak menyangka jika Pak Hasan akan pergi sebegitu cepat, padahal masih banyak hal yang ingin dia perbincangkan dengan lelaki yang sebenernya sampai saat ini masih saja ada di dalam hatinya. Meski telah mengetahui jika Pak Hasan adalah ayah kandungnya, entah mengapa Nesya belum bisa menghapus rasa cinta itu.

"Ayah tak boleh mati dulu! Masih banyak hal yang ingin aku perbincangkan dengan dia. Dia pun harus mengganti masa dua puluh tahun yang hilang dulu. Aku ingin merasakan bagaimana memiliki seorang Ayah!" Nesya semakin menangis sesenggukan saat itu.

Bu Dewi, Bu Rini dan juga Fika bergantian membuat gadis manis itu mengerti.

"Kalau begitu, ketika aku sudah bisa keluar dari sini. Ajaklah aku ke makan Ayah. Banyak hal yang ingin aku katakan," tukas Nesya akhirnya yang membuat semuanya menjadi lega.

Meski kita menangis atau berusaha seperti apa pun. Tak akan pernah ada yang bisa mengembalikan orang yang sudah mati. Mau Tak mau Nesya pun harus mengikhlaska
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status