Share

Bab 147

Bab 147

Pov Author

Sontak ucapan Nesya itu membuat Rini dan Dewi saling berhadapan. Karena tadi memang asyik berbincang hingga lupa jika Nesya belum tahu jika Pak Hasan sudah meninggal dunia. Karena bingung juga harus berkata apa, Fika pun jadi celingukan.

Berpura tak mendengar apa yang dikatakan oleh putrinya itu, Bu Rini pun mendekat ke ranjang.

"Kamu sudah merasa lebih enakan, Nes?" tanya Bu Rini dengan sangat hati-hati, saat ini sebenarnya dia juga ingin mengalihkan pembicaraan itu. Karena menurutnya saat ini belum pas waktunya, dia takut malah nanti Nesya akan kembali akan shock.

Nesya mengangguk dan berusaha memberikan senyum terbaik untuk sang ibu. Senyuman pertama yang dia berikan setelah tak bertemu selama hampir dua puluh tahun. Obrolan dengan Fika tadi benar-benar sudah membuka hatinya. Pandangannya yang tadi buruk pun mulai berubah, dia mencoba mengerti alasan sang ibu dulu menaruhnya di panti asuhan.

"Maafkan sikap aku yang kemarin ya Bu. Aku seperti itu sesungguhnya kar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status