Share

Bab 125

Bab 125

Penyesalan kini nampak terlihat di mata Mas Hasan. Selama kurang lebih dua puluh tahun kami menjalin rumah tangga, rasanya aku baru kali ini melihat dia frustasi seperti itu.

Dalam hati aku masih bersyukur karena tak berada dalam posisi Bu Rini. Naudzubillah!

Nyatanya sampai saat ini Allah pun masih terlalu sayang padaku, hingga Dia terus saja memberikan kebaikan dan juga menunjukkan bangkai yang telah lama disimpan oleh Mas Hasan.

"Ma ... mama yang tabah ya," ucap Fika sambil memelukku dari samping.

Aku pun mengangguk pelan. "Tenang saja Fik. Insyaallah saat ini mama bisa lebih tenang," jawabku lirih.

Saat ini kami masih berada di klinik, menunggu hingga bisa masuk ke ruang perawatan Nesya. Meski seperti apa pun, tentu aku masih mengkhawatirkan keadaan dia.

Aku dan Fika memang sengaja duduk sedikit menjauh dari Bu Rini dan Mas Hasan yang juga sedang duduk saling saling berjauhan. Mereka berdua pun kini saling diam setelah tadi betapa saat terus bertengkar.

"Sungguh, jika bo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status