Di ruang kerjanya. Tendero terlihat sibuk dibalik komputernya, jari-jari tangannya terlihat sibuk berselancar mengutak-atik keyboard komputernya. Matanya terfokus menatap layar komputer dihadapannya dengan sorot tajam serta ekspresi wajah yang tampak serius dan dingin.
Kaca mata bening tampak membingkai kedua matanya ditambah lagi dengan kedua baju tangan panjangnya yang terlihat digulung sampai ke sikut, mempertontonkan tangannya yang terlihat kekar dengan urat-urat di kedua tangannya yang terlihat menonjol membuat sosok pria itu terlihat jauh lebih maskulin dan sexy.
Sudah dua hari ini Tendero disibukan dengan pekerjaan tambahannya yang sangat amat menjengkelkan baginya yaitu mencari identitas orang yang sudah mencuri senjata-senjata terobosan terbarunya yang selesai dibuat olehnya bersama dengan Johseon.
Karena pekerjaanya saat ini Tendero terpaksa dan dengan berat hati harus mengabaikan Kanisa karena Tend
Kanisa terlihat keluar dari dalam kamar mandi saat nyonya Elsa masuk ke dalam kamarnya dengan membawa bunga warna-warni yang terlihat begitu indah. Semerbak harum aroma dari bunga-bunga itu pun langsung bertebaran di dalam kamar membuat Kanisa tersenyum kecil tampak menyukai aroma bunga-bunga itu.Sambil mengeringkan rambutnya yang setengah basa dengan handuk kecil di tangannya Kanisa pun berjalan menghampiri nyonya Elsa yang mulai membagi bunga-bunga itu dan menatanya di dalam vas bunga berukuran sedang dan kecil yang kemudian wanita itu taruh dibeberapa sudut kamar Kanisa sebagai hiasan sekaligus pengharum ruangan.“Itu untukku?” tanya Kanisa begitu dia sudah berada di samping nyonya Elsa.Nyonya Elsa menganggukan kepalanya, “Iya.”“Kapan bibi membeli bunga-bunga itu?”Nyonya Elsa diam sejenak terlihat berpikir lantas wanita tua itu pun menge
“Nona.”Kanisa tersentak, kaget dan menatap nyonya Elsa yang entah sejak kapan sudah berada dihadapannya. Kanisa pun langsung menoleh ke arah Tendero yang rupanya masih tertidur dan Kanisa masih berada di tempatnya berdiri dari terakhir kali menaruh nampan berisikan makanan untuk Tendero di atas meja. Sejurus kemudian Kanisa langsung menghela nafas lega karena apa yang baru saja terjadi kepadanya itu hanya sekedar bayangan di dalam pikirannya saja dan tidak benar-benar terjadi kepadanya. Buktinya dia masih berdiri di tempatnya dan pria itu, Tendero masih tidur dengan posisi sama tanpa merasa terusik sama sekali, buktinya dia tidak bergerak sedikit pun.“Nona baik-baik saja?” tanya nyonya Elsa dengan suara rendahnya karena tidak ingin membangunkan Tendero yang tampak pulas tertidur. Wanita tua itu menatap Kanisa dengan ekspresi cemasnya.“Kenapa bibi ada di sini?” tanya Ka
“Antonio Baldev Sing.”Tendero melemparkan tubuh tidak berdaya Antonio yang sudah babak belur di tangannya itu ke lantai dingin di mana darah yang keluar dari pria itu tampak mengotori lantai ruangan tersebut. Ruangan yang selalu dijadikan Tendero sebagai tempat eksekusi untuk musuh-musuh atau para penghianat yang tertangkap olehnya.Sudah banyak nyawa melayang di tempat itu dan hari ini adalah giliran Antonio untuk menyerahkan nyawanya pada sang iblis kejam dan tidak berperasaan dihadapannya. Siapa lagi kalau bukan Tendero.Raut wajah Tendero saat ini terlihat tanpa ekspresi sama sekali. Sorot matanya tajam dan bengis dengan bibir menipis, belum lagi dengan aura membunuh yang keluar dari pria itu semakin mengintimidasi sosok Antonio yang sudah tidak berdaya di bawah Tendero.“Maaf... Maafkan saya tuan... Mo... Mohon ampuni saya,” ucap Antonio memoh
Kanisa membuka kedua matanya, menatap kosong langit-langit kamarnya. Perasaanya saat ini tengah campur aduk, dia lalu melirik Tendero yang terbaring tidur di sebelahnya dengan tatapan kosong.Kejadian semalam yang menimpahnya pun kembali terulang di benaknya. Kanisa memejamkan matanya berusaha mengusir setiap bayangan kejadian yang sudah dilaluinya bersama pria kejam di sebelahnya itu. Pria itu, Tendero kembali menjamah tubuhnya tanpa ampun. Kemarahan dan kebencian di dalam diri Kanisa terhadap Tendero pun semakin meningkat namun dia berusaha menekan semua itu.Menyesal atau pun menangisi dirinya yang selalu berakhir dilecehkan oleh pria di sebelahnya itu pun sudah tidak ada gunanya lagi. Kanisa benar-benar tidak tahu harus seperti apa lagi untuk menghadapi sosok di sebelahnya itu.Kanisa bangun dari posisi tidurnya dan pergi ke kamar mandi. Memutuskan
Tubuh Tendero menegang saat dia merasakan sensasi dingin dan tajam itu akhirnya menusuk perutnya. Bau anyir bercampur besi pun menyeruak tercium oleh hidungnya. Tangan Tendero bergerak menangkup perut bagian kananya yang mengeluarkan banyak sekali darah. Mata Tendero terlihat memerah dan berkaca-kaca meski begitu dia tetap menampilkan seulas senyum tulusnya kepada Kanisa yang berdiri mematung beberapa meter dihadapannya. Wanita itu terlihat membelalak lebar, air matanya terlihat jatuh dari matanya. Kejadian tidak terduga dan sangat cepat itu membuat Kanisa diserang syok dan juga panik hebat. Orang bertopeng yang berdiri di belakang Tendero itu pun semakin dalam menusukan belatinya ke pinggang Tendero sebelum akhirnya dia menarik kasar belati itu, Tendero pun seketika langsung ambruk. Kanisa terlihat berlari menghampiri Tendero dan menyanggah tubuh pria itu yang semakin lemas tidak berdaya. Tangis Kanisa semakin tidak terkendali, dengan t
“Hah.”Seketika Kanisa terbangun dari tidurnya, nafanya memburu dengan dada yang naik turun. Dia lantas bangkit duduk. Mengusap wajahnya yang berkeringat dan kedua sudut matanya yang basah seolah dia baru saja menangis. Kanisa menatap jam di dekatnya yang ternyata baru saja menunjukan pukul sepuluh malam. Setelah itu Kanisa terdiam melamun, memikirkan mimpi yang baru saja dia dapatkan.“Apa maksudnya coba aku mimpi seperti itu?” batin Kanisa, kepalanya pun terasa pening seketika. Kanisa pun memijit pelan keningnya untuk meredakan rasa pening yang dia rasakan itu.Beberapa kali Kanisa menarik nafas panjang berusaha menenangkan dirinya dan juga debaran di jantungnya yang meningkat tidak normal.Tendero, mendadak nama itu pun terlintas dibenak Kanisa. Menelan kasar salivannya Kanisa merasakan jantungnya kembali berdetak semakin cepat. Mendadak pula dirinya merasa resah dan bingun
Kanisa terlihat merenung memikirkan kata-kata nyonya Elsa dulu dan juga Netra. Dia berdiri di dekat jendela, di mana jendelanya sengaja Kanisa buka sehingga angin malam masuk ke dalam kamarnya.Kanisa menatap langit gelap di atas sana, helaan nafas panjang beberapa kali keluar darinya.“Haruskah aku memaafkan dia, memaafkan semua kesalahannya?”“Aku juga tidak ingin terus-terusan berada di dalam situasi seperti saat ini. Aku juga ingin merasakan kebahagiaan tuhan.”Kanisa bersidekap, menyenderkan kepalanya ke kusen jendela di sampingnya tanpa melepaskan pandangannya dari langit.“Aku sudah memutuskan, aku akan berusaha berdamai dengan masa lalu dan berusaha memperbaiki hubunganku dengannya. Meski ini mungkin akan sulit tapi aku akan mencoba,” putus Kanisa pada akhirnya.***
“Apa tuan yakin akan melancarkan aksi sekarang?” tanya Kahan.Tendero yang sedang melihat-lihat pistol dan senjatanya itu melirik ke arah Kahan.“Tentu saja. Aku sudah menunggu saat-saat ini dengan begitu lama dan sekarang mana mungkin aku akan menyia-nyiakan waktu pembalasanku begitu saja,” balas Tendero lantas meraih salah satu pistol dan menatap intens pistol digenggamannya.“Tapi tuan. Ini terlalu terburu-buru, kita perlu rencana yang mata jika ingin mengalahkan tuan Lexan.”Terlihat jelas Kahan saat ini tengah khawatir. Dia tak henti-hentinya memperingati Tendero untuk membatalkan niatnya yang terburu-buru dan menyuruhnya untuk berpikir ulang, menyusun taktik dengan sempurna sebelum melancarkan aksinya yang akan membalas dendam kepada Lexan. Tian mungkin masih bisa mereka tangani dengan mudah tapi Lexan. Tidak, kekuatan yang dimiliki pria i
Allah sulitkah mengambulkan. Kalau gitu cepat musnah. Utuhnya musnah dirimu rani yang harus musnah itu bukan yang lain. Musnahkan saja Maharani Nurpalah. Allah mampu memusnahkan Maharani Nurpalah. Sejak kapan Allah menghina Maharani Nurpalah, tidak pernah. Faktanya yang Allah hinaakan itu bukan Maharani Nurpalah. Berarti yang dulu di hina-hina bukan Maharani Nurpalah. Yang dulu di siksa itu bukan Maharani Nurpalah. Yang dulu dihukum itu bukan Maharani Nurpalah. Faktanya kapan Allah menghukum Maharani Nurpalah. Tau tau Allah itu nggak adil. Sejak awal Allah itu nggak adil. Doanya apa sih. Ya Allah hukumlah Maharani Nurpalah atas dosa-dosanya. Namun yang Allah hukum bukan Maharani Nurpalah. Dulu-dulu juga gitu. Yang seharusnya di hukum itu Maharani Nurpalah tapi yang Allah hukum malah bukan Maharani Nurpalah. Di surga bukan Maharani Nurpalah. Yang di siksa di surga bukan Maharani Nurpalah. Bukan rani. yang di siksa di neraka juga bukan Maharani Nurpalah. Bukan rani. Yang di siksa di
Aku berpikir bahwa diriku mengalami setiap hal yang pernah terlewat, namun ternyata semua itu tidak ada, semua itu ternyata hanyalah ilusi dari apa yang berada dalam ilusi mimpi. “Aku tak pernah menyangka jika diriku melewati sebuah mimpi yang amat panjang, aku berpikir semua itu adalah kenyataan namun ternyata semua itu hanyalah mimpi.”“Sulit bagiku membedakan antara kenyataan dan mimpi.” *** Peran Setan dalam kehidupan sehari-sehari kerap memberi tipu daya kepada manusia. Setan kerap membisikan hal jahat kepada manusia. Setiap rencana jahat Setan selalu menjerat manusia dalam tipu dayanya yang sangat licik, amat licik. Dapatkan manusia terlepas dari tipu daya tersebut, adapun yang terjerat ke dalam tipu daya Setan maka sesungguhnya dia tak akan bisa melepaskan diri dari jeratan Setan tersebut. Setiap kali Setan berhasil menjerat manusia ke dalam tipu dayanya yang amat jahat dan amat licik Setan akan merasa bahagia dan berbangga diri. Setiap Setan selalu mempunyai tugas mereka m
Apa Allah menepati janji. Sampai sekarang pun Allah belum menepati janji apa pun. Jangankan setiap janji, satu janji pun Allah tidak mampu menepatinya. Ya rabb, sesulit itu untuk Allah memusnahkan satu sosok. Hanya satu sosok rabb. Musnahkan Maharani Nurpalah. Hancurkan Maharani Nurpalah. Lenyapkan Maharani Nurpalah. Secara total rabb, ingat-ingat Maharani Nurpalah tidak berhak atas apa pun, tidak berhak menerima apa pun, tidak berhak dimana pun, tidak berhak berada di alam mana pun, tidak berhak di dunia mana pun. Maharani Nurpalah tepatilah janji. Janji Maharani Nurpalah itu menanggung semua dosa dari setiap agama, setiap neraka. Janji Maharani Nurpalah itu musnah, hancur, lenyap dengan semua dosa dari setiap neraka. Sebab dosa dosa dari setiap neraka itu dosa dosanya Maharani Nurpalah. Musnahkan diri Maharani Nurpalah dengan setiap dosa dari setiap neraka. Doa yang belum terwujud. Ya Allah doa inginya musnahkan Maharani Nurpalah. Doa inginya melenyapkan Maharani Nurpala
Sesulit itu untuk Allah musnahkan Maharani Nurpalah. Sulit sekali rabb mengambulkan musnahkan Maharani Nurpalah. Lenyapkan Maharani Nurpalah rabb ridho dan ikhlas silahkan musnahkan Maharani Nurpalah, setiap bagian-bagian Maharani Nurpalah harus lenyap harus musnah secara totalnya rabb. Musnahkan Maharani Nurpalah. Sulitkah untuk rabb memusnahkan Maharani Nurpalah. Sulitkah untuk Allah mengabulkan hanya memusnahkan Maharani Nurpalah. Wah rabb. Sulit untuk Allah mengabulkan musnahkan Maharani Nurpalah dengan semua dosa dari setiap neraka. Di tangan Allah sendiri Allah harus memusnahkan Maharani Nurpalah dengan semua dosa dosa dari setiap neraka. Kabulkan. Belum terkabul. Belum sebab raga rani masih ada musnah buru musnah. Hancurkan raga rani. Rani yang mana. Rani si maharani nurpalah lahirnya tanggal 13-07-2001 itu yang harus musnah ditangan Allah sambil membawa semua dosa dosa dari setiap neraka. Sebab semua neraka isinya dosa dosa maharani nurpalah.
Itukah yang disebut ratu adil. Mengapa tidak adil. Karena adanya Maharani Nurpalah itu sebabnya tidak adil. Ya Allah sebab sumber dari ketidak adilan itu adalah Maharani Nurpalah. Faktanya Allah belum memusnahkan Maharani Nurpalah. Faktanya Allah belum menghancurkan Maharani Nurpalah. Faktanya Allah belum melenyapkan Maharani Nurpalah. Ya Rabb Maharani Nurpalah itu penjahat. Hukumlah Maharani Nurpalah. Ya Allah Maharani Nurpalah itu pendosa. Siksalah Maharani Nurpalah. Ingat-ingat Maharani Nurpalah lahirnya tanggal 13-07-2001 sebagai penebus dosa. Dari awal sampai akhir. Dari A sampai Z. Dari zaman Adam sampai akhir zaman. Dari setiap waktu, setiap jam, setiap saat. Dari awal zaman sampai akhir zaman. Semua itu dosa-dosa kejahatan dan keburukannya Maharani Nurpalah. Janji Maharani Nurpalah kepada semua umat menanggung semua dosa dari setiap neraka. Sebab setiap neraka itu isinya dosa-dosa keburukan dan kejahatannya Maharani Nurpalah. Monika melihat
Sekiranya bagaimana... Sekiranya bagaimana, bagaimana caranya memusnahkan satu sosok yang tidak pernah mengakui dosa-dosa dan keburukannya sendiri. Setiap kejahatan selalu dia lakukan, setiap keburukan selalu dia kerjakan. Dosa dan keburukan Maharani Nurpalah yang tidak bisa dimaafkan. Pemberotak itu Maharani Nurpalah yang selalu memberontak dan tidak bisa diatur. Kebahagiaan itu menjauh seiring dengan ketidak adilan yang merebak kemana-mana. Seiring dengan ketidak adilan yang menyebar kemana-mana. Bukankah semuanya sangat tidak adil, bagaimana bisa segalanya menjadi tidak adil hanya karena gara-gara satu orang, semuanya jadi tidak adil. Budak yang lahirnya tanggal 13-07-2001 itu si Ai. Hukum dan musnahkan si Ai. Asma ul husna hukum dan siksalah si Ai yang selalu berbuat kejahatan dan keburukan. Ya Allah si Ai itu pencuri dan penjahat. Ya Allah hukumlah Ai atas keburukan dan kejahatannya. Ya Rabb si ketidak adilan itu si Ai. Si perebut itu si Ai. Si penjahat itu si Ai
Bukankah Lucifer itu lebih mulia. Bagaimana Lucifer bisakah memusnahkan seorang anak biasa namanya Maharani Nurpalah. bisakan iblis lucifer memusnahkan maharani nurpalah. Ingat ingat satu sosok yang tidak pantas untuk segalanya, tidak berhak atas segalanya. yaitu maharani nurpalah. Berarti yang berbagi itu bukan maharani nurpalah. faktanya memang bukan maharani nurpalah yang berbagi itu. Faktanya Maharani Nurpalah itu tidak pernah adil pada siapa pun. Yang berbuat keadilan itu bukan Maharani Nurpalah. Ingat ingat yang ditetapkan menanggung semua dosa dari setiap neraka itu hanya satu orang yaitu Maharani Nurpalah. dalam perjanjian lama dan baru hanya maharani nurpalah yang berhak menanggung semua dosa dosa dari setiap neraka. Sebab dari setiap zaman, dari dulu, dari setiap waktu, dari awal sampai akhir si penjahat yang selalu berbuat dosa dan keburukan itu Maharani Nurpalah. Penjahat itu hanya satu orang yaitu Maharani Nurpalah. Ingat ingat juga Maharani Nurpalah itu tidak punya
Belum adil. Sebab maharani nurpalah semuanya jadi tidak adil itu karena adanya maharani nurpalah. Kapan Allah mengadili semuanya, terkecuali satu sosok satu orang yang sama yang tidak pernah berubah dari dulu mau pun sekarang yaitu maharani nurpalah. Ingat ingat maharani nurpalah yang akan menanggung semua dosa dosa dari setiap neraka sebab dari setiap neraka itu semua dosa dosa maharani nurpalah. dosa dosa maharani nurpalah dari setiap neraka. Isi neraka itu dosa dosanya maharani nurpalah. dosa maharani nurpalah itu di setiap neraka, semua neraka isinya dosa dosa maharani nurpalah. Hukum dan siksa maharani nurpalah demi keadilan semuanya. demi keadilan semuanya harus hukum dan harus siksa maharani nurpalah. Fakta, yang bunuh itu maharani nurpalah. kan dari dulu si penjahat itu hanya seorang yaitu maharani nurpalah. Si pembunuh itu maharani nurpalah, si penjahat itu maharani nurpalah, si keburukan itu maharani nurpalah, setiap dosa setiap kejahatan setiap keburukan semua itu ulah
Allah sulitkah mengabulkan. Mengabulkan doa sulitkah untuk allah mengabulkan. Katanya doa lebih kuat dari apa pun tapi kok sampai sekarang allah belum mengabulkan doa. Doa sederhana ya rabb. Hancurkan, musnahkan, lenyapkan satu sosok yang sama yang tidak pernah berubah dari dulu sampai sekarang, sosok itu selalu menebarkan kejahatan dan keburukan, sosok itu selalu berbuat dosa dan keburukan yaitu maharani nurpalah. Kabulkan wahai rabb. Itu doa yang berdoa. Rabb, Maharani Nurpalah selalu menghancurkan doa doa orang lain, selalu menghancurkan doa doa makhluk lain, selalu menghancurkan doa doa hewan lain, selalu menghancurkan doa doa semuanya. bukankah itu tidak adil. mengapa allah selalu saja membiarkan maharani nurpalah. Bagaimana cara mensucikan allah jika setiap ingin beribadah kepada allah saja selalu di halang halangi dan di gagalkan oleh maharani nurpalah. Maharani nurpalah itu penjahat dari setiap zaman yang tidak berubah. Allah akan adil jika setiap wujud setiap bagian dar