Home / Romansa / TAKDIR KEDUA / 52: MAKE UP KISS

Share

52: MAKE UP KISS

Author: ryanalexandra
last update Last Updated: 2022-03-23 17:33:54

"Maaf sayang..." Lirih Andien.

"Aku tau Vio sakit. Tadi aku di panggil Bang Irgi karena itu. Bang Irgi ga sengaja lihat Vio waktu mau kemo kemarin."

"Oh"

"Yang dibilang teman kamu itu benar. Kondisinya memang cepat memburuk beberapa minggu belakangan. Operasi harus secepatnya dilakukan, tapi dia menolak."

"Lantas?"

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • TAKDIR KEDUA   53: DOA

    Dirga membuka kedua netranya, memandang Andien lekat. Andien mengangguk. Dirga pun tersenyum. "That's called makeup kiss! But after we married, every time you piss me off, there would be make out sex!" Andien tertawa. Mencubit hidung kekasihnya itu. "Ya ampun, aku gampangan banget ya. Hari pertama kita ketemu lagi, aku langsung mau diajak pacaran, menyambut ciuman kamu dengan suka hati. Terus sekarang udah dipegang-pegang dong. Astaga!" Dirga terkekeh. "Nanggung kan sayang? Tuntasin aja yuk?" Andien menggeleng. Dirga cemberut memajukan bibirnya. "Sayang, aku udah lepas KB." Ekspresi Dirga langsung berubah. Wajahnya bingung dan terkejut di saat yang bersamaan. "Kamu lagi terapi nutrisi kan? Kak Nisa dan Hana cerita. Minggu lalu mereka ke Bogor, kita sempet jalan sambil gibahin kamu." "Astaga!" Andien tertawa. "Sejak kapan buka KB?" "Beberapa hari setelah kamu kasih cincin ini ke aku. Kupikir kalau ada rencana menikah seperti ini, aku perlu persiapan juga. A

    Last Updated : 2022-03-23
  • TAKDIR KEDUA   54: PERTUNANGAN

    "Assalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.""Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakaatuh.""Sebelumnya, saya ucapkan terima kasih atas kesediaan keluarga besar Bapak Hamdan Hanafi Tachsin dan Ibu Rosi Karenina Putri menyambut dan mengijinkan kami bersilaturahmi ke tempat yang inshaaAllah dimuliakan Allah ini.

    Last Updated : 2022-03-23
  • TAKDIR KEDUA   55: ANOTHER FIRST KISS

    Andien dan Sandra sedang berbalas canda dengan Hangga dan Disti ketika Debby mendekati keduanya. "Hangga, Disti... Aku pinjem Andien dulu ya." Ujar Debby, lalu mengedipkan sebelah matanya pada Sandra. Sandra terkekeh pelan. "Ngerti deh gue." "Apaan, Kak?" tanya Disti. "Biasa, puber kedua! Ga tuntas tadi!" Jawab Sandra asal.

    Last Updated : 2022-03-23
  • TAKDIR KEDUA   56: TAMU

    Para tamu satu per satu meninggalkan kediaman Andien. Tersisa Hamdan, Rosi, Kiano, Kenan, Ian, Meta, Borne, Debby, Edo, Hana, Sandra, Dewa, serta anak-anak mereka, yang tentu saja tetap membuat rumah sederhana itu terasa begitu penuh tapi menyenangkan di saat bersamaan. "Lo dari sini langsung balik, bro?" tanya Ian pada Borne. "Ngga. Naik gue. Udah janji sama Ben naik kuda. Debby juga mau jajan apaan tau. Balik besok." Jawab Borne.

    Last Updated : 2022-03-25
  • TAKDIR KEDUA   57: SECRET LOVER

    Ditya menoleh ke sumber suara, menatap Dirga yang seolah memancarkan laser dari kedua netranya, berang.Pria itu sudah berdiri tegak di belakang kursi Ditya. Andien menarik napas panjang. Paham kekesalan Dirga, dan jua paham keputusasaan Ditya. Andien beranjak dari kursinya, berjalan mendekati Dirga, menautkan kembali jemari mereka. "Dit, sebentar ya. Gue ngobrol sama Dirga dulu." "Ga ada yang perlu diomongin tentang perempuan itu. Itu kesepakatan kita! Kamu lupa?" Dirga tersulut emosi.

    Last Updated : 2022-03-25
  • TAKDIR KEDUA   58: LELAH

    Ditya menatap Dirga dalam. Ia tau akan begini akhirnya. Jauh di dalam hatinya, ia pun ingin bersikap seperti Dirga. "Gue minta maaf. Kalau dulu gue tau Vio menjalin hubungan dengan lo, gue bisa pastiin ga akan menikahi dia. Bahkan gue baru tau tentang lo waktu lo nguntit gue dari Tanamera ke sini. Itupun sebagai penguntit Vio, bukan sebagai cowonya Vio." Ditya merasa ada yang meremas hatinya. Mendengar pria yang paling ia benci meminta maaf bahkan bukan karena kesalahan pria itu, membuatnya benar-benar merasa kalah.

    Last Updated : 2022-03-25
  • TAKDIR KEDUA   59: NASIHAT

    Dirga dan Andien membiarkan Ditya menikmati makanannya. Pria itu makan dengan tak semangat, tetapi perlahan tetap dihabiskannya. Mungkin karena tak enak hati dengan tuan rumah. Hari beranjak semakin malam. Aroma rintik hujan yang bersapa dengan tanah kering mulai menyapa penciuman. Ditya pamit pada Andien. Andien masuk ke rumahnya memanggil Abah dan Ummah agar Ditya bisa segera berpamitan. "Saya pulang dulu Om, Tante. Terima kasih sajiannya." "Tinggal di mana, nak?" tanya Rosi. "Kalibata, Tante." "Ummah. Panggil Ummah. Saya ga suka dipanggil Tante. Ini Abah suami saya, bukan Om-om." Ditya tertawa pelan. Saat itu ia merasakan ada yang menggelitik di indera penciumannya. Tangannya terulur menyentuh hidungnya, cairan merah mewarnai jari dan telapak tangannya. Ditya akan menengadahkan kepalanya menatap ke langit-langit, tetapi Dirga yang berdiri di sampingnya menahan kepala belakangnya. "Nunduk, jangan nengadah!" titah Dirga. Andien m

    Last Updated : 2022-03-27
  • TAKDIR KEDUA   60: CINTA PERTAMA

    Rosi mengendurkan rengkuhannya setelah napas Ditya terasa mulai teratur. Ditya menarik dirinya dari pelukan Rosi. "Maaf Ummah." "Tak apa. Ini, ganti bajumu. Shalat. Lalu istirahatlah. Pulanglah besok." "Ga usah Ummah." "Semua tidur di sini malam ini." "Saya pulang saja Ummah." "Berani kamu keluar dari pintu itu, saya patahkan kakimu!" titah Hamdan. "Wajahmu saja tampak lemah begitu masih memaksa mau nyetir di tengah hujan badai begini." Ditya tau tak mungkin melawan kedua orang tua Andien itu. Ia mengangguk, kemudian beranjak untuk membersihkan dirinya.Para pria kini menduduki lantai bawah. Sementara para wanitanya dan sebagian anak-anak berada di lantai atas. Ian dan Kia tampak mengadu keahlian bermain PS. Sementara Dirga, Ken, Edo, Dewa dan Borne memilih bermain kartu dengan taruhan jepit jemuran yang akan dipasangkan di wajah mereka jika mereka kalah. Mereka memang senang sekali menyiksa diri. Bersisian dengan kelima pria berkartu itu,

    Last Updated : 2022-03-27

Latest chapter

  • TAKDIR KEDUA   120: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (12)

    Setelah memporak-porandakan ruang keluarga, Andien dan Dirga melanjutkan ronde kedua percintaan mereka di master bedroom rumah itu. Berbeda dengan ruangan lantai dasar yang di desain polos dengan gradasi warna cream ke putih di setiap dindingnya, lantai dua yang berisikan kamar-kamar para anggota keluarga dan sebuah ruang serbaguna, dinding-dindingnya berlukiskan hasil karya Edo – adik ipar Dirga. Wall mural yang kini menjadi salah satu order terbesar di perusahaan desain milik Dirga dan kawan-kawan memang membuat level hunian menjadi lebih nyaman dan terkesan mewah. Kamar Andien dan Dirga didominasi furniture yang terbuat dari kayu berwarna putih tulang, sementara untuk pernak pernik dan ornamen-ornamen pemanis - warna yang dipilih Dirga adalah warna-warna pastel sep

  • TAKDIR KEDUA   119: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (11)

    Tahun keenam pernikahan Dirga dan Andien.Dirga memeluk sang istri dari belakang, menempelkan bibirnya di daun telinga Andien.“Sudah siap?”Andien terkekeh geli.“Norak tau, Kak!”

  • TAKDIR KEDUA   118: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (10)

    “Sayang...” panggil Dirga saat Andien sedang merapihkan pakaian mereka ke dalam walk in closet.“Apa?”“Sini sebentar.”Andien menghentikan kegiatannya, lalu bergabung bersama Dirga di atas ranjang mereka.“Ada apa?”

  • TAKDIR KEDUA   117: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (9)

    Seperti biasa, Andien terbangun dari tidurnya di jam yang sama setiap malam. Yang berbeda, malam itu Dirga tak ada di sisinya, juga tak nampak di seantero kamar mereka. Andien beranjak dari ranjang, melangkah perlahan mendekati pintu penghubung kamar itu dengan ruang kerja Dirga, pendar cahaya masih nampak menembus celah antara pintu dengan lantai kayu rumah mereka.“Sayang?” tegur Andien saat mendapati suaminya yang duduk termenung seraya menyapukan ibu jari di pinggiran mug.“Hey, baby...”“Kok ga tidur?”

  • TAKDIR KEDUA   116: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (8)

    Dirga sekeluarga menyempatkan diri untuk pulang ke Indonesia ketika Summer Break. Jadwal pulang Dirga yang sebelum menikah mengikuti kalender islam – yaitu saat puasa Ramadhan, kini bergeser mengikuti libur anak-anaknya yang masih berstatus pelajar.Saat ini mereka sedang menghadiri acara pertunangan sepupu Dirga di salah satu ballroom hotel berbintang di Jakarta. Dirga yang memiliki prinsip untuk membopong semua anak-anaknya ke setiap acara keluarga sontak menjadi perhatian utama kerabat-kerabatnya selain pasangan calon mempelai.

  • TAKDIR KEDUA   115: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (7)

    “Kak...” sapa Andien seraya melangkah masuk ke kamar mereka. Andien mengambil pijakan kaki dari bawah meja riasnya, mendekat pada Dirga sebelum akhirnya meletakkan benda itu dan naik ke atasnya – hendak memasangkan dasi untuk sang suami. “Ada meeting ya hari ini?” “Iya. Mau ada tender lagi, sayang.”

  • TAKDIR KEDUA   114: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (6)

    “Mr. Harold?”Dirga tak menyangka dengan kehadiran seorang pria di balik pintu rumahnya. Pria itu membawa sebuah paper bag dengan nama toko mainan tempatnya bekerja.“Mr. Pranata.”“Ada yang bisa saya bantu?”

  • TAKDIR KEDUA   113: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (5)

    "Sayang, something happened with Anne."Dirga dan Ken baru saja turun dari deep black pearl Volkswagen Golf milik Dirga, bahkan handle pintu mobil itu masih digenggamannya. Dirga menutup pintu mobil, merangkul Andien, melabuhkan ciuman hangat di kening dan bibir isterinya."I'm home, sayang."

  • TAKDIR KEDUA   112: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (4)

    Andien turun dari mobilnya ingin bertandang sejenak ke sebuah toko yang menjual berbagai jenis rempah Asia. Ia baru saja mengantarkan Cantika ke play group yang tiga minggu terakhir menjadi salah satu tempat untuk belajar dan bersosialisasi bagi puteri kecilnya itu.Andien harus berjalan kaki beberapa ratus meter ke dalam untuk mencapai toko yang ia tuju. Langkahnya terhenti ketika melewati sebuah café dengan nuansa modern yang terasa begitu nyaman. Netranya terbelalak melihat Dirga sedang berbicara – jika bisa dibilang demikian – dengan seorang perempuan yang begitu... perfect

DMCA.com Protection Status