Share

Bab 146: Kasak-kusuk

Bab 146: Kasak-kusuk

Aku bangkit perlahan, dan segera menoleh ke arah pintu kamar pengantin yang telah terbuka. Melihat itu, tiba-tiba saja hatiku berdebar. Aku merasa takjub, gembira, namun juga sekaligus merasa penasaran.

Terbukanya pintu kamar Resti itu tidak lebar, sedikit saja, dan menampakkan seberkas cahaya dari lampu kamar yang seakan merasa bebas karena bisa keluar dari dalam sana. Secara perlahan aku lalu bangkit dari sofa yang aku tiduri tadi, lalu berjalan menuju kamar Resti, kamar istriku itu. Namun, ketika sampai di dalam kamar, aku tidak menemukan apa-apa selain kekosongan. Resti tidak ada di dalam kamar.

“Oh, mungkin dia ada di dalam kamar mandi,” pikirku.

Maka kuteruskan langkahku kembali menuju ke kamar mandi yang letaknya ada di pojok. Yang kudapati berikutnya adalah, pintu kamar mandi tidak terkunci. Setelah kudorong pintu itu dan melongok ke dalamnya, ternyata tidak ada

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status