Disamping Reta sudah ada Robert. Mereka berdiri di depan Vania dengan senyum paling menawan yang mereka punya.'Mau apa lagi sih mereka?' gimana Vania. Rasanya semua emosi Vania sudah menumpuk dan menggunung. "Salam untuk Duchess Ansel yang agung," sapa Robert sopan.'Basa-basi yang basi!' Sepertinya batin Vania selalu bermonolog "Ya... salam juga untuk Count dan Countess of Zergnet," balas Vania tak kalah memamerkan senyumnya. 'Aku ingin pergi dari sini sialan!' batin Vania terus mengutuk dan mengutuk."Maafkan saya karena saya sedang terburu-buru dan ada perlu, saya harus permisi." kata Vania masih sopan. Reta dan Robert serta Lalisa pasti sudah tahu kalau Vania hanya menjaga imagenya di depan publik. Gadis yang bisa sangat galak terhadap mereka itu mansion Ansel itu kini berubah menjadi gadis yang cantik dan anggun."Ah saya sebenarnya tidak berniat untuk menghentikan Duchess, hanya saja ada yang ingin saya bicarakan dengan Duchess," Robert sebesar mungkin membuat permintaan y
Keesokan paginya, Vania bangun dengan badan yang hampir remuk. Meskipun semalam bukanlah bukan aktivitas fisik tapi Vania merasa kelelalahan secara mental dan batin, lalu sepertinya hal tersebut memengaruhi fisiknya.Dia menengok Kinan dikamarnya yang ternyata juga sudah bangun. "Selamat pagi Kinan..." sapa Vania ringan.Vania yang mengenakan jubah untuk menutupi kamis tipisnya itu masuk dan mengeluh rambut Kinan.Kinan sepertinya tampak malu dengan perlakuan Vania. Dengan aktivitas Kinan semalam rasanya rambutnya pasti bertindak karena kemarin malam, Kinan menikmati permainan yang lumayan menguras fisik sehingga membuatnya banyak berkeringat, lalu tiba mansion pada malam pukul 11 lebih sehingga pelayanannya hanya memberinya pakaian ganti dan cuci muka saja. "Rambut saya kotor Bi..." Kinan malu malu saat mengatakannya.'Ah... gemasnya...' batin Vania kegiarangan melihat tingkah laku Kinan."Tidak masalah...""Tapi nanti tangan Bibi jadi kotor..." Kinan malu karena dia belum mencuci
Setelah menikmati waktu sarapan, mereka bertiga bergegas bersiap siap untuk perjalanan menikmati Ibukota. Vania sudah rapi dengan pakaian sederhananya. Dia tidak lagi menggunakan pakaian orang biasa karena takut direndahkan lagi, secara hari ini Dia akan membawa dua keponakannya. Vania juga membawa Sir Letto yang dengan senang hati menemani dan menjaga mereka bertiga agar aman.Di koran yang Vania baca, Ibukota tengah marak banyak pencopet. Mereka berangkat dengan perasaan suka cita tentunya. Di mata Kinan, bibinya yang sibuk itu selalu meluangkan waktu untuk Dia dan adiknya. Hati Kinan menghangat, dia memandangi Bibinya yang sedang melihat cendela kereta. Saat Vania merasa ada seseorang yang memperhatikannya Vania menoleh ke arah depannya san benar saja, Kinan sedang memperhatikannya. Mata mereka segera bertemu, Kinan yang merasa malu lalu membuang mukanya seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Vania tersenyum melihat tingkah bocah 6 tahun itu. Sesampainya di pusat kota, mereka menikmat
Segera Vania menyerahkan otoritas Duke of Ansel untuk melakukan pencarian Kesha. Sejujurnya, kasus penculikan anak hilang di Ibukota sudah sangat merebak, hanya saja karena hanya anak-anak kecil rakyat biasa yang menjadi korban, para ksatria yang bertugas berkeliling hanya menggugurkan kewajibannya. Mereka menerima laporan rakyat, lalu hanya bertindak sekedarnya dan tidak pernah mencapai untuk menguat dalang dibalik penculikan tersebut. Hanya saja kali ini korbannya adalah anak dari keluarga Ansel. Keluarga teratas dan salah satu keluarga paling bergengsi di Kerajaan Merden. Pihak Kerajaan pun dibuat pusing karena tuntutan Vania. Keamanan yang tidak tersangka padahal di Ibukota yang notabenenya dekat dengan kediaman Sang Raja. Sebagian rakyat malah jadi mengutuk pihak Kerajaan karena mereka langsung bertindak."Kalau anak bangsawan yang kena culik saja langsung bertindak,""Iya benar, coba dulu... anak saya yang hilang 1 tahun yang lalu saja masih dibiarkan dan masih belum ketemu!"
Kesha sudah berhenti menangis, sekarang mulutnya merasa karena demamnya yang tinggi."Hngn...hngn..." suara merintih."Woi Kadim, lihat anak itu!" Perintah si rambut cepak.Si botak dengan segera mendatangi gadis kecil yang sekarang meringkuk kesakitan."Wajahnya memerah Tur!" kata si Kadim mengamati."Memerah? periksa badannya sekarang!" atas perintah Turlap, Kadim memegang jidat gadis cilik tersebut."Panas Tur...""Apa?..." buru-buru Turnip berdiri dari tempat duduknya dan menghamiri Kadim yang ada di depan gadis cilik tersebut, lalu tangannya memegang dahi Kesha sendiri karena tidak percaya dengan Kadim yang sedikit bego. "Dia sakit Rim! lepas ikatannya!""Nanti kalau kabur gimana?" Tanya Kadim seolah Kesha yang sudah meringkuk lemah itu masih sanggup berdiri dan berlari."Dasar bego, dia aja berdiri gak bisa, gimana caranya kabur?".Kadim berpikir dengan keras Kadim melepas ikatan Kesha, anak itu sudah sangat lemas sehingga tak banyak bereaksi. Dia juga belum makan sejak siang b
Kadim dan Turlap sedang stres karena anak yang mereka culik tak kunjung reda demamnya. Akhirnya Turlap menyuruh Kadim untuk melapor kepada pengawas lapangan. Kasus penculikan anak merupakan singkat yang dijalankan oleh bangsawan juga. Turlap dan Kadim hanya sebagian petugas lapangan. Dalam kesehariannya mereka biasanya berkomplotan 6 sampai 10 orang. Tapi kemudian, komponen itu dipecahkan menjadi 2 orang. Yang saat ini ditempati oleh Kadim dan Turlap adalah sebuah gudang kecil yang dijadikan salah satu markas mereka. Gudang ini sudah tidak terpakai, bagian depan dibiarkan kotor dan penuh dengan semak ilalang untuk menyamarkan tempat rahasia tersebut, bagian belakangnya baru bersih dan rapi, ada sebuah pintu kecil dibelakang yang dijadikan tempat masuk dan keluar. Gudang kecil itu letaknya jauh dari keramaian kota dan berada di pinggiran paling ujung Ibukota. 30 menit kemudian, Kadim datang. Dia membawa kabar buruk, markas pusat kosong tak ada satupun orang dan juga anak-anak yang mer
Sang dokter mengobati gadis kecil itu dengan serius. Panasnya sangat tinggi dan tak kunjung sembuh, penyebabnya sendiri dia tidak tahu. Lalu orang yang mencurigakan dan yang membawa anak itu kesini terlihat masih biasa saja sambil menyesap tembakau kering yang dilinting. Setelah diberi obat dan dibiarkan berbaring di kasur pasien, sang dokter menyuruh asistennya untuk diam-diam menghubungi petugas berwajib, mereka harus melaporkan ada anak gadis cantik yang dibawa ke kliniknya.***Jehu mendapat laporan dari Cleo bahwa semua markas penculik sudah ketahuan semua, karena semua gedung yang tidak terpakai di geledah semua, dari beberapa gedung kosong itu ada beberapa tempat yang mencurigakan. Seperti bekas menyimpan tahanan, ada beberapa tali yang baru dipakai baru baru ini, bekas makanan dan minuman, alkohol ataupun patung rokok.Jehu juga mendapat laporan ada sebuah gudang terbakar, sepertinya gudang itu sengaja dibakar. Karena para penjahat itu sepertinya punya akses informasi yang han
Jehu mendapat laporan bahwa seorang anak dengan ciri-ciri seperti Nona Muda Kesha ditemukan di sebuah klinik di pinggiran kota. Daerah kumuh yang rawan akan banyak kejahatan.Cleo sang pelopor juga langsung menuju ke lokasi, komunikasi mereka lancar berkat alat sihir.Sampai disana Cleo langsung mengenali Nona Muda dari kediaman Ansel tersebut. Sang dokter mendapatkan banyak pertanyaan kenapa Nona Muda tersebut bisa berada dalam kliniknya. Sang dokter mengaku kalau ada warga yang menemukannya di pinggir sebuah gudang, lalu membawanya kesini karena demam. Saat ditanya dimana warga yang menemukan anak tersebut, sang dokter berkata bahwa dia sudah pergi karena memang dia dalam perjalanan menuju kampung halamannya. Sang dokter berdalih lupa menanyakan nama dan dimana kampungnya karena sang penolong Nona Muda langsung menyerahkan sejumlah uang untuk merawatnya titip untuk melapor kepada ksatria yang bertugas karena takut dicari orang tuanya dan langsung pergi. Meski mencurigakan, Cleo ti
Keluar dari istana Loka memandang Vania. Dia sebenarnya cukup terkesima dengan pandangan Vania. Dia masih muda dan dipaksa dewasa. Dia belum pernah menikah tapi harus punya dua anak yang siap dia jaga. Loka yakin, Vania akan jadi wanita hebat. "Penyihir agung Loka... Saya amat sangat merasa berterima kasih atas segala bentuk bantuanya selama ini. Anda tahu bahwa kediaman Ansel dimasa mendatang akan selalu membantu menara sihir." Loka tersenyum, "Saya juga berterima kasih atas segala bentuk kesempatan dan kepercayaan yang diberikan. Senang bisa bekerja sama dengan kediaman Ansel." Erick Jamamiel juga sudah kembali ke akademi untuk mengajar dan tentu saja masih dengan eksperimentalnya. Sebagai Duchess Vania banyak bertemu dengan orang baru. Dia bisa melihat banyak perspektif tentang kehidupan secara luas. Dia melihat langit yang cerah. Ah ... rasa nya masa depan itu juga akan cerah bukan. Loka langsung berpamitan dan akan pergi ke menara sihir. Vania juga segera kembali ke ke
Kenapa keluarga Kerajaan dengan entengnya membuat kesimpulan seperti itu. Mereka meminta maaf pun tidak bisa mengembalikan kakak ipar dan kakaknya. "Ini karena keteledoran Ayah dan pengabaian. Kami sadar akan hal itu." Jehu menambahkan. Sejujurnya Vania mau marah, tapi tidak etis juga memarahi Meraka karena itu bukan salah mereka. "Sudahlah... yang penting sekarang malah sudah clear dan jelas. Itu bukan salah kalian sejujurnya." Kata Loka. Vania mendengarnya juga. Loka benar, tapi entah kenapa rasanya masih sakit. Dia kehilangan kakaknya dan mendapatkan surat wasiat yang memberatkan dirinya. Bukannya tidak mau untuk merawat kedua keponakannya. Tapi menjadi Duchess adalah hal lain yang tidak pernah dia pikirkan. "Ayah akan menebus dosanya dengan pergi ke kuil untuk mengabdi selama sisa hidupnya." Mereka semua cukup kaget, keputusan Raja itu tidak pernah mereka duga. "Secepatnya aku akan naik tahta untuk menggantikannya." Vania sebenarnya Tidak terima, dia ingin me
Sungguh tidak akan ada yang menyangka berita menghebohkan datang dari keluarga Istana. Raja mengumumkan secara resmi bahwa dia akan mundur dari jabatan. Tidak tahu apa yang pasti telah terjadi, tapi berita tersebut membuat semua orang gempar, bahkan pada bangsawan yang menduduki kursi dewan negara nasional. Sementara itu Elia dan Jehu masih menutupi kesalahan Ayahnya. Mereka kemudian hendak melakukan audiensi dengan pihak menara sihir dan keluarga Duke Ansel. *** Aneh sekali ada surat dari istana, dan sepertinya surat resmi. Vania membaca surat tersebut dengan serius. Karena ini surat penting tidak mungkin dia akan menolaknya. Tapi sebetulnya, dia sedang dalam kondisi mendesak. Ini terkait kondisi Kesha. Ritual tersebut belum di lakukan sehingga kondisinya menjadi lebih tidak memungkinkan dengan segala sesuatu yang terjadi. Bisa jadi lebih baik, atau sebaliknya. Pihak menara sudah berjanji bahwa malam ini adalah harinya. Pada malam hitungan tertentu, mana seseorang akan t
Raja merasa sangat gelisah sepanjang waktu. Dia tidak menyangka bahwa anaknya yang tidak berguna seperti Jehu itu bisa membuat gebrakan dengan mengungkapkan dalang kasus pembunuhan berantai di masyarakat. Bersama dengan Elia dia bisa bekerja sama. Lebih parah lagi ternyata kedok Marquis Sami bisa ketahuan. Ambisinya selama ini adalah menciptakan pasukan kuat dan akan ditakuti oleh kerajaan sekitar. Dia ingin melakukan ekspansi perluasan wilayah. Makanya dia mendukung Marquis Sami dan memberikan pendanaan untuk objek penelitian nya. Siapa sangka dia benar benar berhasil. Tapi ilmuan yang gila kadang kadang banyak mengorbankan banyak hal. Dan itu menjadi salah kaprah ketika Marquis menghalalkan segala cara. Raja akui dia salah telah mengabaikannya dulu. Kini setelah anak anaknya mengetahuinya dia malu karena sudah bertindak tidak adil pada banyak orang. Terlebih Marquis juga mengorbankan Duke Gama dan Menara sihir karena ingin menggali dirinya. "Apa yang harus aku lakukan?" Dia
Para pekerja dikembalikan ke mansion setelah semuanya selesai. Ksatria yang terluka juga diobati dengan segera. Semua master menara sihir bekerja tanpa beristirahat. Jehu dan Elia juga punya tugasnya sendiri. Untuk pertama kalinya mereka bekerja sama dengan kompak. Padahal mereka dulu selalu bermusuhan. Marquis Titan dijaga dengan ketat dibawah pengawasan menara sihir juga. Rumahnya digeledah dan ditemukan lorong rahasia bawah tanah. Rupanya dibawah sana masih banyak percobaannya. "Orang itu benar benar gila.""Dia berniat membuat pasukan monster.""Ini dibisa dikatakan pemberontakan."Mempunyai kavileri pasukan melebihi istana sama saja dengan upaya pemberontakan. Di jaman ini, semua bangsawan memiliki pasukan dengan jumlah terbatas dan Tidak boleh melebihi pasukan istana. Setelah mengacak mengacak tempat tersebut, Elia menemukan segel yang sangat familiar."Segel istana." Itu adalah segel milik Raja."Ayah?" Jehu penasaran.Benar, itu adalah segel milik raja bahwa Marquis meng
Elia tentu saja tahu tentang operasi jebakan tersebut. Dia akhirnya memberikan surat kepada Jehu, meskipun sepertinya akan datang terlambat. Pasukan kavaleri mereka datang terlambat. Ternyata suasana di istana Duke Ansel telah kacau balau. Banyak hewan hewan mati dengan darah berceceran. Beberapa ksatria juga terluka karena mereka monster monster tersebut. "Gila!" Kata Jehu kaget. Dia tidak tahu bahwa selama ini yang mereka hadapi adalah monster . "Tapi monster ini diciptakan oleh seseorang." Suara pedang berdesing. Teriakan teriakan para ksatria menggema. Pasukan Jehu juga segera bergabung. "Sepertinya Duchess dan beberapa tuan penyihir ada di dalam!" Jehu dan Elia berbagi peran. Elia bertugas mencari musuh utamanya, sedangkan Jehu berperan untuk mencari Duchess Vania dan yang lainnya. Ketika Arvel, Erick dan Vania kelelahan datanglah Jehu. "Ahh.. bantuan datang!" Kata Erick yang sudah kelelahan. Kesha sudah digendong oleh Vania."Kita harus pergi dari sini!""Bagaimana den
Dalam suasana sepi, Marquis terus menyelinap masuk, seolah segalanya terasa sangat mudah. Dia hanya tidak tahu bahwa sebenarnya semua gerak geriknya sudah di incar. Tepat saat dia hendak masuk ke sebuah kamar, dia dihalang oleh beberapa orang. "Sialan!!"Ternyata semua ini hanya sebuah jebakan.Dia segera memberi perintah pada monster buatannya itu.Kuda dengan gigi tajam dan mengeluarkan air liur menjijikkan itu maju."Dia sudah menciptakan monster rupanya!"Donald yang awalnya merasa bosan kini merasa sangat bersemangat. Sudah lama tidak mendapatkan pengalaman baru."Dia monster dengan mana yang kuat." Loka sedang memberitahu."Aku akan menguji semua eksperimen ku!" Katanya bersemangat.Ben sendiri juga sudah bersiap."Dia cukup gila rupanya, datang sendirian!"Tapi Marquis juga sebenarnya sudah bersiap kalau kalau dia mengalami gangguan.Saat kuda itu hendak menyerang, Donald melemparkan mercon bubuk ke arah kuda itu, alhasil kuda itu kelimpungan."Apa yang kau lempar kan?""Hany
"Kalau kasus yang tengah ditangani pangeran Jehu ternyata terbukti benar bahwa Duke Gama dan guru besar bekerja sama. Aku yakin pelakunya sama." "Pasti dia sudah mendengar tentang anak yang memiliki mana melimpah." "Kita bisa menjebaknya!" "untuk jaga jaga, kita kosongkan menara!" "Memangnya mereka mau kesini hanya untuk berjaga." Loka sam Arvel terlihat sedang berdebat satu sama lain. masih ada ketiga teman penyihir di menara, kalau mereka ikut kesini pasti mereka tidak mau. "Tapi kalau kita bahas kematian guru, pasti mereka mau." Mau bagaiman pun mereka menyayangi guru mereka. Master menara tidak pernah pelit dalam berbagi ilmu, kadang kala dia hanya menguji seberapa kuat kemauan kita untuk belajar . "coba saja kalau begitu." Lalu dipanggil lah mereka semua. Donald , Kevin dan Ben. Mereka tampak sangat kesal. "Awas saja kalau Tidak ada yang menarik malam ini!" Donald si pecinta adrenalin menekankan hal itu kepada Loka. "Aku Tidak janji ya!" *** Malam i
Kasus itu adalah sederet kasus penculikan orang di daerah kumuh. Ketika ditemukan Mayat mereka pucat, mereka kehabisan daya hidup. pengambilan mana secara paksa. "Tapi untuk apa?" Jehu bertanya tanya. Sementara dia masih menyelidiki kasus tersebut. Di kediaman Ansel mereka juga akhirnya bisa mengurai isi perkamen tersebut. Mantra itu ada dan yang perlu disiapkan adalah menyiapkan ritual tersebut . "Benar kalau Duchess Vania tidak memiliki mana sejak kecil?" "Sejak lahir malah." Tapi dia masih bertahan Hidup. Bukankah dia seperti fosil? Lihat saja kasus yang tengah terjadi, mereka semua mati ketika mana nya tersedot. Daya hidup mereka juga seperti tersedot. Kalau Duchess saja bisa hidup, bukankah mereka harusnya juga bisa hidup. "Ini kasus langka." Kata Loka . dia langsung melihat Duchess sebagai objek penelitian. "Apa?" Vania mulai ketakutan. "Tapi bagaimana kalau gagal? bukankah ini lebih seperti tikus percobaan?" Erick menyampaikan pendapatnya. Vania juga ng