Beranda / Fantasi / Surat Wasiat Sang Duke / "Ini pertama kalinya kita bertemu!"

Share

"Ini pertama kalinya kita bertemu!"

Penulis: Khorik Istiana
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-03 20:35:29

"Alangkah lucunya situasi ini, hahaha..." Elia menertawakan Jehu dan Bastian. Rupanya mereka sudah membuat risih Duchess baru itu.

Vania hanya memandangi Putra Mahkota yang tampan itu dengan tatapan aneh. 'Apanya yang lucu, kenapa dia tertawa?'

Jehu sedikit malu dengan ucapan Vania tapi yah, dia terlanjur putus urat kemaluannya.

"Ehem..." Jehu berdeham karena malu, "Saya sedikit kecewa, karena saya pikir kita sudah cukup dekat," Jehu menggoda Vania lagi.

'Cih... najis!' tapi karena di depannya ada Putra Mahkota, sebisa mungkin Vania harus menjaga martabatnya sebagai seorang babgsawan terlebih sebagai kepala wilayah Ansel.

"Wah, maafkan atas kelancangan saya Pangeran, tapi sepertinya itu hanya spekulasi pangeran saja, nyatanya kita baru kedua kali bertemu." Vania mantap sekali mempermalukan Jehu.

"Ini juga kedua kalinya bagi saya dan Grand Duke Muda Bastian bertemu," Vania menambahkan fakta lagi dan bersuara dengan cukup keras agar semua orang mendengarnya. Dia tidak mau terlibat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Surat Wasiat Sang Duke   Bulol ( bucin tolol )

    Baru saja Vania kabur dari jerat gosip kotor sekarang dia sudah dihadapkan dengan orang yang tak pernah dia inginkan. Lalisa Zergnet, orang yang pernah Vania usir dari kediaman Ansel. Dia sedang menggandeng seorang laki-laki yang pendek, sedikit gemuk dan wajahnya biasanya. Kalau dilihat dari perangai sepertinya dia seorang bangsawan namun tidak cukup berada. Tapi di sisi lain, Lalisa tampil dengan full barang mewah dan bermerk. Bahkan lebih ngehreng ketimbang tampilan Vania yang seorang kepala wilayah. Bahkan sang ratu saja sepertinya kalah berkilau dengan Lalisa.Vania hendak lewat dan mengabaikan Lalisa tapi Lalisa keburu mencegatnya."Apa kabar Duchess Ansel?" Sapa Lalisa dengan senyum seringai."Ya, kabar baik Lady Zergnet," Vania tidak ingin berlama-lama dengan Lalisa, hanya akan membuang waktunya. Lebih Vania segera menyelesaikan urusannya dengan Lalisa dan segera menjemput kedu keponakanny mengingat ini sudah pukul 10 malam. Vania terjebak dengan percakapan Marchioness Titan

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-03
  • Surat Wasiat Sang Duke   Bisakah kita berbaikan?

    Disamping Reta sudah ada Robert. Mereka berdiri di depan Vania dengan senyum paling menawan yang mereka punya.'Mau apa lagi sih mereka?' gimana Vania. Rasanya semua emosi Vania sudah menumpuk dan menggunung. "Salam untuk Duchess Ansel yang agung," sapa Robert sopan.'Basa-basi yang basi!' Sepertinya batin Vania selalu bermonolog "Ya... salam juga untuk Count dan Countess of Zergnet," balas Vania tak kalah memamerkan senyumnya. 'Aku ingin pergi dari sini sialan!' batin Vania terus mengutuk dan mengutuk."Maafkan saya karena saya sedang terburu-buru dan ada perlu, saya harus permisi." kata Vania masih sopan. Reta dan Robert serta Lalisa pasti sudah tahu kalau Vania hanya menjaga imagenya di depan publik. Gadis yang bisa sangat galak terhadap mereka itu mansion Ansel itu kini berubah menjadi gadis yang cantik dan anggun."Ah saya sebenarnya tidak berniat untuk menghentikan Duchess, hanya saja ada yang ingin saya bicarakan dengan Duchess," Robert sebesar mungkin membuat permintaan y

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-04
  • Surat Wasiat Sang Duke   Momen bersama

    Keesokan paginya, Vania bangun dengan badan yang hampir remuk. Meskipun semalam bukanlah bukan aktivitas fisik tapi Vania merasa kelelalahan secara mental dan batin, lalu sepertinya hal tersebut memengaruhi fisiknya.Dia menengok Kinan dikamarnya yang ternyata juga sudah bangun. "Selamat pagi Kinan..." sapa Vania ringan.Vania yang mengenakan jubah untuk menutupi kamis tipisnya itu masuk dan mengeluh rambut Kinan.Kinan sepertinya tampak malu dengan perlakuan Vania. Dengan aktivitas Kinan semalam rasanya rambutnya pasti bertindak karena kemarin malam, Kinan menikmati permainan yang lumayan menguras fisik sehingga membuatnya banyak berkeringat, lalu tiba mansion pada malam pukul 11 lebih sehingga pelayanannya hanya memberinya pakaian ganti dan cuci muka saja. "Rambut saya kotor Bi..." Kinan malu malu saat mengatakannya.'Ah... gemasnya...' batin Vania kegiarangan melihat tingkah laku Kinan."Tidak masalah...""Tapi nanti tangan Bibi jadi kotor..." Kinan malu karena dia belum mencuci

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-04
  • Surat Wasiat Sang Duke   Sebuah insiden

    Setelah menikmati waktu sarapan, mereka bertiga bergegas bersiap siap untuk perjalanan menikmati Ibukota. Vania sudah rapi dengan pakaian sederhananya. Dia tidak lagi menggunakan pakaian orang biasa karena takut direndahkan lagi, secara hari ini Dia akan membawa dua keponakannya. Vania juga membawa Sir Letto yang dengan senang hati menemani dan menjaga mereka bertiga agar aman.Di koran yang Vania baca, Ibukota tengah marak banyak pencopet. Mereka berangkat dengan perasaan suka cita tentunya. Di mata Kinan, bibinya yang sibuk itu selalu meluangkan waktu untuk Dia dan adiknya. Hati Kinan menghangat, dia memandangi Bibinya yang sedang melihat cendela kereta. Saat Vania merasa ada seseorang yang memperhatikannya Vania menoleh ke arah depannya san benar saja, Kinan sedang memperhatikannya. Mata mereka segera bertemu, Kinan yang merasa malu lalu membuang mukanya seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Vania tersenyum melihat tingkah bocah 6 tahun itu. Sesampainya di pusat kota, mereka menikmat

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-05
  • Surat Wasiat Sang Duke   Kasus penculikan Kesha

    Segera Vania menyerahkan otoritas Duke of Ansel untuk melakukan pencarian Kesha. Sejujurnya, kasus penculikan anak hilang di Ibukota sudah sangat merebak, hanya saja karena hanya anak-anak kecil rakyat biasa yang menjadi korban, para ksatria yang bertugas berkeliling hanya menggugurkan kewajibannya. Mereka menerima laporan rakyat, lalu hanya bertindak sekedarnya dan tidak pernah mencapai untuk menguat dalang dibalik penculikan tersebut. Hanya saja kali ini korbannya adalah anak dari keluarga Ansel. Keluarga teratas dan salah satu keluarga paling bergengsi di Kerajaan Merden. Pihak Kerajaan pun dibuat pusing karena tuntutan Vania. Keamanan yang tidak tersangka padahal di Ibukota yang notabenenya dekat dengan kediaman Sang Raja. Sebagian rakyat malah jadi mengutuk pihak Kerajaan karena mereka langsung bertindak."Kalau anak bangsawan yang kena culik saja langsung bertindak,""Iya benar, coba dulu... anak saya yang hilang 1 tahun yang lalu saja masih dibiarkan dan masih belum ketemu!"

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-06
  • Surat Wasiat Sang Duke   Meringkus penculik

    Kesha sudah berhenti menangis, sekarang mulutnya merasa karena demamnya yang tinggi."Hngn...hngn..." suara merintih."Woi Kadim, lihat anak itu!" Perintah si rambut cepak.Si botak dengan segera mendatangi gadis kecil yang sekarang meringkuk kesakitan."Wajahnya memerah Tur!" kata si Kadim mengamati."Memerah? periksa badannya sekarang!" atas perintah Turlap, Kadim memegang jidat gadis cilik tersebut."Panas Tur...""Apa?..." buru-buru Turnip berdiri dari tempat duduknya dan menghamiri Kadim yang ada di depan gadis cilik tersebut, lalu tangannya memegang dahi Kesha sendiri karena tidak percaya dengan Kadim yang sedikit bego. "Dia sakit Rim! lepas ikatannya!""Nanti kalau kabur gimana?" Tanya Kadim seolah Kesha yang sudah meringkuk lemah itu masih sanggup berdiri dan berlari."Dasar bego, dia aja berdiri gak bisa, gimana caranya kabur?".Kadim berpikir dengan keras Kadim melepas ikatan Kesha, anak itu sudah sangat lemas sehingga tak banyak bereaksi. Dia juga belum makan sejak siang b

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-06
  • Surat Wasiat Sang Duke   Pada akhirnya, penjahat juga seorang manusia

    Kadim dan Turlap sedang stres karena anak yang mereka culik tak kunjung reda demamnya. Akhirnya Turlap menyuruh Kadim untuk melapor kepada pengawas lapangan. Kasus penculikan anak merupakan singkat yang dijalankan oleh bangsawan juga. Turlap dan Kadim hanya sebagian petugas lapangan. Dalam kesehariannya mereka biasanya berkomplotan 6 sampai 10 orang. Tapi kemudian, komponen itu dipecahkan menjadi 2 orang. Yang saat ini ditempati oleh Kadim dan Turlap adalah sebuah gudang kecil yang dijadikan salah satu markas mereka. Gudang ini sudah tidak terpakai, bagian depan dibiarkan kotor dan penuh dengan semak ilalang untuk menyamarkan tempat rahasia tersebut, bagian belakangnya baru bersih dan rapi, ada sebuah pintu kecil dibelakang yang dijadikan tempat masuk dan keluar. Gudang kecil itu letaknya jauh dari keramaian kota dan berada di pinggiran paling ujung Ibukota. 30 menit kemudian, Kadim datang. Dia membawa kabar buruk, markas pusat kosong tak ada satupun orang dan juga anak-anak yang mer

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-07
  • Surat Wasiat Sang Duke   Dia kabur

    Sang dokter mengobati gadis kecil itu dengan serius. Panasnya sangat tinggi dan tak kunjung sembuh, penyebabnya sendiri dia tidak tahu. Lalu orang yang mencurigakan dan yang membawa anak itu kesini terlihat masih biasa saja sambil menyesap tembakau kering yang dilinting. Setelah diberi obat dan dibiarkan berbaring di kasur pasien, sang dokter menyuruh asistennya untuk diam-diam menghubungi petugas berwajib, mereka harus melaporkan ada anak gadis cantik yang dibawa ke kliniknya.***Jehu mendapat laporan dari Cleo bahwa semua markas penculik sudah ketahuan semua, karena semua gedung yang tidak terpakai di geledah semua, dari beberapa gedung kosong itu ada beberapa tempat yang mencurigakan. Seperti bekas menyimpan tahanan, ada beberapa tali yang baru dipakai baru baru ini, bekas makanan dan minuman, alkohol ataupun patung rokok.Jehu juga mendapat laporan ada sebuah gudang terbakar, sepertinya gudang itu sengaja dibakar. Karena para penjahat itu sepertinya punya akses informasi yang han

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-07

Bab terbaru

  • Surat Wasiat Sang Duke   Menemukan cara

    Elia benar benar peduli dengan kondisi Kesha sehingga dia dia dia melakukan teleportasi dengan portal untuk kembali ke istana. Semalaman dia perpustakaan mencari banyak hal mengenai mana. Akhirnya dia teringat gulungan perkamen yang membahas soal mana. Setengahnya sudah diartikan oleh orang bayaran kepercayaannya. Gulungan itu belum dibacanya dan hanya dilihatnya sekilas waktu itu.Elia membaca dengan serius. "Ketemu!" Elia kegirangan.Dia segera menggulung perkamen tersebut dan membawanya kembali ke kediaman Ansel. Dia kembali ke kamarnya dengan perasaan sumringah. Elia tak sabar untuk bertemu pagi dan membawakan kabar baik ini kepada Vania. Saking antusiasnya, Elia bahkan tidak tidur lagi. Dia hanya tiduran di ranjang menatap langit langit kamar. Keesokan paginya, Elia sudah menunggu di meja makan. Dia orang no 1 yang datang paling awal. Benar, paling awal. Sampai-sampai sang kepala Koki yaitu Piton sibuk untuk membuatkan makanan ringan sembari menunggu jam makan

  • Surat Wasiat Sang Duke   Pertolongan

    Elia juga berpikir sejenak, dia ingin membantu karena dia sudah terlanjur tahu. "Bagaimana kalau Tuan penyihir bekerja sama untuk menerjemahkan perkamen gulungan sihir yang saya temukan?"Tiba tiba saja, hal itu membuat Loka dan Arvel melongo.Ajakan itu sangat tidak bisa dipercaya, "Saya bersungguh sungguh," melihat kesungguhan tersebut, Arvel langsung menjawab, "Terimakasih atas tawarannya Yang Mulia, sungguh tawaran yang sangat berarti bagi kami para penyihir," Arvel yang menatap Loka pun seperti berbicara lewat matanya. Menerjemahkan perkamen gulungan sihir bagi para penyihir merupakan anugerah, informasi kuno yang bahkan belum ada dibuku biasa nisa ditemukan, jadi Arvel dan Loka pasti tidak akan melewatkan ajakan yang sangat menggiurkan.Disini orang yang paling tidak percaya adalah Vania, bukankah Kerajaan hendak melakukan merger? mengambil alih menara sihir, tapi dengan sikap Elia yang santai seolah dia tidak ada masalah apa apa dengan isu yang sudah beredar santer tersebut.T

  • Surat Wasiat Sang Duke   Ketahuan (4)

    Singkatnya, Vania mengatakan kalau ini bukanlah urusan Elia yang terlihat sangat ingin tahu urusan kenapa ada banyak orang berkumpul untuk menangani Nona Muda Ansel, tapi Elia yang juga bersikeras hendak membantu itu malah menimbulkan tanda tanya bagi Vania. "Apakah perkamen tersebut sudah diterjemahkan?" Tanya Arvel penasaran."Belum, itu karena bahasanya sangat kuno sehingga sulit untuk tahu arti perkamen dan juga beberapa kegunaan alat sihir yang kegunannya juga belum jelas," balas Elia.Bahasa kuno terdahulu sangatlah langka sekarang, itu sebabnya hanya qda beberapa ahli yang bisa bahasa kuno dan kebanyakan yang bisa melangkah penyihir yang berdedikasi untuk mempelajari bahasa kuno tersebut. Jadi kalau di Kerajaan pasti juga bisa dipastikan orang yang ahli adalah orang yang punya kemampuan langka. "Kalau boleh tahu, siapa orang yang menerjemahkan perkamen tersebut?" kali ini Loka yang ternyata."Aku sendiri," sahut Elia bangga. Elia di didik Ibunya sangat keras karena sadar haru

  • Surat Wasiat Sang Duke   Ketahuan (3)

    Seseorang muncul dari balik pintu kamar yang terbuka, tapi ke empatnya belum menyadari kehadiran sosok tersebut karena mereka fokus dalam menangani Kesha yang masih lemas terbaring di kasur tersebut. Satu satunya orang yang sadar hanya Suri, sang Pengasuh.Mata Suri membelalak kaget, dia ingin memberitahu Duchess Vania, tapi Vania tampak serius memperhatikan ketiga orang yang sedang memegangi Kesha. Tapi Suri tak tahan, sehingga dia segera menghadap Vania dan membisikkannya sesuatu. Setelah Suri membisikkan sesuatu, Vania menoleh ke arah pintu berada. Saat wajahnya berputar dan mengenali sosok tersebut, tubuh Vania menegang.Sosok tersebut tersenyum ramah alih alih kaget dan penasaran. Dia sangat pandai berakting."Yang Mulia..." kata Vania cukup keras. Atas kalimat tersebut, ketiga orang yang tadinya sibuk memegangi tubuh Kesha pun kini menoleh. Mereka heran karena kenapa bisa Putra Mahkota datang ke lantai 5 dan memergoki mereka.Di sisi lain, Elia merasa tenang karena tamu misteriu

  • Surat Wasiat Sang Duke   Ketahuan (2)

    Setelah acara makan malam yang damai tersebut, Putra Mahkota berujar kalau Dia hendak beristirahat, maka dengan senang hati Vania mengantarkan Putra Mahkota ke kamarnya sembari mengobrol di jalan."Bulan depan akan ada kongres, saya harap Duchess bisa berpartisipasi,""Ya Yang Mulia," Vania tersenyum. Elia benar benar memperhatikan Vania, biasanya para Lady bangsawan akan senang terbar pesona atau berlagak merayunya karena Putra Mahkota yang tampan itu masih single dan posisi Putri Mahkota masih kosong. Tapi Vania berbeda, dia hanya menjalankan SOPnya sebagai Tuan rumah yang menyambut kunjungannya, tidak lebih. Semua perlakukannya formal dan seperti formalitas, bahkan tidak ada percakapan yang mengandung unsur pribadi. Setelah sampai di depan kamar tempat Putra Mahkota tinggal, Vania pamit undur diri. Elia tersenyum dengan perpisahannya tersebut.Setelah masuk kamar, wajah yang tadi tersenyum kini segera berubah jadi datar. "Siapkan operasi malam ini," ucap Elia. Di kamarnya sudah ad

  • Surat Wasiat Sang Duke   Ketahuan

    "Kenapa tertawa?"Sontak Ani menghentikan aktivitas tertawanya, "Maafkan saya Tuan, saya hanya merasa lucu.""Lucu?""Benar, soalnya Tuan adalah orang pertama yang merasa risih karena diperlakukan seperti umumnya para bangsawan,""Yah, itu tidak salah. Saya lahir dan tumbuh sebagai orang biasa, lalu dibawa Master Rodeo ke menara sihir sejak usia dini. Di menara sihir juga para penyihir hidup mandiri, jadi kalau tiba-tiba dilayani seperti ini rasanya sangat aneh dan hidup seperti kutu kain yang hanya bisa makan dan tidur saja." Arvel menyelesaikan kalimatnya dengan penuh helaan nafas seakan sedang mengeluh karena tiba-tiba menjadi seorang bangsawan. Ani yang menyimak pernyataan Arvel hanya manggut-manggut. "Baiklah kalau begitu, karena sudah tidak ada keperluan. Silahkan beristirahat, saya perhatikan Nona banyak terjaga karena memperhatikan saya,""Tolong panggil saya Ani saja Tuan. Saya tidak pantas dipanggil Nona," Ani tersenyum ramah."Semua manusia terlahir sama, meskipun pada ak

  • Surat Wasiat Sang Duke   Beban Bruno

    Ada banyak hal yang selalu Bruno Gelatrix lakukan. Sekuat itu adalah perintah alasannya yaitu Putra Mahkota Elia. Dari hal yang masuk akal sampai hal yang berbau mengancam nyawa semua dia kerjakan. Laki-laki yang bergelar Viscount itu suka rela melakukan apapun yang diperintahkan oleh majikannya. Dia mengikuti Putra Mahkota dengan setia karena telah melihat kemampuan dan kebaikan hati Elia. Peran Bruno cukup urgensi dalam menyusun kekuatan Elia, anak dari Permaisuri dari Kerajaan asing. Kali ini Elia menyuruh Bruno untuk menyelidiki hubungan menara sihir dengan kediaman Ansel serta maksud dan tujuan kedatangan Jehu yang terkuhat mencurigakan dan misterius."Aku harus meminta kenaikan gaji!" gumam Bruno seorang diri. Semakin lama semakin banyak yang dia kerjakan. Pertarungan politik semakin tidak stabil, apalagi dengan Raja yang kini melibatkan Pangeran Jehu dalam menyelesaikan masalah Kerajaan membuat kubu Duke Ibet semakin merasa senang dan berada di atas angin. Meskipun Pengeran Je

  • Surat Wasiat Sang Duke   Akar masalah

    "Grr...grrr....grrrr...." erangan hewan dalam kurungan jeruji yang sudah dipasang sihir pengaman itu memenuhi ruangan bawah tanah tersebut. Mulutnya menganga memperlihatkan taring dan air libur yang menetes. Pemandangan itu terlihat seram sekaligus menjijikkan. Ada puluhan spesimen hewan hidup yang seperti itu. Pemiliknya adalah kepala penelitian dan pengembangan sihir dibawah komando seorang Marquess. Dia punya obsesi dan ambisi yang mengerikan sehingga bisa disebut hal tersebut tidaklah normal. "Tuan... spesimen di sel no 6 mengalami kejang dan mati dalam kurun waktu 30 detik," kata salah seorang penelitinya memberikan laporan perkembangan."Yah... tidak masalah, langsung ganti dengan hewan baru, stok mana kita melimpah," katanya memberikan instruksi. Ruangan bawah tanah itu luas dan terbagi menjadi beberapa bagian, tempat eksperimen, tempat menyimpan mana, tempat para hewan yang akan dijadikan eksperimen dan satu laboratorium besar. Dia membangun itu semua hanya dengan modal propo

  • Surat Wasiat Sang Duke   Berpikir Ulang

    Urusan mansion sudah ditangani Jeff.Urusan wilayah sudah ditangani Andrew.Urusan Kesha yang kini prioritasnya bahkan ditangani oleh banyak orang, mulai dari dua orang penyihir, seorang peneliti ramuan yaitu Erick Jamamiel dan bahkan temannya Amel rajin mengiriminya surat yang berisi makalah atau artikel terkait mana dari luar negeri. Sekarang kasus kematian Kakak dan Iparnya yang tiba-tiba saja disimpulkan oleh kasus pembunuhan. Vania berharap kalau ini semua mimpi dan akan berakhir saat dia terbangun nanti. Sayangnya harapan itu sia-sia. Semuanya adalah kenyataan. Semua kemalangan itu tiba-tiba saja menimpa dirinya.Jehu menatap Vania lagi dengan iba. Wajah garang Vania tiba-tiba saja menjadi pucat seakan semua darahnya terkuras. "Maaf kalau kedatangan saya membebani Duchess," Jehu meminta maaf dengan tulus, dia juga tidak mau kalau berita itu menganggu Vania, tapi temuannya adalah hal yang tidak ditemukan oleh penyelidik, jadi mana mungkin dia akan bungkam dan membiarkannya begitu

DMCA.com Protection Status