Share

Bisakah kita berbaikan?

Disamping Reta sudah ada Robert. Mereka berdiri di depan Vania dengan senyum paling menawan yang mereka punya.

'Mau apa lagi sih mereka?' gimana Vania. Rasanya semua emosi Vania sudah menumpuk dan menggunung.

"Salam untuk Duchess Ansel yang agung," sapa Robert sopan.

'Basa-basi yang basi!'

Sepertinya batin Vania selalu bermonolog

"Ya... salam juga untuk Count dan Countess of Zergnet," balas Vania tak kalah memamerkan senyumnya.

'Aku ingin pergi dari sini sialan!' batin Vania terus mengutuk dan mengutuk.

"Maafkan saya karena saya sedang terburu-buru dan ada perlu, saya harus permisi." kata Vania masih sopan.

Reta dan Robert serta Lalisa pasti sudah tahu kalau Vania hanya menjaga imagenya di depan publik. Gadis yang bisa sangat galak terhadap mereka itu mansion Ansel itu kini berubah menjadi gadis yang cantik dan anggun.

"Ah saya sebenarnya tidak berniat untuk menghentikan Duchess, hanya saja ada yang ingin saya bicarakan dengan Duchess," Robert sebesar mungkin membuat permintaan y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status