Wisnu segera mengambil ponselnya dan menghubungi anak buahnya lagi. “Cari tahu wanita yang bernama Syakira Nabila, dia seorang model dan teman kecil Fattan Azka Widatama.”“Baik Tuan, segera Anda akan mendapatkan informasinya.”“Oke, segera laporkan kepada saya setelah kamu berhasil mendapatkannya.”“Baik Tuan.”Wisnu memutuskan sambungan teleponnya dan melangkah pergi dari sana. Dia pun kembali ke restoran tempat Sadam. Untuk sementara Wisnu yang akan memegang kendali selama Sadam masih di rumah sakit. “Ah Sadam, ternyata kamu juga tidak jujur denganku, kenapa kamu menyembunyikan hal ini? Apalagi kamu melibatkan Syakira, apakah kamu mempunyai hubungan dengan wanita itu? Apakah Fattan tahu enggak ya?” tanyanya dalam hati.***Sementara itu di kamar ...Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Akhirnya Falisha terbangun dari tidur nyenyaknya. Matanya perlahan terbuka melihat sekeliling meskipun masih terasa berat. Namun, disaat itu juga tiba-tiba saja rasa nyeri di kepalanya lang
“Maaf saya hanya ingin menyapa Anda. Perkenalkan nama saya Wisnu Aditama , saya tenan dekat Sadam,” ucapnya menjelaskan.“Maaf saya buru-buru,” sahut Falisha yang malas menanggapi Wisnu sehingga dia pun melanjutkan langkahnya.“Saya hanya ingin berbicara sebentar dengan Anda sebentar,” sahutnya lagi sambil mengikuti langkah Falisha. Falisha masih tetap tak memedulikannya. Dia tetap melangkah pergi membuat Wisnu sedikit kesal.“Kamu harus tahu apa yang direncanakan oleh Sadam!” teriaknya lagi mampu menghentikan langkah Falisha.Wisnu tersenyum dan menghampiri Falisha.Wanita itu menatap tajam ke arah Wisnu lalu berkala, “Kenapa aku harus tahu rencana orang itu?” tanya Falisha penasaran.“Saya memang temannya tapi sebagai teman yang baik saya juga tidak mau Sadam salah langkah. Sadam memang pernah menceritakan apa yang terjadi dengan masa lalunya dulu bersama kamu, dan kalian bertemu lagi setelah enam tahun kemudian. Itu bukan suatu kebetulan Falisha, karena Sadam yang mencarimu sel
Fattan tersenyum, kemudian mengangguk. “Iya, apakah kalian ada masalah? Saya pikir Syakira mampu untuk menjadi model kita , daripada kita mencari orang lain. Lagi pula Syakira juga model terkenal dan kita akan mendapatkan keuntungan bersama. Bagaimana kalian pasti setuju, kan?” jelas Fattan bersemangat.Fattan sekilas menatap Falisha. Bahkan dengan sengaja membuat wanita cantik itu cemburu. Namun, tidak ada ekspresi dari wajah Falisha yang terlihat biasa saja meskipun dalam hati Falisha menahan rasa cemburu dan marah. “Kenapa dia tampak biasa aja, enggak cemburu gitu? Ekspresinya datar banget,” celetuknya dalam hati sedikit kesal. “Tenang Falisha ... tenang, dia sengaja ingin membuatku cemburu, dia mau balas dendam, begitu? Lihat saja Mas, mungkin kamu menganggapku seperti itu tapi lihat saja apa yang bisa aku lakukan,” batin Falisha tersenyum kecil. “Bagaimana Bu Falisha, apakah tidak keberatan kalau Syakira yang menjadi model?” tanya Fattan melirik ke arah Falisha.Falisha meng
“A—apa?” tanya Silvi balik sedikit gugup sambil menatap Nola. “Kamu kenapa sih, pasti ada yang kamu sembunyikan, iya kan? Ayuk cerita,” desak Nola menatap curiga.“Huh, aku enggak bisa Nol, sebuah janji sudah aku ucapkan dan pantang aku melanggarnya, maafkan aku,” sahutnya memelas. “Tunggu apakah ini berkaitan dengan Bos Fattan dan Bu Falisha?” tanya Nola lagi. “Nol, aku akan selalu mendukung sahabatku dan apa yang akan kita lakukan pun aku menyetujuinya . Tak ada keraguan sama sekali. Mungkin waktunya saja yang belum tepat, tapi pasti kalian akan tahu. Aku sahabat Falisha dan akan selalu memegang arti persahabatan, kamu mengerti kan?” jelas Silvi memelas. “Ya, aku mengerti bahkan dari bahasamu pun aku sudah menyimpulkan. Kamu memang sahabat yang baik dan jujur, tidak mau menyalahartikan arti persahabatan. Oke, sekarang kita setuju untuk membuat nenek lampir itu enggak jadi model produk kita?” Nola sangat bersemangat. “Aku akan mendukungnya,” balas Silvi tak kalah dengan sema
“Baik Pak Fattan, jadi saya tetap membuatkan surat perjanjian kontrak untuk Nona Syakira atau enggak Pak?” tanya ulang Nola mematikan.“Buatkan saja, kita akan lihat selanjutnya dan ingat jangan kamu bocorkan pembicaraan ini kepada siapa pun termasuk Silvi atau Falisha, bisa geer nantinya,” jawab Fattan panjang lebar. “(H gitu, baiklah terserah Bapak saja, permisi,” pamit Nola yang langsung berdiri dari tempat duduknya. “Huh, enggak jelas banget itu Bos, bilang saja kalau mau Bu Falisha yang menjadi model. Dibuatnya kita pusing tujuh keliling,” kesal Nola dalam hati.Nola pun dengan cepat membuatkan kontrak kerja untuk Syakira. Setidaknya dia sudah tahu kalau Fattan mulai ada perhatian dengan Falisha. “Lagi ngapain, Nol?” tanya Mirna yang tiba-tiba datang ke meja Nola. “Dari mana saja kamu, ketinggalan berita tahu enggak?” protes Nola yang masih fokus menatap layar laptopnya.“Hari ini kan aku ada rapat di luar dengan Pak Dimas, capek banget, kliennya membuat aku emosi saja, dia
Sementara itu di ruangan kerja Falisha ...Wanita cantik itu kembali fokus dengan pekerjaannya meskipun kadang pikirannya bercabang. Apalagi jika mengingat apa yang terjadi semalam. “Sangat menyebalkan! Mas Sadam rupanya mempunyai rencana jahat. Jika aku tidak diselamatkan oleh Mas Fattan bisa-bisa aku akan menjadi perkedel oleh suamiku sendiri, tapi ...” Falisha mencoba mengingat kembali malam panas yang dia lakukan. Bahkan dia sendiri yang begitu agresif melakukannya. Wajahnya semakin merona dilala membayangkannya. “ Astagfirullahaladzim apa yang aku pikirkan ini? Tapi apakah Mas Fattan juga menikmati ya? Apakah kami bisa saling jatuh cinta? Huh, aku memang mencintaimu, Mas, tapi aku tidak tahu apakah kamu juga mencintaku. Jujur aku marah, cemburu saat tahu kamu melibatkan Syakira dalam proyek kerja sama ini, tapi aku enggak mau kamu tahu itu,” kesal Falisha menggerutu dalam hati. Tak lama kemudian terdengar suara ketukan dari luar mengagetkan Falisha. “Fel? Panggil Silvi s
Falisha semakin melangkah mundur disaat Fattan terus melangkah maju. Sampai akhirnya Falisha tersudut karena dibelakangnya ternyata sebuah tembok yang kokoh berdiri. Kini Fatfan bisa melihat wajah istrinya dari dekat. Falisha tak ragu untuk membalas tatapan itu. Hening sejenak.“Kamu tetap tidak berubah dari dulu disaat kamu masih menjadi istri siriku dan sekarang aku bebas untuk menatap wajahmu. Katakan apakah kamu masih ingat bagaimana sikap kamu tadi malam? Kamu begitu liar dan hampir saja aku yang kewalahan. Ngomong-ngomong obat itu terlalu banyak diberikan kepadamu. Dan lihat sekarang mantan kekasihmu itu masih di rumah sakit. Aku berharap dia selamanya di rumah sakit, atau seharusnya aku melenyapkannya saja agar tidak berbuat ulah,” kesal Fattan yang masih menatap tajam Falisha.“A—ku emggak sengaja bertemu dengannya Mas, aku juga enggak tahu kalau saat makan siang dengan Fahri bertemu dengan Mas Sadam di sana, aku ... Fattan menjauh dan membalikkan badannya.Seketika dia meng
Fattan menceritakan masalah yang dihadapinya. Apalagi pesaing bisnisnya adalah mantan kekasih Falisha. Meskipun tanpa tahu kalau Sadam adalah pemilik perusahaan yang telah menjadi pemenang tender kini Sadam masih berada di rumah sakit akibat babak belur di hajar oleh anak buah Fattan saat itu atas perintahnya. Yudi hanya mendengarkan sahabatnya itu bercerita sampai akhir. Terlihat jelas wajah pria tampan itu begitu cemburu dan marah saat Falisha kembali bertemu dengan Sadam. Bahkan anaknya pun langsung akrab dengan Sadam meskipun baru dua kali bertemu. “Apa kamu cemburu, Bos?” tanya Yudi setelah Fattan mengakhiri penjelasannya. “Apa? Aku cemburu? Buat apa cemburu, toh pernikahan kami hanya sementara. Lagian kami menikah hanya untuk formalitas agar Fahri bisa dekat dengan ibu kandungnya sendiri.” Fattan dengan ekspresi antara gugup dan bingung, tapi wajahnya tidak bisa dibohongi saat terlihat merona. Yudi tersenyum menanggapi Fattan dan lalu berkata,” Kamu cemburu, Bos, terli