Beranda / Pernikahan / Surat Cerai Dari Ibu Mertua / Part 98, Jika Benar Cinta, Tak Mungkin Mendua

Share

Part 98, Jika Benar Cinta, Tak Mungkin Mendua

Pagi harinya Hesti sangat terkejut melihat Chandra yang tengah tertidur di ruang tamu tanpa bantal dan juga selimut.

"Loh, kamu kok tidur di sini?" tanya Hesti dengan kening mengernyit menatap Chandra yang baru saja membuka kedua matanya.

"Emmm i-iya, Bu," jawab Chandra.

"Memangnya kenapa kamu nggak tidur di dalam kamar kamu? Apa ini semua Rani yang meminta?" tanya Hesti menuduh.

"E-enggak, Bu," jawab Chandra menggelengkan kepalanya.

"Aku harus kasih dia pelajaran! Bisa-bisanya dia memperlakukan kamu seperti ini. Dia pikir ibu takut padanya karena dia lebih kaya daripada kita." Hesti yang tak percaya pada Chandra langsung menerobos masuk ke kamar Rani dan melihatnya yang tengah berdandan di depan cermin.

"Ibu ... Apa ibu nggak bisa ketuk pintu dulu sebelum masuk ke kamar ku. Nggak punya sopan santun," ujar Rani dengan suara semakin pelan.

"Untuk apa aku mengetuk pintu kamar ini. Rumah ini adalah milikku dan aku bebas masuk ke ruangan manapun semauku," jawab Hesti. Ia melangkahkan kaki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status