Home / Pernikahan / Surat Cerai Dari Ibu Mertua / Part 22, Menaruh Curiga

Share

Part 22, Menaruh Curiga

Pagi ini Nadira begitu semangat pergi ke kantor, ia hendak mengundang beberapa teman dekat yang ia harapkan akan ikut meramaikan acara syukuran esok malam, Nadira juga sudah menyiapkan satu undangan yang akan ia antar ke ruangan Wildan Saputra, ia adalah atasan Nadira yang telah memberikannya banyak bonus dadakan ketika ia berhasil memenangkan tender selama ini. Wildan pria sukses di masa muda, yang belum memiliki pasangan.

Langkah kaki Nadira tiba di ruangan yang ia tuju, setelah mengetuk pintu beberapa kali, akhirnya Nadira dapat mendengar bahwa Wildan bersuara dan mempersilahkannya masuk.

"Selamat pagi, Pak," sapa Nadira melempar senyum.

"Selamat pagi Nadira, masuk saja," ucap Wildan melempar senyum, pria itu sedang duduk di kursi singgasananya.

"Terima kasih Pak, saya datang ke sini karena saya ingin memberikan undangan ini untuk Bapak," Nadira langsung saja menyodorkan undangan tersebut. Setelah dipersilahkan duduk.

"Undangan apa ini, Nadira?" Wildan menerima kertas tersebut
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status