"Kenapa kamu meninggalkan aku untuk selamanya? Andai saja kamu tidak pergi, pasti kita sudah menikah dan hidup bahagia. Dan aku tidak akan mengalami kehidupan yang serumit ini," ucap So Myung dengan pelan dalam keadaan mabuk berat.
Jun Hwan masih setia menggendong So Myung. Dan tidak lama kemudian Jun Hwan pun akhirnya sampai di rumah So Myung. Lalu Jun Hwan membawa So Myung untuk masuk ke dalam. Setelah itu, tubuh So Myung direbahkan di atas ranjang milik So Myung.
"Aku tidak tahu apa maksud dari perkataanmu. Mungkin lelaki itu sangat kamu cintai, sehingga kamu sulit melupakannya meskipun dia sudah meninggalkan kamu," ucap Jun Hwan seraya menatap So Myung yang tidak sadarkan diri karena mabuk terlalu berat.
Setelah mengatakan hal itu, Jun Hwan pergi dari kamar So Myung. Namun ketika Jun Hwan melangkah maju, dia tidak sengaja melihat foto seorang lelaki yang berbingkai di atas nakas. Dan Jun Hwa
"Hormat! Kapten Jun Jwan melapor bahwa kami pasukan Tim Khusus siap menjalankan tugas!" Jun Hwan memberikan laporan kepada sang komandan bahwa Tim Khusus siap menjalankan tugas untuk perang. "Laporan saya terima. Siapkan segera pemberangkatan kalian!" Jawab sang Komandan. "Siap, Komandan!" Balas Jun Jwan dengan suara lantang dan tegas. Setelah mendapatkan intruksi dari komandan, sang kapten Jun Hwan dari pasukan Tim Khusus pun menyiapkan pemberangkatan dan beberapa perlengkapan serta peralatan yang dibutuhkan. Setelah itu, pasukan Tim Khusus pun memasuki helikopter untuk segera menuju ke Negara Amerika Serikat. "Semua sudah siap?" Tanya Jun Hwan memastikan. "Siap, Kapten!" Jawab pasukan tim khusus dengan lantang. Tidak lama kemudian helikopter diterbangkan oleh Min Suk. Dan Jun Jwan memantau keadaan dan musush dengan sebuah teropong. S
"Aku berjanji, bahwa aku akan kembali dan menemuimu." Balas Jun Hwan kemudian.Setelah So Myung membaca pesan singkat dari Jun Hwan, So Myung sejenak memberikan senyuman yang terlukis dari bibirnya. Dan setelah itu So Myung pun kembali memberi pesan kepada Jun Hwan, lalu berkata, "Aku akan menunggumu!" Pesan itu pun dikirim ke ponsel Jun Hwan."Ya So Myung, ini foto siapa?" Tanya Young yang menyadarkan So Myung dari lamunannya."Eh... Itu, itu adalah Do Young. Seorang lelaki yang pernah singgah dihatiku dan juga pernah menjalin hubungan asmara denganku...." Terhenti."Lalu, dimana Dia sekarang?" Sela Young kemudian."Dia, sudah pergi untuk selamanya." Jawab singkat So Myung.Seketika Young terdiam setelah mendengar jawaban So Myung terakhir. Dan Young melihat kesedihan di mata So Myung. Sehingga Young meminta ma'af jika pertanyaan dan kein
"Ada apa Anda memanggil saya?" Tanya So Myung dengan nada datar dan santai."Sungguh berani sekali kamu berbicara seperti itu kepada pemilik rumah sakit ini! Dasar, wanita tidak memiliki rasa hormat dan terimakasih!" Celetuk Ji Tae.So Myung mulai kembali tertantang dengan ucapan Ji Tae terhadap dirinya. Bahkan So Myung hanya memberikan senyum sunggingnya dan seolah dia sedang merencanakan sesuatu. Kini So Myung hanya diam dan mendengarkan setiap kata yang terlontar dari mulut Ji Tae."Dan oh ya Dokter So Myung, lelaki yang kamu katakan sebagai calon suami kamu itu dimana? Pasti apa yang kamu katakan kepadaku waktu itu adalah sebuah kebohonganmu saja, bukan! Dan kenyataannya, dia bukan siapa-siapa dalam hidupmu." Ji Tae kembali memancing kemarahan So Myung. Bukan hanya So Myung saja yang terpancing, bahkan Young pun ingin sekali memberikan hantaman kepada Ji Tae."Dokter So Myung, apakah benar
So Myung mengatupkan kedua bibirnya ketika Jun Hwan menatapnya tajam dengan sepasang mata elangnya. Hati So Myung berdebar-debar saat Jun Hwan lebih mendekat. Lalu, Jun Hwan pun melakukan pembuktiannya di depan semua orang yang ada di sana."Emmuuaachh!"Tanpa meminta persetujuan dari So Myung, Jun Hwan langsung mencium kening So Myung. Yang membuat So Myung tidak mampu mengatakan kata-kata. Bahkan So Myung seperti mati rasa, hanya bisa berdiri dan menikmati ciuman itu. Dan setelah Jun Hwan melepas bibirnya dari kening So Myung, Jun Hwan merangkul pinggang So Myung dengan erat. Sehingga tak ada jarak lagi yang memisahkan Jun Hwan dengan So Myung."Aku bukan lelaki gila yang menuruti semua kemauanmu. Aku masih memiliki harga diri, dan aku juga masih harus menjaga perasaan wanita yang aku cinta. Bukan seperti kamu, yang selalu menyakiti hatinya," ucap Jun Hwan kepada Ji Tae.Setelah mengatakan hal itu
"Ya, Min Suk!" Teriak Young memanggil Min Suk. Min Suk seketika membalikkan tubuhnya dan menghadap Young yang menatapnya dengan tajam. Namun Min Suk hanya diam, sedangkan Young terus melajukan langkahnya dan menghampiri Min Suk. Dan tiba-tiba Young memeluk tubuh tegap Min Suk dengan erat. "Aku bahagia, karena kamu telah kembali." Ucap Young tersenyum. Tidak ada balasan dari Min Suk. Karena Min Suk masih diam terbungkam. Sedangkan Young, ia masih memeluk Min Suk sembari berceloteh mengungkapkan rasa rindunya yang harus ditahan selama kurang lebih dua bulan. "Aku merindukanmu, bahkan sangat merindukanmu! Apakah kamu juga merasakan hal yang sama denganku, Min Suk?" Tanya Young seraya melepas pelukannya. Min Suk masih terdiam, sedangkan Young menatap dalam Min Suk dan seakan ingin tahu jawaban apa yang akan diberikan Min Suk kepadanya. Namun, tiba-tiba sesuatu hal terjadi b
"Ya Jun Hwan, ada apa denganmu?" Tanya Young memastikan."Anak kecil tidak boleh tahu," jawab Jun Hwan seraya mengacak-acak rambut Young.Setelah mengatakan hak itu kepada Young, Jun Hwan pun pergi meninggalkan Young. Namun Young merasa tidak terima atas perlakuan kakaknya itu yang menganggap bahwa dirinya masih anak kecil, sehingga Young pun mengikuti kemana Jun Hwan melangkahkan kakinya."Ya Jun Hwan, aku itu bukan anak kecil lagi. Dan..." Terhenti.Jun Hwan menatap tajam wajah Young ketika Young menghentikan ucapannya dan tidak melanjutkan kembali. Dan itu membuat Jun Hwan merasa penasaran sehingga Jun Hwan memaksa Young untuk melanjutkan kembali."Dan apa? Young, katakan yang sejujurnya apa saja yang sudah kamu lakukan!" Pinta Jun Hwan.Young hanya menatap wajah kakak lelakinya itu dengan penuh manja. Dan tidak lama kemudian Young pun mengatakan sesuatu h
"So Myung, kamu datang ke rumah sakit?" Ucap Young menyapa So Myung."Young, Jun Hwan. Emm, aku ada sedikit perlu dengan Pak Oh dan juga Ji Tae. Jadi, aku datang ke rumah sakit pagi ini!" So Myung menjelaskan.Jun Hwan dan Young nampak terkejut dengan So Myung yang ingin menemui pak Oh dan juga Ji Tae. Bahkan mereka bertanya-tanya tentang apa yang akan dilakukan So Myung yang ingin menemui pak Oh dan Ji Tae. Dan ketik Young hendak melontarkan pertanyaan karena merasa penasaran, tiba-tiba Ji Tae datang dengan sejuta kata percaya dirinya."Yeah Dokter So Myung, kenapa kamu ingin menemuiku? Apa kamu ingin kembali denganku dan meninggalkan lelaki seperti dia?" Celetuk Ji Tae tiba-tiba."Hah, jangan terlalu berharap tinggi terlebih dahulu Dokter Ji Tae! Apakah kamu tahu kenapa aku ingin menemuimu, ini jawabannya!" Sontak So Myung seraya melempar beberapa lembar kertas yang bertuliskan tentang surat pengun
"Young, kita siaga." Ucap So Myung kepada Young sembari mengangguk.Young pun membalas So Myung dengan mengangguk pelan. Lalu dengan langkah sejajar Young dan juga So Myung menuju ke depan rumah sakit untuk menyambut pasien yang akan datang bersama dengan mobil ambulans."Wiu... Wiu... Wiu!" Suara sirine ambulans.Tidak lama kemudian dua mobil ambulans telah datang bersamaan. Seketika So Myung dan juga Young mempercepat langkah mereka yang diikuti dengan beberapa perawat yang akan membantu mereka dalam menangani pasien itu."Haaaa!"Ketika So Myung membuka pintu ambulans yang hendak memindahkan pasien ke atas branker rumah sakit, tiba-tiba mulut So Myung terbuka dengan lebar karena merasa terkejut. Namun So Myung segera menutupi mulutnya dengan kedua telapak tangannya. Lalu meminta tim medis lainnya untuk segera memindahkan Jun Hwan di atas branker dan di bawa ke ruang UGD.