So Myung mengatupkan kedua bibirnya ketika Jun Hwan menatapnya tajam dengan sepasang mata elangnya. Hati So Myung berdebar-debar saat Jun Hwan lebih mendekat. Lalu, Jun Hwan pun melakukan pembuktiannya di depan semua orang yang ada di sana.
"Emmuuaachh!"
Tanpa meminta persetujuan dari So Myung, Jun Hwan langsung mencium kening So Myung. Yang membuat So Myung tidak mampu mengatakan kata-kata. Bahkan So Myung seperti mati rasa, hanya bisa berdiri dan menikmati ciuman itu. Dan setelah Jun Hwan melepas bibirnya dari kening So Myung, Jun Hwan merangkul pinggang So Myung dengan erat. Sehingga tak ada jarak lagi yang memisahkan Jun Hwan dengan So Myung.
"Aku bukan lelaki gila yang menuruti semua kemauanmu. Aku masih memiliki harga diri, dan aku juga masih harus menjaga perasaan wanita yang aku cinta. Bukan seperti kamu, yang selalu menyakiti hatinya," ucap Jun Hwan kepada Ji Tae.
Setelah mengatakan hal itu
"Ya, Min Suk!" Teriak Young memanggil Min Suk. Min Suk seketika membalikkan tubuhnya dan menghadap Young yang menatapnya dengan tajam. Namun Min Suk hanya diam, sedangkan Young terus melajukan langkahnya dan menghampiri Min Suk. Dan tiba-tiba Young memeluk tubuh tegap Min Suk dengan erat. "Aku bahagia, karena kamu telah kembali." Ucap Young tersenyum. Tidak ada balasan dari Min Suk. Karena Min Suk masih diam terbungkam. Sedangkan Young, ia masih memeluk Min Suk sembari berceloteh mengungkapkan rasa rindunya yang harus ditahan selama kurang lebih dua bulan. "Aku merindukanmu, bahkan sangat merindukanmu! Apakah kamu juga merasakan hal yang sama denganku, Min Suk?" Tanya Young seraya melepas pelukannya. Min Suk masih terdiam, sedangkan Young menatap dalam Min Suk dan seakan ingin tahu jawaban apa yang akan diberikan Min Suk kepadanya. Namun, tiba-tiba sesuatu hal terjadi b
"Ya Jun Hwan, ada apa denganmu?" Tanya Young memastikan."Anak kecil tidak boleh tahu," jawab Jun Hwan seraya mengacak-acak rambut Young.Setelah mengatakan hak itu kepada Young, Jun Hwan pun pergi meninggalkan Young. Namun Young merasa tidak terima atas perlakuan kakaknya itu yang menganggap bahwa dirinya masih anak kecil, sehingga Young pun mengikuti kemana Jun Hwan melangkahkan kakinya."Ya Jun Hwan, aku itu bukan anak kecil lagi. Dan..." Terhenti.Jun Hwan menatap tajam wajah Young ketika Young menghentikan ucapannya dan tidak melanjutkan kembali. Dan itu membuat Jun Hwan merasa penasaran sehingga Jun Hwan memaksa Young untuk melanjutkan kembali."Dan apa? Young, katakan yang sejujurnya apa saja yang sudah kamu lakukan!" Pinta Jun Hwan.Young hanya menatap wajah kakak lelakinya itu dengan penuh manja. Dan tidak lama kemudian Young pun mengatakan sesuatu h
"So Myung, kamu datang ke rumah sakit?" Ucap Young menyapa So Myung."Young, Jun Hwan. Emm, aku ada sedikit perlu dengan Pak Oh dan juga Ji Tae. Jadi, aku datang ke rumah sakit pagi ini!" So Myung menjelaskan.Jun Hwan dan Young nampak terkejut dengan So Myung yang ingin menemui pak Oh dan juga Ji Tae. Bahkan mereka bertanya-tanya tentang apa yang akan dilakukan So Myung yang ingin menemui pak Oh dan Ji Tae. Dan ketik Young hendak melontarkan pertanyaan karena merasa penasaran, tiba-tiba Ji Tae datang dengan sejuta kata percaya dirinya."Yeah Dokter So Myung, kenapa kamu ingin menemuiku? Apa kamu ingin kembali denganku dan meninggalkan lelaki seperti dia?" Celetuk Ji Tae tiba-tiba."Hah, jangan terlalu berharap tinggi terlebih dahulu Dokter Ji Tae! Apakah kamu tahu kenapa aku ingin menemuimu, ini jawabannya!" Sontak So Myung seraya melempar beberapa lembar kertas yang bertuliskan tentang surat pengun
"Young, kita siaga." Ucap So Myung kepada Young sembari mengangguk.Young pun membalas So Myung dengan mengangguk pelan. Lalu dengan langkah sejajar Young dan juga So Myung menuju ke depan rumah sakit untuk menyambut pasien yang akan datang bersama dengan mobil ambulans."Wiu... Wiu... Wiu!" Suara sirine ambulans.Tidak lama kemudian dua mobil ambulans telah datang bersamaan. Seketika So Myung dan juga Young mempercepat langkah mereka yang diikuti dengan beberapa perawat yang akan membantu mereka dalam menangani pasien itu."Haaaa!"Ketika So Myung membuka pintu ambulans yang hendak memindahkan pasien ke atas branker rumah sakit, tiba-tiba mulut So Myung terbuka dengan lebar karena merasa terkejut. Namun So Myung segera menutupi mulutnya dengan kedua telapak tangannya. Lalu meminta tim medis lainnya untuk segera memindahkan Jun Hwan di atas branker dan di bawa ke ruang UGD.
"Awalnya semua berjalan sesuai dengan rencana. Namun ketika di pertengahan acara, tiba-tiba pemerintah Korea Utara berhianat. Lalu meminta orang kepercayaannya untuk menyerang secara tiba-tiba. Dan Kapten dari pasukan tentara khusus Korea Utara menolongku dari tembakan itu. Meskipun begitu, aku membantu menghentikan aksi penembakan itu. Dan akhirnya, perjuanagan aku dan Kapten Do Myung berakhir seperti ini." Jawab Jun Hwan menjelaskan."Sudah ku duga akan menjadi seperti ini," ucap So Myung dalam hati.So Myung sejenak mengarahkan pandangannya ke tirai yang membatasi Jun Hwan dan Do Myung. Setelah itu, So Myung menghembuskan nafas beratnya secara kasar. Sejenak So Myung menundukkan kepalanya. Dan tidak lama kemudian So Myung berkata kepada Jun Hwan."Aku harus pergi sebentar! Jadi, kamu jangan berani-beraninya untuk bergerak sedetik pun. Karena aku tidak mengijinkan kamu untuk melakukan hal itu." Ucap
Do Myung didorong di atas branker rumah sakit Haesung dan menuju ke depan rumah sakit untuk segera dipindahkan ke negaranya, Korea Utara. Dan sebelum Do Myung dimasukkan ke dalam mobil, tiba-tiba So Myung berlari dan menghampiri Do Myung. Lalu So Myung berkata kepada Do Myung, "Aku akan kembali, tapi setelah urusanku di sini selesai." Ucap So Myung, lalu memberikan hormat kepada Do Myung."Akan ku tunggu kehadiranmu kembali, So Myung," balas Do Myung singkat. Lalu membalas hormat yang diberikan So Myung, selayaknya kapten membalas hormat pasukannya.Setelah itu tangan mereka masing-masing diturunkan. Dan Do Myung kembali dimasukkan ke dalam mobil yang menjemputnya. Sedangkan So Myung, ia menatap mobil yang membawa Do Myung tanpa berkedip sama sekali. Bahkan ketika mobil itu sudah tidak lagi dijangkau dalam pandangannya matanya, So Myung masih menatap ke arah ujung jalan kota."Mungkin sudah saat aku harus kembali,
"Ma'afkan aku Jun Hwan, karena aku harus pergi sekarang juga. Agar aku bisa menyelesaikan semua urusanku di sini dengan Pak Oh. Dan ini sudah tiba saatnya kamu dan yang lain mengenalku siapa aku sebenarnya." Ucap So Myung kwpada Jun Hwan. Namun Jun Hwan masih tertidur di atas branker.Dan sebelum matahari terbit serta memancarkan cahanya dengan sempurna, So Myung pergi dari ruangan Jun Hwan. Bahkan So Myung meninggalkan rumah sakit Haesung, lalu So Myung melajukan mobilnya untuk kembali pulang.Dengan penuh kemantapan akhirnya So Myung memutuskan untuk menjadi dirinya sendiri. Kembali bertugas seperti apa yang dulu menjadi pekerjaannya. Kini So Myung pun sampai di rumahnya. Dan setelah memarkirkan mobilnya, ia langsung menuju ke kamarnya. Lalu ia segera menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.*****Cahaya matahari sudah terpancar dengan sempurna. Sehingga membuat kedua mata Jun Hwan
"Aku tidak menyangka bahwa So Myung bisa melakukan hal setega itu. Dan jika Dia kembali nanti, aku akan minta perhitungan dengannya." Gerutu Young dengan kesal.Jun Hwan yang melihat Young sedang menggerutu sendirian, akhirnya melontarkan pertanyaan untuk memastikan apa yang sudah terjadi terhadap adiknya itu. Namun Young menjawab pertanyaan Jun Hwan dengan nada yang masih tinggi."Young, ada apa denganmu?" Tanya Jun Hwan memastikan."Aku merasa kesal, bahkan ingin rasanya aku mencabik-cabik rambutnya dan juga bibirnya itu. Akh sudahlah, jangan bahas itu!" Jawab Young kemudian.Suasana pun berubah menjadi memanas. Untung saja ada Min Suk yang masuk ke dalam ruangan itu dan meredam suasana hati Young terbakar karena masih mengingat apa yang dilakukan So Myung terhadap dirinya."Jun Hwan, ada dengannya?" Tanya Min Suk kepada Jun Hwan.Sedangkan Jun Hwan hanya m