Share

BAB : 43

Seperti yang sudah direncanakan tadi, kini Karel sedang berjalan melewati lorong kelas hendak menuju ke ruangan kepala sekolah. Sedangkan Giska dan Puja menunggunya di kantin.

Mengetuk pintu itu perlahan. Setelah ada balasan dari dalam, barulah ia melangkah masuk ruangan itu.

“Silakan duduk,” ujar laki-laki paruh baya yang berstatus sebagai kepala sekolah.

Karel langsung duduk di kursi yang posisinya berhadap-hadapan dengan meja.

“Hmm, maaf, Pak. Kata Giska dan Puja, Bapak meminta saya untuk datang ke sini. Kalau boleh tahu, ada masalah apa ya Pak?”

Laki-laki itu menarik napasnya singkat, kemudian memulai percakapan.

“Begini, Karel. Sebenarnya ini bukan masalah yang besar, apalagi sampai berpengaruh dengan nilai-nilai kamu di sekolah. Tapi Bapak hanya ingin jika orang tua kamu bisa sesekali datang atau ikut serta dalam pertemuan para wali murid. Ya, Bapak tahu betul jika papa kamu adalah tenaga pengajar, tapi setidaknya bisa kan menyempatkan datang di acara-acara penting sekolah. Toh
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status