Share

Bab 22. Sandiwara Mika

SUARA SUAMIKU DI KAMAR PEMBANTU

PART 20

"Sayang, enakan gini ajalah. Aku nggak usah balik ya. Aku tinggal di sini saja. Kalau pun kemahalan, ya cari perumahan yang minimalis. Gimana?" tanya Mona yang berbaring di atas ranjang dengan lengan Johan sebagai bantalnya. Jemari lentiknya menari-nari di atas dada sabg kekasih.

Mona mendongak, menatap penuh permohonan pada Johan. Mona berharap, jika Johan menyanggupi permintaannya.

"Kalau cari perumahan, setidaknya harus ada uang mukanya. 50 juta loh. Sabar ya, ini Mas lagi usaha agar proyek bersama tim berhasil."

Mona mendengkus kesal.

"Kalau kamu ngontrak, kita nggak bisa ketemu setiap waktu. Bukankah kamu menginginkan setiap hari berjumpa walau hanya sekedar menatap saja?"

Mona bangkit dari baringnya. Lantas ia pun mendudukkan tubuhnya dengan tubuh yang masih polos. Sehelai benang pun tak menutupi tubuh polos wanita itu.

"Panas tau nggak setiap hari lihat kalian bermesraan, makan bareng, nonton tv bareng," sungut Mona. Pandangannya lu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status