Share

116 Muak

Fery nampak mengatur napas. Seperti gugup. "Saya hanya ingin mengatakan satu hal yang sangat penting." Dia mulai berbicara namun masih menggantung.

"Tak usah basa-basi. Langsung saja bicara!" tegasku sambil menyilangkan kedua tangan.

"Saya minta maaf. Sungguh saya sangat menyesal. Saya minta maaf atas semua kesalahan yang pernah saya lakukan," ucap Fery nampak serius. Dia berbicara sambil fokus menatap ke arahku. Aku memalingkan tatapan dengan segera.

"Terlambat!" balasku. Kata maaf darinya terasa percuma. Dia tak akan pernah bisa mengembalikan keadaan yang sudah hancur.

"Saya tahu. Tapi, semoga masih ada celah untuk saya bertaubat," ucap Fery lagi. Suaranya serak. Seperti ada yang tengah ia tahan di tenggorokannya.

"Harus kamu tahu, Fery. Bukan hanya saya yang telah hancur. Tapi, kamu telah menghancurkan hidup, Rani. Rani hamil dan saya yakin itu adalah anak kamu! Dia frustasi kemudian bunuh diri. Rani meninggal dalam keadaan hamil anak kamu!" Suaraku sedikit naik satu oktav.

"Kamu j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Prapto Vera
walah, reyno udah salah paham aja sih.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status