Share

Bab 21

Kehadiranmu ... bagai gerimis yang membasahi ladang hati yang gersang ....

Sementara kepergianmu ... menciptakan kebencian dan rasa penyesalan yang tak berkesudahan ....

****

"Nania, aku mohon maafkan aku Nania, aku khilaf Nania." tiba-tiba saja ibu mertua bersimpuh di kaki mama tapi dengan cepat mana menepis tangan itu dengan menendangnya hingga membuat ibu terjengkang.

"Lepaskan tanganmu yang najis itu dari tubuhku Arita!"

Terlihat dengan jelas kedua sudut mata Ibu mengucurkan air mata dengan begitu derasnya. Aku tersenyum sinis. Jahatkah aku jika melihat ibu mertua semenyedihkan ini?

Kupikir tidak, sebab semua adalah konsekwensi yang memang harus ia terima.

"Makanya jadi orang yang lurus-lurus aja. Penampilan terlihat sempurna, kalau bicara sama orang lain lembutnya minta ampun. Eh, sama anak tirinya malah kayak gitu. Kami ya, Jeng, sama pembantu nggak pernah loh bicara sekasar itu," ucap Tante Monik.

Mama mencebikkan bibirnya sembari melipat kedua tangannya didepan dada.

"Ma
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Yeyen Suharti Suharti
iyaaa bagi ibu Rt pusing klu tiap x bli koin...
goodnovel comment avatar
Eli Rismoyo
Koin ny MAHAL
goodnovel comment avatar
Anthink
koinnya terlalu mahal
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status