Share

Bab 109

"Kamu suka, Mas?" tanya Nora yang sembari meletakkan kepalanya di atas dada bidang milik Dirga.

Selimut putih nan tebal bertengger di atas tubuh keduanya sebatas bahu. Tentu untuk menutupi kulit mulus yang tak tertutupi oleh satu helai kain pun.

Keringat masih terlihat di kening Dirga. Ia pun masih mengatur napasnya yang terasa ngos-ngosan akibat olahraga yang baru saja ia nikmati.

"Masihkah kau bertanya saat melihatku sampai kelemasan seperti ini?" lirih Dirga yang membuat Nora tergelak tawa.

Perempuan itu merasa bangga. Nora pun memainkan jemarinya yang lentik di atas dada yang sedikit basah karena keringat.

"Hm ... apa kamu nggak risih lihat perutku yang membuncit, Mas?" tanya Nora dengan ragu. Karena memang faktanya perut yang sebelumnya terlihat rata, lambat laun mulai membuncit. Bagi Nora, itu adalah sesuatu yang mampu mengurangi daya tarik tubuhnya.

"Enggak lah. Justru aku merasa bergairah karena perut itu. Ha ha ha."

Tak berselang lama, ponsel milik Dirga yang ia letakka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status