Share

Terungkap bahwa ...

Penulis: OptimisNa_12
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-23 11:55:13

Ku hapus satu tetes air mataku yang terlanjur mendarat di pipi. Meletakkan begitu saja ponselku di atas nakas dan berjalan keluar menuju ruang tidur Shaka. Rasanya berat tidur seranjang dengan mas Umair kali ini. Astaghfirullah.

Waktu berjalan begitu lama. Kedua mataku seakan tak ingin menutup meski sejak tadi sebetulnya mulut ini terus saja menguap. Ku pandangi buah hatiku yang kini mulai beranjak besar. Ia tertidur pulas seperti sudah menemukan kenyamanan dalam mimpi indahnya.

Kreeeekk!

Tiba-tiba aku mendengar pintu yang terbuka secara perlahan. Dengan sengaja aku lantas menutup kedua mataku. Aku yakin itu mas Umair yang datang. Karena hanya ia yang berani ke kamar Shaka pada saat tengah malam begini.

Tahu-tahu aku merasa kalau tubuhku sedang diangkat oleh mas Umair. Ia membopongku dan hendak membawaku entah kemana.

"Turunin aku, Mas!" kataku yang ternyata aku sudah dalam gendongannya. Terpaksa aku membuka mataku karena aku masih kesal dengan mas Umair.

Namun bukannya melepask
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mus Fira
lanjutt thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Permintaan Mas Umair

    #SKDYPart 83 Permintaan Mas Umair"Ooh, aku tahu ... Mas anggap aku bod*h 'kan? Jadi gak perlu ikut-ikutan mencari tau soal mereka. Atau Mas memang gak pernah mencintaiku? Makanya aku selalu dibiarkan untuk berjuang sendiri." Dengan mata berkaca-kaca tanpa sadar aku mencerca pertanyaan pada suamiku yang selama ini tak pernah sedikit pun terlintas dalam pikiranku. Perasaan iba ku seketika hilang. Malah aku merasa begitu malangnya nasibku menikah dengan lelaki yang dulu ku kira sebagai malaikat penyelamat hidupku. "Jawab aku, Mas!" ku tinggikan nada ucapanku yang kemudian dengan cepat mas Umair malah memelukku. Aku pun tenggelam dalam pelukannya bersamaan dengan pecahnya tangisanku. ***Perlahan aku membuka kedua mataku. Melihat ke segela arah dengan pandangan yang sendu. Mengingat kembali kejadian tadi malam yang membuatku harus menguras air mata juga amarah yang hampir tak terbendung. "Sudah bangun? Sholat subuh dulu, ya." Netraku seketika mengarah pada mas Umair yang baru saja

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-25
  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Flashback

    #SKDYPart 84 Flashback Merasa batinku semakin kacau, aku pun segera memasuki mobil dan keluar dari garasi. Tak terima rasanya lama-lama melihat mas Umair yang tengah asyik mengobrol dengan Sarah. "Tin tin tin tiiiinn!!!!!"Sengaja aku menekan klakson berulang kali saat keluar dari garasi menuju halaman rumah. Emosiku seakan tersulut melihat kedekatan mas Umair dengan Sarah. Padahal selama Sarah tinggal di sini mas Umair cuek-cuek saja. Ah, dasar laki-laki! "Anak-anak ayo naik!" Shaka dan Romi pun memasuki mobil dengan bantuan mas Umair yang membukakan pintu belakang. Sarah mendekatiku. "Terima kasih ya, Mbak," ucap Sarah dari balik kaca mobil yang ku setengah terbuka. "Iya, sama-sama," balasku dengan senyum yang kembali harus dipaksa meski batin terasa tersiksa. Argh, kapan berakhirnya permaian ini? Sebelum melaju ku sempatkan menatap mas Umair yang kini berdiri di sebelah kiri mobil. Dalam hati berkata akan ku balas perbuatan mas Umair karena telah membuatku cemburu pada Sarah

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-27
  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Peraturan

    Aku bercermin di depan kaca kamarku. Melihat penampilanku dari atas sampai bawah yang menurutku biasa namun terasa berbeda. Ya, penampilanku kali ini memang biasa seperti hari-hari sebelumnya. Tetapi perasaanku lah yang berbeda sebab dengan penampilan yang super rapi ini aku akan menghadapi Sarah. "Dasar wanita jal*ng! Pergi kamu!" umpatku sembari membayangkan Sarah yang berada di depan kaca. "Eh, astaghfirullah. Kok terdengar kasar, ya?" gumamku pada diriku yang mendadak merasa tak pantas aku berkata demikian. Lebih tepatnya aku merasa tak percaya diri. "Ehem ehem!" aku berpura-pura batuk guna membetulkan kembali apa yang akan ku katakan. "Pergi kamu Sarah! Wanita mur*han seperti kamu tak pantas ada di sini!" kataku lagi yang kemudian aku malah terdiam beberapa detik. "Kenapa kaku banget ya Allah," batinku. Melihat kembali diriku. Perkataan barusan juga sama saja dengan yang pertama. Tak pantas jika aku berkata demikian. Ah, lebih tepatnya memang aku merasa tak percaya diri jik

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-31
  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Di Rumah Sarah

    #SKDYPart 87 Di Rumah SarahRahma terdiam sejenak. "Ke rumah mbak Sarah sama—""Sarah?" aku terbelalak mendengar ucapan Rahma barusan. Mau apa mas Umair ke rumah Sarah sore-sore begini? Ah, ini tak bisa dibiarkan. Bisa-bisanya mas Umair pergi ke rumah janda tanpa diriku. Menyebalkan. "Iya, Mbak. Tapi gak—""Yaudah, Mbak susul aja sekarang. Makasih, ya." Aku berlalu begitu saja meninggalkan Rahma yang sekilas malah terlihat kebingungan."Rahma kenapa, ya?" gumamku sembari terus berjalan menuju rumah Sarah. Sesampainya aku di depan rumah Sarah mas Umair beserta abi dan umi keluar. Lalu ada juga pak RT dan istrinya yang mengikuti dari dalam, begitu juga dengan Sarah. Aku semakin bingung dengan kehadiran pak RT juga istrinya tersebut. Apa yang mereka lakukan pada Sarah di jam malam seperti ini? Melabrak? Mas Umair yang menyadari kedatanganku ia malah melempar senyum manis seperti biasa yang ia lakukan. Seakan memberi tanda bahwa semuanya baik-baik saja. "Nanti suamimu akan jelaskan d

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-02
  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Kemenangan

    #SKDYPart 87 KemenanganAku pun hanya menurut dengan ucapan suamiku itu meski sebetulnya dalam hati masih ada rasa kebingungan. Tapi mengingat mas Umairlah yang mengatur semuanya aku pun tak bisa berkata atau membantahnya. ***Keesokan harinya saat aku dan mas Umair tengah bersantai di teras depan kami disuguhkan pemandangan dimana Sarah sedang mengemasi barang-barangnya ke dalam mobil. Padahal waktu masih sangat pagi. Entah akan kemana Sarah pergi kali ini. Aku dibuat bertanya-tanya mengapa Sarah melakukan hal demikian sembari sesekali melihat aku dan mas Umair yang masih menikmati suasana. "Bagaimana? Kita menang 'kan?" mas Umair menyeruput tehnya. Aku menoleh pada mas Umair. Jadi ini tujuan mengapa tiba-tiba suamiku ini mengajakku bersantai di waktu pagi yang mana hal seperti ini sangat jarang kami lakukan. Mas Umair ingin menunjukkan kemenangannya atas Sarah dan Mbak Sinta.Pantas saja tadi malam saat aku menagih agar mas Umair memberitahukanku tentang pertemuannya dengan Sara

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-03
  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Setelah Kepergian Sarah

    #SKDYPart 88 Setelah Kepergian SarahAku mengangguk pelan mendengar penjelasan mas Uamir. Masuk akal juga apa yang dikatakan suamiku barusan. "Gak usah ngelabrak-ngelabrak kayak di sinetron, bikin malu sendiri dan seperti itu tuh cara yang gak elegan dalam menangani masalah," tambah mas Umair yang membuatku menautkan kedua alisku. Darimana suamiku itu bisa beranggapakan seperti itu? Ada-ada saja. ***Beberapa hari berlalu setelah kepergian Sarah memang membuat keadaan keluargaku kembali tenang dan normal. Tapi tidak dengan Shaka yang sering kali bertanya tentang Romi yang tak pernah lagi datang ke rumahnya. Aku menghela napasku. "Romi 'kan sudah pergi ikut mamanya. Lagian 'kan temen Shaka banyak. Gak usah sedih lagi, ya." Aku mengusap lembut kepala anakku itu. Berharap Shaka bisa melupakan Romi selamanya. Karena tak mungkin Shaka dan Romi akan bertemu kembali karena adanya surat perjanjian yang melibatkan aku dan mas Umair dengan Sarah. Begitulah jawaban yang ku berikan pada Romi

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-04
  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Gagal Panen

    #SKDYPart 89 Gagal Panen Disaat Rima menyadari kalau aku memandanginya, ia malah membalas pandanganku sembari melambaikan tangannya. Aku tercengang sekaligus kebingungan. Jika ia Rima yang ku maksud sungguh terlalu karena berani menunjukkan ekspresi wajah tak bersalah karena sudah membohongiku dan keluargaku. Tapi jika bukan ... Ah, tak mungkin aku salah melihat. Kejadian itu pun aku menceritakannya pada mas Umair. Tetapi suamiku itu malah tak menanggapinya bahkan memintaku untuk mengecek keadaan Shaka dengan dalih takut anaknya belum tidur karena waktu sudah semakin malam. Sikapnya membuatku kesal namun karena ketidakberdayaanku aku pun hanya bisa menuruti apa perkataannya. Saat hendak menuju kamar Shaka tak sengaja aku melihat abi dan umi yang terduduk di ruang tengah. Melihat garis wajah kedua mertuaku itu aku merasa ada yang berbeda kali ini. Mereka tampak seperti sedang menghadapi masalah yang cukup besar. Terlihat dari abi yang terus-terusan memijat keningnya. Sedangkan umi

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-06
  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Mulai Bangkit

    #SKDYPart 90 Mulai Bangkit Seketika aku menatap keheranan pada suamiku ini. Entah apa yang ada di pikirannya bisa menyatakan kalau ada yang mau membeli sawah adalah masalah. Bukankah itu sebuah keberuntungan? Apalagi disaat kondisi kami yang sangat membutuhkan dana untuk menutupi segala kerugian yang ada. Lagipula harga satu sawah milik mas Umair yang berukuran lumayan besar itu aku rasa akan lebih dari cukup. "Orang itu maunya membeli semua sawah kita," ujar umi yang lantas membuatku menoleh kearahnya. "Jual semuanya atau tidak sama sekali. Katanya begitu," tambah umi. Aku tertegun mendengar apa yang dikatakan umi barusan. Ada orang seperti itu? Bagiku itu bukan membeli ataupun memberi solusi, melainkan merebut usaha mas Umair namun secara halus. Kalau orang kaya itu bisa membeli semua sawah, kemungkinan besar ia juga berkeinginan untuk membeli tempat penggilingannya. Otomatis usaha milik suamiku akan berhenti. Sekarang aku mulai mengerti kepenatan yang menimpa suamiku. Dilain s

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-08

Bab terbaru

  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Tamat

    #SKDYpart 120 TamatPetang sudah menjelang, matahari hampir turun ke peraduan dan Mas Umair baru saja sampai ke rumah dengan Mas Bima yang seraya pulang bersama Mbak Sinta. Setelah selesai sholat maghrib, mendadak pintu rumah kami diketuk dan seseorang yang datang, mengejutkan aku serta Mas Umair seketika.Romi … Benar, lelaki yang sempat menyatakan perasaannya lewat suamiku itu kembali muncul. Ku pikir setelah kepergiannya dari bumi perkemahan waktu itu ia sudah menghilang bersama istrinya. Sebab, semenjak itu pula lah mas Umair mengaku tidak pernah lagi berkomunikasi. Padahal hubungan kami terbilang baik-baik saja. “Assalamuallaikum … Umair?” Romi mengulas sebuah senyuman di hadapan suamiku.“Waalaikum salam. Oh kamu, Romi? Ayo masuk – masuk! Silahkan masuk,” kata suamiku yang justru terlihat lebih tenang dan santai.“Tidak usah, aku duduk di teras saja.” Romi menolak dan langsung berbalik mencari kursi di teras rumah kami yang langsung menghadap ke pekarangan yang lumayan luas.

  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Siapa yang Datang?

    #SKDYPart 119 Siapa yang datang? Keluar dari kamar, kami berdua sudah saling bergandengan tangan. Atau lebih tepatnya, Mbak Sinta yang terus menggandeng tanganku tanpa berniat melepaskannya begitu saja. Meski masih ada jejak air mata di kedua pipi Mbak Sinta. Bisa ku lihat dengan jelas sebuah senyum merekah di bibir kecilnya. Senyuman yang hampir tak pernah ku lihat bahkan semenjak kami bersama dulu. Mas Bima terlihat ikut senang dengan perdamaian antara kami berdua. Begitu pun dengan Mas Umair yang ikut tersenyum dan memperlihatkan ekspresi bangga dengan kebesaran hati yang kuberikan pada Mbak Sinta. Sementara Abi hanya mengucapkan kata ‘Alhamdulillah’ secara lirih dan pergi begitu saja keluar rumah diikuti oleh Umi. Entah kenapa mereka melakukannya setelah sempat menyampaikan keinginan mereka agar kami saling memaafkan. Tapi aku enggan memikirkannya untuk saat ini.“Karena semua sudah membaik, bagaimana kalau kalian juga ikut hadir dalam acara aqiqah putri kami hari ini?” Mas Uma

  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Memaafkan?

    #SKDYPart 119 Memaafkan? Mungkin karena melihat Mbak Sinta yang tak kunjung mendapatkan maaf dari kami, membuat Mas Bima yang sejak tadi hanya diam dan menundukkan kepala. Kemudian ikut berlutut di hadapan Abi dan Umi. Kini pria berusia hampir 40 tahun tersebut menunjukkan ekspresi kesedihan yang begitu dalam dan membuat Abi yang awalnya membuang muka, kini mulai menatap wajah Mas Bima.“Abi … Bima sadar, sebagai suami … Bima sudah gagal mendidik istri Bima selama ini, hingga membuat Sinta mampu melakukan hal yang tidak seharusnya.” Mas Bima terlihat menangis sejurus kemudian, mengejutkan kami semua termasuk aku.“Sepertinya, mereka benar – benar sudah menyesal, Dek.” Mas Umair membisiki telingaku.Aku kembali mengernyitkan kening dan melihat ke arah suamiku ini. Kebiasaan mas Umair yang bisa semudah ini untuk memaafkan mbak Sinta dan mas Bima. Setelah semua yang mereka lakukan pada kami?Seolah mengerti dengan jalan pikiranku, Mas Umair kembali berbisik.“Coba kamu tarik nafas dala

  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Kemunculan Mbak Sinta

    #SKDYPart 118 Kemunculan Mbak SintaRahma membuntutiku dari belakang dan beberapa kali mengintip. Sementara aku merasakan jantungku berdegup cukup kuat dan kencang. Perasaan penasaran dan takut kalau kejadian buruk yang lalu terulang kembali, kini mulai merasuk ke dalam benak dan pikiranku. Aku takut, kalau Mbak Sinta datang untuk kembali membuat ulah seperti dulu.Menghancurkan kebahagiaan yang sedang ku rasakan bersama keluargaku baru – baru ini. Kalau sampai itu terjadi, rasanya aku pasti akan sangat gila dan siap mengamuk di depan perempuan itu. Sumpah serapah juga sudah siap ku lontarkan dari mulutku ini, jika dia menyerukan kata – kata pahitnya lagi. Tak akan ada rasa peduli lagi dengan sikap apa yang akan diperingatkan oleh mas Umair terhadapku. Tak akan ku biarkan acara untuk kebahagiaan putriku dihancurkan oleh kakak tiriku itu. Memang setelah menghilangnya mbak Sinta dulu aku sudah memaafkan semua kesalahannya. Namun, entah bagaimana perasaan takut dan was-was jika mbak Si

  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Beberapa Bulan Berlalu

    #SKDYPart 117 Beberapa Bulan BerlaluHari pun menjelang siang. Aku dan mas Umair bergegas membereskan semua perlengkapan camping kami. Ya, suamiku itu memutuskan untuk segera pulang. Sebab, bukan hanya Shaka yang menjadi alasan kami tetapi juga paper bag pemberian Romi tadi dimana mas Umair sendiri juga mengungkapkan rasa penasarannya. "Ha ha ha! Penasaran juga 'kan kamu!" batinku sambil melihat mas Umair. Sesampainya di rumah, entah mengapa tiba-tiba aku juga ikut tak sabar untuk melihat isi paperbag pemberian Romi tadi. Begitu juga dengan mas Umair. Suamiku itu bahkan hanya meletakkan barang-barang kami begitu saja di dekat meja. "Alhamdulillah .... " Serentak aku dan mas Umair berucap ketika mengetahui apa yang ada di dalam paperbag tersebut. Benar, di dalam paperbag tersebut berisikan sebuah hexa frame yang berukuran mini yang mana terdapat lampu yang bisa meneranginya jika ditekan pada tombol di salah satu sudutnya. Terlihat sederhana memang tetapi aku tahu maksud dari hexa

  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Kehadiran Romi

    #SKDYPart 116 Kehadiran Romi"Mas jangan kayak ginilah. Hanya gara-gara Romi biar terlihat baik-baik aja di hari pernikahannya malah membuat Mas gak bertindak apa-apa. Dia itu kayak Rima lho, Mas. Tolong, jangan diam aja kalau sudah menyangkut rumah tangga kita," tuturku panjang lebar. Berusaha meyakinkan mas Umair agar tidak berserah diri dengan keadaan. "Kamu yang tenang, Dik. Mas ada alasan lain kenapa Mas ambil keputusan ini," kata mas Umair yang membuatku menautkan kedua alisku. Alasan lain? Alasan apalagi ini? "Maksud, Mas?" tanyaku kebingungan. Bukannya menjawab pertanyaanku mas Umair malah melihat kearah jam tangan yang melingkar dj lengan kirinya. "Sudah malam rupanya. Ayo tidur!" kata mas Umair setelah mengetahui waktu yang menunjukkan hampir tengah malam. "Tapi Mas—" dengan cepat mas Umair meletakkan kedua tangannya di sisi bahuku sambil berkata," tidur dulu ya, biar tendanya gak sia-sia." Mas Umair tersenyum lalu masuk ke dalam tenda. Mendengar mas Umair berkata dem

  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Ancaman

    #SKDYPart 115 AncamanNamun, karena mas Umair menyebut nama Shaka, hal itu membuatku semakin penasaran dengan apa yang akan ia katakan sehingga tak ingin anaknya itu tahu.Pikiranku pun tanpa dipaksa mendadak ikut menebak-nebak tentang apa yang akan disampaikan oleh suamiku itu. Jika tentang pekerjaannya rasanya tak mungkin. Jika tentang rasa cintanya terhadapku, bukankah barusan ia mengungkapkannya? Ah, benar-benar aku tak bisa mengira-ngira apa yang sebenarnya terjadi pada diri mas Umair. "Mas mau ngomong apa?" tanyaku. "Kamu kenal Romi?" mas Umair menoleh kearahku sebentar. "Romi?" gumamku lalu mengingat-ingat kembali siapa yang dimaksud mas Umair. Beberapa detik kemudian aku pun tersadar dan teringat dengan sosok Romi yang dimaksudkan oleh suamiku itu. Ya, Romi adalah temanku di masa sekolah. Waktu itu memang kami terbilang dekat, namun bukan berarti kami ada hubungan spesial. Kami hanya teman biasa. Kami pun sudah lama tak berkomunikasi. Lebih tepatnya semenjak Romi memutusk

  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Sikap Berbeda dari Mas Umair

    #SKDYPart 114 Sikap Berbeda dari Mas Umair"Emangnya Mas mau ngomongin apa?" perlahan dengan suara pelan aku menoleh kearah suamiku itu. Mas Umair membalas tolehanku. Ia tersenyum kecil sembari berkata," nanti kamu juga tau."Belum sempat aku membalas perkataannya mas Umair sudah melangkahkan kakinya menuju mobil. Mempersiapkan segala sesuatu untuk kegiatan camping hari ini. Sedangkan aku masih terdiam di tempat dan mencoba mencerna apa saja yang dikatakan mas Umair sebelumnya. ***Sembari menikmati suasana malam yang teramat dingin aku dan mas Umair menyantap makanan yang kami beli di warung makan yang memang berada di sini. "Mas mau ngomong apa?" tanyaku sembari menyiapkan peralatan makan yang sudah kami bawa dari rumah. "Makan dulu, ya," kata mas Umair menoleh kearahku lalu kembali memandangi bintang-bintang di atas sana. "Selalu begitu," gerutuku. Meski agak kesal karena masih dibuat penasaran, tetapi mau bagaimana lagi? Sebab memang begitulah tabiat suamiku itu. Awalnya a

  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Ke Suatu Tempat

    #SKDYPart 113 Ke Suatu TempatNamun, sedetik setelah menutup pintu kamar tidur langkahku langsung terhenti. Aku terdiam tepat di depan pintu dan menyadari sesuatu hal yang membuatku beristighfar sembari mengusap wajahku dengan kedua telapak tanganku. "Astaghfirullah," ucapku kesal pada diriku sendiri. Dengan langkah malas sembari menahan malu akhirnya aku berbalik badan kembali ke kamar. Sebab, ternyata tanpa ku sadari kalau sebetulnya waktu sudahlah gelap. Bahkan saat sudah membuka pintu kamar netraku langsung tertuju pada jam dinding yang berada di ruang kamar tidur. Memastikan apakah kegelapan yang ku lihat benar adanya. Dan ternyata memang begitu keadaannya. "Tau 'kan jam berapa?" tanya mas Umair yang melihatku kembali masuk ke dalam kamar. "Iya, Mas, maaf," kataku sembari menghampiri suamiku. Sekarang aku sadar mengapa mas Umair menyuruhku melepas gamis yang ia berikan tadi. Karena memang waktu yang sudah menunjukkan hampir pukul sembilan malam tentu diwaktu seperti ini ka

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status