Share

Kemenangan

Penulis: OptimisNa_12
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-03 12:14:45

#SKDY

Part 87 Kemenangan

Aku pun hanya menurut dengan ucapan suamiku itu meski sebetulnya dalam hati masih ada rasa kebingungan. Tapi mengingat mas Umairlah yang mengatur semuanya aku pun tak bisa berkata atau membantahnya.

***

Keesokan harinya saat aku dan mas Umair tengah bersantai di teras depan kami disuguhkan pemandangan dimana Sarah sedang mengemasi barang-barangnya ke dalam mobil. Padahal waktu masih sangat pagi. Entah akan kemana Sarah pergi kali ini. Aku dibuat bertanya-tanya mengapa Sarah melakukan hal demikian sembari sesekali melihat aku dan mas Umair yang masih menikmati suasana.

"Bagaimana? Kita menang 'kan?" mas Umair menyeruput tehnya.

Aku menoleh pada mas Umair. Jadi ini tujuan mengapa tiba-tiba suamiku ini mengajakku bersantai di waktu pagi yang mana hal seperti ini sangat jarang kami lakukan. Mas Umair ingin menunjukkan kemenangannya atas Sarah dan Mbak Sinta.

Pantas saja tadi malam saat aku menagih agar mas Umair memberitahukanku tentang pertemuannya dengan Sara
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Setelah Kepergian Sarah

    #SKDYPart 88 Setelah Kepergian SarahAku mengangguk pelan mendengar penjelasan mas Uamir. Masuk akal juga apa yang dikatakan suamiku barusan. "Gak usah ngelabrak-ngelabrak kayak di sinetron, bikin malu sendiri dan seperti itu tuh cara yang gak elegan dalam menangani masalah," tambah mas Umair yang membuatku menautkan kedua alisku. Darimana suamiku itu bisa beranggapakan seperti itu? Ada-ada saja. ***Beberapa hari berlalu setelah kepergian Sarah memang membuat keadaan keluargaku kembali tenang dan normal. Tapi tidak dengan Shaka yang sering kali bertanya tentang Romi yang tak pernah lagi datang ke rumahnya. Aku menghela napasku. "Romi 'kan sudah pergi ikut mamanya. Lagian 'kan temen Shaka banyak. Gak usah sedih lagi, ya." Aku mengusap lembut kepala anakku itu. Berharap Shaka bisa melupakan Romi selamanya. Karena tak mungkin Shaka dan Romi akan bertemu kembali karena adanya surat perjanjian yang melibatkan aku dan mas Umair dengan Sarah. Begitulah jawaban yang ku berikan pada Romi

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-04
  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Gagal Panen

    #SKDYPart 89 Gagal Panen Disaat Rima menyadari kalau aku memandanginya, ia malah membalas pandanganku sembari melambaikan tangannya. Aku tercengang sekaligus kebingungan. Jika ia Rima yang ku maksud sungguh terlalu karena berani menunjukkan ekspresi wajah tak bersalah karena sudah membohongiku dan keluargaku. Tapi jika bukan ... Ah, tak mungkin aku salah melihat. Kejadian itu pun aku menceritakannya pada mas Umair. Tetapi suamiku itu malah tak menanggapinya bahkan memintaku untuk mengecek keadaan Shaka dengan dalih takut anaknya belum tidur karena waktu sudah semakin malam. Sikapnya membuatku kesal namun karena ketidakberdayaanku aku pun hanya bisa menuruti apa perkataannya. Saat hendak menuju kamar Shaka tak sengaja aku melihat abi dan umi yang terduduk di ruang tengah. Melihat garis wajah kedua mertuaku itu aku merasa ada yang berbeda kali ini. Mereka tampak seperti sedang menghadapi masalah yang cukup besar. Terlihat dari abi yang terus-terusan memijat keningnya. Sedangkan umi

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-06
  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Mulai Bangkit

    #SKDYPart 90 Mulai Bangkit Seketika aku menatap keheranan pada suamiku ini. Entah apa yang ada di pikirannya bisa menyatakan kalau ada yang mau membeli sawah adalah masalah. Bukankah itu sebuah keberuntungan? Apalagi disaat kondisi kami yang sangat membutuhkan dana untuk menutupi segala kerugian yang ada. Lagipula harga satu sawah milik mas Umair yang berukuran lumayan besar itu aku rasa akan lebih dari cukup. "Orang itu maunya membeli semua sawah kita," ujar umi yang lantas membuatku menoleh kearahnya. "Jual semuanya atau tidak sama sekali. Katanya begitu," tambah umi. Aku tertegun mendengar apa yang dikatakan umi barusan. Ada orang seperti itu? Bagiku itu bukan membeli ataupun memberi solusi, melainkan merebut usaha mas Umair namun secara halus. Kalau orang kaya itu bisa membeli semua sawah, kemungkinan besar ia juga berkeinginan untuk membeli tempat penggilingannya. Otomatis usaha milik suamiku akan berhenti. Sekarang aku mulai mengerti kepenatan yang menimpa suamiku. Dilain s

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-08
  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Mendatangi Rumah Calon Penyewa Sawah

    #SKDYPart 91 Mendatangi Rumah Calon Penyewa SawahAbi lantas melanjutkan bicaranya kalau orang kaya yang akan menyewa sawah tersebut ingin bertemu mas Umair dan aku secepatnya. Mas Umair pun menyetujuinya dan berencana akan datang ke rumahnya besok yang kebetulan adalah hari libur ia mengajar.Aku sendiri malah jadi penasaran siapa orang kaya tersebut. Sepertinya ia begitu terobsesi dengan sawah milik mas Umair. Dan lagi, sebanyak apa tanaman yang akan ia tanam sehingga satu sawah saja tak cukup. ***Ketika sampai di alamat yang dituju aku dan mas Umair tercengang kala melihat rumah besar di hadapan kami. Sebab mas Umair tahu kalau rumah besar tersebut dulu adalah tempat tinggal mertua Rima. Wanita yang pernah dekat dengannya sebelum ia menikah. Namun, kata mas Umair rumah di depannya ini dulu berukuran kecil dan semegah seperti yang saat ini kami lihat. Aku dan mas Umair mendadak takut jika kami salah alamat. "Kamu yakin alamatnya ini, Mas?" tanyaku pada mas Umair yang terlihat k

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-12
  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Rima

    Aku terus saja melakukan aktivitasku hingga pada akhirnya tanpa sengaja tiba-tiba netraku terhenti pada satu foto pengantin berukuran besar di ruang sebelah. Aku terus memperhatikan foto pengantin tersebut. Merasa heran karena dari foto itu aku melihat antara pengantin lelaki dan pengantin perempuannya tampak adanya perbedaan usia yang sangat jauh. Ditambah aku merasa seperti pernah melihat foto pengantin perempuan tersebut. "Dik!" suara mas Umair tiba-tiba membuyarkan tatapanku pada foto itu. "Sini!" mas Umair memintaku untuk kembali duduk. Dengan langkah malas aku pun menuruti permintaan mas Umar. Meski sebetulnya dalam hati masih memikiran sosok pengantin perempuan yang ada di foto tadi. Ah, aku benar-benar merasa pernah melihatnya. Tapi di mana dan kapan aku betul-betul tak bisa mengingatnya. Aku melirik kesal sembari mendudukkan kembali tubuhku di samping suamiku. Ingin bercerita tentang apa yang barusan ku lihat, tetapi pasti responnya tak sesuai dengan yang ku harapkan. Perc

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-15
  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Bukan Rima?

    #SKDYPart 92 Bukan Rima? Ketika hendak pamit pulang, bersamaan pula adanya mobil yang memasuki halaman rumahnya pak Budi. Kata pak Budi itu adalah istrinya yang baru saja pulang lantaran tadi sempat pergi karena ada sebuah urusan. Si istri pun keluar dari mobilnya yang seketika membuatku dan mas Umair terkejut. Terkejut bukan karena dandanannya, melainkan karena kami tahu perempuan tersebut yang ternyata adalah Rima. Wanita yang pernah mampir dalam kehidupan rumah tangga kami. Seketika aku menelan ludahku secara kasar. Teringat kembali wanita yang ku kira Rima saat aku menjemput Shaka di sekolah barunya beberapa hari yang lalu. Dan kini terjawab sudah jika wanita tersebut benarlah Rima, dan lelaki yang membersamainya kemarin mungkin saja adalah pak Budi. Dan yang semakin membuatku terkejut lagi adalah aku baru menyadari kalau sebetulnya kerja sama antara mas Umair dan pak Budi itu artinya kami bekerja sama juga dengan Rima. Ah, rasanya seperti terjebak dalam kandang buaya. Ya, bu

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-19
  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Rantangan

    #SKDYPart 93 RantanganBiarpun mas Umair menganggap jika Tiyas bukanlah Rima, itu bertanding terbalik denganku yang tetap berkeyakinan jika Tiyas adalah Rima. Hanya saja yang membuatku bingung mengapa ia tak mengenaliku dan mas Umair? Padahal aku merasa wajah dan penampilanku tidak berubah meski sudah bertahun-tahun lewat. Aku bertekad akan membuktikan pada mas Umair jika Tiyas memanglah Rima. Ini semua ku lakukan hanya untuk memastikan rumah tanggaku tetap aman. Mengingat dulu Rima pernah berpura-pura berubah dengan tujuan yang tidak baik. Dan aku tak ingin hal itu terjadi lagi. ***Saat akan menjemput Shaka aku sengaja datang lebih awal. Berharap akan bertemu dengan Tiyas yang ku yakini adalah Rima. Dari sinilah akan ku selidiki siapa wanita tersebut sebenarnya. Entah mengapa aku begitu antusias saat murid-murid di sekolah TK ini sudah berhamburan ketika melewati pintu kelas. Pandanganku terus-menerus menatap setiap anak yang keluar dari kelas. Bukan mencari Shaka, melainkan ka

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22
  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Di Rumah Pak Budi

    Dengan senyum mengembang aku pun menerima rantangan tersebut. Semangatku untuk menyusul mas Umair kembali berkobar sebab dengan rantangan ini yang bisa kujadikan sebagai alasan aku menyusulnya. ***Sesampainya aku di rumah pak Budi dan baru melewati pagar rumahnya, aku pun dibuat tertegun karena pemandangan di mini taman depan rumah ini. Bukan karena keindahannya melainkan adanya mas Umair yang tengah mengobrol dengan Tiyas tanpa ada orang lain yang membersamainya. Bukankah hal yang demikian dilarang dalam agama karena mereka bukan mahram? Sekalipun jarak mereka berjauhan tetap saja apa yang mereka lakukan tidak akan bisa dibenarkan. Aku sampai tak habis pikir mengapa suamiku bisa bertindak seperti itu padahal selama ini aku selalu menganggap kalau ilmu agama mas Uamir lebih baik dariku. Dan yang membuatku semakin kecewa adalah mas Umair sama sekali tak menyadari kehadiranku. Atau jangan-jangan telinga suamiku itu sudah mulai tuli! Dengan penuh keterpaksaan aku pun mencoba menahan

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-23

Bab terbaru

  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Tamat

    #SKDYpart 120 TamatPetang sudah menjelang, matahari hampir turun ke peraduan dan Mas Umair baru saja sampai ke rumah dengan Mas Bima yang seraya pulang bersama Mbak Sinta. Setelah selesai sholat maghrib, mendadak pintu rumah kami diketuk dan seseorang yang datang, mengejutkan aku serta Mas Umair seketika.Romi … Benar, lelaki yang sempat menyatakan perasaannya lewat suamiku itu kembali muncul. Ku pikir setelah kepergiannya dari bumi perkemahan waktu itu ia sudah menghilang bersama istrinya. Sebab, semenjak itu pula lah mas Umair mengaku tidak pernah lagi berkomunikasi. Padahal hubungan kami terbilang baik-baik saja. “Assalamuallaikum … Umair?” Romi mengulas sebuah senyuman di hadapan suamiku.“Waalaikum salam. Oh kamu, Romi? Ayo masuk – masuk! Silahkan masuk,” kata suamiku yang justru terlihat lebih tenang dan santai.“Tidak usah, aku duduk di teras saja.” Romi menolak dan langsung berbalik mencari kursi di teras rumah kami yang langsung menghadap ke pekarangan yang lumayan luas.

  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Siapa yang Datang?

    #SKDYPart 119 Siapa yang datang? Keluar dari kamar, kami berdua sudah saling bergandengan tangan. Atau lebih tepatnya, Mbak Sinta yang terus menggandeng tanganku tanpa berniat melepaskannya begitu saja. Meski masih ada jejak air mata di kedua pipi Mbak Sinta. Bisa ku lihat dengan jelas sebuah senyum merekah di bibir kecilnya. Senyuman yang hampir tak pernah ku lihat bahkan semenjak kami bersama dulu. Mas Bima terlihat ikut senang dengan perdamaian antara kami berdua. Begitu pun dengan Mas Umair yang ikut tersenyum dan memperlihatkan ekspresi bangga dengan kebesaran hati yang kuberikan pada Mbak Sinta. Sementara Abi hanya mengucapkan kata ‘Alhamdulillah’ secara lirih dan pergi begitu saja keluar rumah diikuti oleh Umi. Entah kenapa mereka melakukannya setelah sempat menyampaikan keinginan mereka agar kami saling memaafkan. Tapi aku enggan memikirkannya untuk saat ini.“Karena semua sudah membaik, bagaimana kalau kalian juga ikut hadir dalam acara aqiqah putri kami hari ini?” Mas Uma

  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Memaafkan?

    #SKDYPart 119 Memaafkan? Mungkin karena melihat Mbak Sinta yang tak kunjung mendapatkan maaf dari kami, membuat Mas Bima yang sejak tadi hanya diam dan menundukkan kepala. Kemudian ikut berlutut di hadapan Abi dan Umi. Kini pria berusia hampir 40 tahun tersebut menunjukkan ekspresi kesedihan yang begitu dalam dan membuat Abi yang awalnya membuang muka, kini mulai menatap wajah Mas Bima.“Abi … Bima sadar, sebagai suami … Bima sudah gagal mendidik istri Bima selama ini, hingga membuat Sinta mampu melakukan hal yang tidak seharusnya.” Mas Bima terlihat menangis sejurus kemudian, mengejutkan kami semua termasuk aku.“Sepertinya, mereka benar – benar sudah menyesal, Dek.” Mas Umair membisiki telingaku.Aku kembali mengernyitkan kening dan melihat ke arah suamiku ini. Kebiasaan mas Umair yang bisa semudah ini untuk memaafkan mbak Sinta dan mas Bima. Setelah semua yang mereka lakukan pada kami?Seolah mengerti dengan jalan pikiranku, Mas Umair kembali berbisik.“Coba kamu tarik nafas dala

  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Kemunculan Mbak Sinta

    #SKDYPart 118 Kemunculan Mbak SintaRahma membuntutiku dari belakang dan beberapa kali mengintip. Sementara aku merasakan jantungku berdegup cukup kuat dan kencang. Perasaan penasaran dan takut kalau kejadian buruk yang lalu terulang kembali, kini mulai merasuk ke dalam benak dan pikiranku. Aku takut, kalau Mbak Sinta datang untuk kembali membuat ulah seperti dulu.Menghancurkan kebahagiaan yang sedang ku rasakan bersama keluargaku baru – baru ini. Kalau sampai itu terjadi, rasanya aku pasti akan sangat gila dan siap mengamuk di depan perempuan itu. Sumpah serapah juga sudah siap ku lontarkan dari mulutku ini, jika dia menyerukan kata – kata pahitnya lagi. Tak akan ada rasa peduli lagi dengan sikap apa yang akan diperingatkan oleh mas Umair terhadapku. Tak akan ku biarkan acara untuk kebahagiaan putriku dihancurkan oleh kakak tiriku itu. Memang setelah menghilangnya mbak Sinta dulu aku sudah memaafkan semua kesalahannya. Namun, entah bagaimana perasaan takut dan was-was jika mbak Si

  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Beberapa Bulan Berlalu

    #SKDYPart 117 Beberapa Bulan BerlaluHari pun menjelang siang. Aku dan mas Umair bergegas membereskan semua perlengkapan camping kami. Ya, suamiku itu memutuskan untuk segera pulang. Sebab, bukan hanya Shaka yang menjadi alasan kami tetapi juga paper bag pemberian Romi tadi dimana mas Umair sendiri juga mengungkapkan rasa penasarannya. "Ha ha ha! Penasaran juga 'kan kamu!" batinku sambil melihat mas Umair. Sesampainya di rumah, entah mengapa tiba-tiba aku juga ikut tak sabar untuk melihat isi paperbag pemberian Romi tadi. Begitu juga dengan mas Umair. Suamiku itu bahkan hanya meletakkan barang-barang kami begitu saja di dekat meja. "Alhamdulillah .... " Serentak aku dan mas Umair berucap ketika mengetahui apa yang ada di dalam paperbag tersebut. Benar, di dalam paperbag tersebut berisikan sebuah hexa frame yang berukuran mini yang mana terdapat lampu yang bisa meneranginya jika ditekan pada tombol di salah satu sudutnya. Terlihat sederhana memang tetapi aku tahu maksud dari hexa

  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Kehadiran Romi

    #SKDYPart 116 Kehadiran Romi"Mas jangan kayak ginilah. Hanya gara-gara Romi biar terlihat baik-baik aja di hari pernikahannya malah membuat Mas gak bertindak apa-apa. Dia itu kayak Rima lho, Mas. Tolong, jangan diam aja kalau sudah menyangkut rumah tangga kita," tuturku panjang lebar. Berusaha meyakinkan mas Umair agar tidak berserah diri dengan keadaan. "Kamu yang tenang, Dik. Mas ada alasan lain kenapa Mas ambil keputusan ini," kata mas Umair yang membuatku menautkan kedua alisku. Alasan lain? Alasan apalagi ini? "Maksud, Mas?" tanyaku kebingungan. Bukannya menjawab pertanyaanku mas Umair malah melihat kearah jam tangan yang melingkar dj lengan kirinya. "Sudah malam rupanya. Ayo tidur!" kata mas Umair setelah mengetahui waktu yang menunjukkan hampir tengah malam. "Tapi Mas—" dengan cepat mas Umair meletakkan kedua tangannya di sisi bahuku sambil berkata," tidur dulu ya, biar tendanya gak sia-sia." Mas Umair tersenyum lalu masuk ke dalam tenda. Mendengar mas Umair berkata dem

  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Ancaman

    #SKDYPart 115 AncamanNamun, karena mas Umair menyebut nama Shaka, hal itu membuatku semakin penasaran dengan apa yang akan ia katakan sehingga tak ingin anaknya itu tahu.Pikiranku pun tanpa dipaksa mendadak ikut menebak-nebak tentang apa yang akan disampaikan oleh suamiku itu. Jika tentang pekerjaannya rasanya tak mungkin. Jika tentang rasa cintanya terhadapku, bukankah barusan ia mengungkapkannya? Ah, benar-benar aku tak bisa mengira-ngira apa yang sebenarnya terjadi pada diri mas Umair. "Mas mau ngomong apa?" tanyaku. "Kamu kenal Romi?" mas Umair menoleh kearahku sebentar. "Romi?" gumamku lalu mengingat-ingat kembali siapa yang dimaksud mas Umair. Beberapa detik kemudian aku pun tersadar dan teringat dengan sosok Romi yang dimaksudkan oleh suamiku itu. Ya, Romi adalah temanku di masa sekolah. Waktu itu memang kami terbilang dekat, namun bukan berarti kami ada hubungan spesial. Kami hanya teman biasa. Kami pun sudah lama tak berkomunikasi. Lebih tepatnya semenjak Romi memutusk

  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Sikap Berbeda dari Mas Umair

    #SKDYPart 114 Sikap Berbeda dari Mas Umair"Emangnya Mas mau ngomongin apa?" perlahan dengan suara pelan aku menoleh kearah suamiku itu. Mas Umair membalas tolehanku. Ia tersenyum kecil sembari berkata," nanti kamu juga tau."Belum sempat aku membalas perkataannya mas Umair sudah melangkahkan kakinya menuju mobil. Mempersiapkan segala sesuatu untuk kegiatan camping hari ini. Sedangkan aku masih terdiam di tempat dan mencoba mencerna apa saja yang dikatakan mas Umair sebelumnya. ***Sembari menikmati suasana malam yang teramat dingin aku dan mas Umair menyantap makanan yang kami beli di warung makan yang memang berada di sini. "Mas mau ngomong apa?" tanyaku sembari menyiapkan peralatan makan yang sudah kami bawa dari rumah. "Makan dulu, ya," kata mas Umair menoleh kearahku lalu kembali memandangi bintang-bintang di atas sana. "Selalu begitu," gerutuku. Meski agak kesal karena masih dibuat penasaran, tetapi mau bagaimana lagi? Sebab memang begitulah tabiat suamiku itu. Awalnya a

  • Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya    Ke Suatu Tempat

    #SKDYPart 113 Ke Suatu TempatNamun, sedetik setelah menutup pintu kamar tidur langkahku langsung terhenti. Aku terdiam tepat di depan pintu dan menyadari sesuatu hal yang membuatku beristighfar sembari mengusap wajahku dengan kedua telapak tanganku. "Astaghfirullah," ucapku kesal pada diriku sendiri. Dengan langkah malas sembari menahan malu akhirnya aku berbalik badan kembali ke kamar. Sebab, ternyata tanpa ku sadari kalau sebetulnya waktu sudahlah gelap. Bahkan saat sudah membuka pintu kamar netraku langsung tertuju pada jam dinding yang berada di ruang kamar tidur. Memastikan apakah kegelapan yang ku lihat benar adanya. Dan ternyata memang begitu keadaannya. "Tau 'kan jam berapa?" tanya mas Umair yang melihatku kembali masuk ke dalam kamar. "Iya, Mas, maaf," kataku sembari menghampiri suamiku. Sekarang aku sadar mengapa mas Umair menyuruhku melepas gamis yang ia berikan tadi. Karena memang waktu yang sudah menunjukkan hampir pukul sembilan malam tentu diwaktu seperti ini ka

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status