Share

Makan Malam Bisnis

Author: Aira Tsuraya
last update Last Updated: 2024-09-11 11:00:23

“Sudah, jangan meracau!! Kamu tidak ingin kita datang terlambat, kan?” ucap Arum.

Danu menghela napas panjang sambil menatap tajam ke arah Arum. Arum buru-buru melengos dan mengalihkan pandangannya dari Danu. Danu hanya diam dan memaklumi sikap Arum. Ia sudah membuka pintu mobil dan menyilakan Arum masuk.

Sepanjang perjalanan mereka saling diam, sibuk dengan pikirannya masing-masing. Hanya saja berulang kali Danu mencuri pandang ke arah Arum. Sama seperti yang dilakukannya tadi.

“Apa Nona Anjani sudah memberi tahu apa yang harus kamu lakukan?” Danu membuka pembicaraan.

“Iya. Beliau sudah memberitahu,” jawab Arum datar. Ia menjawab tanpa menoleh ke arah Danu.

Danu hanya diam sambil manggut-manggut. Kemudian melirik ke arah Arum lagi.

“Kalau boleh tahu sejak kapan kamu bisa berpenampilan seperti ini? Apa Nona Anjani yang mengajarimu juga?”

Arum berdecak, sebuah senyum masam tergambar jelas

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Ketahuan Bohong

    “WAH!!! Ternyata tepat dugaan saya. Kalian berdua sepasang kekasih rupanya,” sahut Bu Retno.Danu tersenyum cengengesan sedangkan Arum hanya diam sambil melirik sinis ke arah Danu. Sepertinya Danu tahu reaksi Arum. Ia buru-buru membuka suara kembali.“Belum, Bu. Namun, doakan segera ke arah sana.” Danu berkata sambil membalas tatapan Arum.Arum hanya diam dan pura-pura fokus dengan makanannya. Mereka kembali sibuk membicarakan bisnis lagi. Baru sekitar pukul setengah sepuluh, Arum dan Danu keluar dari restoran tersebut. Mereka berjalan beriringan menuju parkiran.“Antar aku ke kantor lagi saja, Mas. Ada yang harus aku ambil,” pinta Arum.Danu hanya manggut-manggut sambil membukakan pintu mobil untuknya. Selang beberapa saat, mereka sudah tiba di kantor Arum. Arum bergegas membuka seat belt hendak turun. Namun, sesaat sebelum turun ia menoleh ke Danu.“Kamu bisa langsung pulang, Mas. Gak perlu menungg

    Last Updated : 2024-09-11
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Antek Tersamar

    “Eng … Nona Anjani membutuhkanku. Itu sebabnya aku ke sini,” jawab Arum.Danu mengernyitkan alis dengan tatapan mata elangnya nan tajam menghujam ke Arum. Arum buru-buru memalingkan wajah dan melihat pintu lift terbuka. Ia bergegas masuk ke dalam lift tanpa menunggu jawaban dari Danu. Tanpa diduga Danu malah ikut masuk ke dalam lift.Arum tercengang dan menatap Danu dengan bingung.“Kamu ngapain ikut masuk? Ini sudah malam, Mas. Kamu seharusnya pulang,” protes Arum. Namun, sepertinya hal itu diabaikan oleh Danu. Ia malah menekan tombol lift agar menutup pintunya.“Berapa lantai tempat Nona Anjani berada?”Arum berdecak, tapi tangannya sudah terulur menekan sebuah nomor di sana. Danu hanya diam sambil melipat tangan memperhatikan Arum.“Aku mau bertemu Nona Anjani dan mengatakan hasil pertemuan kita tadi.” Akhirnya Danu bersuara setelah terdiam beberapa saat.Arum menoleh ke

    Last Updated : 2024-09-12
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Sakit dan Suka yang Bertemu

    “Nona, kenapa Anda mencurigai saya?” sergah Lisa.Arum tidak menjawab hanya mengendikkan bahu dengan tatapan penuh curiga ke arah Lisa.“Aku tidak mencurigaimu. Aku hanya bertanya.”Lisa menghela napas panjang dan meletakkan kotak coklat di dekat Arum. Arum terdiam, melirik dengan air liur yang tertahan di mulutnya. Lisa hampir tertawa melihat reaksi bosnya, tapi dia pura-pura tidak melihat.“Saya tidak memberitahu tentang hal ini ke Tuan Danu. Mungkin beliau mencari tahu sendiri. Bukankah kalau orang jatuh cinta pasti akan melakukan apa saja untuk menyenangkan pujaan hatinya.”Arum langsung bergidik geli saat mendengar Lisa berkata seperti itu.“Jangan bilang kalau dia sedang jatuh cinta padaku, Lisa? Geli aku mendengarnya.”Lisa tersenyum lebar dengan mata mengerling genit. “Geli atau suka, Nona?”Arum melotot dan ulahnya dijawab tawa cekikikan Lisa. Tanpa menunggu j

    Last Updated : 2024-09-12
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Meet Up with Tuan Modus

    “Nona Nadia, kita harus berangkat!!” seru seorang wanita paruh baya.Nadia terkejut dan urung melangkah masuk ke ruangan Danu. Hatinya sakit usai mendengar ucapan Danu tadi. Jika Nadia menanggapinya, ujung-ujungnya dia akan bad mood dan tentu saja ini berpengaruh pada aktivitasnya hari ini.Nadia menghela napas panjang sambil menyeka buliran bening yang siap luruh perlahan dari sudut matanya. Ia membalikkan badan dan berjalan lebih dulu. Di belakang, sang Asisten mengikuti sambil setengah berlari.Pukul enam sore, saat Danu meninggalkan kantornya. Danu sengaja mengemudi mobil sendiri kali ini menuju rumah mode Arum. Sebelumnya Danu sudah mengirim pesan ke Lisa agar menunda kepulangan Arum lebih awal. Sepertinya asisten Arum itu sengaja bekerja sama dengan Danu hari ini.“Lisa, aku mau pulang dulu, ya?”Arum sudah mematikan laptop dan sibuk merapikan pekerjaannya. Lisa bergegas masuk ke ruangan Arum sambil membawakan beberapa

    Last Updated : 2024-09-12
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Modus Berlanjut

    “APA!!?” seru Arum.Ia sangat terkejut saat Danu tiba-tiba mengutarakan perasaannya. Ini adalah pernyataan yang ia tunggu sejak lama saat lima tahun lalu, saat mereka masih berstatus suami istri. Namun, saat Danu mengatakannya sekarang, Arum tidak tahu harus menjawab apa.Dengan gerak cepat, Arum langsung menarik tangannya dari cekalan Danu. Lalu tanpa pamit, dia bangkit dan berlalu pergi meninggalkan Danu.Danu hanya diam tertegun melihat punggung Arum yang menjauh. Memang film pendek itu sudah selesai diputar dan ini saatnya memberi sambutan. Itu sebabnya Danu tidak bisa meninggalkan studio bioskop itu begitu saja untuk mengejar Arum.“Pak, silakan maju ke depan!!” ujar Firman membuyarkan lamunannya.Danu tidak bersuara hanya menganggukkan kepala. Sementara itu mata Firman tampak beredar seakan sedang mencari seseorang. Danu melihat reaksi Firman.“Arum sedang ke toilet, Firman.” Danu kali ini terpaksa m

    Last Updated : 2024-09-13
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Rasa Lama Kembali Datang

    “HEH!!!” seru Arum.Ia terkejut setengah mati saat Danu berkata seperti itu. Belum habis rasa terkejutnya atas pernyataan Danu tadi, kini ditambah dengan sikap konyol Danu. Arum tercenung sambil menatap Danu dengan bingung. Ia merasa baru tahu sisi lain Danu. Sisi lain pria yang pernah menjadi suaminya yang tidak pernah dia tahu sebelumnya.“Kok malah bengong. Buruan!!!” Danu menginterupsi lamunan Arum.Arum menggelengkan kepala menatap Danu dengan tajam kemudian tanpa pikir panjang langsung melayangkan tangannya dan mencubit pipi Danu dengan keras.“Awww … sakit, Arum!!!” Danu bersuara sambil mengelus pipinya.Arum terkekeh melihat Danu kesakitan. Entah mengapa dia merasa senang kali ini. Ada rasa dan suasana baru yang ia temukan. Sangat berbeda dengan beberapa tahun yang lalu. Pria dingin dan pendiam itu sudah hilang berganti pria konyol yang penuh kejutan.Mereka masih tertawa untuk beberapa saat

    Last Updated : 2024-09-13
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Sebuah Janji yang Terlupa

    “Bud, bisa minta tolong pesankan tempat di resto langgananku yang di puncak untuk akhir pekan!!” pinta Danu.Pagi itu begitu tiba di kantor, Danu langsung memanggil Budi ke ruangannya. Budi hanya manggut-manggut sambil sibuk mencatat.“Untuk berapa orang, Tuan? Lalu jam berapa reservasinya?”Danu terdiam sejenak, tampak mengetukkan jari ke dagu sambil mengulum senyum.“Tentu hanya untuk dua orang, Bud. Kalau bisa sore menjelang malam saja. Aku ingin menikmati sunset di sana. Pilih view yang bagus, ya!!”Budi menganggukkan kepala sambil mengulum senyum. Danu melihat reaksi asistennya kemudian menoleh ke arah Budi.“Kenapa kamu tersenyum? Kamu tahu aku akan mengajak siapa?”Budi kini menggelengkan kepala. “Tidak, Tuan. Saya … saya hanya menebak saja.”“Lantas siapa tebakanmu?”Budi terdiam sesaat sambil mendongakkan kepala. “Apa Nyonya Aru

    Last Updated : 2024-09-14
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Terpesona Olehmu

    “Nona, weekend ini ada undangan dari Tuan Andrew. Apa Anda bersedia hadir?” tanya Lisa pagi itu.Arum yang sedang asyik memasang kain di manekin terlihat menghentikan kegiatannya dan menoleh ke arah Lisa. Lisa tersenyum sambil berjalan ke arahnya.“Saya yakin Anda masih ingat dengan Tuan Andrew. Beliau yang kapan hari memesan baju untuk ulang tahun putrinya. Duda keren itu, Nona,” imbuh Lisa.Arum mengulum senyum sambil menganggukkan kepala. Memang banyak sekali klien Arum yang masih sering menjalin komunikasi dengannya. Selain untuk urusan bisnis, kadang mereka juga menghubungi Arum untuk beramah tamah dan mengenal lebih dekat dirinya. Sayangnya, Arum selalu menutup diri jika kliennya ingin mengenal lebih dekat.“Ehm … aku ada janji, Lisa. Jadi sepertinya aku tidak akan datang.”Lisa sontak terkejut mendengar jawaban Arum. Gadis berusia 20-an itu langsung mengecek tablet yang ia bawa. Jarinya tampak berge

    Last Updated : 2024-09-14

Latest chapter

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Extra Bab

    “Kamu baik-baik saja, Sayang?” tanya Danu. Arum tersenyum sambil menganggukkan kepala. Sudah hampir tujuh bulan berselang sejak kejadian itu. Semua pelaku kejahatan satu persatu mendapat balasan atas ulahnya. Hubungan Arum dan Tuan Arya kini pun semakin dekat. Bahkan sering kali Arum dan Danu menginap di rumah Tuan Arya seperti hari ini. “Iya, Mas. Aku baik-baik saja, hanya sekarang aku semakin engap,” jawab Arum. Ia berkata sambil mengelus perutnya yang membesar. Danu mengulum senyum sambil menatap penuh cinta ke Arum. Saat ini usia kandungan Arum sudah memasuki sembilan bulan dan tinggal menunggu hari persalinan. Danu mendekat duduk di tepi kasur dan membantu Arum untuk bangkit. Alih-alih bangun dari tempat tidur, Arum malah memeluk Danu dengan erat sembari mendekatkan wajahnya tak berjarak. “Kok malah meluk, lagi pengen?” Danu bersuara sambil mengerlingkan mata. Arum tersenyum, menjentik hidung Danu dengan gemas. “Enggak, cuman seneng aja liat kamu. Ganteng banget.” Danu son

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Bertemu Buah Hati

    “Berhubungan denganku? Berhubungan dalam hal apa?” tanya Tuan Arya. Tuan Simon mengulum senyum dan reaksinya membuat Tuan Arya semakin penasaran. “Asal kamu tahu, salah satu anak panti itu mempunyai hubungan darah denganmu.” Mata Tuan Arya membola, tidak hanya Tuan Arya saja yang terkejut kali ini. Danu, Arum dan Tuan Prada juga ikut kaget. “Maksud Anda … berhubungan darah itu apa? Anak atau kerabat, begitu?” Danu menimpali. Tuan Simon mengangguk. “Iya, tepat sekali. Anakmu tidak mati, Arya. Dia hidup dan tinggal di panti itu.” Tuan Arya terperanjat dan menatap Tuan Simon tampak kedip. Tuan Prada yang mendengar ikut terkejut. “Mana mungkin? Roweina meninggal di tempat dalam kecelakaan itu. Tidak mungkin dia melahirkan,” elak Tuan Arya. Tuan Simon menarik napas panjang dan menggelengkan kepala. “Tidak. Saat kecelakaan, dia tidak langsung meninggal di tempat. Roweina sempat melahirkan dan ada seseorang yang menolongnya lalu meletakkan bayi tersebut ke panti. Sayangnya saat oran

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Pelaku Kejahatan

    “Pelaku kejahatan? Kejahatan apa?” tanya Tuan Simon.Dia sangat penasaran dengan ucapan Danu. Danu tersenyum kemudian menjelaskan apa saja yang dilakukan Nyonya Lani terhadap keluarganya.“Astaga!! Jika Anda punya bukti lengkap, bisa kita seret ke meja hijau, Tuan.”Danu tersenyum sambil mengangguk. “Punya. Saya punya buktinya. Itu sebabnya saya penasaran dan ingin tahu siapa dalang di balik ulah Mama Lani selama ini.”Tuan Simon tersenyum sambil menganggukkan kepala. Kemudian pria paruh baya itu mengalihkan perhatiannya kepada beberapa anggota polisi yang membawa Pak Sudibyo. Pria berkepala plontos itu tampak marah dan menyeringai ke arah Tuan Simon.“Kamu tidak akan bisa menangkapku, Simon!! Sebentar lagi juga aku akan lepas!” seru Pak Sudibyo.Tuan Simon tersenyum sambil menggelengkan kepala.“Mungkin dulu kamu bisa berkata seperti itu, tapi tidak sekarang. Bawa dia, Pak!!&rdquo

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Dalang Kejahatan

    “Tuan, saya sudah mendapat info tentang siapa yang melindungi Nyonya Lani selama ini,” ujar Beni pagi itu.Danu yang belum berangkat kerja terkejut saat mendengar ucapan anak buahnya. Ia hanya diam sambil menatap Beni dengan penuh tanya. Memang selama ini Beni sering berada di rumah Danu. Danu yang meminta Beni menjaga Arum selama ia tidak ada di rumah.“Siapa orangnya?” Tiba-tiba Tuan Prada menyeruak dari dalam rumah.Usai keluar dari rumah sakit, Danu memang meminta ayahnya tinggal bersama di rumahnya. Selain itu, Tuan Prada juga ingin menjaga Arum. Ia tidak mau terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan menimpa Arum lagi.“Pa, kenapa Papa ke sini?”Selama ini Danu memang menyembunyikan penyelidikannya terhadap Nyonya Lani. Ia ingin memastikan semuanya dulu baru menjelaskan ke Tuan Prada. Namun, sepertinya Tuan Prada sudah tahu ulah Nyonya Lani.“Aku sudah tahu apa yang dilakukan Lani, Danu. Bibi yang

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Rahasia yang Terkuak

    “Masih hidup? Anak Roweina masih hidup?” tanya Tuan Simon.Pria bermata sipit itu terkejut saat mendengar penjelasan Tuan Burhan. Tuan Burhan tersenyum sambil menganggukkan kepala.“Bagaimana bisa? Kecelakaan itu ---”“Kecelakaan itu direkayasa, Simon. Mereka sudah menyabotase mobil Roweina hingga mengalami kecelakaan. Namun, sayangnya Roweina masih hidup saat itu bahkan gara-gara mengalami kecelakaan dia melahirkan di tempat.”Tuan Simon terbelalak kaget mendengarnya. Dia tidak pernah dengar tentang hal ini sebelumnya. Apa jangan-jangan ada yang menyembunyikan bukti tentang Roweina yang baru saja melahirkan saat itu.“Seseorang membantunya dan mengambil bayinya lalu dititipkan di panti itu. Sayangnya orang-orang yang menyabotase mobil Roweina tahu.”“Tunggu dulu!! Bukannya mobil Roweina terbakar dan dia ikut hangus di dalamnya. Bagaimana mungkin ---”Tuan Burhan berdecak sam

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Ikatan Peristiwa

    “Kamu sudah bangun?” tanya Danu.Pria tampan itu tampak sudah berpakaian rapi dan menghampiri Arum yang sedang terbaring di atas kasur. Semalam mereka datang sangat larut bahkan Arum sudah tertidur di dalam mobil sehingga Danu harus menggendongnya masuk ke dalam rumah.Arum menguap sambil menutup mulutnya kemudian memperhatikan Danu dengan seksama.“Kamu mau ke mana, Mas?”Danu tersenyum. Duduk di tepi kasur sambil menatap Arum dengan sendu.“Aku mau menyelesaikan yang tadi malam. Aku harus membuat laporan ke polisi tentang penculikanmu.”Arum terdiam, menunduk sambil menggelengkan kepala. Danu melihat bahu Arum naik turun mengolah udara.“Aku tidak menduga, Mas. Jika Dokter Sandy menyimpan dendam padaku. Aku tidak tahu selama ini.”Danu tersenyum sambil mengelus lengan Arum dengan lembut.“Kamu pasti tidak akan percaya jika kuberitahu siapa pelaku pembunuhan Anjani,

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Sudah Berakhir

    “PAPA!!! Apa yang Papa katakan?” sergah Dokter Sandy.Tuan Simon dan beberapa orang yang ada di dalam ruangan itu ikut tercengang usai mendengar ucapan Tuan Burhan. Mereka semua terdiam dan menatap Tuan Burhan. Sementara Tuan Burhan kini tampak melihat ke arah Dokter Sandy.“Iya, benar. Bukankah kamu juga tahu jika Papa yang membunuh Anjani. Papa yang merudapaksa dia kemudian tanpa sengaja membunuhnya.”Lagi-lagi semua yang hadir di sana terkesima mendengar pengakuan Tuan Burhan. Sedangkan Dokter Sandy membisu, mengatupkan rapat bibirnya dengan mata berkaca menatap Tuan Burhan.Pria berkacamata itu tidak dapat berkata apa-apa hanya menggelengkan kepala saja. Tuan Simon yang berada dalam ruangan itu perlahan mendekat dan berdiri di samping Tuan Burhan.“Benar yang kamu katakan, Burhan?” tanya Tuan Simon.Tuan Burhan mendongak, mata kelabunya menatap sendu Tuan Simon. Lalu dengan perlahan kepalanya menganggu

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Pelaku yang Terluka

    “Sial!! Berengsek!!” umpat Dokter Sandy.Ia langsung menyimpan alat suntiknya sambil berjalan tergesa menuju pintu. Arum hanya diam memperhatikannya. Namun, tinggal beberapa langkah menuju pintu Dokter Sandy menghentikan langkahnya dan menoleh ke Arum.Sebuah senyum seringai yang menyeramkan tampil di wajah pria itu. Arum sampai bergidik ketakutan melihatnya.“Aku akan pergi sebentar. Kamu bisa menikmati waktumu, Arum. Namun, setelahnya aku akan mengeksekusimu.”Sebuah tawa menyeramkan sontak bergema mengakhiri kalimat Dokter Sandy. Arum hanya membisu, memeluk lengannya sambil menatap ketakutan pria aneh itu. Pintu sudah kembali tertutup mengiringi kepergian Dokter Sandy.Arum menghela napas panjang sambil mengurut dadanya. Ia tidak tahu berada di mana saat ini, yang pasti Arum berharap Danu segera menemukannya.Selang beberapa saat mobil Dokter Sandy sudah berhenti di depan sebuah rumah tua. Ia melihat banyak mobil terparkir di depan rumahnya. Tidak hanya itu, Dokter Sandy juga melih

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Kegilaan Dokter Sandy

    “Tuan, saya tidak bisa menemukan Nyonya,” ujar Beni di dalam panggilannya.Danu hanya terdiam dengan telinga yang tegak mendengarkan.“CCTV di kafe tersebut rusak sejak dua hari yang lalu dan saat kejadian tadi tidak terlihat apa yang sedang terjadi,” imbuh Beni.Masih tidak ada jawaban dari Danu hanya giginya yang saling beradu menimbulkan bunyi gemelatuk.“Tuan … .” Suara Beni terdengar menginterupsi lamunan Danu.Terdengar helaan napas panjang dari bibir Danu. Ia tidak tahu harus mencari di mana istrinya. Ponsel Arum bahkan tidak terlacak sama sekali. Bisa jadi Dokter Sandy sudah melepas nomornya dan membuang entah di mana.“Iya, Ben. Aku mendengarnya.” Akhirnya Danu bersuara setelah terdiam beberapa saat.“Saya masih mencoba tanya ke beberapa pelayan. Salah satu dari mereka ada yang melihat mobil box pengiriman datang dan berhenti di bagian belakang kafe dekat toilet. Bi

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status